Oleh
201431121
2017
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui
Dosen Pembimbing
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang dengan
judul “Gambaran Umum Sistem Pemeliharaan Alat Kesehatan di Instanlasi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan tahun 2017“sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Penyusunan laporan ini disusun berdasarkan hasil magang yang dilakukan
selama 22 hari kerja di Instalasi Rawat Jalan, yang diharapkan dapat menambah
pengetahuan bagi penulis.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan serta turut membantu
kelancaran pelaksanaan kegiatan magang terutama kepada :
1. Bapak Dr. Arief Kusuma AP, MBA selaku Rektor Universitas Esa Unggul.
2. Ibu Dr. Aprilita Rina Yanti eff., M. Biomed, Apt, selaku Dekan Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Esa Unggul.
3. Ibu Putri Handayani, SKM, MKKK, selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Esa Unggul.
4. Bapak Ade Heryana, S.St., MKM., selaku Pembimbing Magang yang telah
membimbing selama penulisan laporan magang.
5. Para Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.
6. Bapak Khamzah S.ST, selaku ketua Instalasi Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan serta selaku
pembimbing lapangan penulis.
7. Ibu Ika Damayanti S.ST selaku penanggung jawab Sub Intalasi Teknik
Elektromedik/Alat Kesehatan yang telah banyak mengajarkan serta
memberikan informasi selama proses magang penulis di Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan
8. Para petugas di Instalasi Pemelliharaan Saraan dan Prasarana Rumah Sakit (Ibu
Ustita HD S.ST, Bapak Ichsani, Ibu Dwi Astuti, Bapak Dicky S.ST , dan
petugas lain) yang telah membantu penulis selama proses magang di Rumah
Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
iii
9. Keluarga penulis, