Anda di halaman 1dari 33

TUGAS

PENILAIAN RUMAH SEHAT DI DAERAH PERUMAHAN CITRA GARDEN

Kawasan Niaga Blok B7 No.8 Jl. Jamin Ginting Kota Medan, Sumatera Utara
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kesehatan Lingkungan Perumahan
Permukimanyang Diberikan Oleh Ibu :
Prof. Dr. Dra. Irnawati Marsaulina, MS.

Oleh
Kelompok 5

Cut Nabilla(191000019)
Lulu Gea Ananda (191000033)
Nora Febrina Ad’ha (191000036)
Listi Azizah Harahap (191000039)
Nadia Ulfa Aini (191000040)
Pegy Clara Br. Kaban (191000047)

DEPARTEMEN KESEATAN LINGKUNGAN


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya
yang dipakai sebagai tempa t tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4
Tahun 1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta
keadaan sosialnya baik untuk kesehatan kelu arga dan individu (Komisi WHO
Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001). Dengan demikian dapat dikatakan
rumah sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat
meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai
sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental
dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh
karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan
agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Bila lingkungan
perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya penularan dan
penyebaran penyakit.

Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat


tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan
dasar fisik lingkungan, misalnya penyediaan air minum, pembuangan sampah, listrik,
telepon, jalan, yang memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana
mestinya; dan sarana lingkungan yaitu fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan serta pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, seperti
fasilitas taman bermain, olah raga, pendidikan, pertok oan, sarana perhubungan,
keamanan, serta fasilitas umum lainnya. Perumahan sehat merupakan konsep dari
perumahan sebagai faktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya.
Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor
risiko dan berorientasi pada lokasi,bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen,
penggunaan dan peme - liharaan rumah dan lingkungan di sekitarnya, serta mencakup
unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan air minum dan sarana yang
memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan, serta pembuangan kotoran
manusia maupun limbah lainnya.

Lingkungan sehat yang sangat diharapkan yaitu suatu lingkungan hidup


terencana, terorganisasi dinilai dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik
manusia, dikelola sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan.
Kebanyakan masyarakat, terutama yang hidup didaerah pedesaan belum mengetahui
bahwa banyak sekali masalah lingkungan disekitarnya yang dapat berakibat buruk
terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup mereka. Lingkungan kost yang baik
berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang
lingkup lingkungan kost tersebut antara lain mencakup : perumahan, pembuangan
kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air
kotor (air limbah), dan sebagainya.

Dari penjelasana diatas belum ada penelitian yang melakukan penilaian rumah
sehat Di Perumahan Citra Garden Kawasan Niaga Blok B7 no.8 Jl.Jamin Ginting-
Medan, maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penilaian
rumah sehat dan sanitasi di perumahan citra garden ini.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan lata belakang diatas didapat kan rumusan masalah nya sebagai
berikut:

1. Jelaskan pengertian rumah sehat?

2. Sebutkan fungsi rumah?

3. Apa saja yang menjadi persyaratan rumah sehat?

4. Bagaimanakah penilaian rumah sehat di Perumahan Citra Garden Kawasan Niaga


Blok B7 No.8 Jl.Jamin Ginting- Medan?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui sanitasi lingkungan dan penilaian rumah sehat di Perumahan Citra
Garden Kawasan Niaga Blok B7 No.8 Jl.Jamin Ginting- Medan

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui pengertian rumah sehat.

