DOSEN PENGAMPU :
Fitria Fatma, SKM. M. Kes
OLEH :
AMINAH FITRI AULIA
(2113201006)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, karunia serta kasih sayang-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Inspeksi Rumah Sehat” dengan sebaik
mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak
lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada ibu Fitria Fatma, SKM. M.Kes selaku dosen
mata kuliah Kesehatan Lingkungan Perumahan dan Pemukiman.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan
dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan. Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
FOTO RUMAH.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................2
BAB IV PENUTUP............................................................................................................11
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
4.2 Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1 Konsep Rumah Sehat
Rumah adalah pusat kehidupan keluarga. Rumah yang layak untuk tempat tinggal harus
memenuhi syarat kesehatan. Menurut Azrul Azwar (Djasio Sanropie, dkk. 1989, h. 11),
rumah sehat adalah tempat untuk berlindung/bernaung dan tempat untuk beristirahat,
sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial. Rumah
sehat adalah unit bangunan sebagai tempat tinggal yang memenuhi syarat fisiologis(dinding,
atap, lantai, langit-langit, dll) dan psikologis (nyaman, tanpa pencemaran) sesuai dengan
standar kesehatan.
rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana
pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial,
sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif.
Oleh karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat
diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Bila lingkungan
perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya penularan dan penyebaran
penyakit.
2.2 Syarat-Syarat Rumah Sehat
A. Terdapat dua kategori penilaian syarat-syarat rumah sehat, yaitu :
1. Psikologis
Syarat psikologis dasar rumah sehat adalah terciptanya kenyamanan antar anggota
keluarga ataupun tetangga serta terhindar dari pencemaran udara, air, dan tanah.
2. Fisiologis
Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan (ventilasi), ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan/suara yang mengganggu.
Menurut Ditjen Cipta Karya yang dikutip dari Riviwanto dkk (2011), komponen yang
harus dimiliki rumah sehat adalah
1) Fondasi yang kuat untuk meneruskan beban bangunan ketanah dasar memberi
kestabilan bangunan dan merupakan konstruksi penghubung antara bangunan dengan
tanah.
2) Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm
dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau
anyaman bambu.
3
3) Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar
matahari dengan luas minimum 10% luas lantai.
4) Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap,
menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar serta menjaga
kerahasiaan (privacy) penghuninya.
5) Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari
6) Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari.
B. Sarana dan Prasarana sanitasi :
1) Penyediaan Air Bersih
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih epat meninggal
karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Dalam tubuh manusia itu sendiri
sebagian besar terdiri dari air, untuk anak- anak 65 % dan bayi 80 %. Kebutuhan
manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci
(bermacam macam cucian) dsb. Menurut perhitungan WHO di negara- negara maju
setiap orang memerlukan antara lain 60- 120 iter per hari.
2) Penggunaan Jamban
Pembuangan tinja manusia yang terinfeksi yang dilaksanakan secara
tidak layak tanpa memenuhi persyaratan sanitasi dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran tanah dan sumber- sumber penyediaan air. Disamping itu, juga akan dapat
memberi kesempatan bagi lalat-lalat dari species tertentu untuk bertelur, bersarang, makan
bahan tersebut, serta membawa infeksi, menarik hewan ternak, tikus serta serangga lain
yang dapat menyebarkan tinja dan kadang-kadang menimbulkan bau yang tidak dapat
ditolerir. Atas dasar hal tersebut, maka perlu dilakukan penanganan pembungan tinja yang
memenuhi persyaratan sanitasi. Tujuan dilakukannya pembuangan tinja secara saniter
adalah untuk menampung serta mengisolir tinja sedemikian rupa sehingga dapat tercegah
terjadinya hubungan langsung maupun tidak langsung antara tinja dengan manusia, dan
dapat dicegah terjadinya
3) Sarana Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah adalah kegiatan menyingkirkan sampah dengan
metode tertentu dengan tujuan agar sampah tidak lagi mengganggu kesehatan lingkungan
atau kesehatan masyarakat. Ada dua istilah yang harus dibedakan
dalam lingkup pembuangan sampah solid waste (pembuangan sampah saja) dan final
disposal (pembuangan akhir).
Pembuangan sampah yang berada di tingkat pemukiman yang perlu diperhatikan adalah:
4
a) Penyimpanan setempat (onsite storage)
Penyimpanan sampah setempat harus menjamin tidak bersarangnya tikus,
lalat dan binatang pengganggu lainnya serta tidak menimbulkan bau. Oleh karena itu
persyaratan kontainer sampah harus mendapatkan perhatian.
b) Pengumpulan sampah
Terjaminnya kebersihan lingkungan pemukiman dari sampah juga tergantung pada
pengumpulan sampah yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau oleh pengurus
kampung atau pihak pengelola apabila dikelola oleh suatu real estate misalnya.
Keberlanjutan dan keteraturan pengambilan sampah ke tempat pengumpulan
merupakan jaminan bagi kebersihan lingkungan pemukiman.
