Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 1
BAB I........................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN........................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 3
1.3 Tujuan................................................................................................................ 3
1.4 Manfaat............................................................................................................. 4
BAB II.......................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN............................................................................................................. 5
2.1 Kompres Panas.................................................................................................. 5
2. Tujuan Kompres Panas...................................................................................... 5
3.

Penggunaan Kompres Hangat :......................................................................5

Persiapan alat................................................................................................ 6

5. Cara kerja......................................................................................................... 7
6. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Kompres Hangat............8
2.2 Kompres Dingin................................................................................................. 8
2.2.1 Pengertian................................................................................................... 8
2.2.2 Tujuan Kompres Dingin................................................................................9
2.2.4 Persiapan alat............................................................................................. 9
2.2.5 Cara Kerja.................................................................................................. 10
2.2.6 Hal-hal yang perlu diperhatikan................................................................11
2.3 SOP Teknik Mengatasi Nyeri Atau Relaksasi Nafas Dalam...............................12
2.3.1 Pengertian :............................................................................................... 12
2.3.2 Tujuan :..................................................................................................... 12
2.3.3 Indikasi :.................................................................................................... 12
2.3.4 Prosedur pelaksanaan :.............................................................................13
2.4 SOP DISTRAKSI................................................................................................ 14
2.4.1 PERSIAPAN................................................................................................ 14
2.4.2 PELAKSANAAN.......................................................................................... 14
2.4.3 EVALUASI................................................................................................... 14
BAB III....................................................................................................................... 15
1

PENUTUP.................................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 15
3.2 Saran.............................................................................................................. 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan
keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan
keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan
maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih
berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa
komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai
kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui
metabolisme darah.Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan
cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang
memerlukan.
Ada dua jenis kompres, yaitu : kompres panas dan kompres dingin. Di makalah ini akan
di jelaskan satu persatu.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan di bahas pada materi ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa itu Kompres panas?
1.2.2 Bagaimana cara-cara untuk mengkompres panas?
1.2.3 Apa itu Kompres dingin?
1.2.4 Bagaimana cara-cara mengkompres dingin?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu kompres panas.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana cara-cara mengkompres panas.
1.3.3 Untuk mengetahui apa itu kompres dingin.
1.3.4 Untuk mengetahui cara-cara mengkompres dingin.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu
1.4.1 Agar masyarakatr luas bisa lebih tahu tentang cara menggunakan
kompres dpanas, dingin, relaksasi, dan distraksi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kompres Panas
1. Pengertian
Kompres Panas adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit,
merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancer, serta memberikan

ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian,
kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan.
2. Tujuan Kompres Panas
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.

Memperlancar sirkulasi darah


Menurunkan suhu tubuh
Mengurangi rasa sakit
Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien
Memperlancar pengeluaran eksudat
Merangsang peristaltik usus
Penggunaan Kompres Hangat :

a. Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa
dilakukan dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih
demam lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat
pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus
segera dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil yang diharapkan.
Lain halnya bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima informasi
bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah
pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan
meskipun tubuh kita sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi
rasa dingin & menjadikan tubuh terasa lebih nyaman.
b. Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks,
mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
c. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh
digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas
dapat memperparah bengkak yang sudah ada.
Cara Menggunakan Kompres panas :
a) Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau
handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat Celcius
atau bila sulit mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai terlalu panas atau
sesuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan dikompres.
b) Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basahc
c) Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
d) Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.
e) Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot
tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran
darah.
Efek terapeutik pemberian kompres hangat :

Mengurangi nyeri
Meningkatkan aliran darah
Mengurangi kejang otot
Menurunkan kekakuan tulang sendi .
Persiapan alat

kompres panas basah, Persiapan alat :


a) kom berisi air hangat (40-46c)
b) bak steril berisi 2buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
c) kasa perban/kain segitiga
d) pengalas
e) sarung tangan bersih di tempatnya
f) bengkok 2buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
g) waslap 4 buah
h) pinset anatomi 2 buah
i) korentang
kompres panas kering menggunakan buli-buli panas, persipan alat :
a) buli-buli panas dan sarung
b) termos berisi air panas/termometer air panas
c) lap kerja
5. Cara kerja
kompres panas basah
dekatkan alat-alat kedekat klien
perhatikan privacy klien
cuci tangan
atur posisi klien yang nyaman
pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang
bekas balutan ke dalam bengkok kosong
ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke
dalam kom yang berisi cairan hangat.
kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres
bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa
kering. selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan
kompres tiap 5 menit
lepaskan sarung tangan
atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
cuci tangan
6

