i
ii
Usulan Penelitian Skripsi Ini Telah Diuji Dan Dinilai Oleh Panitia Penguji Pada
Program Studi Teknik Elektromedik
Universitas Bali Internasional Pada
Tanggal 8 Pebruari 2022
iii
DAFTAR ISI
iv
2.7 Push Button ....................................................................................................... 15
2.8 Driver Motor BTS 7960..................................................................................... 16
2.9 Real Time Clock (RTC)...................................................................................... 17
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. 18
3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................................. 18
3.2 Konsep Penelitian .............................................................................................. 19
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................................... 20
4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................................ 20
4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................................ 20
4.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 21
4.4 Variabel ............................................................................................................. 21
4.4.1 Variabel Bebas ............................................................................................... 21
4.4.2 Variabel Terikat .............................................................................................. 21
4.4.3 Variabel Kontrol ............................................................................................. 21
4.5 Instrumen Penelitian .......................................................................................... 22
4.5.1 Alat-Alat Penelitian ........................................................................................ 22
4.5.2 Bahan-Bahan Penelitian ................................................................................. 22
4.6 Prosedur Penelitian ............................................................................................ 23
4.6.1 Pembuatan Alat .............................................................................................. 23
4.7 Alur Penelitian ................................................................................................... 24
4.8 Analisa Data ...................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
AM = Ante Meridiem
PM = post meridiem
RAM = Random Access Memory
L = Liter
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
pegangan/pengunci stirrer (stirrer chuck). Komponen lainnya adalah batang
pengaduk
ix
2
(propeller stirrer) yang disatukan dengan komponen utama melalui stirrer chuck saat
pengoperasian. Agitator menggerakkan stirring shaft dalam gerakan memutar dengan
torsi kuat, sehingga menciptakan gaya dan daya putar yang sama pada stirrer sebagai
pengaduk cairan. Alat overhead stirrer memiliki kekurangan dimana alat ini
mempunyai proses pengoperasian relatif rumit dengan komponen proller stirrer
terpisah dan dengan unit yang bobotnya memerlukan alat bantu (plate stand,
bosshead) dalam penggunannya, alat ini juga memerlukan sumber daya listrik yang
relatif besar untuk mengerakkan motor mesin yang berdaya besar (PT Pelita Dwi
Asa, 2020).
Adapun penelitian pertama yang telah dilakukan tentang stirrer adalah
perancangan alat magnetic stirrer dengan pengaturan kecepatan pengaduk dan
pengaturan waktu pengadukan oleh Irsyad, dkk pada tahun 2016 dari Program Studi
Teknik Elektro Universitas Respati Yogyakarta, dengan adanya pengaturan waktu
pengadukan diharapkan dapat memudahkan user dalam mengatur waktu pengadukan
sampel, sehingga user tidak perlu lagi memperkirakan waktu pengadukan sampel.