2. Untuk mengetahui fungsi rumah.

2. Untuk mengetahui persyaratan rumah sehat.

3. Untuk mengetahui bagaimana penilaian rumah sehat di Perumahan Citra Garden


Kawasan Niaga Blok B7 No.8 Jl.Jamin Ginting- Medan

1.4 Manfaat
Diharapkan setelah dilakukannya penelitian ini penulis dapat menambah
wawasan dan pengalaman mengenai syarat dan ketentuan sanitasi perumahan di
komplek Perumahan Citra Garden Kawasan Niaga Blok B7 No.8 Jl.Jamin Ginting-
Medan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Rumah Sehat

Menurut Undang – Undang RI No.4 Tahun 1992, rumah adalah struktur fisik
terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal
dan sarana pembinaan keluarga. Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau
bangunan sebagai tempat berlindung, dimana lingkungan dari struktur tersebut
berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan keluarga dan individu. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.829/Menkes/SK/VII/1999 menjelaskan rumah adalah bangunan yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehat adalah suatu keadaan


yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, bukan hanya keadaan yang bebas
dari penyakit dan kelemahan (kecacatan). Berdasarkan pada pengertian di atas rumah
sehat diartikan sebagai tempat berlindung/bernaung dan tempat untuk beristirahat,
sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial
(Riviwanto dkk, 2011).

2.2. Fungsi Rumah

Menurut Azrul Azwar yang dikutip dari Riviwanto dkk (2011), rumah bagi
manusia mempunyai arti :

a. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah penat


melaksanakan kewajiban sehari-hari.
b. Sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga atau membina rasa
kekeluargaan bagi segenap anggota keluarga yang ada.
c. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang mengancam.
d. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki, yang masih dirasakan hingga saat
ini.
e. Sebagai tempat untuk meletakkan atau menyimpan barang-barang berharga
yang dimiliki, yang terutama masih ditemui pada masyarakat pedesaan.

2.3. Persyaratan Rumah Sehat

a. Rumah yang sehat menurut Winslow dan APHA (American Public Health
Association) yang dikutip dari Riviwanto dkk (2011) harus memenuhi
persyaratan antara lain:
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan
(ventilasi), ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan/suara yang
mengganggu.
2) Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain cukup aman dan nyaman bagi
masing-masing penghuni rumah, privasi yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah, lingkungan tempat tinggal yang
memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama.
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup
sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran.

4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul


karena keadaan luar maupun dalam rumah. Termasuk dalam persyaratan ini
antara lain bangunan yang kokoh, terhindar dari bahaya kebakaran, tidak
menyebabkan keracunan gas, terlindung dari kecelakaan lalu lintas, dan lain
sebagainya.

b. Menurut Ditjen Cipta Karya yang dikutip dari Riviwanto dkk (2011),
komponen yang harus dimiliki rumah sehat adalah :
1) Fondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ke tanah dasar memberi
kestabilan bangunan dan merupakan konstruksi penghubung antara bangunan
dengan tanah.
2) Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan
dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat
terbuat dari papan atau anyaman bambu.
3) Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya
sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai.
4) Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga
atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar
serta menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya.
5) Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari
6) Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari.

2.4. Parameter dan Indikator Penilaian Rumah Sehat

Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah


sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan yang meliputi 3
lingkup kelompok komponen penilaian, yaitu :

a. Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai,


ventilasi, pembagian ruangan/tata ruang dan pencahayaan.
b. Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, pembuangan
kotoran, pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah.
c. Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela ruangan
dirumah, membersihkan rumah dan halaman, membuang tinja ke
jamban, membuang sampah pada tempat sampah.
1) Adapun aspek komponen rumah yang memenuhi syarat rumah sehat yaitu :

a. Langit-langit Adapun persayaratan untuk langit-langit yang baik


adalah hendaknya mudah dibersihkan, tidak rawan kecelakaan,
berwarna terang, dan harus menutup rata kerangka atap (Adnani,
2011).
b. Dinding Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat dinding
sendiri, beban tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul harus
dapat memikul beban diatasnya, dinding harus terpisah dari pondasi
oleh lapisan kedap air agar air tanah tidak meresap naik sehingga
dinding terhindar dari basah, lembab dan tampak bersih tidak
berlumut.
c. Lantai Lantai harus kuat untuk menahan beban diatasnya, rata, tidak
licin, stabil waktu dipijak, permukaan lantai mudah dibersihkan, dan
kedap air. Untuk mencegah masuknya air ke dalam rumah, untuk
rumah bukan panggung sebaiknya tinggi lantai ± 10 cm dari
pekarangan dan 25 cm dari badan jalan(Adnani,2011).
d. Pembagian ruangan / tata ruang Setiap rumah harus mempunyai bagian
ruangan yang sesuai dengan fungsinya.

