OLEH:
Drh Debby Fadhilah Pazra, M.Si
b. Determinan Agen
• Patogenitas
Kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada induk
semang sehingga timbulnya penyakit.
• Virulensi
Ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit
penyakit.
• Antigenitas
Kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme
pertahanan tubuh pada diri induk semang.
• Infekstivitas
Kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan diri,
bertempat tinggal dan berkembang biak di dalam diri induk semang.
c. Determinan Lingkungan
• Lokasi
Susunan geologi lokal vegetasi dan iklim mempengaruhi distribusi
spatial hewan dan penyakit. Contohnya : penyakit tumor dagu (jaw
tumor) pada domba berhubungan dengan distribusi bracken (sejenis
tanaman paku/pakis).
• Iklim
Terdapat dua tipe iklim yaitu:
- Iklim makro
Iklim makro terdiri dari komponen normal cuaca yang mempapar
hewan antara lain: curah hujan, temperatur, radiasi sinar matahari,
kelembaban dan angin, serta semua yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
- Iklim mikro
Iklim mikro merupakan iklim yang terjadi pada area yang kecil. Hal
ini mungkin sekecil dalam ukuran beberapa millimeter dari tanaman
atau permukaan hewan.
• Pemeliharaan
- Perkandangan
Ventilasi yang dirancang dengan baik pada kandang sangat penting
untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit respirasi. Struktur
bahan dan permukaan tempat berbaring hewan merupakan
determinan. Perlukaan pada kuku lebih sering dan lebih parah
terjadi pada babi yang berbaring pada kandang beralas alumenium
dibandingkan baja, porselin atau tanah.
- Makanan
Makanan merupakan bahan yang sangat penting kaitannya dengan
kesehatan dan perkembangan hewan. Kekurangan makanan baik
dari segi jumlah maupun dari segi mutunya akan berpengaruh
terhadap kesehatan dan pertumbuhan badan hewan. Beberapa
penyakit terjadi akibat langsung maupun tidak langsung dari
kekurangan makanan. Kekurangan makanan menyebabkan kondisi
tubuh menjadi turun sehingga bibit penyakit dapat lebih mudah
masuk dan menimbulkan penyakit.
- Manajemen (termasuk penggunaan hewan)
Manajemen terdiri dari kepadatan ternak dan kebijakan produksi.
Peningkatan kepadatan ternak meningkatkan tantangan terhadap
mikroorganisme pathogen. Kebijakan pergantian ternak internal
(mempertahankan populasi tertutup) akan memungkinkan lebih
sedikit masuknya pathogen ke dalam peternakan dibandingkan
kebijakan pembelian dari luar kelompok.
- Stres
Pada bidang kedokteran hewan, stres sering ditimbulkan pada
proses penyapihan, kepadatan hewan, transportasi, perubahan
makanan dan faktor lingkungan lainnya.