Makalah ini berisikan tentang Pengertian kompres panas dan dingin, tujuan kompres panas dan
dingin, persiapan alat, cara kerja dan hal-hal yang perlu di perhatikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Ada pun tujuan kami menulis makalah ini yang utama adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
hendricho Apole, S.ST. dan untuk menambah pengetahuan tentang mata pelajaran produktif
keperawatan yang membahas “kompres panas dan dingin”
Penulis
Kelompok 2
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
a. Latar belakang
Bab 2 Pembahasan
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Persiapan
d. Cara kerja
Bab 3 Penutup
a. Kesimpulan
b. saran
Bab 1
a. Latar belakang
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai kondisi
metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme
darah
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang
dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Ada dua jenis kompres, yaitu : kompres panas dan kompres dingin. Di makalah ini kan di jelaskan
satu persatu.
Bab 2
a. Pengertian
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis.
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke
suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin
menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri
yang mencapai otak lebih sedikit.
a. Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa dilakukan
dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam lagi saat kompres
dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu
tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan
hasil yang diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima
informasi bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah
pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita
sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh terasa
lebih nyaman.
b. Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi
tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
c. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan
untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak
yang sudah ada.
a) Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau handuk
yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat Celcius atau bila sulit
mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai terlalu panas atau sesuaikan panasnya
dengan kenyamanan yang akan dikompres.
e) Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh
lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah.
· Mengurangi nyeri
a. Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut. Jika cedera baru terjadi (dalam
waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul pembengkakan, maka dengan kompres dingin bisa
membantu meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera karena suhu dingin mengurangi aliran
darah di daerah cidera sehingga memperlambat metabolisme sel dan yang paling penting adalah
dapat mengurangi rasa sakit.
b. Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka memar.
b. Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang berlawanan tetapi berhubungan
dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi nyeri.
c. Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-10 menit dan 20-30 menit
atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan bengkak .
b. Tujuan
a. kompres panas
b. Kompres dingin
· mengurangi kongesti
Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan
jaringan. Bentuk kompres termal biasanya bergantung pada tujuannya. Kompres dingin pada bagian
tubuh akan menyerap panas dari area tersebut; kompas panas, tentu saja akan menghangatkan area
tubuh tersebut. Kompres panas atau dingin menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran
pembuluh darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk pertukaran cairan dan
elektrolit, dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga mempengaruhi respons.
c. Persiapan alat
v Persiapan alat :
b) bak steril berisi 2buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
d) pengalas
g) waslap 4 buah
i) korentang
v persipan alat :
c) lap kerja
· kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
v persiapan alat :
c) cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000, larutan betadin
v persiapan alat :
v Persiapan alat :
b) Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat
mencair
d. Cara kerja
· cuci tangan
· kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas
balutan ke dalam bengkok kosong
· ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang
berisi cairan hangat.
· kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres
· bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
· lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5
menit
· cuci tangan
· cuci tangan
· lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli
dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu
kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
· isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu
keluarkan udaranya dengan cara :
b. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
· Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke
dalam sarung buli-buli
· Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian
kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran.
· Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki
· Cuci tangan
· Dokumentasikan
· pasang sampiran
· cuci tangan
· bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut
· cuci tangan
· dokumentasikan
· cuci tngan
· masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab
· ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa
atau air es.
· Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
· Cuci tangan
· Dokumentasikan
v kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
· Cuci tangan
· isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut
· keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
· buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
· kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
· cuci tangan
· dokumentasikan
1. kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
2. cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit terbakar
3. kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4. untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka memar atau bengkak,
peralatan tidak perlu steril yang penting bersih.
v Kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
2. pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas/samping
4. pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat
2. Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada
dan perut klien agar seprei atas tidak basah
2. selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan lain-lain
3. pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap 30-
60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan
5. bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)
1. Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan kain
flanel atau handuk.
2. Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi sepertiganya
untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.
3. Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit
penderita.
4. Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh darah di area
tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.
5. Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus buntu.
1. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau tempatkan beberapa es
batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan tempelkan pada daerah cedera.
3. Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa dilakukan
pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap metode ini tidak dapat dilakukan.
4. Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi dingin.
5. Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit mengalami
nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit
Bab 3
a. Kesimpulan
Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien dengan perut
kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian, sepasme otot, adanya
abses, dan hematoma. Sedangkan Kompres dingin untuk klien dengan suhu tubuh yang tinggi, klien
dengan batuk dan muntah darah, pascatonsilektomi, radang, dan memar.
Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya dalam waktu
30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga
keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.
b. Saran
o Perawat
Perawat bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik dilapangan maupun
tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar bisa menghasilkan keperawatan yang maksimal.
o Instansi
Instansi dapat memfasilitasi dengan fasilitas yang memadai sehingga dapat mendukung tercapainya
konsep keperawatan.