Adapun syarat pembagian ruangan yang baik adalah :

(1) Ruang untuk istirahat/tidur Adanya pemisah yang baik antara ruangan kamar
tidur orang tua dengan kamar tidur anak, terutama anak usia dewasa.
Tersedianya jumlah kamar yang cukup dengan luas ruangan sekurangnya 8 m2
dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang agar dapat memenuhi kebutuhan
penghuninya untuk melakukan kegiatan.
(2) Ruang dapur Dapur harus mempunyai ruangan tersendiri, karena asap dari
hasil pembakaran dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan. Ruang
dapur harus memiliki ventilasi yang baik agar udara/asap dari dapur dapat
teralirkan keluar.
(3) Kamar mandi dan jamban keluarga Setiap kamar mandi dan jamban paling
sedikit memiliki satu lubang ventilasi untuk berhubungan dengan udara luar.

e) Ventilasi Ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan dan
pengeluaran udara kotor suatu ruangan baik alamiah maupun secara buatan. Ventilasi
harus lancar diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan
kesehatan. Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat-syarat,
diantaranya :

(1) Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan
luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%.
Jumlah keduanya menjadi 10% kali luas lantai ruangan.
(2) Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap kendaraan,
dari pabrik, sampah, debu dan lainnya.
(3) Aliran udara diusahakan Cross Ventilation dengan menempatkan dua lubang
jendela berhadapan antara dua dinding ruangan sehingga proses aliran udara
lebih lancar.

f) Pencahayaan Cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam rumah


merupakan kebutuhan kesehatan manusia. Penerangan ini dapat diperoleh dengan
pengaturan cahaya alami dan cahaya buatan. Yang perlu diperhatikan, pencahayaan
jangan sampai menimbulkan kesilauan .

2) Dilihat dari aspek sarana sanitasi, maka beberapa sarana lingkungan yang berkaitan
dengan perumahan sehat adalah sebagai berikut :

a) Sarana air bersih Ditinjau dari ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air
bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang
terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat (Mubarak, 2009). Syarat –
syarat yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air antara lain :

1) Syarat fisik, air tersebut bening (tak berwarna), tidak berasa, dan suhu
berada di bawah suhu di luarnya.
2) Syarat kimia, air minum harus mengandung zat – zat tertentu dalam
jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia di
dalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.
3) Syarat bakteriologis, air untuk minum harus bebas dari segala bakteri,
terutama bakteri pathogen. Untuk mengetahuinya dengan memeriksa
melalui sampel air, jika dari hasil pemeriksaan 100 cc air terdapat
bakteri E.Coli maka air tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan.

b) Jamban (sarana pembuangan tinja)

Pembuangan kotoran yaitu suatu pembuangan yang digunakan oleh keluarga


atau sejumlah keluarga untuk buang air besar. Usahakan setiap rumah memiliki
jamban sendiri (di darat), selalu bersih dan tidak berbau (konstruksi leher angsa).
Jaraknya cukup jauh dari sumber air dan letaknya di bagian hilir air tanah. Membuang
tinja jangan disembarang tempat, tidak boleh dibuang ke parit/aliran air, ke kebun
atau ke halaman belakang.Usahakan membuat septic tank secara kolektif (Riviwanto
dkk, 2011).

c) Pembuangan air limbah (SPAL)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 air limbah adalah


sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair (Mubarak, 2009). Air
limbah rumah tangga terdiri dari tiga faktor penting yaitu :

1) Tinja (feces), berpotensi mengandung mikroba pathogen.

2) Air seni (urine), umumnya mengandung nitrogen, posfor, dan sedikit


mikroorganisme.

3) Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci, dan kamar mandi.
d) Sampah

Sampah/wastes diartikan sebagai benda yang tidak terpakai, tidak diinginkan


dan dibuang atau sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia serta tidak terjadi dengan
sendirinya (Mubarak, 2009). Secara umum, pembuangan sampah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan dapat mengakibatkan tempat berkembang dan sarang dari
serangga dan tikus, dapat menjadi sumber pengotoran tanah, sumber pencemaran air
pemukiman/udara, serta menjadi sumber dan tempat hidup dari kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan (Mubarak, 2009).

BAB III

HASIL & PEMBAHASAN

3.1 HASIL

Hasil penilaian rumah citra garden

No Aspek penilaian Kriteria Nilai Bobot Hasil


penilaia
n

A Komponen rumah 31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0

b. Ada, kotor, sulit 1


dibersihkan dan rawan
kecelakaan

c. Ada, bersih, dan tidak 2 62


rawan kecelakaan
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat 1
dari anyaman
bambu/ilalang)

b. Semi permanen/setengah 2
tembok/pasangan bata atau
batu yang tidak
diplester/papan tidak kedap
air

c. Permanen 3 93
(tembok/pasangan batu bata
yang diplester), papan kedap
air

3 Lantai a. Tanah 0

b. Papan/anyaman bambu 1
dekat dengan
tanah/plesteran yang retak
dan berdebu

c.Diplester/ubin/keramik/ 2 62
pap an (rumah panggung)

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0

b. Ada 1 31

5 Jendela ruang a. Tdak ada 0


keluarga

b. Ada 1 31

6 Ventilasi a. Tidak ada 0

b. Ada, luas ventilasi 1


permanen < 10% dari luas
lantai

c. Ada, luas ventilasi 2 62


permanen > 10% dari luas
lantai
7 Lubang Asap Dapur a. Tidak ada 0

b. Ada, lubang ventilasi 1


dapur < 10% dari luas lantai

c. Ada, lubang ventilasi 2 62


dapur > 10% dari luas lantai
dapur (asap keluar dengan
sempurna) atau ada exhaust
fan/ada peralatan lain yang
sejenis

8 Pencahayaan a. Tidak terang (tidak dapat 0


digunakan untuk membaca)

b. Kurang terang sehingga 1


kurang jelas untuk
dipergunakan membaca
dengan normal

c. Terang dan tidak silau 2 62


sehingga dapat
dipergunakan untuk
membaca dengan normal

B Sarana Sanitasi 25

1 Sarana air bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/P
AH)

b. Ada, bukan milik sendiri 1


dan tidak memenuhi syarat
kesehatan

c. Ada, milik sendiri dan 2


tidak memenuhi syarat
kesehatan

d. Ada, bukan milik sendiri 3


dan memenuhi syarat
kesehatan

e. Ada, milik sendiri 4 100

2 Jamban (sarana a. Tidak ada 0


pembuangan kotoran
b. Ada, bukan leher angsa, 1
tidak ada tutup, disalurkan
ke sungai/kolam

c. Ada, bukan leher angsa 2


ada ditutup (leher angsa),
disalurkan ke sungai/kolam

d. Ada, bukan leher angsa 3


ada tutup, septic tank

e. Ada, leher angsa, septic 4 100


tank

3 Sarana pembuangan a. Tidak ada, sehingga 0


air limbah (SPAL tergenang tidak teratur di
halaman rumah

b. Ada, diresapkan tetapi 1


mencemari sumber air (jarak
dengan sumber air < 10 m)

c. Ada, dialirkan ke selokan 2


terbuka

d. Ada, diresapkan dan tidak 3


mencemarisumber air (jarak
dengan sumer air >10m)

e. Ada, disalurkan ke 4 100


selokan tertutup(saluran
kota) untuk diolah lebih
lanjut)

