Oleh:
Putu Deva Prihananta 18081001
Putu Desta Adi Mandalika 18081002
GT. N. B Gede Kresna Aditya 18081003
Putu Ngurah Arya Adi Putra 18081004
Oleh:
Putu Deva Prihananta 18081001
Putu Desta Adi Mandalika 18081002
GT. N. B Gede Kresna Aditya 18081003
Putu Ngurah Arya Adi Putra 18081004
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Mengetahui/Menyetujui
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Mengetahui/Menyetujui
iii
DAFTAR ISI
iv
3.2.7 Wall Outlet............................................................................................16
3.2.8 Kulkas Darah.........................................................................................16
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................17
4.1 Simpulan.......................................................................................................17
4.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I PENDAHULUAN
Maka dari itu program studi D-IV Teknik Elektromedik Universitas Bali
Internasional mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan pratek kerja
lapangan. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh pada saat kegiatan perkuliahan, selain itu kegiatan ini juga
menjadikan mahasiswa agar memiliki pengalaman sebelum terjun ke dunia kerja.
Diharapkan mahasiswa dapat memiliki kualitas sumber daya manusia yang terampil
dan berkompeten.
1
2
1. Identifikasi masalah.
2. Tetapkan teori kemungkinan penyebab masalah.
3. Uji teori kemungkinan untuk memastikan penyebab masalah.
4. Lakukan perbaikan untuk mengatasi masalah.
5. Uji fungsi.
1.4 TUJUAN
Laporan praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk memahami bagaimana
cara pengolaan dari alat medis khususnya alat elektromedis di rumah sakit, meliputi
cara pemeliharan sampai proses perbagikan sebagai penujangan pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit Bali Mandara.
1.5 METODELOGI
Metodelogi pengambilan data yang dilakukan dengan cara ikut serta dalam
melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak dari teknisi IPSRS pada
Rumah Sakit Bali Mandara yang sudah sesuai SOP dan berdasarkan pengalaman dari
teknisi.
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari kegiatan kegiatan
yang telah dilakukan pada saat PKL
1.7 RELEVANSI
Praktek Kerja Lapangan atau PKL merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
mahasiswa Sarana Terapan Teknik Elektromedik untuk mendapatkan pengalaman
dalam dunia kerja di dalam rumah sakit maupun kegiatan industry yang ada
berhubungan dengan alat medis khusnya alat Elektromedis
Penulis mengharapkan setelah dilakukanya kegiatan PKL ini mendapatkan
ilmu pengetahuan dan pengalaman tentangan cara pengolaan alat medis khusnya alat
elektromedis sebelum terjun langsung ke dunia kerja, selain itu penulis dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang elektromedik dalam kemajuan teknologi
elektromedik pada saat ini
BAB II TINJAUAN UMUM
4
5
VISI
Visi Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
Provinsi Bali yaitu ‘Menjadi Rumah Sakit Yang Berkualitas Dengan Mengedepankan
Pelayanan, Pendidikan Dan Penelitian Menuju Rumah Sakit Berkelas Dunia Tahun
2025’.
MISI
Misi Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
Provinsi Bali yaitu:
A. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar
akreditasi nasional dan internasional yang berorientasi pada keselamatan dan
kepuasan pelanggan;
B. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan dengan jejaring yang luas;
C. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan;
D. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan yang
berkesinambungan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten,
berintegrasi dan memiliki budaya kerja.
E. Meningkatkan kinerja layanan, profesionalisme dan meningkatkan
kesejahteraan pegawai.
MOTTO
Bekerja berdasarkan CAKRA, dimana masing-masing huruf dalam
kata CAKRA, memiliki makna dan arti sebagai berikut:
C = Cepat, merupakan keakuratan waktu dan standar pelayanan yang telah
ditetapkan
A = Aman, memberikan rasa aman terhadap pasien, sesama dan lingkungan.
K = Komunikasi, keterbukaan dalam memberikan informasi pelayanan.
R = Ramah, adalah sifat santun harus diberikan dalam setiap pelaksanaan
pelayanan.
7
8
9
1. Penabalan tabung
suction pump yang
rusak Putu Deva Prihananta
7 05 Mei 2022 2. Perbaikan wall outlet Putu Desta Adi Mandalika
oksigen yang bocor Putu Ngurah Arya Adi Putra
3. Pemindahan barang
poli mata
10
1. Penggantian power
supply motor pada alat Putu Deva Prihananta
fluoroscopy Putu Desta Adi Mandalika
18 23 Mei 2022
2. Pengeleman tabung GT. N. B Gede Kresna Aditya
suction pump yang Putu Ngurah Arya Adi Putra
retak
Dental Unit merupakan kumpulan dari beberapa peralatan gigi yang biasanya
digunakan oleh dokter gini pada saat melakukan pengecekan dan perawatan pada gigi
pasien. Dental Unit ini biasanya terdiri dari kursi, lampu, mesin dan peralatan atau
aksesoris lainnya yang dibutuhkan pada saat operasi dilakukan. Dental Unit ini
umunya digunakan untuk pengeboran, penambalan, pembersihan dan pemeriksaan
gigi pasien.
