Iisusuf Ekdg ?
>2>2
KDMNA^ RDFCD\AGAF
oleh :
Nim : 17.04.072
terlampir.
ii
@AYA RDFCAFYA^
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
Lapangan (PKL) serta menyusun laporan berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) pada tanggal 6 Januari 2020 sampai dengan 29 Februari 2020 di
bagian unit Teknik Medis, Instalasi Pemeliharaan Sarana RS Ken Saras Bergas.
program
studi yang kami tempuh, praktek ini ternyata banyak memberikan manfaat kepada
kami baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak kami dapatkan
Adapun hasil yang diperoleh dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
2. Mengenal atau memperdalam teori dan praktek dari sarana dan prasarana di
iii
Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan, penyusun tidak
terlepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
2. Dr. I Ketut Cakra, Msi. Med, Sp.S selaku Kepala Instalasi Diklat RS
Ken Saras.
Saras.
5. Siti Intan Mei Cahyani, Amd. EM selaku instruktur praktek di RS Ken Saras.
9. Ibu Dr. Hargianti Dini Iswandari, drg., M.M. selaku ketua STIKES Widya
Husada Semarang.
10. Bapak Agung Satrio Nugroho, MT selaku Ketua Prodi DIII Teknik
11. Mbak Anna, Mas Niko, Mbak Yuha, Adam Levino dan semua kerabat di RS
iv
Akhirnya penyusun meminta maaf apabila selama praktek kerja lapangan di
RS Ken Saras Ungaran Bergas baik dalam bertindak dan bertutur kata ada
laporan ini penyusun mohon maaf, karena penyusun menyadari bahwa laporan ini
Penyusun
v
IAJYA^ H\H
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
BAB IZ PEMBAHASAN..................................................................................22
vi
4.7 Maintenance dan Kalibrasi Baby Incubator.............................................................33
4.8 Troubleshooting Baby Incubator..........................................................................35
BAB Z PENUTUP...................................................................................................33
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................33
5.2 Saran...............................................................................................................................34
vii
IAJYA^ CAMNA^
viii
NAN H
RDFIAGTKTAF
1.1 Katar Ndka`afc
suatu bangsa maka semakin kompleks dan maju pula peralatan kesehatan
yang dimiliki.
1
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihak Institusi Program Studi Diploma
Semarang, bekerja sama dengan pihak terkait yaitu Rumah Sakit dalam
dibeberapa Rumah Sakit Pemerintah maupun Rumah Sakit Swasta yang ada
di Jawa Tengah.
1.2 Tujuan
berikut:
tugas.
2
3
b. Tujuan khusus
a. METODOLOGI PRAKTEK
lebih 2 bulan.
b. METODE LITERATUR
c. METODE OBSERVASI
sakit dan dengan cara melihat dan mengamati secara satu per satu
bagian-bagian alat.
d. METODE WAWANCARA
Yaitu dengan cara tanya jawab langsung mahasiswa dengan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang sejarah rumah sakit, jenis pelayanan rumah sakit,
struktur organisasi dan pelayan rumah sakit, tugas dan fungsi IPSRS.
Bab ini berisi tentang data teknis alat, keluhan operator, analisa
perbaikan.
BAB IV LANDASAN TEORI
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan hasil yang diperoleh mahasiswa
LAMPIRAN
NAN HH
Rs. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan izin Bupati
Kab. Semarang, Provinsi Jawa Tengah dengan luas tanah ±50.000 m² dan
luas bangunan 1.600 m², terdiri dari lima lantai. Kapasitas jumlah tempat
tidur yang tersedia diruang rawat inap RS Ken Saras ±100 tempat tidur yang
6
7
Saat ini RS Ken Saras adalah sebuah Rumah Sakit kelas C Paripurna
menghasilkan kualitas yang prima. RS Ken Saras sebagai rumah sakit yang
tantangan
jaman dan tuntukan masyarakat yang semakin tinggi seiring dengan ilmu dan
teknologi masa kini.
^S @DF SA^AS
KE^ENDAHAN HATI
KESEDIAAN MELAYANI
@ETERBUKAAN
DMPATI
AFDALAN
KESELAMATAN
AKUNTABEL
JUJU^
ADIL
KEBERSAMAAN
2.4 Visi RS Ken Saras
RS Ken Saras
Bedah dan juga semua Dokter IGD dan perawat yang terampil serta
Lenter / KSLLL)
canggih.
1. Laparascopy
2. Endoscopy
1. Pilihan Kamar
a) VVIP
b) VIP
c) Kelas IA
d) Kelas IB
e) Kelas IIA
f) Kelas IIB
g) Kelas III
2. Ruang Perinatologi
f. Hemodialisa
1. Poliklinik Umum
2. Spesialis
a) Penyakit Dalam
b) Anak
d) Bedah
e) THT
f) Mata
g) Syaraf
h) Kesehatan Jiwa
j) Paru — Paru
3. Lain — Lain
a) Akupuntur
b) Gizi
c) Psikologi
i. Instalasi Laboratorium
4. Laboratorium Mikrobiologi
j. Instalasi Radiologi
1. Radiodiagnostik
2. Radioterapi
k. Instalasi Farmasi
l. Instalasi Gizi
a. Radiologi
b. IGD
c. Laboratorium
d. Farmasi
e. Ambulan
f. Bedah Sentral
g. Rawat Bersalin
anestesi
1. Kedudukan
umum.
di rumah sakit.
d) Melaksanakan pengawasan dan pengoperasian peralatan di
rumah sakit.
rumah sakit.
