Anda di halaman 1dari 12

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Karena atas berkat dan


limpahan rahmat-Nya lah maka kami boleh menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Makalah ini berisikan tentang Pengertian kompres panas dan dingin, tujuan kompres panas dan
dingin, persiapan alat, cara kerja dan hal-hal yang perlu di perhatikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Ada pun tujuan kami menulis makalah ini yang utama adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
hendricho Apole, S.ST. dan untuk menambah pengetahuan tentang mata pelajaran produktif
keperawatan yang membahas “kompres panas dan dingin”

Penulis

Kelompok 2

Daftar isi

Bab 1 Pendahuluan

a. Latar belakang
Bab 2 Pembahasan

a. Pengertian

b. Tujuan

c. Persiapan

d. Cara kerja

e. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Bab 3 Penutup

a. Kesimpulan

b. saran

Bab 1

a. Latar belakang

Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan


secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia
mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek
keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga
keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang
kokoh.

Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai kondisi
metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme
darah

Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang
dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.

Ada dua jenis kompres, yaitu : kompres panas dan kompres dingin. Di makalah ini kan di jelaskan
satu persatu.

Bab 2

a. Pengertian

Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis.

Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke
suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin
menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri
yang mencapai otak lebih sedikit.

Penggunaan Kompres Hangat :

a. Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa dilakukan
dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam lagi saat kompres
dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu
tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan
hasil yang diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima
informasi bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah
pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita
sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh terasa
lebih nyaman.

b. Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi
tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.

c. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan
untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak
yang sudah ada.

Cara Menggunakan Kompres panas :

a) Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau handuk
yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat Celcius atau bila sulit
mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai terlalu panas atau sesuaikan panasnya
dengan kenyamanan yang akan dikompres.

b) Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basahc

c) Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.

d) Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.

e) Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh
lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah.

Efek terapeutik pemberian kompres hangat :

· Mengurangi nyeri

· Meningkatkan aliran darah

· Mengurangi kejang otot

· Menurunkan kekakuan tulang sendi .

Penggunaan Kompres Dingin :

a. Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut. Jika cedera baru terjadi (dalam
waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul pembengkakan, maka dengan kompres dingin bisa
membantu meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera karena suhu dingin mengurangi aliran
darah di daerah cidera sehingga memperlambat metabolisme sel dan yang paling penting adalah
dapat mengurangi rasa sakit.

b. Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar.

c. Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.

Cara Menggunakan Kompres Dingin :


a. Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk yang dicelupkan
ke dalam air dingin.

b. Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang berlawanan tetapi berhubungan
dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi nyeri.

c. Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-10 menit dan 20-30 menit
atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan bengkak .

d. Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup), penurunan metabolik,


membantu mengontrol perdarahan dan pembengkakan karena trauma, mengurangi nyeri dan
menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot.

b. Tujuan

Tujuan pemberian kompres :

a. kompres panas

· memperlancar sirkulasi darah

· mengurangi rasa sakit

· memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien

· merangsang peristatik usus

· memperlancar pengeluaran eksudat

b. Kompres dingin

· menurunkan suhu tubuh

· mencegah peradangan meluas

· mengurangi kongesti

· mengurangi perdarahan setempat

· mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan
jaringan. Bentuk kompres termal biasanya bergantung pada tujuannya. Kompres dingin pada bagian
tubuh akan menyerap panas dari area tersebut; kompas panas, tentu saja akan menghangatkan area
tubuh tersebut. Kompres panas atau dingin menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran
pembuluh darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk pertukaran cairan dan
elektrolit, dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga mempengaruhi respons.

c. Persiapan alat

· kompres panas basah

v Persiapan alat :

a) kom berisi air hangat (40-46c)

b) bak steril berisi 2buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai

c) kasa perban/kain segitiga

d) pengalas

e) sarung tangan bersih di tempatnya

f) bengkok 2buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)

g) waslap 4 buah

h) pinset anatomi 2 buah

i) korentang

· kompres panas kering menggunakan buli-buli panas

v persipan alat :

a) buli-buli panas dan sarung

b) termos berisi air panas/termometer air panas

c) lap kerja
· kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

v persiapan alat :

a) mangkok bertutup steril

b) bak steril berisi pinset steril anatomi 2buah

c) cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000, larutan betadin

d) pembalut dan sampiran bila perlu

e) perlak, pengalas dan kain kasa (bila perlu)

