SANITASI DAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN
Mata Kuliah
TEKNIK LINGKUNGAN
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Bahan Ajar Teknik Lingkungan
dengan Materi Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan yang akan dipergunakan
oleh mahasiswa dalam menempuh mata kuliah Teknik Lingkungan. Bahan
ajar ini disusun berdasarkan beberapa referensi buku, hasil diskusi, kebijakan
pemerintah dan penelitian.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
Kegiatan Belajar 1
RUMAH SEHAT .................................................................................... 3
Pengertian ...................................................................................... 3
Persyaratan .................................................................................... 5
Prinsip Rumah Sehat ..................................................................... 6
Kegiatan Belajar 2
SANITASI .............................................................................................. 17
Air Bersih ...................................................................................... 19
Air Kotor ....................................................................................... 31
Persampahan .................................................................................. 36
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
PERSYARATAN
2) Ventilasi
Ventilasi/jendela yang cukup agar udara dalam ruangan dapat selalu
mengalir. Luas bukaan jendela minimal 1/9 luas ruang lantai.
Ventilasi merupakan proses penyediaan udara segar ke dalam dan
pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara alamiah
maupun mekanis. Tersedianya udara segar dalam rumah atau ruangan
amat dibutuhkan manusia, sehingga apabila suatu ruangan tidak
mempunyai sistem ventilasi yang baik dan over crowded maka akan
menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan.
Menurut SNI 03-6572-2001 menjelaskan ventilasi memiliki tujuan
sebagai berikut:
a. Menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang
ditimbulkan oleh keringat dan sebagainya dan gas-gas
pembakaran (CO2) yang ditimbulkan oleh pernafasan dan
proses-proses pembakaran
4) Penghawaan
Kualitas udara dipengaruhi oleh adanya bahan polutan di udara.
Polutan di dalam rumah memiliki kadar yang berbeda dengan bahan
polutan di luar rumah. Peningkatan bahan polutan di dalam ruangan
dapat pula berasal dari sumber polutan di dalam ruangan seperti asap
rokok, asap dapur, pamakaian obat nyamuk bakar.
Udara merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bernafas
sepanjang hidupnya. Udara akan sangat berpengaruh dalam
menentukan kenyamanan pada bangunan rumah. Kenyamanan akan
memberikan kesegaran terhadap penghuni dan terciptanya rumah
yang sehat, apabila terjadi pengaliran atau pergantian udara secara
kontinyu melalui ruangan-ruangan, serta lubang-lubang pada bidang
pembatas dinding atau partisi sebagai ventilasi.
Kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan alami
dapat diperoleh dengan memberikan atau mengadakan peranginan
silang (ventilasi silang) dengan ketentuan sebagai berikut:
b. Ruang makan
Ruang makan selain digunakan untuk kegiatan makan, biasanya
juga berfungsi sebagai tempat belajar dan ruang keluarga. Ruang
ini harus mempunyai penerangan alami dan penerangan buatan
Gambar 8. Dapur
Sumber: https://www.cnet.com/
PENGERTIAN SANITASI
Air bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas bersih untuk
dikonsumsi seseorang guna memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi,
mencuci pakaian, memasak, serta minum. Kapasitas penyimpanan air bersih
di suatu bangunan ditentukan dari jumlah konsumsi air setiap orang per hari
dan kebutuhan air untuk pemadam kebakaran. Air baku merupakan sumber air
bersih yang berasal dari air tanah, penampungan air hujan, sungai, waduk,
dan/atau danau. Air baku dari sumber-sumber tersebut diambil dan diolah
pada suatu bangunan instalasi pengolahan kemudian didistribusikan ke
konsumen menggunakan pipa pada ground reservoir.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah
penduduk dan tingkat pertumbuhan relatif tinggi menghadapi masalah dengan
pemenuhan kebutuhan air bersih sebagai akibat adanya perusakan lingkungan
dan pencemaran terhadap sumber air permukaan yang menyebabkan
berkurangnya sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bertitik tolak dari hal tersebut, maka dalam rangka penyediaan kebutuhan air
bersih yang memenuhi syarat kesehatan, Pemerintah RI merencanakan
Program Peningkatan Penyediaan Air Bersih pada Daerah Perkotaan dan
Daerah Pedesaan melalui pipanisasi dan pemanfaatan sumber air bersih yang
ada secara optimal.
