Anda di halaman 1dari 20

ALJABAR BOOELAN

OLEH
PUTU NGURAH ARYA ADI PUTRA
NIM 18081004

PRODI TEKNIK REKAYASA ELEKTROMEDIK


INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR
2019
ALJABAR BOOLEAN

KARYA TULIS
Diajukan kepada
IIK MEDIKA PERSADA BALI
Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Teknik Digital

Oleh:
Putu Ngurah Arya Adi Putra
NIM 18081004

PROGRAM STUDI TEKNIK REKAYASA ELEKTROMEDIK


IIK MEDIKA PERSADA BALI
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tidak terhingga dihaturkan ke hadapan Ida Sang Hyang

Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan yang

berjudul “Aljabar Boolean” dapat diselesaikan sesuai harapan.

Tulisan ini disusun dengan mengerahkan segala pemikiran dan upaya yang ada,

termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak, baik

langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya disampaikan kepada:

1. Bapak Suhartono, S. T., MARS., Ketua Program Studi Elektromedik yang telah

banyak membantu dan memotivasi penulis selama studi dan penyusunan karya tulis

ini;

2. Putu Aries Ridhana Arimbawa,St.,MT., pengampu mata kuliah Teknik Digital

pada Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020;

3. Rekan-rekan seangkatan pada Prodi Elektromedik, IIK Medika Persada Bali yang

banyak berkontribusi;

4. Bapak I Gede Ngurah Sentana Putra dan Ibu Ni Made Martini selaku orang tua

penulis, yang telah banyak membantu secara material dan moral selama perjalanan

studi yang penulis lakoni di IIK Medika Persada Bali;

5. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian karya tulis ini.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan menulis,

mencari sumber dan pengalaman. Oleh karena itu, segala kritik dan saran perbaikan

sangat diharapkan. Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat

bagi para pembaca.

Denpasar, 14 April 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

 Latar Belakang.............................................................................................1
 Rumusan Masalah........................................................................................1
 Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHSAN

A. Pengertian Boolean......................................................................................... 3
B. Fungsi Boolean.............................................................................................. 3
C. Hukum Teorema Boolean...............................................................................4
D. Teorema Multivariable....................................................................................10
E. Teorema DeMorgan`s.....................................................................................11

BAB III PENUTUP................................................................................................14

 Kesimpulan..................................................................................................14

DAFTAR PUSTA
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-


variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-
huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT (komplemen).
Fungsi boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang menunjukkan fungsi,
suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk dengan
menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1, simbol-simbol
operasi logik, dan tanda kurung. Suatu fungsi boolean bisa dinyatakan dalam tabel
kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi boolean merupakan daftar semua
kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner dan
daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner.
Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan. Dalam
arti luas, aljabar boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang ditemukan oleh George
Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika secara aljabar. Dalam hal ini
aljabar boolean cocok untuk diaplikasikan dalam komputer. Oleh karena itulah si
penulis berharap si pembaca dapat mengetahui fungsi dan menambah wawasan tentang
Aljabar Boolean.
Rumusan Masalah
1. Apa Fungsi Boolean?
2. Apa Itu Teorema Boolean?
3. Apa Itu Teorema Multivariable?
4. Apa Itu Teorema DeMorgans`s?
Tujuan

Agar kita mengetahui apa saja Fungsi boolean dan mengetahui teorema
Boolean,teorema Multivariable.teorema DeMorgan`s
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Aljabar Boolean Dan Hukumnya

Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra adalah
matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan Gerbang
Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya
merupakan Tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau
“Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada
Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean ini pertama
kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari Inggris pada tahun
1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George Boole.

B.Fungsi Boolean
Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui
ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai
f : Bn® B

yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut ganda-n
(ordered n-tuple) di dalam daerah asal B. Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan
fungsi Boolean. Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
f(x, y, z) = xyz + x’y + y’z

Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
Contoh pasangan terurut ganda-3 misalnya (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z =
1 sehingga
f(1, 0, 1) = 1 · 0 · 1 + 1’ · 0 + 0’ · 1 = 0 + 0 + 1 = 1.
Contoh. Contoh-contoh fungsi Boolean yang lain:
f(x) = x
f(x, y) = x’y + xy’+ y’
f(x, y) = x’ y’
f(x, y) = (x + y)’
f(x, y, z) = xyz’

Setiap peubah di dalam fungsi Boolean, termasuk dalam bentuk komplemennya,


disebut literal. Contoh: Fungsi h(x, y, z) = xyz’ pada contoh di atas terdiri dari 3 buah
literal, yaitu x, y, dan z’. Fungsi tersebut berharga 1 jika x = 1, y = 1, z = 0 sebab
h(1, 1, 0) = 1 · 1 · 0’ = (1 · 1) · 1 = 1 · 1 = 1

dan berharga 0 untuk harga x, y, dan z lainnya. Selain secara aljabar, fungsi Boolean
juga dapat dinyatakan dengan tabel kebenaran dan dengan rangkaian logika. Tabel
kebenaran berisi nilai-nilai fungsi untuk semua kombinasi nilai-nilai peubahnya.
Jika fungsi Boolean dinyatakan dengan tabel kebenaran, maka untuk fungsi Boolean
dengan n buah peubah, kombinasi dari nilai peubah-peubahnya adalah sebanyak 2n.
Ini berarti terdapat 2n baris yang berbeda di dalam tabel kebenaran tersebut. Misalkan
n = 3, maka akan terdapat 23 = 8 baris tabel. Cara yang praktis membuat semua
kombinasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk perubah pertama, isi 4 baris pertama pada kolom pertama dengan
sebuah 0 dan 4 baris selanjutnya dengan sebuah 1 berturut-turut.
2. Untuk perubah kedua, isi 2 baris pertama pada kolom kedua dengan 0 dan 2
baris berikutnya dengan 1, 2 baris berikutnya dengan 0 lagi, dan 2 baris
terakhir dengan 1.
3. Untuk perubah ketiga, isi kolom ketiga secara berselang-seling dengan 0 dan
1 mulai dari baris pertama sampai baris terakhir.

C.Hukum Aljabar Boolean


Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan
menyederhanakan Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi
jumlah Gerbang Logika yang diperlukan dalam sebuah rangkaian Digital Elektronika.
Dibawah ini terdapat 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan Hukum Aljabar Boolean

Hukum Komutatif (Commutative Law)


Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input
tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :

Perkalian (Gerbang Logika AND)


X.Y = Y.X

Penjumlahan (Gerbang Logika OR)


X+Y = Y+X

Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi variabel atau
dalam hal ini adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah
keluarannya.

Hukum Asosiatif (Associative Law)


Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh
terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :

Perkalian (Gerbang Logika AND)


W . (X . Y) = (W . X) . Y
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
W + (X + Y) = (W + X) + Y
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi variabel
dalam hal ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama atau tidak
akan mengubah keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung terlebih dahulu,
hasilnya tetap akan sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk mempermudah
mengingat yang mana akan dihitung terlebih dahulu.

Hukum Distributif
Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat
disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan

mempengaruhi Output Keluarannya.

Hukum AND (AND Law)


Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika
AND atau perkalian. Berikut ini contohnya :

Hukum OR (OR Law)


Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini adalah

Contohnya :

Hukum Inversi (Inversion Law)


Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini menyatakan
jika terjadi Inversi ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan kembali ke nilai
aslinya
F. Teorema Multivariabel

 Teorema 9 : X + Y = Y + X
 Teorema 10 : X • Y = Y • X
Teorema 9 dan 10 disebut hukum-hukum komutatif. Hukum ini
menunjukkan bahwa urutan dalam menjumlah atau mengalikan dua variable
tidak penting, karena hasilnya akan sama.

 Teorema 11 : X + (Y + Z) = (X + Y) + Z = X + Y + Z
 Teorema 12 : X (YZ) = (XY) Z = XYZ
Teorema 11 dan 12 disebut hukum-hukum asosiatif, yang menyatakan
bahwa kita dapat mengelompokkan term-term dari suatu penjumlahan atau
suatu perkalian secara bebas, karena hasilnya akan sama.

 Teorema 13 : X(Y + Z) = XY + XZ
 Teorema 14 : (W + X)(Y + Z) = WY + XY + WZ + XZ
Teorema 13 dan 14 disebut hukum distributif, yang menyatakan bahwa suatu
ekspresi dapat dijabarkan dengan mengalikan term demi term persis sama
seperti dalam aljabar biasa.

 Teorema 15 : X + X’Y = X + Y (sifat absorpsi)


 Teorema 16 : X + XY = X (sifat reduksi)
Teorema ini dapat dibuktikan dengan menggunakan teorema 6 dan 2 :

X + XY = X(1 + Y)
= X • 1 (memakai teorema 6)

=X (memakai teorema 2)

 Teorema 17 : X  Y  Z  X  Y  Z Teori Van De Morgan


 Teorema 18 : X  Y  Z  X  Y  Z
 Teorema 19 : AB + AC + BC’ = AC + BC’ Sifat Konsensus
 Teorema 20 : (A+B)(A+C)(B+C) = (A+C) (B+C)
Contoh Soal :
1. Sederhanakan persamaan dibawah ini dengan menggunakan teorema
Aljabar Boolean

Jawaban

2. Sederhanakan persamaan dibawah ini dengan menggunakan teorema


Aljabar Boolean

Jawaban

G. Teorema De Morgan
Dalil 1 hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil
penjumlahan akan sama dengan hasil perkalian dari masing
masing komplemen.Teori ini melibatkan gerbang NOR dan AND.Penulisan
dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut :
Dari pernyataan tersebut maka rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah
ini:

Gambar (a) menunjukan gerbang NOR 2-bit. Persamaan boole :

Gambar (b) menunjukkan gerbang dengan dua masukan terinversi.Persamaan boole:

Dari pembuktian maka akan didapat Tabel kebenaran dari persamaan boolean
tersebut

Dalil II hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil perkalian akan
sama dengan hasil penjumlahan dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan
gerbang NAND dan OR.Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai
berikut :
Dari pernyataan tersebut maka akan terlihat rangkaian logikanya seperti gambar a dan
b dibawah ini:

Gambar (a) menunjukkan persamaan :

-Gambar (b) menunjukkan persamaan :

Berikut tabel pembuktian dari pernyataan hukum de morgan :


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan apa yang di bahas di atas saya dapat menyimpulkan bahwa untuk
mempunyai sebuah aljabar Boolean, harus diperlihatkan:
1. Elemen-elemen himpunan B,
2. Kaidah operasi untuk operator biner dan operator uner,
3. Memenuhi postulat Huntington
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/18402564/MAKALAH_ALJABAR_BOOLEAN_IAIN_
MATARAM_IIID_KELOMPOK_1 diakses pada tanggal 14 april 2019 jam 21.30

https://jenisburungjalaksamsi.wordpress.com/2015/05/18/aljabar-boolean/ diakses pada


tanggal 14 april 2019 jam 21.30

https://teknikelektronika.com/pengertian-aljabar-boolean-hukum-aljabar-boolean/ diakses
pada tanggal 14 april 2019 jam 21.30

https://kardinalcliquers.wordpress.com/2014/02/26/fungsi-boolean/ diakses pada tanggal


14 april 2019 jam 21.30

Anda mungkin juga menyukai