Prototype Paraffin Bath (Terapi)
Prototype Paraffin Bath (Terapi)
PERALATAN TERAPI
PROTOTYPE – PARAFFIN BATH
Disusun oleh:
KELOMPOK II
Putu Deva Prihananta (18081001)
PROGRAM STUDI
TEKNIK ELEKTROMEDIK
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tidak terhingga dihaturkan ke hadapan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya
tulisan yang berjudul “Prototype – Paraffin bath” dapat diselesaikan sesuai
harapan.
Tulisan ini disusun dengan mengerahkan segala pemikiran dan upaya yang
ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak,
baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya disampaikan kepada:
1. Bapak Putu Aries Ridhana Arimbawa, ST., MT., Ketua Program Studi
Teknologi Elektromedik yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis
selama studi dan penyusunan karya tulis ini;
2. Bapak pengampu mata kuliah Peralatan Terapi pada Semester Genap Tahun
Akademik 2019/2020;
3. Rekan-rekan seangkatan pada Prodi Teknik Elektromedik, Universitas Bali
Internasional yang banyak berkontribusi;
4. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian karya tulis ini.
Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari yang sempurna. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan menulis,
mencari sumber dan pengalaman. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
perbaikan sangat diharapkan. Semoga karya tulis ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
COVER …… ……………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……..……………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……...………………………………..….………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ….………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………… 2
1.3 Tujuan Praktikum …………………………………………. 2
1.4 Manfaat Praktikum ……………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………… 3
2.1 Pengertian Prototype – Paraffin Bath …………………………. 3
2.2 Prinsip kerja Alat ……….….…..……..……………………….3
2.3 Indikasi Terapi Alat …….……..…………………………….. 4
2.4 Blok Diagram …….….…..……..……………………………..5
2.5 Cara Kerja ………..….…..……..…………………………….. 5
BAB III HASIL DAN ANALISA ……………………………………… 6
3.1 Alat dan Bahan ………………………………………… 6
3.2 Rangkaian Alat ………………………………………… 6
3.3 Analisa Cara Kerja Alat ………………………………… 7
3.4 Listing Program …………………………………………. 7
3.5 Analisa Project ………………………………………….. 9
BAB IV PENUTUP …………………………………………………… 11
4.1 Kesimpulan ……………………………………………… 11
4.2 Saran …………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Rumusan Masalah
1.4 Manfaat Penulisan
Dari tujuan yang diharapkan penulis dalam karya tulis ini, dapat ditarik
beberapa manfaat baik untuk pembaca maupun penulis sendiri, yaitu :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah parafin biasa yang ditambah dengan paraffin oil, kemudian dipanaskan
hingga meleleh dengan suhu ±55ºC.
2.3 Indikasi terapi alat
Saat ini penggunaan parafin bath sebagai modalitas terapi sudah sangat umum
dan banyak digunakan di pusat-pusat rehabilitasi medis dan fisioterapi, terapi
pijat, industri spa. Terapi lilin parafin juga digunakan sebagai pengobatan
pada cedera olahraga.
Sesuai dengan tujuannya untuk mengurangi rasa nyeri pada otot dan sendi,
menenangkan dan mempercepat proses penyembuhan, maka terapi
menggunakan lilin parafin dilakukan pada beberapa kondisi sebagai berikut:
• Radang sendi
• Kelainan kulit seperti eksim
• Fibromyalgia
• Fibrositis
• Peradangan otot dan sendi lainnya
• Kejang otot
• Terlalu banyak bekerja atau kelelahan
• Kaku sendi
• Tendonitis
• Tennis Elbow
6
7
8
int relay = 2;
void setup() {
lcd.begin(16,2);
Serial.begin(9600);
int i;
pinMode(relay,OUTPUT);
lcd.init();
lcd.backlight();
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Parafin Bath");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Kelompok 1");
for(i = 0; i <16; i++)
{
lcd.scrollDisplayRight ();
delay(500);
}
}
void loop(){
Serial.print("suhu: ");
Serial.println(suhu);
delay(200);
}
if(suhu >= 50){ //set nilai suhu
digitalWrite(relay,HIGH);
Serial.println("relay mati");
lcd.clear();
lcd.setCursor(1,0);
lcd.print("Relay Mati");
lcd.setCursor(1,1);
10
lcd.print("suhu : ");
lcd.setCursor(7,1);
lcd.print(suhu);
delay(50);
}
lcd.setCursor(1,0);
lcd.print("Relay Mati");
lcd.setCursor(1,1);
lcd.print("suhu : ");
lcd.setCursor(7,1);
lcd.print(suhu);
delay(50);
Begitupula sebaliknya pada listing ini mengatur mengenai perintah untuk
Mematikan heater. if(suhu >= 50) berarti jika suhu melebihi angka 50ºC,
maka heater diperintahkan untuk mati. Namun jika suhu kembali
menyentuh angka kurang dari 49ºC maka heater akan hidup kembali
sesuai dengan perintah pada listing program sebelumnya. Sistem ini
bekerja secara kontinyu sampai dengan alat di nonaktifkan / selesai
digunakan
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpiulan
4.2 Saran
1. Untuk penulis diharapkan agar pembuatan karya tulis ini dapat
menambah referensi bagi penulis.
2. Untuk mahasiswa diharapkan karya tulis ini dapat menjadi sumber
pengetahuan dan referensi belajar
12
DAFTAR PUSTAKA
https://flexfreeclinic.com/layanan/detail?id=36#:~:text=Parafin%20Bath
%20merupakan%20salah%20satu,dan%20mengurangi%20nyeri%20pada
%20otot. ( diakses pada tanggal 9 Juli 2020 )
https://boronajos.blogspot.com/2018/12/parafin-bath.html ( diakses pada tanggal 9
Juli 2020 )
13