OLEH
PUTU NGURAH ARYA ADI PUTRA
NIM 18081004
KARYA TULIS
Diajukan kepada
IIK MEDIKA PERSADA BALI
Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Teknik Digital
Oleh:
Putu Ngurah Arya Adi Putra
NIM 18081004
Puji dan syukur yang tidak terhingga dihaturkan ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan yang
Tulisan ini disusun dengan mengerahkan segala pemikiran dan upaya yang ada,
termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak, baik
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang
1. Bapak Suhartono, S. T., MARS., Ketua Program Studi Elektromedik yang telah
banyak membantu dan memotivasi penulis selama studi dan penyusunan karya tulis
ini;
3. Rekan-rekan seangkatan pada Prodi Elektromedik, IIK Medika Persada Bali yang
banyak berkontribusi;
4. Bapak I Gede Ngurah Sentana Putra dan Ibu Ni Made Martini selaku orang tua
penulis, yang telah banyak membantu secara material dan moral selama perjalanan
5. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian karya tulis ini.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna. Hal ini
mencari sumber dan pengalaman. Oleh karena itu, segala kritik dan saran perbaikan
sangat diharapkan. Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
Latar Belakang.............................................................................................1
Rumusan Masalah........................................................................................1
Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHSAN
A. Pengertian Boolean......................................................................................... 3
B. Fungsi Boolean.............................................................................................. 3
C. Hukum Teorema Boolean...............................................................................4
D. Teorema Multivariable....................................................................................10
E. Teorema DeMorgan`s.....................................................................................11
Kesimpulan..................................................................................................14
DAFTAR PUSTA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agar kita mengetahui apa saja Fungsi boolean dan mengetahui teorema
Boolean,teorema Multivariable.teorema DeMorgan`s
BAB II
PEMBAHASAN
Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra adalah
matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang
Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya
merupakan Tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau
“Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada
Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean ini pertama
kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari Inggris pada tahun
1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George Boole.
B.Fungsi Boolean
Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui
ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai
f : Bn® B
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n
(ordered n-tuple) di dalam daerah asal B. Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan
fungsi Boolean. Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z
Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contoh pasangan terurut ganda-3 misalnya (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z =
1 sehingga
f(1, 0, 1) = 1 · 0 · 1 + 1’ · 0 + 0’ · 1 = 0 + 0 + 1 = 1.
Contoh. Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:
f(x) = x
f(x, y) = x’y + xy’+ y’
f(x, y) = x’ y’
f(x, y) = (x + y)’
f(x, y, z) = xyz’
dan berharga 0 untuk harga x, y, dan z lainnya. Selain secara aljabar, fungsi Boolean
juga dapat dinyatakan dengan tabel kebenaran dan dengan rangkaian logika. Tabel
kebenaran berisi nilai-nilai fungsi untuk semua kombinasi nilai-nilai peubahnya.
Jika fungsi Boolean dinyatakan dengan tabel kebenaran, maka untuk fungsi Boolean
dengan n buah peubah, kombinasi dari nilai peubah-peubahnya adalah sebanyak 2n.
Ini berarti terdapat 2n baris yang berbeda di dalam tabel kebenaran tersebut. Misalkan
n = 3, maka akan terdapat 23 = 8 baris tabel. Cara yang praktis membuat semua
kombinasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk perubah pertama, isi 4 baris pertama pada kolom pertama dengan
sebuah 0 dan 4 baris selanjutnya dengan sebuah 1 berturut-turut.
2. Untuk perubah kedua, isi 2 baris pertama pada kolom kedua dengan 0 dan 2
baris berikutnya dengan 1, 2 baris berikutnya dengan 0 lagi, dan 2 baris
terakhir dengan 1.
3. Untuk perubah ketiga, isi kolom ketiga secara berselang-seling dengan 0 dan
1 mulai dari baris pertama sampai baris terakhir.
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi variabel atau
dalam hal ini adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah
keluarannya.
Hukum Distributif
Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat
disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan
Contohnya :
Teorema 9 : X + Y = Y + X
Teorema 10 : X • Y = Y • X
Teorema 9 dan 10 disebut hukum-hukum komutatif. Hukum ini
menunjukkan bahwa urutan dalam menjumlah atau mengalikan dua variable
tidak penting, karena hasilnya akan sama.
Teorema 11 : X + (Y + Z) = (X + Y) + Z = X + Y + Z
Teorema 12 : X (YZ) = (XY) Z = XYZ
Teorema 11 dan 12 disebut hukum-hukum asosiatif, yang menyatakan
bahwa kita dapat mengelompokkan term-term dari suatu penjumlahan atau
suatu perkalian secara bebas, karena hasilnya akan sama.
Teorema 13 : X(Y + Z) = XY + XZ
Teorema 14 : (W + X)(Y + Z) = WY + XY + WZ + XZ
Teorema 13 dan 14 disebut hukum distributif, yang menyatakan bahwa suatu
ekspresi dapat dijabarkan dengan mengalikan term demi term persis sama
seperti dalam aljabar biasa.
X + XY = X(1 + Y)
= X • 1 (memakai teorema 6)
=X (memakai teorema 2)
Jawaban
Jawaban
G. Teorema De Morgan
Dalil 1 hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil
penjumlahan akan sama dengan hasil perkalian dari masing
masing komplemen.Teori ini melibatkan gerbang NOR dan AND.Penulisan
dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut :
Dari pernyataan tersebut maka rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah
ini:
Dari pembuktian maka akan didapat Tabel kebenaran dari persamaan boolean
tersebut
Dalil II hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil perkalian akan
sama dengan hasil penjumlahan dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan
gerbang NAND dan OR.Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai
berikut :
Dari pernyataan tersebut maka akan terlihat rangkaian logikanya seperti gambar a dan
b dibawah ini:
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan apa yang di bahas di atas saya dapat menyimpulkan bahwa untuk
mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan:
1. Elemen-elemen himpunan B,
2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner,
3. Memenuhi postulat Huntington
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/18402564/MAKALAH_ALJABAR_BOOLEAN_IAIN_
MATARAM_IIID_KELOMPOK_1 diakses pada tanggal 14 april 2019 jam 21.30
https://teknikelektronika.com/pengertian-aljabar-boolean-hukum-aljabar-boolean/ diakses
pada tanggal 14 april 2019 jam 21.30