Syarat-syarat kualitas air bersih diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Syarat fisik : tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
b. Syarat kimia : kadar besi maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l
dan kesadahan maksimal 500 mg/l
c. Syarat mikrobiologis : Coliform tinja/total coliform maksimal 0 per 100
ml air
1. Intake
Intake yang dapat digunakan pada sumber air baku berupa sungai
antara lain intake weir, intake gate, intake tower, intake crib, dan intake
pipe. Pemilihan intake harus ditentukan dengan pertimbangan jumlah
pengambilan air, kondisi sumber air baku, kondisi lokasi, kemudahan
pembangunan dan biaya. Intake yang biasa digunakan untuk pengambilan
air dalam jumlah kecil sampai sedang (<100.000 m3/hr) dengan biaya
yang relatif rendah adalah intake gate. Intake gate dilengkapi dengan
screen, saluran pembawa, dan pintu air/gate.
a. Screen
Screen digunakan untuk menyisihkan material kasar/sampah yang
terbawa aliran air untuk mencegah kerusakan pompa dan unit
pengolahan berikutnya.
Saringan kasar ini merupakan tahap awal dari proses pengolahan air.
Saringan kasar ini berfungsi untuk penahan bahan-bahan kasar,
seperti sampah, potongan kayu, serpihan kertas dan bahan-bahan
kasar lain yang terdapat dalam air. Penyaringan ini bertujuan untuk
menghindari rusaknya atau tersumbatnya peralatan-peralatan dalam
instalasi, transmisi maupun distribusi yaitu pompa, katup-katup, pipa
penyalur dan alat pengaduk yang ada. Komponen-komponen dari
screen antara lain :
Bar screen
Fine screen
Hand cleared / manual atau mechanical cleared
b. Pintu air
Pintu air digunakan untuk mengatur aliran air dari sumber air baku
ke saluran intake sehingga diperoleh debit pengaliran yang
diinginkan. Pengaturan aliran air ini juga dilakukan pada saat
pemeliharaan (pembersihan dan perbaikan).
c. Grit Chamber.
Grit chamber digunakan untuk mengendapkan pasir dengan ukuran
lebih atau sama dengan 0.2 mm yang dapat diendapkan secara
gravitasi. Pasir sangat berbahaya bagi peralatan pengolahan air
karena seperti dapat merusak pompa.
d. Saluran pembawa
Saluran pembawa berfungsi untuk menyalurkan air dari intake ke bak
pengumpul. Saluran ini direncanakan mengunakan pipa.
2. Bak pengumpul
a. Bak pengumpul
Kriteria desain dalam JWWA (1978):
Kedalaman (H) : 3–5m
Waktu detensi (td) : ≥ 1,5 menit
3. Preklorinasi
Preklorinasi adalah pembubuhan klorin di awal proses pengolahan
yang berfungsi sebagai oksidator. Klorin sebagai oksidator akan
4. Koagulasi
a. Pengadukan
Koagulasi dapat dilakukan dengan cara :
Pengadukan mekanis
Pengadukan pneumatis
Pengadukan hidrolis (baffle basins)
b. Bak koagulan
5. Flokulasi
6. Sedimentasi
b. Inlet
Air yang masuk ke bak pengendap dengan tidak merata dapat
menimbulkan turbulensi sehingga dapat meruntuhkan bentuk flok
yang telah terbentuk di flokulator. Untuk melindunginya secara
umum aliran harus mempunyai kecepatan aliran yang tidak lebih dari
0,3 m/dtk. Inlet yang dapat dibuat untuk memperoleh kondisi yang
diinginkan tersebut salah satunya berupa pipa lateral yang berlubang
c. Outlet
Outlet harus dirancang sedemikian rupa sehingga air yang keluar dari
bak pengendapan dapat ditampung secara merata dan tidak
mengganggu aliran dalam bidang pengendapan. Struktur outlet dapat
berupa pelimpah datar memanjang, pelimpah berbentuk V (V-notch),
dan pipa berlubang.
d. Ruang lumpur
7. Filtrasi
a. Bak filter
b. Sistem underdrain
d. Perpipaan
8. Desinfeksi
9. Reservoir
Selain pipa inlet, pipa outlet, dan pipa drain, reservoir juga
dilengkapi dengan pipa over flow, pipa vent, dan manhole.