Setelah user melakukan pengaturan kecepatan pengaduk dan pengaturan waktu, user
dapat membiarkan alat tersebut bekerja hingga buzzer berbunyi yang menandakan
pengadukan dari sampel tersebut telah selesai sesuai dengan lama waktu yang telah
ditentukan. Hasil perancangan dan pengujian alat magnetic stirrer dapat bekerja
mengaduk sampel dengan kecepatan hingga 3000 rpm dengan lama waktu
pengadukan dari 1 menit sampai 60 menit. Sampel yang digunakan yaitu campuran
air dengan larutan sirup, campuran air dengan larutan pewarna makanan, dan
campuran air sabun dengan minyak goreng. Ketiga sampel tersebut dapat tercampur
sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian kedua adalah magnetic stirrer with speed advisor and timer based
on microcontroller oleh Mahardiananta, dkk pada tahun 2021, alat ini dirancang
dengan pengaturan kecepatan dan waktu digital. Teknologi digital diharapkan
kesalahan pembacaan kecepatan dan waktu pencampuran sampel dapat diminimalisir,
3
efisien dari segi waktu, relatif lebih mudah digunakan dan menghasilkan larutan yang
homogen. Alat ini menggunakan mikrokontroler untuk mengatur timer dan kecepatan
(RPM) pada saat alat akan digunakan. Timer pada alat ini diatur dalam hitungan
detik. Alat ini dapat berjalan dengan waktu maksimal 999 detik. Alat ini juga dapat
mengatur kecepatan dengan tiga pilihan, yaitu rendah (178,20 rpm), sedang (233,00
rpm) dan tinggi (266,60 rpm). Alat ini diuji dengan mencampur air dengan sirup,
special grade syrup, garam dan gula. Waktu pengadukan adalah 1, 5, 10 dan 15
menit. Hasil dari perancangan dan pengujian alat magnetic stirrer berbasis
mikrokontroler dalam larutan dengan kekentalan rendah dengan mencampurkan air
dengan sirup memerlukan pengadukan selama 1 menit pada kecepatan rendah, sedang
dan tinggi. Untuk larutan air dengan special grade syrup untuk larutan dengan
kekentalan yang lebih tinggi, dibutuhkan waktu 5 menit pada kecepatan sedang dan
tinggi. Untuk mencampur air dengan garam dan air dengan gula, dibutuhkan waktu
10 menit dengan kecepatan tinggi.
Bedasarkan permasalahan tersebut, penulis ingin membuat alat overhead
stirrer berbasis arduino uno dengan sistem digital berdaya rendah, dimana kecepatan
dan waktunya dapat diatur sesuai keinginan untuk menghasilkan larutan yang
homogen, dapat mengaduk larutan yang bersifat kental, dan juga alat ini memerlukan
sumber daya listrik yang lebih kecil dikarenakan menggunakan motor DC yang
memiliki daya yang lebih rendah.
2. Bagaimana merancang bangun sebuah alat overhead stirrer berbasis arduino uno
berdaya rendah dan dapat mengatur kecepatan motor (rpm) dan lama waktu
putaran?
2.1 Larutan
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat
dalam komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat
lain dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh, jika sejumlah gula dilarutkan
dalam air dan diaduk dengan baik, maka campuran tersebut pada dasarnya akan
seragam (sama) di semua bagian. Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh
susunan komposisinya. Untuk menyatakan komposisi larutan tersebut maka
digunakan istilah konsentrasi larutan yang menunjukkan perbandingan jumlah zat
terlarut terhadap pelarut. Untuk jumlah terlarut yang berbeda pada setiap larutan,
maka dibutuhkan energi panas yang berbeda pula, yang nantinya akan mempengaruhi
titik didih larutan tersebut. Titik didih suatu larutan merupakan suhu larutan pada saat
tekanan uap jenuh larutan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan yang
diberikan pada permukaan cairan) (Trapsilo, dkk, 2017).
2.1.1 Larutan Homogen
Larutan homogen adalah campuran yang terdiri dari dua bahan yang
mempunyai komposisi dan sifat seragam dan masih tetap dalam satu fase tunggal,
seperti pada istilahnya bahwa homogen terdapat kata ‘homo’ yang berarti sejenis atau
sama. Sehingga jika dilihat dari fisiknya, zat-zat penyusunnya pun akan tidak tampak
jelas. Karena zat-zat tersebut telah bercampur lebur menjadi satu. Secara kasat mata,
memang campuran homogen tidak terlihat, karena hanya bisa dilihat dengan alat
mikroskop. Contohnya adalah beberapa garam yang dimasukkan ke dalam air yang
mana garam akan mulai menyatu dengan air dengan lama waktu tertentu (Antoni,
2017).
5
6
viskositas dalam suatu fluida, makin sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut.
Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair
(Azizah, 2018).
Viskositas menetukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya
gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan
suatu cairan untuk mengalir. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti suhu, gaya tarik antar molekul, dan ukuran serta jumlah molekul terlarut.