Masalah yang dijumpai pada alat dental unit yaitu alat tidak mendapatkan
supply daya dari PLN dan alat dental unit tidak dapat mengeluarkan air pada bagian
syringe dental. Penyelesaian yang dilakukan yaitu:
1. Memeriksa kabel power dental unit menggunakan multimeter ternyata kabel
power terputus, lalu kanti kabel power dental unit dengan kabel power yang
baru.
2. Permasalahan air pemeriksa pada keran air dental unit ternyata keran masih
tertutup, pembukaan keran air pada alat dental dilakukan seara maksimal agar
air yang keluar maksimal juga.
3.2.2 EKG
Elektrokardiogram atau EKG adalah alat yang digunakan untuk
mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin
pendeteksi impuls listrik (elektrokardiograf). Alat ini menerjemahkan impuls
listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada layar pemantau. Prosedur ini
tergolong aman, cepat, dan tidak menyakitkan karena dilakukan tanpa
pengaliran arus listrik dan tanpa sayatan (noninvasif).
Masalah yang dijumpai pada alat EKG adalah terdapat noise pada
hasil pembacaan dan kabel V4 pada alat EKG tidak dapat menangkap sinyal.
Penyelesaian masalah yang dilakukan yaitu:
1. Pembersihan pada setiap elektroda dari gel yang tersisa.
2. Penggantian kabel baru pada alat EKG agar hasil pembacaan normal.
3. USG (Ultrasonografi)
14
diantaranya adalah mesin anastesi yang menggunakan sistem piston dan mesin
anastesi yang menggunakan sistem turbovent.
Masalah yang dijumpai yaitu pembacaan O2 pada mesin anestesi terdapat
error yaitu kadar O2 selalu kecil. Penyelesaian masalah yang dilakukan yaitu:
1. Melakukan device check pada alat.
2. Mengganti sensor O2 pada alat.
3. Untuk memastikan alat dapat digunakan maka dilakukan device check
kembali pada alat sampai pembacaan O2 normal.
3.2.5 Bed Pasien
Bed pasien adalah bed yang dikhususkan untuk seseorang dengan kebutuhan
khusus. Secara garis besar bed pasien merupakan tempat yang di pakai untuk orang
yang sedang menjalani perawatan medis jadi bed pasien merupakan bed yang dibuat
khusus mengikuti kebutuhan pasien yang sedang menujalani perawatan medis pada
rumah sakit/klinik atau bisa juga perawatan di rumah (Homecare).
Masalah yang dijumpai yaitu control board pada bed tidak berfungsi.
Penyelesaian masalah yang dilakukan yaitu:
1. Pengecekan control board pada bed pasien dengan melakukan penekanan
pada setiap tombol.
2. Penggantian control board pasien dengan yang baru.
3. Lakukan uji fungsi disetiap tombol.
3.2.6 Timbangan Bayi
Timbangan bayi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk menimbang
berat badan bayi dari 0 bulan sampai dengan kurang lebih umur 2 tahun atau yang
baru bisa berbaring atau duduk tenang.
Masalah yang jumpai yaitu baterai pada timbangan bayi tidak dapat terisi pada
saat power supply terhubung. Penyelesaian masalah pada timbangan bayi yaitu:
1. Melakukan pengecekan pada baterai menggunakan multimeter (tegangan
tidak memenuhi standar).
2. Melakukan pengecekan pada power supply internal alat (normal).
16
4.1 Simpulan
Selama melakukan PKL dengan waktu 6 minggu (25 hari kerja) di
Rumah Sakit Bali Mandara, kami sebagai mahasiswa mendapatkan gambaran
bagaimana cara kerja mengenai bagaimana menghadapi alat-alat medis
dilapangan yang tengah mengalami masalah atau kendala baik masalah besar
maupun kecil dan tentu kami mendapat pemebelajaran lainnya yang tidak hanya
menyangkut peralatan medis saja. Untuk perbaikan peralatan medis kami
mendapatkan sebuah pengalaman menarik yang mana semua tindakan memiliki
standar operasionalnya masing – masing, jadi semua tindakan yang dilakukan di
rumah sakit tidak semena – mena dilakukan sembarangan seperti yang kami piker
sebelumnya.
4.2 Saran
Untuk menjaga usia pakai alat dapat bertahan lama dan mengurangi
kemungkinan terjadinya kerusakan disarankan untuk pemeliharaan alat dan
pengoperasian mengikuti standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18