4 Sarana pembuangan a. Tidak ada 0


sampah (tempat
sampah)

b. Ada, tapi kedap air dan 1


tidak ada tutup

c. Ada, kedap air dan tidak 2


bertutup

d. Ada, kedap air dan 3 75


bertutup

C Perilaku Penghuni 44

1 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


kamar
b. Kadang-kadang 1 44

c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


ruang keluarga

b. Kadang-kadang 1 44

c. Setiap hari dibuka 2

3 Membersihkan a. Tidak pernah 0


halaman rumah

b. Kadang-kadang 1

c. Setiap hari 2 88

4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke 0


dan balita ke jamban sungai/kebun/kolam/semba
rangan

b. Kadang-kadang ke 1
jamban

c. Setiap hari ke jamban 2 88

5 Membuang sampah a. Dibuang ke 0


ke tempat sampah sungai/kebun/kolam/semba
rangan

b. Kadang-kadang di buang 1
ke tempat sampah

c. Setiap hari dibuang ke 2 88


tempat sampah

Total Hasil Penilaian 1.192

Keterangan:
Skor rumah sehat >1068-1200

Skor rumah tidak sehat <1068

Berdasarkan hasil observasi diketahui perumahan Citra Garden Kawasan Niaga Blok
B7 No. 8 Jl. Jamin Ginting, Medan memenuhi syarat kesehatan perumahan
pemukiman dengan skor 1.192 . Hal ini dipengaruhi oleh komponen rumah, Fasilitas
sanitasi dan perilaku penghuni.

3.2. PEMBAHASAN

Pembahasana komponen rumah pada perumahan citra garden

1. langit-langit

Dari segi penilaian langit-langit rumah terbuat dari tembok yang sangat kokoh, tidak
ada kebocoran serta dalam keadaan bersih dan terawat.

2. Dinding
Dari segi penilaian dinding pada rumah yang kami observasi sudah memenuhi syarat
yaitu terdapat dinding yang permanen, kokoh, tembok terbuat dari pasangan batu bata
yang diplester, dan dicat dengan warna yang terang sehingga jika dindingnya kotor
maka akan mudah terlihat dan dibersihkan.

3. Lantai

Dari segi penilaian lantai pada rumah yang kami observasi sudah memenuhi syarat
karena lantainya terbuat dari keramik. Hal ini baik karena lantai kedap air, sehingga
dapat mencegah kelembapan pada lantai dan mencegah tumbuhnya jamur dan
mikroorganisme yang biasanya terdapat pada lantai yang lembap.

4. Jendela kamar tidur

Dari segi penilaian rumah yang kami observasi terdapat jendela kamar tidur yang
baik, dimana jendela berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara dan akses/jalur
masuk penghawaan dan pencahayaan alami, sehingga kondisi kamar tidur jadi lebih
menyenangkan, nyaman dan sehat.

5. Jendela ruang keluarga


Dari segi penilaian jendela keluarga sudah memenuhi persyaratan minimum untuk
menjaga sirkulasi udara dengan baik, yakni 10% dari luas lantai ruang keluarga.
Jendela dalam kondisi baik dan terawat serta dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.

6. Ventilasi

Dari segi penilaian rumah juga dilengkapi dengan ventilasi yang bersifat permanen.
Ventilasi dalam keadaan bersih. Jika ventilasi digabung dengan jendela, rumah sudah
memiliki ventilasi insidentil sebesar > 10% luas lantai.

7. Lubang asap dapur


Dari segi penilaian lubang asap di dapur sudah memenuhi persayaratan, karena lubang
yang ada memiliki ukuran >10% dari luas lantai dan asap yang dihasilkan keluar
dengan baik. Lubang ini berfungsi sebagai tempat sirkulasi udara di dapur agar asap
pada saat memasak tidak terkurung dalam dapur yang dapat menyebabkan sesak
napas.

8. Pencahayaan

Dari segi penilaian pencahayaan dalam rumah sangat baik dikarenakan lampu yang
terang dan cahaya dari jendela yang baik. Setelah dilakukan uji coba dengan
membaca koran, didapatkan hasil bahwa huruf dapat dibaca dengan baik dan nyaman.

Sarana sanitasi

1. sarana air bersih


Dari segi penilaian sarana air bersih yang dipakai adalah air dari PDAM yang telah
memenuhi syarat dan milik sendiri dari pemilik rumah.