PUDIR
Robbi Trijono
Kepala IPS - RS
dr. Widjijati Tarius, M.Kes.
Pelaksana Pelaksana
PDRNAIKAF AKAT
Merk : Pristine
Type :-
Hasil : Baik
16
17
Merk : Omron
Type : NE — C28
Ruangan : Topaz
Hasil : Baik
Gambar 6 Perbaikan Bedside Monitor
Merk : Goldway
Type : UTF6000F
Hasil : Baik
Gambar 7 Perbaikan Humidifier Ventilator
Healthcare
Type :-
menyala.
Type : ZTP80A
No. Seri :-
Type : YP-100
Ruangan : Perinatologi
PEMBAHASAN
yang baru lahir secara premature atau yang mempunyai berat badan lahir
rendah dengan cara memberikan suhu dan kelembapan yang stabil dan
kebutuhan oksigen sesuai di dalam kandungan ibu, suhu pada alat ini
bisa disesuaikan dengan suhu tubuh ibu si bayi yaitu sekitar 32 °C — 37°C.
Alat ini juga berperan penting untuk mencegah terjadinya infeksi pernapasan pada
bayi dan mengisolasi bayi yang baru lahir dengan premature yang lahir dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan memiliki berat badan kurang dari 2,5
mendukung untuk mensuplai oksigen guna pernapasan pada tubuh. Sebagian besar
organ tubuhnya juga belum berfungsi dengan baik, karena kelahirannya yang masih
yang dingin. Untuk mencegah hipotermia dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
relative dan isolasi untuk melindungi bayi dari kontaminasi udara luar hal
ini
22
23
bayi tersebut. Suhu yang dibutuhkan dalam perawatan bayi ini antara 32°C —
37°C.
menstabilkan suhu dalam ruangan incubator agar sesuai dengan suhu yang
atau heater yang dikontrol oleh suatu rangkaian control suhu agar tetap
stabil. Heater akan bekerja pada saat sensor suhu kurang dari setting suhu yang
telah ditentukan dan sebaliknya apabila sensor suhu lebih besar dari setting
suhu,
pada bayi premature berlebih atau berkurang. Sensor tersebut yaitu sensor
suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pendeteksi suhu yang ada pada ruang
incubator sedangkan suhu kulit nerfungsi sebagai pendeteksi suhu pada bayi
prematur.
Incubator juga mempunyai sebuah sistem alarm untuk memberitahu
petugas medis jika terjadi bahaya panas berlebih pada alat. Sistem ini
ketika suhu melampaui batas aman. Seringkali buzzer dipasang seri dengan
saklar yang diaktifkan oleh bimtal strip. Ini merupakan sistem yang
sederhana dan berdiri sendiri. Banyak kasus yang mana sistem langsung
berlebih.
dipasang menggunakan perekat special yang terdiri dari pad foam dan
sehingga jenis
Merk : David
Model : YP-100
ataupun body utama baby incubator yang terdapat wadah air untuk
serial, port kabel power untuk phototerapi dan konektor sensor kulit
2. Guard rail adalah pelindung sela-sela body baby incubator dan bias
1. Power Supply
3. Keyboard Control
4. Indikator
alarm.
6. Input Output Control
I/O Control ini bekerja sebagai driver untuk heater dan motor.
7. Motor
8. Heater
atur oleh driver I/O control yang di control juga oleh MCU,
memanfaatkan panas.
9. ADC
analog dan tidak bias dibaca oleh MCU, karena MCU mengolah
stabil. Suhu yang bias dibaca oleh sensor ini adalah 5°C — 65°C.
berhenti bekerja.
12.Buzzer
oleh MCU.
4.6 Standar Pengoperasian Baby Incubator
berikut ini:
dipasang di kulit tangan atau kaki bayi dan diplester agar tidak
terlepas
Menghidupkan Alat :
kebutuhan
power
berlumut
8. Periksa fungsi blower, karena jika blower tidak berfungsi maka
3. Kipas pendingin
4. Keypad
5. Saklar ON/OFF
6. Fuse
7. Kebersihan alat
1. Kabel power
2. Fuse
4. Keypad
5. Pemanas / heater
6. Blower
cabut dan
pasangkan kembali
- Ganti keypad
control
4. Alarm aliran udaraTerjadipenyumbatan- Cek apakah terjadi
masalahpadaflowlubang hisap
sensor- Cek flow sensor
- Cek buzzer
kelembaban di
dalam alat
6. Fan Motor Alarm - Air flow pada blower- Hilangi benda yang
flow
terus menerus
8. Low Deviation - Pintu atau panel pada- Tutup pintu atau
PDFTTTP
4.1 Kesimpulan
Ken Saras Ungaran selama dua bulan, penulis mendapatkan pengalaman dan
sarana kesehatan yang ada di rumah sakit dan prosedur yang diperlukan
33
34
peralatan yang lain disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena umur
alat yang sudah cukup tua dan juga kelalaian yang dilakukan oleh operator
itu sendiri ataupun pemakaian oleh operator yang berbeda. Selain itu,
ketidak
4. > Saran
antara operator dan teknisi untuk itu diharapkan adanya suatu kerja
kalibrator ECG, INCU, dll. Selain memastikan alat bekerja baik, ini
perlu disediakan jumlah teknisi yang ideal sesuai dengan tipe dari
rumah sakit
tersebut.