Fluida, baik zat cair maupun gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan
yang berbeda - beda (Azizah, 2018).
yang digunakan yaitu stainless steel dan akrilik. Stainless steel digunakan sebagai
bahan pengaduk larutan/propeller stirrer, body penyangga luar alat dan 2 tiang
penyangga untuk motor DC, sedangkan akrilik digunakan sebagai body/casing dari
alat overhead stirrer. Daya yang digunakan pada alat overhead stirrer berbasis
arduino uno yaitu 10W-17W.
komponen tertentu, piranti ini bisa dipakai untuk pemantauan kondisi pasien di rumah
sakit dan pengendalian alat-alat di rumah (Alqudy, 2019).
Pada tabel 2.1 menjelaskan bagian-bagian pin di board arduino uno secara
umum beserta juga untuk tegangannya (Alqudy, 2019).
Mikrokontroler Atmega328
Tegangan Pengoperasian 5V
Tegangan Input yang Disarankan 7-12V
Batasan Tegangan Input 6-20V
Jumlah Pin I/O Digital 14 (6 diantaranya menyediakan
keluaran PWM)
Jumlah Pin Input Analog 6
Arus DC tiap pin I/O 40mA
Arus DC untuk pin 3,3V 50mA
Memory Flash 32KB (ATmega328, sekitar 0,5KB
digunakan oleh bootloader
SRAM 2KB (ATmega328)
EEPROM 1KB (ATmega328)
Clock Speed 16MHz
Sejumlah pin analog bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca
nilai input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka antara 0
dan 1023.
3. Enam pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)
Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin
tersebut dapat diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara
membuat programnya pada IDE.
Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer
dengan menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan
menggunakan suatu AC adapter dengan tegangan 9 volt. Jika tidak terdapat power
supply yang melalui AC adapter, maka papan Arduino akan mengambil daya dari
USB port. Tetapi apabila diberikan daya melalui AC adapter secara bersamaan
dengan USB port maka papan Arduino akan mengambil daya melalui AC adapter
secara otomatis (Alqudy, 2019).
input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software
processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan
Arduino. Adapun tampilan software Arduino uno ditunjukan pada gambar 2.3
Software Arduino Uno (Alqudy, 2019)
menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan
membentuk karakter data yang ingin ditampilkan. Adapun gambar LCD ditunjukan
2.6 Motor DC
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik
arus searah menjadi energi mekanis. Sebuah motor listrik berfungsi untuk mengubah
daya listrik menjadi daya mekanik. Adapun gambar konstruksi motor DC ditunjukan
pada gambar 2.5 Konstruksi motor DC (Rosalina, dkk, 2017).
searah akan dapat bekerja sebagai motor arus searah. Oleh sebab itu, sebuah mesin
arus searah dapat digunakan baik sebagai motor arus searah maupun generator arus
searah (Rosalina, dkk, 2017).
Konstruksi motor arus searah terdiri dari beberapa komponen (Rosalina, dkk,
2017):
1. Badan motor yaitu tempat meletakan sebagian besar komponen mesin dan
melindungi bagian mesin
2. Kutub fungsinya untuk menahan kumparan medan di tempatnya, kemudian
menghasilkan distribusi fluks magnet yang lebih merata diseluruh jangkar dengan
menggunakan permukaan yang melengkung Inti kutub dari lamisani plat–plat
baja yang terisolasi satu sama lain, sepatu kutub dilaminasi dan dibalut ke ini
kutub.
3. Inti jangkar yang terbuat dari bahan ferromagnetik, dengan maksud agar
komponen-komponen (lilitan jangkar) terletak dalam daerah yang induksi
magnetnya besar, supaya ggl induksi dapat bertambah besar.
4. Kumparan yang merupakan tempat dibangkitkannya ggl induksi.
5. Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti kutub.