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Hal ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan,
lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat
padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk
masing masing jenis zat.
A. SUB-SISTIM PEWADAHAN
Pada sub-sistem ini, sampah yang ada dimasukkan ke dalam wadah yang
bergantung dari tingkat sosial-ekonomi penduduk. Misalnya ada yang
B. SUB-SISTIM PENGUMPULAN
Pada sub-sistem ini, penggunaan jenis atau cara pengumpulan
bergantung dari daerah pelayanan, tingkat sosial-ekonomi masyarakat, sarana
dan prasarana yang dilayani. Secara umum, susb-sistem ini digambarkan
sebagai berikut:
Container kosong
Transfer Depo
Pada sistim ini terlihat bahwa container yang tidak bargerak tersebut
ketika penuh muatannya dipindahkan kekendaraan pengangkut.
1. Direct Discharge
Adalah transfer depo yang berfungsi sebagai tempat pertemuan
kendaraan pengumpul yang sudah terisi penuh dengan sampah dengan
kendaraan pengangkut, dimana transfer depo ini didisain sedemikian
rupa sehingga pemindahan sampah dapat secara langsung dari
a. Denah b. Potongan
Jenis ini ada tiga tipe sesuai dengan luasnya yaitu tipe besar, menengah
dan kecil. Kelebihan dari transfer depo seperti gambar diatas adalah
biaya yang diperlukan relatif murah karena dapat dibuat diluar ruangan
tanpa menggunakan konstruksi khusus, dan sistim ini digunakan untuk
jenis sampah yang mudah membusuk (garbage) karena dapat langsung
dibuang ke TPA, akan tetapi secara estetika dan kesehatan kurang baik
karena tempat tidak terjaga atau tertutup . Karena hal tersebut diatas
(yaitu karena biaya yang relatif murah) maka sistim ini cocok di
Indonesia .
2. Indirect Discharge
Adalah transfer depo yang berfungsi sebagai tempat pertemuan
kendaraan pengumpul yang sudah terisi penuh sampah dengan
kendaraan pengangkut, dimana sampah dari kendaraan pengumpul
dikumpulkan dalam suatu ruang tertentu untuk kemudian dengan
menggunakan Crane sampah dipindahkan kekendaraan pengangkut,
seperti tergambar dibawah ini :
Keuntungan dari sistim ini adalah sampah yang sudah terkumpul dapat
diadakan pemilihan menurut jenisnya, sehingga dapat dengan tepat
ditentukan cara pengelolaannya dan secara estetika baik karena
tumpukan sampah tertutup di suatu ruangan. Akan tetapi cara ini cukup
mahal, sehingga transfer station jenis ini banyak digunakan dinegara
maju.
2. Pengolahan
Recovery atau Energy Recovery adalah "the use of solid wastes as fuel,
supplementing woods waste, to produce energy in the form of steam or
electricity" maksudnya adalah penggunaan sampah sebagai bahan
bakar atau memanfaatkan energi yang tersimpan dalam sampah
misalnya untuk tenaga listrik. Contohnya mengubah sampah kotoran
hewan menjadi biogas.
1. Open Dumping
Adalah TPA, dimana sampah yang dibuang diletakkan begitu saja
diatas tanah kosong, atau sebelum digunakan tanah tersebut dibuat
lubang dengan menggunakan traktor. Cara ini tidak dianjurkan untuk
digunakan karena sampah yang dibuang dibiarkan terbuka sehingga
dapat menjadi sarang binatang-binatang tertentu yang dapat membawa
penyakit selain itu secara estetika kurang baik karena menimbulkan
pemandangan yang buruk dan bau yang busuk.