Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MEMBUAT UKURAN-UKURAN YANG BERKAITAN

DENGAN DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN


CONTOH PERHITUNGANNYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Penyakit Tropis Berbasis
Lingkungan

DISUSUN OLEH :

Lulu Gea Ananda


NIM. 191000033

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Surya Dharma, M.P.H
NIP. 195804041987021001

DEPARTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021
Ukuran-ukuran yang Berkaitan dengan Kejadian Penyakit

1. Attributable Risk
Jumlah dari orang yang terkena penyakit yang dapat disimpulkan bahwa hal ini
“disebabkan”oleh paparan dari faktor risiko.
Rumus:
Attributable risk = insidensi/mortalitas pada mereka yg
terkespos – insidensi/mortalitas padamereka yang tidak terekspos

Contoh :
Kita ingin meneliti pengaruh merokok terhadap risiko kena kanker paru-paru.Pertama,
kita lihat berapa bayak orang yang tidak merokok dan terkena kanker
paru-paru. Inikita tetapkan sebagai nilai baselinenya. sebagai contoh, mesikipun dia
tidak merokok ada 7orang terkena kanker paru-paru Apabila misalnya kita
menemukan bahwa apabila merokoksatu batang ada 32 orang yang terkena kanker
paru-paru.
Attributable risknya adalah 32-7 jadi 25 orang sebagai attributable risk dari merokok
terhadap kanker paru-paru.

2. Attributable Risk Fraction


Dalam epidemiologi, fraksi yang disebabkan di antara mereka yang terpapar adalah
proporsi insiden pada kelompok yang terpapar yang disebabkan oleh faktor risiko.
Persentase risiko yang dapat diatribusikan di antara yang terpapar digunakan jika
pecahan tersebut dinyatakan sebagai persentase.
Rumus:
(Kelompok Terpapar) - (Kelompok Tidak Terpapar)
AF  100%
(Kelompok Terpapar)

Contoh :
Hubungan merokok dengan CHD (Coronary heart diseases
Develop CHD Do not develop total Insidence rate
CHD (per 000
1
orang-orang)
merokok 84 2916 3000 28
tidak 87 4913 5000 17,4
merokok

(Kelompok Terpapar) - (Kelompok Tidak Terpapar)


AF  100%
(Kelompok Terpapar)

=(28)−(17,4)/(28)× 100%
= 37,86 %
Artinya : Masyarakat yang tidak terpapar merokok akan menurunkan risiko terjadinya
Coronary Heart Disease sebesar 37,86%

3. Population Attributable Risk (PAR)


– Attributable Fraction (population) atau Etiologic Fraction (population) = Population
Attributable Risk Proportion = Population Attributable Risk Fraction
– Proporsi (atau fraksi) rate penyakit pada seluruh populasi yang mewakili rate
penyakit dalam kelompok terpajan
Rumus PAR:
PAR = INSIDEN(populasi) - INSIDEN(tidak terpajan)
Contoh :
Hubungan paparan asap rokok terhadap kejadian stroke pada penduduk Kota X
Kategori terpapar Jumlah kejadian Orang-tahun Tingkat insiden
stroke diobservasi stroke (per 100.000
(observasi orang-tahun)
dilakukan selama
10 tahun)
Tidak terpapar asap 70 150.000 20
rokok
Terpapar asap 110 415.500 26,47
rokok
total 180 765.500 23,51

Pembahasan:
PAR= Insidens(populasi) − Insidens(Kelompok Tidak Terpajan)

= 23,51 − 20 = 3.51

4. Population Attributable Risk Percent (PARP)


Attributable fraction (population) atau etiologic fraction (population)
Berarti proporsi kasus baru yang dapat dicegah jika pada semua orang yang tidak
terpajan
Rumus PAR% :

INSIDEN(populasi) - INSIDEN(ti dak terpaj an)


100%
POPULATION (insiden)

Contoh:
Hubungan paparan asap rokok terhadap kejadian stroke pada penduduk Kota X
Kategori terpapar Jumlah kejadian Orang-tahun Tingkat insiden
stroke diobservasi stroke (per 100.000
(observasi orang-tahun)
dilakukan selama
10 tahun)
Tidak terpapar asap 70 150.000 20
rokok
Terpapar asap 110 415.500 26,47
rokok
total 180 765.500 23,51

= Insidens (populasi) − Insidens (tidak terpapar)/Insidens (populasi)X100%


=23,51 − 20/23,51X100%
= 14,9%

5. Relative Risk
Relative Risk dan Odds ratio dipakai dalam studi epidemiologi untuk menjelaskan
apakah ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen atau ratio
antara dua proporsi.
Rumus :
p1
RR  rasio
p2

Dengan :
p1 (proporsi faktor risiko positif)
p2 (proporsi faktor risiko negatif)

Contoh :
Dari hasil penelitian 55 orang hipertensi dengan merokok menderita penyakit PJK
(Penyakit Jantung Koroner) 35 orang, sedangkan 55 orang hipertensi dengan tidak
merokok menderita penyakit PJK 25 orang.

Berapa ratio antara orang Hipertensi yang merokok dan yang tidak merokok
menderita penyakit PJK?

PENYAKIT
FAKTOR RISIKO TOTAL
TERKENA PJK TIDAK PJK

MEROKOK 35 20 55

TIDAK MEROKOK 25 30 55
TOTAL 60 50 110

Relative Risk nya


p1 0,64
   1,4
p 2 0,45

Dengan
1. p1 = a/m1 = 35/55 = 0,64
2. p2 = c/m2 = 25/55 = 0,45
Orang Hipertensi yang merokok mempunyai risiko 1,4 kali lebih besar terserang PJK
dibanding orang hipertensi yang tidak merokok (pada prospektif studi).

6. Incident rate
Incidence rate adalah frekuensi penyakit atau kasus baru yang berjangkit dalam
masyarakat di suatu tempat atau wilayah atau negara pada waktu tertentu (umumnya 1
tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru
tersebut.
Rumus :
Jumlah kasus baru pada periode waktu ter tentu
Incidence Rate (IR)  k
Jumlah populasi berisiko pada waktu yang sama

Manfaat Incidence rate :


 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi.
 Mengetahui resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi.
 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas
pelayanan kesehatan.
Contoh: pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tgl 1 juli 2005 sebanyak 100.000
orang semua rentan terhadap penyakit Diare ditemukan laporan penderita baru
sebagai berikut: bulan januari 50 orang, maret 100 orang, juni 150 orang, september
10 orang dan desember 90 orang.
50 + 100 + 150 + 10 + 90
100%  0,4%
100.000

7. Prevalence rate
-Prevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit dalam
masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu
-PR yang ditentukan pada waktu tertentu (misal pada Juli 2000) disebut Point
Prevalence Rate
-PR yang ditentukan pada periode tertentu (misal 1 Januari 2000 s/d 31 Desember
2000) disebut Periode Prevalence Rate

Rumus Prevalence Rate (PR):


jlh kasus2 penyakit yg ada (kasus baru & lama)
PR 
jlh penduduk seluruhnya

Contoh:
Jumlah penduduk pada penduduk kecamatan X tanggal 1 Juli 2009 adalah 100.000
orang. Bedasarkan laporan dari puskesmas setempat ditemukan penderita TBC
sebanyak 1.000 orang. Saat ini Bulan Mei tercatat bahwa sebanyak 3.500 orang yang
ditemukan dan di indikasi sebagai penderita TBC 20 orang. Berapakah Period
Prevalence Rate penyakit TBC di Kecamatan X?

Period PR = (Kasus lama + Kasus baru)/Jumlah populasi beresiko pada pertengahan


tahunxK

Period PR =(1.000 + 3.500)/100.000 x 100% = 4,5%

Anda mungkin juga menyukai