Rangkaian medan yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi utama dibentuk dari
kumparan pada setiap kutub.
6. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang berbentuk lempengan-
lempengan yang dirakit ke dalam silinder yang terpasang pada poros. Dimana
tiap-tiap lempengan atau segmen-segmen komutator terisolasi dengan baik antara
satu sama lainnya.
7. Sikat-sikat ini berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus ke kumparan jangkar.
Dimana permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk
menyalurkan arus listrik.
8. Fungsi dari celah udara adalah sebagai tempat mengalirnya fluksi yang dihasilkan
oleh kutub-kutub medan.
15
Pin konfigurasi dari penggunaan driver 43A H-Brige Drive PWM ini dapat
dilihat berikut:
Detail pin input:
1. RPWM = Input PWM Forward Level, Aktif High
2. LPWM = Input PWM Reverse Level, Aktif High
3. R_EN = Input Enable Forward Driver, Aktif High
4. L_EN = Input Enable Reverse Driver, Aktif High
5. R_IS = Forward Drive, Side current alarm output
6. L_IS = Reverse Drive, Side current alarm output
7. Vcc = +5 V Power Supply Mikrokontroler
8. Gnd = Ground Power Supply Mikrokontroler
17
(Saghoa, 2018).
18
18
ini juga dapat mengatur kecepatan dengan tiga pilihan, yaitu rendah (178,20
rpm), sedang
19
(233,00 rpm) dan tinggi (266,60 rpm). Akan tetapi alat tersebut tidak dapat mengaduk
larutan dengan waktu yang lama, dikarenakan hanya mempunyai batas timer hingga
999 detik saja.
Pada penelitian ini peneliti merancangan alat overhead stirrer berbasis
arduino uno dengan sistem digital berdaya rendah, dimana kecepatan dan waktunya
dapat diatur sesuai keinginan untuk menghasilkan larutan yang homogen, dapat
mengaduk larutan yang bersifat kental, dan juga alat ini memerlukan sumber daya
listrik yang lebih kecil dikarenakan menggunakan motor DC yang memiliki daya
yang lebih rendah.
Internasional.
Gambar 3.1 Konsep Penelitian
BAB IV
METODE PENELITIAN
20
21
4.4 Variabel
4.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel terikat, baik
secara positif atau negatif. Jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir,
dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau
penurunan dalam variabel terikat. Dengan kata lain, varians variabel terikat
ditentukan oleh variabel bebas (Avelia, dkk, 2016). Variabel bebas pada penelitian ini
adalah perbandingan alat yang dibuat dengan alat yang sudah ada di Laboratorium
Universitas Bali Internasional.
4.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.
Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan
variabilitasnya, atau memprediksinya. Variabel terikat merupakan variabel utama
yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi (Avelia, dkk, 2016). Variabel
terikat dalam penelitian ini yaitu homogenitas.
4.4.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang digunakan untuk melengkapi atau
mengontrol hubungan kausal antara variabel independen dan variabel dependen, agar
mendapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol
22
bukanlah variabel utama yang akan diteliti dan diuji, tetapi lebih ke variabel lain yang
mempunyai pengaruh (Avelia, dkk, 2016). Variabel kontrol pada penelitian ini yaitu
kecepatan (rpm), waktu dan daya, dikarenakan homogenisasi sebuah larutan akan
dipengaruhi atau dikendalikan oleh cepat atau lambatnya kecepatan pengadukan yang
tentu akan berkaitan dengan lama waktu dan besarnya daya yang dibutuhkan dalam
proses pengadukan, semakin cepat putaran motor maka daya yang digunakan akan
semakin besar dan waktu pengadukan yang diperlukan juga singkat.
penyangga luar alat dan tiang penyangga untuk motor DC, sedangkan akrilik
digunakan sebagai body/casing dari alat overhead stirrer.
