Kawasan Niaga Blok B7 No.8 Jl. Jamin Ginting Kota Medan, Sumatera Utara
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kesehatan Lingkungan Perumahan
Permukimanyang Diberikan Oleh Ibu :
Prof. Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, MS.
Oleh
Kelompok 5
Cut Nabilla(191000019)
Lulu Gea Ananda (191000033)
Nora Febrina Ad’ha (191000036)
Listi Azizah Harahap (191000039)
Nadia Ulfa Aini (191000040)
Pegy Clara Br. Kaban (191000047)
PENDAHULUAN
Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya
yang dipakai sebagai tempa t tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4
Tahun 1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta
keadaan sosialnya baik untuk kesehatan kelu arga dan individu (Komisi WHO
Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001). Dengan demikian dapat dikatakan
rumah sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat
meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai
sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental
dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh
karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan
agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Bila lingkungan
perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya penularan dan
penyebaran penyakit.
Dari penjelasana diatas belum ada penelitian yang melakukan penilaian rumah
sehat Di Perumahan Citra Garden Kawasan Niaga Blok B7 no.8 Jl.Jamin Ginting-
Medan, maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penilaian
rumah sehat dan sanitasi di perumahan citra garden ini.
Berdasarkan lata belakang diatas didapat kan rumusan masalah nya sebagai
berikut:
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui sanitasi lingkungan dan penilaian rumah sehat di Perumahan Citra
Garden Kawasan Niaga Blok B7 No.8 Jl.Jamin Ginting- Medan
1.4 Manfaat
Diharapkan setelah dilakukannya penelitian ini penulis dapat menambah
wawasan dan pengalaman mengenai syarat dan ketentuan sanitasi perumahan di
komplek Perumahan Citra Garden Kawasan Niaga Blok B7 No.8 Jl.Jamin Ginting-
Medan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Undang – Undang RI No.4 Tahun 1992, rumah adalah struktur fisik
terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal
dan sarana pembinaan keluarga. Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau
bangunan sebagai tempat berlindung, dimana lingkungan dari struktur tersebut
berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan keluarga dan individu. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.829/Menkes/SK/VII/1999 menjelaskan rumah adalah bangunan yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
Menurut Azrul Azwar yang dikutip dari Riviwanto dkk (2011), rumah bagi
manusia mempunyai arti :
a. Rumah yang sehat menurut Winslow dan APHA (American Public Health
Association) yang dikutip dari Riviwanto dkk (2011) harus memenuhi
persyaratan antara lain:
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan
(ventilasi), ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan/suara yang
mengganggu.
2) Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain cukup aman dan nyaman bagi
masing-masing penghuni rumah, privasi yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah, lingkungan tempat tinggal yang
memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama.
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup
sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran.
b. Menurut Ditjen Cipta Karya yang dikutip dari Riviwanto dkk (2011),
komponen yang harus dimiliki rumah sehat adalah :
1) Fondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ke tanah dasar memberi
kestabilan bangunan dan merupakan konstruksi penghubung antara bangunan
dengan tanah.
2) Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan
dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat
terbuat dari papan atau anyaman bambu.
3) Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya
sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai.
4) Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga
atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar
serta menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya.
5) Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari
6) Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari.
(1) Ruang untuk istirahat/tidur Adanya pemisah yang baik antara ruangan kamar
tidur orang tua dengan kamar tidur anak, terutama anak usia dewasa.
Tersedianya jumlah kamar yang cukup dengan luas ruangan sekurangnya 8 m2
dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang agar dapat memenuhi kebutuhan
penghuninya untuk melakukan kegiatan.
(2) Ruang dapur Dapur harus mempunyai ruangan tersendiri, karena asap dari
hasil pembakaran dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan. Ruang
dapur harus memiliki ventilasi yang baik agar udara/asap dari dapur dapat
teralirkan keluar.
(3) Kamar mandi dan jamban keluarga Setiap kamar mandi dan jamban paling
sedikit memiliki satu lubang ventilasi untuk berhubungan dengan udara luar.
e) Ventilasi Ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan dan
pengeluaran udara kotor suatu ruangan baik alamiah maupun secara buatan. Ventilasi
harus lancar diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan
kesehatan. Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat-syarat,
diantaranya :
(1) Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan
luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%.
Jumlah keduanya menjadi 10% kali luas lantai ruangan.
(2) Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap kendaraan,
dari pabrik, sampah, debu dan lainnya.
(3) Aliran udara diusahakan Cross Ventilation dengan menempatkan dua lubang
jendela berhadapan antara dua dinding ruangan sehingga proses aliran udara
lebih lancar.
2) Dilihat dari aspek sarana sanitasi, maka beberapa sarana lingkungan yang berkaitan
dengan perumahan sehat adalah sebagai berikut :
a) Sarana air bersih Ditinjau dari ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air
bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang
terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat (Mubarak, 2009). Syarat –
syarat yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air antara lain :
1) Syarat fisik, air tersebut bening (tak berwarna), tidak berasa, dan suhu
berada di bawah suhu di luarnya.