· kompres dingin basah dengan air biasa/air es

v persiapan alat :

a) kom kecil berisi air biasa/air es

b) perlak, pengalas dan sampiran (bila perlu)

c) beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu

· kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)

v Persiapan alat :

a) Kirbat es/eskap dengan sarungnya

b) Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat
mencair

c) Air dalam kom dan Lap kerja

d) Perlak pengalas selimut bila perlu

d. Cara kerja

v kompres panas basah

· dekatkan alat-alat kedekat klien

· perhatikan privacy klien

· cuci tangan

· atur posisi klien yang nyaman

· pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres

· kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas
balutan ke dalam bengkok kosong
· ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang
berisi cairan hangat.

· kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres

· bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga

· lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5
menit

· lepaskan sarung tangan

· atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman

· bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali

· cuci tangan

· dokumentasikan tindakan ini beserta responnya

v kompres panas kering menggunakan buli-buli panas

· cuci tangan

· lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli
dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu
kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)

· isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu
keluarkan udaranya dengan cara :

a. letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.

b. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli

c. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar

· Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke
dalam sarung buli-buli

· Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien

· Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan

· Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian
kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran.

· Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki

· Bereskan alat alat bila sudah selesai

· Cuci tangan
· Dokumentasikan

v kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

· dekatkan alat ke dekat klien

· pasang sampiran

· cuci tangan

· pasang perlak pada area yang akan di kompres

· mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan

· tuangkan cairan kedalam mangok steril

· masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut

· peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset

· bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut

· rapikan posisi klien

· bereskan alat-alat setelah selesai tindakan

· cuci tangan

· dokumentasikan

v kompres dingin basah dengan air biasa/air es

· dekatkan alat-alat ke klien

· pasang sampiran bila perlu

· cuci tngan

· pasang pengalas pada area yang akan dikompres

· masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab

· letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres

· ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa
atau air es.

· Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun

· Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai

· Cuci tangan

· Dokumentasikan
v kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)

· Bawa alat-alat ke dekat klien

· Cuci tangan

· Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam

· isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut

· keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat

· periksa skap, adakah kebocoran atau tidak

· keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya

· buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien

· pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres

· letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres

· kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh

· angkat eskap bila sudah selesai

· atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman

· bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini

· cuci tangan

· dokumentasikan

e. hal-hal yang perlu diperhatikan

v kompres panas basah

· Hal yang perlu diperhatikan:

1. kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat

2. cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit terbakar

3. kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres

4. untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka memar atau bengkak,
peralatan tidak perlu steril yang penting bersih.
v Kompres panas kering menggunakan buli-buli panas

· Hal-hal yang peril di perhatikan :

1. buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan

2. pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas/samping

3. bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah/samping

4. buli-buli harus diperiksa dulu/cincin karet pada penutupnya

v kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

· Hal yang perhatikan

1. kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah

2. pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam

3. perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan

4. pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat

v kompres dingin basah dengan air biasa/air es

· Hal yang harus diperhatikan:

1. Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak

2. Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada
dan perut klien agar seprei atas tidak basah

v kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)

· hal-hal yang perlu di perhatikan

1. bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat

2. selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan lain-lain

3. pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap 30-
60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan

4. bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic

5. bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)

v Memberikan Kompres Hangat

· Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan kain
flanel atau handuk.
2. Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi sepertiganya
untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.

3. Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit
penderita.

4. Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh darah di area
tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.

5. Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus buntu.

v Memberikan Kompres Dingin

· Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau tempatkan beberapa es
batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan tempelkan pada daerah cedera.

2. Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.

3. Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa dilakukan
pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap metode ini tidak dapat dilakukan.

4. Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi dingin.

5. Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit mengalami
nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit

Bab 3

a. Kesimpulan

Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien dengan perut
kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian, sepasme otot, adanya
abses, dan hematoma. Sedangkan Kompres dingin untuk klien dengan suhu tubuh yang tinggi, klien
dengan batuk dan muntah darah, pascatonsilektomi, radang, dan memar.

Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya dalam waktu
30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga
keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.

b. Saran

o Perawat

Perawat bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik dilapangan maupun
tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar bisa menghasilkan keperawatan yang maksimal.

o Instansi

Instansi dapat memfasilitasi dengan fasilitas yang memadai sehingga dapat mendukung tercapainya
konsep keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai