PROPOSAL
OLEH :
LIDYA MURARY
NIM. 1714201191
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
(Verry, 2015).
vena yang sesuai, jenis kanula yang paling sesuai untuk pasien tertentu,
mahir dalam Teknik aseptik, dan teknik penusukan vena. Faktor-faktor lain yang
diberikan, lamanya terapi intravena, keadaan umum pasien dan tempat vena
infus. Banyak tempat yang dapat digunakan untuk pemasangan infus, tetapi
kemudahan akses dan potensi bahaya berbeda di setiap vena (Smeltzer &
Bare, 2011).
Sekitar 20 juta dari 40 juta pasien rawat inap di Amerika Serikat
vena untuk mendeteksi vena pada saat melakukan tindakan pemasangan infus
(WHO, 2014).
inap menurut distribusi penyakit sistem sirkulasi darah, berjumlah 744 orang
Rumah Sakit Makasar sebesar 72.2% dan didata di Rumah Sakit Umum
dilakukan di RSCAM adalah 1x72 jam sesuai dengan SOP yang berlaku.
untuk pergantian kateter infus setiap 48-72 jam, kateter infus harus diganti
tidak lebih dari 72 jam, kecuali ada indikasi klinis atau kateter infus rusak.
yang disebabkan oleh iritasi mekanik, kimia atau sumber bakteri (mikro
dan peradangan vena. Hal ini sering terjadi ketika ukuran kanula terlalu
besar untuk vena yang dipilih. Penempatan kanula terlalu dekat dengan
pembuluh darah dengan ujung kanula. Flebitis kimia disebabkan oleh obat
dari zat memiliki dampak yang signifikan terhadap kejadian flebitis. Flebitis
yang disebabkan oleh bakteri berasal dari tehnik aseptik yang kurang dari
tidak sampai menyebabkan kematian, tetapi banyak dampak yang nyata yaitu
2013).
Flebitis dapat dicegah dengan menggunakan teknik aseptik selama
memilih daerah penusukan akan adanya komplikasi apapun setiap jam, dan
Angka phlebitis dapat terjadi sekitar 20% sampai 70% pada pasien
yang di rawat dan terpasang infus di Rumah Sakit. Insiden phlebitis dapat
cairan tubuh atau obat yang diberikan, ukuran dan tempat kanula
adalah phlebitis yang terjadi hingga 75% pada pasien yang dirawat. Tindakan-
tahun 2021 di dapatkan jumlah pasien dengan kejadian flebitis. Pada bulan
pada bulan maret, april, dan mei tahun 2021 kejadian flebitis meningkat
perawat yang ditemui saat shif siang, 3 perawat sudah sesuai dengan
infus sesuai prosedur seperti mencuci tangan. Survei awal tersebut dapat
Manado “
B. Rumusan Masalah
Manado ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus :
Bhayangkara Manado
Manado
Manado.
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Peneliti
pengetahuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
dan pus yang keluar dari tempat tusukan, ini digolongkan sebagai
atau sepanjang vena, nyeri atau rasa lunak pada area insersi dan
Flebitis adalah iritasi vena oleh alat IV, obat-obatan atau infeksi
yang ditandai dengan kemerahan, bengakak, nyeri tekan pada sisi IV.
hampir diikuti bekuan darah, atau thrombus pada vena yang sakit.
2011).
2. Etiologi Flebitis
obat yang belum larut sempurna, potongan karet atau kaca dari vial,
lama kanulasi
c. Agen infeksius
a. Flebitis Kimia
(Weinstein, 2012).
2013).
5) Dulu dianggap pemberian infus lambat kurang
b. Flebitis Mekanis
c. Flebitis Bakterial
meliputi :
bakteri
7) Skala Flebitis
3. Patofisiologi
b. Pembengkakkan
5. Pencegahan Flebitis
a. Mencegah Flebitis Bakterial : Pedoman ini menekankan
(Graber, 2011).
dalam uji kontrol acak yang dipublikasi oleh Webster dkk (1996)
72 jam jika tidak ada kontraindikasi. The Centers for Disease Control and
boleh mencapai 1000 mOsm/L jika durasi hanya beberapa jam. Durasi
sebaiknya kurang dari tiga jam untuk mengurangi waktu kontak campuran
tinggi (150 – 330 mL/jam). Vena perifer yang paling besar dan kateter
infus yang diinginkan, dengan filter 0.45 mm. Kanula harus diangkat bila
terlihat tanda dini nyeri atau kemerahan. Infus relatif cepat ini lebih
relevan dalam pemberian infus juga sebagai jalan masuk obat, bukan terapi
infus. Potensi flebitis dari larutan infus tidak bisa ditaksir hanya
berdasarkan pH atau titrable acidity sendiri. Bahkan pada pH 4.0, larutan
dua uji acak lain, heparin sendiri atau dikombinasi dengan hidrokortison
(Weinstein, 2012).
c. Pemberian antibiotic
1. Definisi
menyayat kulit untuk mencari vena dan melubangi vena setelah itu
jarum infus tumpul dimasukkan. Terapi intravena adalah
jawab ini termasuk memilih vena, jenis kanula yang sesuai, dan
air, elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat
diistirahatkan.
atau kerusakan kulit. Selain itu, lengan pada sisi yang mengalami
upaya terakhir. Tempat yang paling distal dari lengan atau umumnya
terapi, usia, dan ukuran kateter infus yang sesuai untuk pasien,
dan inspeksi, vena harus teraba kuat, elastis, besar dan bulat,
2011).
adalah adanya rasa sakit pada insersi dan membutuhkan vena besar.
Ukuran 22G warna biru digunakan pada bayi, anak, dan dewasa
(terutama usia lanjut), cocok untuk sebagian besar cairan infus dan
proses tersebut.
4) Memberikan keterangan tentang dokumen – dokumen
kerja.
semua pihak.
yaitu:
privasi pasien, cuci tangan dan pakai glove jika perlu, sediakan
yang akan di infus, cari lokasi vena yang tepat, pasang turniquet
7. Perawatan Infus
prinsip aliran. Selain itu, pasien harus dikaji dengan teliti baik
perpindahan
aliran dengan mengubah diameter selang, selain itu aliran akan lebih
lebih besar dibandingkan dengan air atau larutan salin (Smeltzer &
Bare, 2011).
nasokomial.
jika terlihat jelas bahwa kateter putus, suatu upaya dapat dilakukan
tersebut terjadi.
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara kepatuhan SOP pemasangan infus
Manado
C. Definisi Operasional
melakukan tindakan
sesuai SOP
pemasangan infus
persiapan diri,
menjelaskan maksud
dll.
dan kemerahan di
area IV.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
2012).
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di ruang rawat inap RS Bhayangkara
Manado
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
2014 ):
N
n =
N . d 2 +1
40
=
40 ¿ ¿
40
=
40(0,0025)+1
40 40
= = = 36 Sampel
0,1+1 1,1
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = jumlah populasi
1. Kriteria Inklusi
Manado
2. Kriteria Eksklusi
(Nursalam, 2013).
diberikan nilai 2 dan tidak diberikan nilai 1 dengan skor > 10 dikatakan
F. Pengolahan Data
1) Editing
2) Coding
3) Entry Data
Jawaban yang sudah beri kode kategori kemudian dimasukan
pengolahan computer.
4) Tabulating
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
H. Etika Penelitian
1. informed Consent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan
2. Anonymity
3. Confidential
DAFTAR PUSTAKA
Endacot. 2013. Clinical Nursing skills, core and advanced, Oxford: Oxford
University Press. Dalam http://dianhusadariza03.blogspot.com/p/asuhan-
keperawatan-terkait-dengan.html.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Latief. 2013. Tandards For Infusion Therapy, London: Royal Colage of Nursing
Notoatmodjo. 2013. Sikap Yang Harus Dimiliki Perawat. Diakses dari http://zona-
prasko.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-faktor-yang-
mempengaruhi.html.
Potter & Perry. 2015. Kapita Selecta Kedokteran. . Diakses dari http://zona-
prasko.blogspot.com/2015/02/pengertian-dan-faktor-yang-
mempengaruhi.html.
Roeshadi. 2012. Rata-rata lama hari pemasangan infus dalam terjadinya flebitis
Medan: RSUP Haji Adam Malik
Satyaputra. 2014. Buku Ajar Kebutuhan Manusia: Teori & Aplikasi, Jakarta:
CVSagung Seto. Dalam http://zona-
prasko.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-faktor-yang-
mempengaruhi.html.
Sylvia. 2013. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik,
Edisi 4 Volume 1, Jakarta: EGC.
Scahffer. 2012. Pencegahan Infeksi dan Praktik yang Aman. Alih Bahasa
Setiawan. Jakarta: EGC
Verry. 2015. Buku Ajar Kebutuhan Manusia: Teori & Aplikasi, Jakarta:
CVSagung Seto.
LEMBAR KUESIONER
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Lama Kerja :
Lama Dirawat :
Petunjuk Pengisian
Tahap Persiapan
Tahap Kerja
No Observasi Ya Tidak
6
7