2) Syarat kimia, air minum harus mengandung zat – zat tertentu dalam
jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di
dalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
3) Syarat bakteriologis, air untuk minum harus bebas dari segala bakteri,
terutama bakteri pathogen. Untuk mengetahuinya dengan memeriksa
melalui sampel air, jika dari hasil pemeriksaan 100 cc air terdapat
bakteri E.Coli maka air tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan.
3) Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci, dan kamar mandi.
d) Sampah
BAB III
3.1 HASIL
A Komponen rumah 31
b. Semi permanen/setengah 2
tembok/pasangan bata atau
batu yang tidak
diplester/papan tidak kedap
air
c. Permanen 3 93
(tembok/pasangan batu bata
yang diplester), papan kedap
air
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu 1
dekat dengan
tanah/plesteran yang retak
dan berdebu
c.Diplester/ubin/keramik/ 2 62
pap an (rumah panggung)
b. Ada 1 31
b. Ada 1 31
B Sarana Sanitasi 25
C Perilaku Penghuni 44
b. Kadang-kadang 1 44
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 88
b. Kadang-kadang ke 1
jamban
b. Kadang-kadang di buang 1
ke tempat sampah
Keterangan:
Skor rumah sehat >1068-1200
Berdasarkan hasil observasi diketahui perumahan Citra Garden Kawasan Niaga Blok
B7 No. 8 Jl. Jamin Ginting, Medan memenuhi syarat kesehatan perumahan
pemukiman dengan skor 1.192 . Hal ini dipengaruhi oleh komponen rumah, Fasilitas
sanitasi dan perilaku penghuni.
3.2. PEMBAHASAN
1. langit-langit
Dari segi penilaian langit-langit rumah terbuat dari tembok yang sangat kokoh, tidak
ada kebocoran serta dalam keadaan bersih dan terawat.
2. Dinding
Dari segi penilaian dinding pada rumah yang kami observasi sudah memenuhi syarat
yaitu terdapat dinding yang permanen, kokoh, tembok terbuat dari pasangan batu bata
yang diplester, dan dicat dengan warna yang terang sehingga jika dindingnya kotor
maka akan mudah terlihat dan dibersihkan.
3. Lantai
Dari segi penilaian lantai pada rumah yang kami observasi sudah memenuhi syarat
karena lantainya terbuat dari keramik. Hal ini baik karena lantai kedap air, sehingga
dapat mencegah kelembapan pada lantai dan mencegah tumbuhnya jamur dan
mikroorganisme yang biasanya terdapat pada lantai yang lembap.
Dari segi penilaian rumah yang kami observasi terdapat jendela kamar tidur yang
baik, dimana jendela berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara dan akses/jalur
masuk penghawaan dan pencahayaan alami, sehingga kondisi kamar tidur jadi lebih
menyenangkan, nyaman dan sehat.
6. Ventilasi
Dari segi penilaian rumah juga dilengkapi dengan ventilasi yang bersifat permanen.
Ventilasi dalam keadaan bersih. Jika ventilasi digabung dengan jendela, rumah sudah
memiliki ventilasi insidentil sebesar > 10% luas lantai.
8. Pencahayaan
Dari segi penilaian pencahayaan dalam rumah sangat baik dikarenakan lampu yang
terang dan cahaya dari jendela yang baik. Setelah dilakukan uji coba dengan
membaca koran, didapatkan hasil bahwa huruf dapat dibaca dengan baik dan nyaman.
Sarana sanitasi
2. Jamban
Dari segi penilaian jamban sudah meemnuhi syarat kesehatan dengan model jamban
leher angsa dan memiliki tutup dilengkapi juga menggunakan septic tank yang
memadai.
Dari segi penilaian pada rumah tersebut terdapat sarana pembuangan sampah/ tempat
sampah yang kedap air namun dan tertutup. Hal ini baik karena tidak menjadi sarang
vektor seperti lalat yang dapat menularkan penyakit.
Perilaku penghuni
Penghuni menerapakan membuka jendela ruang keluarga setiap hari agar udara dapat
bertukar sehingga ruangan menjadi lebih segar .
Penghuni membuang tinja bayi dan balita ke jamban . Perilaku penghuni sudah
memenuhi syarat dari penilaian rumah sehat .
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Sebaiknya kebiasaan membuka jendela harus setiap hari agar sinar matahari masu
k kedalam rumah, sebab sinar matahari sangat banyak kegunaannya.
LAMPIRAN
a. Komponen Rumah
Langit-langit
Dinding & Lantai
Jendela kamar tidur
Jendela ruang keluarga
Ventilasi
Lubang Asap Dapur
Pencahayaan
b.Sarana Sanitasi
Jamban
2. Penanya : Ricky A
5. Penanya : Elysabeth
Jawaban pertanyaan
4. Lantai yang tidak kedap air menyebabkan tingkat kelembapan yang tinggi,
kelembapan ini menyebabkan lantai rentan berdebu, debu ini dapat merusak
sistem pernapasan kita karena ketika kita bernapas debu masuk kedalam
sistem pernapasan kita. Oleh sebab itu lantai yang tidak kedap air dapat
menimbulkan penyakit contohnya yaitu penyakit pneumonia.
DAFTAR ISI
https://www.academia.edu/24103495/
Tugas_Laporan_Penilaian_Rumah_Sehat_Pulau_Kulambing_Desa_Mattirouleng_Ke
cematan_Liukang_Topabbiring_Kabupaten_Pangkep_