2. Jamban

Dari segi penilaian jamban sudah meemnuhi syarat kesehatan dengan model jamban
leher angsa dan memiliki tutup dilengkapi juga menggunakan septic tank yang
memadai.

3. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)


Dari segi penilaian

4. Sarana pembuangan sampah (tempat sampah)

Dari segi penilaian pada rumah tersebut terdapat sarana pembuangan sampah/ tempat
sampah yang kedap air namun dan tertutup. Hal ini baik karena tidak menjadi sarang
vektor seperti lalat yang dapat menularkan penyakit.

Perilaku penghuni

1.Membuka jendela kamar tidur


Penghuni sudah rutin membuja jendela kamar tidur . Ventilasi dalam ruangan itu
sangatlah penting, agar sirkulasi udara berjalan dengan lancar. Tak hanya itu saja,
dengan membuka jendela, cara ini mampu menyegarkan ruangan dan menghilangkan
gas beracun.

2. Membuka jendela ruang keluarga

Penghuni menerapakan membuka jendela ruang keluarga setiap hari agar udara dapat
bertukar sehingga ruangan menjadi lebih segar .

3. Membersihkan rumah dan halaman


Penghuni rumah membersihkan rumah dah halaman secara rutin karena mewujudkan
keluarga yang sehat harus dimulai dari menjaga kebersihan lingkungan tempat
tinggal. Dengan tempat tinggal yang bersih, penghuni dan anggota keluarga dapat
terhindar dari berbagai penyakit. Oleh karena itu, kebersihan rumah perlu dijaga, dan
ini merupakan tanggung jawab setiap anggota keluarga.

4.Membuang tinja bayi dan balita ke jamban

Penghuni membuang tinja bayi dan balita ke jamban . Perilaku penghuni sudah
memenuhi syarat dari penilaian rumah sehat .

5.Membuang sampah ke tempat sampah


Penghuni menerapkan membuang sampah pada tempat sampah . Dengan tempat
sampah yang kedap air dan memiliki penutup .

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Didapatkan hasil penilaian rumah sehat di daerah perumahan Citra Garden


Kawasan Niaga Blok B7 No.8 Jl. Jamin Ginting Kota Medan, Sumatera Utara dengan
skor 1105 . Maka dapat disimpulkan bahwa di komplek Perumahan Citra Garden
Kawasan Niaga Blok B7 no.8 Jl.Jamin Ginting- Medan. 20123 termasuk dalam
kategori rumah sehat dikarenakan bobot penilaian rumah sehat > 1068

4.2. Saran

 Petugas kesehatan melakukan penyuluhan untuk memotivasi masyarakat dalam p


engadaan rumah sehat.

 Sebaiknya kebiasaan membuka jendela harus setiap hari agar sinar matahari masu
k kedalam rumah, sebab sinar matahari sangat banyak kegunaannya.

 Sebaiknya penempatan tempat sampah perlu diperhatikan jangan diletakkan pada


tempat yang sering dilalui oleh anak-anak.

LAMPIRAN

a. Komponen Rumah

Langit-langit
Dinding & Lantai
Jendela kamar tidur
Jendela ruang keluarga

Ventilasi
Lubang Asap Dapur

Pencahayaan
b.Sarana Sanitasi

Jamban

Sarana pembuangan sampah (tempat sampah)


c.Perilaku Penghuni

Membuka jendela kamar tidur

Membuka jendela ruang keluarga


Membersihkan rumah dan halaman

Membuang tinja bayi dan balita ke jamban


Pertanyaan & Jawaban

Moderator : Cut Nabilla


Presentator : Pegy Clara Br. Kaban
Pertanyaan :
1. Pada komponen perilaku penghuni jendela tidak memperoleh penilaian
tertinggi, apa alasannya?

2. Kendala apa yang kalian temukan dalam observasi ini?

3. Bagaimana tingkat pengetahuan penghuni rumah mengenai standar rumah


sehat?