dokumentasikan tindakan ini beserta responnya


kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
cuci tangan
lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli
dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulangulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60c)
isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli
tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
o letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
o Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
o Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan
ke dalam sarung buli-buli
Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian
kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran.
Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di
kehendaki
Bereskan alat alat bila sudah selesai
Cuci tangan
Dokumentasikan
6. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Kompres Hangat
kompres panas basah, Hal yang perlu diperhatikan:
a. kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
b. cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit terbakar
c. kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
d. untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka memar atau
bengkak, peralatan tidak perlu steril yang penting bersih.
Kompres panas kering menggunakan buli-buli panas, Hal-hal yang peril di perhatikan :
a. buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
b. pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke
atas/samping
c. bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah/samping
d. buli-buli harus diperiksa dulu/cincin karet pada penutupnya
Memberikan Kompres Hangat, Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan
kain flanel atau handuk.
2. Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi
sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.
7

3. Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit
penderita.
4. Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh darah di
area tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.
5. Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus
buntu.
2.2 Kompres Dingin
2.2.1 Pengertian
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah
mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema.
Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat
kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
2.2.2 Tujuan Kompres Dingin

menurunkan suhu tubuh


mencegah peradangan meluas
mengurangi kongesti
mengurangi perdarahan setempat
mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

2.2.3 Penggunaan Kompres Dingin :


a. Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut. Jika cedera baru
terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul pembengkakan, maka dengan
kompres dingin bisa membantu meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera
karena suhu dingin mengurangi aliran darah di daerah cidera sehingga memperlambat
metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat mengurangi rasa sakit.
b. Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar.
c. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.
Cara Menggunakan Kompres Dingin :
a. Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk yang
dicelupkan ke dalam air dingin.
b. Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang berlawanan tetapi
berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi
nyeri.

c. Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-10 menit dan
20-30 menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan bengkak .
d. Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup), penurunan
metabolik, membantu mengontrol perdarahan dan pembengkakan karena trauma,
mengurangi nyeri dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot.
2.2.4 Persiapan alat
kompres dingin basah dengan larutan obat anti septik, persiapan alat :
a) mangkok bertutup steril
b) bak steril berisi pinset steril anatomi 2buah
c) cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000, larutan
betadin
d) pembalut dan sampiran bila perlu
e) perlak, pengalas dan kain kasa (bila perlu)
kompres dingin basah dengan air biasa/air es, persiapan alat :
a) kom kecil berisi air biasa/air es
b) perlak, pengalas dan sampiran (bila perlu)
c) beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap), Persiapan alat :
a) Kirbat es/eskap dengan sarungnya
b) Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es
tidak cepat mencair
c) Air dalam kom dan Lap kerja
d) Perlak pengalas selimut bila perlu

2.2.5 Cara Kerja


kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
o dekatkan alat ke dekat klien
o pasang sampiran
o cuci tangan
o pasang perlak pada area yang akan di kompres
o mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
o tuangkan cairan kedalam mangok steril
o masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
o peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
o bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di
balut
o rapikan posisi klien
o bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
o cuci tangan
o dokumentasikan
9

kompres dingin basah dengan air biasa/air es


o dekatkan alat-alat ke klien
o pasang sampiran bila perlu
o cuci tngan
o pasang pengalas pada area yang akan dikompres
o masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai
lembab
o letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
o ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam
dalam air biasa atau air es.
o Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
o Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
o Cuci tangan
o Dokumentasikan
Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
o Bawa alat-alat ke dekat klien
o Cuci tangan
o Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
o isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
kirbat tersebut
o keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup
rapat
o periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
o keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
o buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
o pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
o letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
o kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
o angkat eskap bila sudah selesai
o atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
o bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
o cuci tangan
o dokumentasikan

2.2.6 Hal-hal yang perlu diperhatikan


Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic, Hal yang perhatikan
1.
2.
3.

kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah


pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam
perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan

10

4.

pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas
sublimat

kompres dingin basah dengan air biasa/air es, Hal yang harus diperhatikan:
1.
2.

Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak


Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur
selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah

kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap), hal-hal yang perlu di perhatikan
1.
2.
3.
4.
5.

bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat


selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan
lain-lain
pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control
setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan
bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)
Memberikan Kompres Dingin
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau
tempatkan beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan
handuk dan tempelkan pada daerah cedera.
2. Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
3. Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa
dilakukan pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap
metode ini tidak dapat dilakukan.
4. Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi
dingin.
5. Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan
jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan
melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit

2.3 SOP Teknik Mengatasi Nyeri Atau Relaksasi Nafas Dalam


2.3.1 Pengertian :
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang mengalami
nyeri kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan
sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri
Ada tiga hal yang utama dalam teknik relaksasi :
11

1. Posisikan pasien dengan tepat


2. Pikiran beristirahat
3. Lingkungan yang tenang
2.3.2 Tujuan :
Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri
2.3.3 Indikasi :
Dilakukan untuk pasien yang mengalami nyeri kronis
2.3.4 Prosedur pelaksanaan :
A. Tahap prainteraksi
1. Menbaca status pasien
2. Mencuci tangan
3. Meyiapkan alat
B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam teraupetik
2. Validasi kondisi pasien
3. Menjaga perivacy pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
C. Tahap kerja
1. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada ynag kurang jelas
2. Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
3. Instruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara
4. Intruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara membiarkanya
keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu bersamaan minta pasien
untuk memusatkan perhatian betapa nikmatnya rasanya
5. Instruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2
menit )
6. Instruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan secara
perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki, menuju
keparu-paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir keseluruh tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yang
mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan rasakan
kehangatanya
8. Instruksiakan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini apa bial ras nyeri
kembali lagi
9. Setelah pasien merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara
mandiri
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Lakukan kontrak untuk kegistsn selanjutnya
12

3.
4.

Akhiri kegiatan dengan baik


Cuci tangan

E. Dokumentasi
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respons pasien
3. Paraf dan nama perawat jaga

2.4 SOP DISTRAKSI


2.4.1 PERSIAPAN
1. Persiapan Pasien :
Jelaskan prosedur yang akan di lakukan
Pasien dalam posisi yang nyaman menurut pasien
Bina ubungan saling percaya
2. Persiapan Tempat :
Ruangan yang nyaman
2.4.2
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

PELAKSANAAN
Anjurkan pasien mencari posisi yang nyaman menurut pasien
Duduk dengan pasien tetapi tidak mengganggu
Minta pasien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang
membantu penggunaan semua indra dengan suara yang lembut
Ketika pasien rileks,pasien berfokus pada bayangannya dan saat itu perawat tidak
perlu berbicara lagi
Jika pasien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisa atau tidak nyaman, perawat harus
menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika pasien telah siap.
Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh. Setelah 15 menit, pasien harus
memperhatikan tubuhnya, lalu catat daerah yang tegang dan daerah ini akan di
gantikan dengan relaksasi. Biasanya pasien rileks setelah menutup mata atau
mendengarkan musick yang lembut sebagai background yang membantu
Catat hal-hal yang di gambarkan pasien dalam pikiran untuk di gunakan pada latihan
selanjutnya dengan menggunakan informasi spesifik yang di berikan pasien dan tidak
membuat perubahan pernyataan pasien

2.4.3 EVALUASI
1. Dokumentasikan hasil tindakan
2. Merapikan pasien

13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien dengan
perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian, sepasme otot,
adanya abses, dan hematoma. Sedangkan Kompres dingin untuk klien dengan suhu tubuh yang
tinggi, klien dengan batuk dan muntah darah, pascatonsilektomi, radang, dan memar.
Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya
dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di
perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha
dan ketiak.
3.2 Saran
3.1

Perawat
Perawat bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik dilapangan
maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar bisa menghasilkan keperawatan yang
maksimal.
3.2 Instansi
Instansi dapat memfasilitasi dengan fasilitas yang memadai sehingga dapat mendukung
tercapainya konsep keperawatan.

14

15

Anda mungkin juga menyukai