Sampah terutama yang mudah membusuk (garbage) merupakan sumber makanan lalat
dan tikus. Lalat merupakan salah satu vektor penyakit terutama penyakit saluran
pencernaan seperti Thypus abdominalis, Cholera, Diare dan Dysentri.
4) Pembuangan Air Limbah
Air limbah adalah air yang tidak bersih mengandung berbagai zat yang bersifat
membahayakan kehidupan manusia ataupun hewan, dan lazimnya karena hasil perbuatan
manusia. sumber air limbah yang lazim dikenal adalah :
a) Berasal dari rumah tangga misalnya air, dari kamar mandi, dapur.
b) Berasal dari perusahaan misalnya dari hotel, restoran, kolam renang.
c) Berasal dari industri seperti dari pabrik baja, pabrik tinta dan pabrik cat.
d) Berasal dari sumber lainnya seperti air tinja yang tercampur air comberan,
dan lain sebagainya.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Nama : Aminah Fitri Aulia
NIM : 2113201006
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN RUMAH SEHAT
(DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 2002)
Nama KK : Yusuf Falefi
Alamat KK : Kebun jati
Desa : Saringan
Kecamatan : Barangin
Kota : Sawahlunto
Provinsi : Sumatera Barat
Tanggal : 22 Oktober 2022
Hasil
Aspek Penilaian Foto / Dokumentasi
Kriteria
No Nilai Bobot Penilaian
A. Komponen Rumah 31
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit
dibersihkan dan rawan
1
kecelakaan
c. Ada, bersih, tidak 2 62
dan kecelakaan
rawan
2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari 1
anyamanbambu/ilalang)
b. Semi permanen/setengah
tembok/pasangan bata atau
batu yang tidak 2
diplester/papan tidak kedap
air
c. Permanen
(tembok/pasangan batu bata 93
yang diplester), papan
6
Kedap air 3
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu
Dekat dengan
tanah/plesteranyangretak 1
dan berdebu
c. Diplester/ubin/keramik/pap 2 62
an (rumah panggung)
4 Jendela a. Tidak ada 0
kamar tidur
b. Ada 1 31
7
1 Sarana air bersih a. Tidak ada 0
kesehatan
d. Ada, bukan milik sendiri
dan memenuhi syarat
3
Kesehatan
8
d. Ada, kedap air danbertutup 3
C. Perilaku Penghuni 44
1 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 88
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 88
3 Membersihkan a. Tidak pernah 0
Halaman rumah b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 88
4 Membuang tinja a.Dibuang ke sungai/kebun/ 0
kolam/ sembarangan
Bayi dan balita
Ke jamban b. Kadang-kadang kejamban 1
c. Setiap hari ke jamban 2 88
5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai/ kebun/ 0
kolam/semba rangan
Ke tempat sampah
b. Kadang-kadang di buang 1
ke tempat sampah
c. Setiap hari dibuang ke 2 88
tempat sampah
Total Hasil Penilaian 1.124
9
3.2 Pembahasan
Inspeksi rumah sehat yang saya lakukan pada Hari Sabtu, 22 Oktober 2022 di rumah
salah satu tetangga saya dengan kepala keluarganya yang bernama Bapak Yusuf Falefi, dari
hasil inspeksi rumah sehat tersebut didapatkan total bobot dari penilaian komponen rumah,
sarana sanitasi, dan pelaku penghuni rumah yaitu 1124 yang dimana dapat memunuhi standar
penilaian rumah sehat.
Dari inspeksi rumah sehat yang dilakukan,komponen rumah serta sarana sanitasi yang
memadai seperti:pencahayaan yang bisa digunakan untuk membaca,jamban yang sudah
menggunakan leher angsa dan septi tank,dan juga rajin membersihkan halaman rumah,akan
tetapi sarana sanitasi dan sarana air bersih dari rumah bapak Yusuf Falefi sudah milik sendiri
tetapi kurang memenuhi syarat Kesehatan dan tempat sampah di rumah tersebut tidak
tertutup.
10
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari inspeksi yang dilakukan pada Hari Sabtu, 22 Oktober 2022 di Asrama polisi polsek
Sawahlunto maka dapat disimpulkan bahwa:
Dari hasil inspeksi rumah sehat tersebut didapatkan total bobot dari penilaian
komponen rumah, sarana sanitasi, dan pelaku penghuni rumah yaitu 1124 yang artinya
rumah tersebut masuk kedalam rumah sehat.
1.2 Saran
Pada komponen rumah dan sarana sanitasi yang belum memenuhi syarat agar dapat
memperbaikinya sebagaimana dipersyaratkan. Seperti tempat sampah ditukar dengan yang
kedap air dan tertutup agar tidak berbau, menutup ventilasi dengan jaring-jaring saat malam
hari agar tidak ada nyamuk masuk sehingga penghuni rumah juga terhindar dari penyakit
seperti DBD.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes.denpasar.ac.id
11