4. Apa akibat jika lantai rumah tidak kedap air?

5. Pada saran dikatakan bahwa sinar matahari mempunyai banyak kegunaan


untuk kita, apa salah satu kegunaan dari sinar matahari tersebut dalam
aspek rumah sehat
Penanya dan penjawab

1. Penanya : Dwina Adisa

Penjawab : Lulu Gea Ananda

2. Penanya : Ricky A

Penjawab : Nadia Ulfa Aini

3. Penanya : Jennifer Silitonga

Penjawab : Cut Nabilla

4. Penanya : Abdul Karim Monoarfa

Penjawab : Listi Azizah Harahap

5. Penanya : Elysabeth

Penjawab : Nora Febrina Adha

Jawaban pertanyaan

1. Alasan mengapa penilaian perilaku membuka jendela tidak mendapatkan nilai


paling tinggi adalah karena dari hasil observasi dan wawancara pemilik
rumah bekerja dari pagi hari sampai sore hari jadi tidak memungkinkan untuk
membuka jendela setiap hari karena keberadaan penghuni rumah yang tidak
setiap saat berada di rumah, jika dibuka setiap hari tapi penghuni rumah tidak
berada disana dikhwatirkan tindakan kriminal terjadi seperti pencurian.

2. Kendala yang kami dapatkan yaitu :


a. Sulitnya menentukan orang yang mau diobservasi rumahnya
b. Sulitnya meminta izin untuk memasuki kompleks perumahan citra
garden
c. Sulit mencocokkan waktu berkunjung dengan waktu pemilik rumah,
karena pemilik rumah bekerja dari pagi sampai sore

3. Tingkat pengetahuan penghuni rumah mengenai standar rumah sehat cukup


baik hal ini di buktikan dari hasil penilaian observasi kami yang mana terlihat
bahwa setiap komponen rumah dan perilaku penghuni memenuhi dan
mencapai nilai standar rumah sehat.

4. Lantai yang tidak kedap air menyebabkan tingkat kelembapan yang tinggi,
kelembapan ini menyebabkan lantai rentan berdebu, debu ini dapat merusak
sistem pernapasan kita karena ketika kita bernapas debu masuk kedalam
sistem pernapasan kita. Oleh sebab itu lantai yang tidak kedap air dapat
menimbulkan penyakit contohnya yaitu penyakit pneumonia.

5. Rumah yang sehat memerlukan cahaya alami yang mengandung sinar


ultraviolet. Sinar ultraviolet memiliki panjang gelombang < 290 nm. Pada
panjang gelombang 253,7 nm bisa membunuh kuman, bakteri, virus dan jamur
yang bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Cahaya yang masuk
kedalam ruangan dapat merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil.
Sinar UV dapat men- jadikan DNA mikroba menjadi steril akibat sinar UV
yang merusak DNA mikroba tersebut. Bakteri Strepto- coccus pneumoniae
sangat sensitif terhadap cahaya matahari.

DAFTAR ISI

Wibisono, A. F. (2014). UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUANRUMAH


SEHAT BAGIKELUARGA. Asian Journal of Innovation and
Entrepreneurship, 3(01), 17-20.

Keman, S. (2005). Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman. Jurnal


Kesehatan Lingkungan Unair, 2(1), 3947.
Pawestri, N. A. (2019). EVALUASI PENERAPAN KONSEP RUMAH SEHAT TERKAIT TATA
RUANG, PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI PADA RUMAH TINGGAL MENENGAH
DI KAWASAN PADAT PERKOTAAN (Studi Kasus: Rumah Kricak, Jatimulyo,
Yogyakarta) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia).

Wicaksono, Andie A. (2009). Menciptakan Rumah Sehat. Jakarta: Penerbit Swadaya.

https://www.academia.edu/24103495/
Tugas_Laporan_Penilaian_Rumah_Sehat_Pulau_Kulambing_Desa_Mattirouleng_Ke
cematan_Liukang_Topabbiring_Kabupaten_Pangkep_

Anda mungkin juga menyukai