Mulai
Pengujian timer,
rpm, daya dan
homogenitas larutan Tidak Berhasil
pada alat overhead
stirrer berbasis
arduino uno
Berhasil
Selesai
Alqudy, Yogie. 2019. “Sistem Cerdas Pengairan Lahan Pertanian Berbasis IoT”.
Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945.
Antoni, Dedi. 2017. “Pengaruh Variasi Larutan Water Injection Pada Intake Manifold
Terhadap Performa Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor” Skripsi Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Avelia, Bertha., Ardiana, Putu Agus. 2016. “Persepsi Investor Sebagai Pemoderasi
Pengaruh Profitabilitas Pada Respon Pasar” dalam jurnal E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.14.3, ISSN: 2302-8559. Badung: Universitas Udayana.
Irsyad, Lalu Patria., Yudianingsih., Lestari, Sri. 2016. “Perancangan Alat Magnetic
Stirrer Dengan Pengaturan Kecepatan Pengaduk Dan Pengaturan Waktu
Pengadukan” dalam jurnal InFact Volume 1, Nomor 2, November 2016.
Yogyakarta: Universitas Respati Yogyakarta.
Lubis, Nur Azizah. 2018. “Pengaruh Kekentalan Cairan Terhadap Waktu Jatuh Benda
Menggunakan Falling Ball Method” dalam Jurnal Ilmu Fisika dan Teknologi,
Vol. 2, No. 2, 2018, 26 - 32 ISSN: 2580-666. Medan: UIN Sumatera Utara.
Mahardiananta, I Made Agus., Nugraha, I Made Aditya., Putra, Putu Agus Mahadi.,
Adnyana, I Gede Sura. 2021. “Magnetic Stirrer With Speed Advisor And
Timer Based On Microcontroller” dalam Journal of Robotics and Control
(JRC) Volume 3, Issue 1, January 2022 ISSN: 2715-5072 DOI:
10.18196/jrc.31146. Denpasar: Universitas Bali Internasional.
PT Pelita Dwi Asa. 2020. “Overhead Stirrer IKA RW 20” dalam peralatan
laboratorium PT Pelita Dwi Asa. https://pelitadwiasa.com/peralatan-
laboratorium/overhead-stirrer-ika-rw20/. Di unduh pada tanggal 29 November
2020.
Putri, Laili Mei Ari., Prihandono, Trapsilo., Supriad, Bambang. 2017. “Pengaruh
Konsentrasi Larutan Terhadap Laju Kenaikan Suhu Larutan” dalam Jurnal
Pembelajaran Fisika, Vol 6 No. 2, Juni 2017, hal 147-153. Jember:
Universitas Jember.
Ratnawati, Susi. 2018. “Peningkatan Sikap Kerjasama Pada Materi Klasifikasi Materi
Dan Perubahannya Melalui Discovery Learning Dengan Sistem Agen Penemu
Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 11 Madiun Tahun Pelajaran 2016/2017”
dalam jurnal online Kota Madiun, Wahana Kreatifitas Pendidik Vol. I No. 1
Th. 2018. Madiun: SMP Negeri 11 Kota Madiun.
Rendra, Dwi Bayu., Natsir, M., Anggara, Acep Derby Yudha, 2019. “Implementasi
IOT untuk Sistem Kendali AC Otomatis pada Ruang Kelas di Universitas
Serang Raya” dalam jurnal PROSISKO Vol. 6 No. 1 Maret 2019, e-ISSN:
2597-9922, p-ISSN: 2406-7733. Banten: Universitas Serang Raya.
Sekolah Robot Yogyakarta, 2019. "How To Program BTS 7960 Shield Motor Driver
with Arduino”, https://io-robotics.com/2019/01/15/how-to-program-bts-7960-
shield-motor-driver-with-arduino/, diakses pada 25 November 2021.
Widhanti, Nurul A’malia. 2018. “Pemodelan Hot Plate Stirrer Berbasis Arduino
Uno”. Jakarta: Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II.