NIM : 131011034
impuls dari perifer ke hipotalamus yang kemudian menjadi sensasi temperature tubuh
secara normal (Potter dan Perry, 1997). Tubuh dapat mentoleransi suhu dalam
rentang tertentu. Suhu normal permukaan kulit 340C, tetapi reseptor suhu dapat
beradaptasi dengan suhu lokal antara 150-450C. Jika suhu terlalu dingin dapat
menyebabkan mati rasa sebelum rasa nyeri. Hal ini berbahaya karena dapat
menyebabkan cedera jaringan yang serius (Potter & Perry, 2005).
Tujuan kompres dingin yaitu menurunkan suhu tubuh, mencegah peradangan
meluas, mengurangi kongesti, mengurangi perdarahan setempat dan mengurangi rasa
sakit pada daerah setempat. Indikasi pemberian kompres dingin, yaitu pada klien
dengan suhu tubuh yang tinggi, klien dengan batuk dan muntah darah,
pascatonsilektomi, radang, memar. Oleh karena itu kompres dingin dapat digunakan
dalam penatalaksanaan nyeri.
cara pemberian kompres dingin:
1. kompres dingin basah dengan air biasa/air es
alat :
v
perlak pengalas
prosedur :
v
cuci tngan
masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas
sampai lembab
v
ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah
Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
Cuci tangan
Dokumentasikan
Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam
Lap kerja
Perlak pengalas
Prosedur :
Cuci tangan
keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di
tutup rapat
v
buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu
cuci tangan
dokumentasikan
tubuh
Sumber :
1. Istichomah
S.Kep.,
NS
(2007).
PENGARUH
TEKNIK
pukul
10.14
WIB.
Web
site:
http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20679/4/Chapte
r%20II.pdf
3. http://werkudorojakso.wordpress.com/2010/06/22/prosedur-kompres/
diakses 8 April 2011 pukul 10.20 WIB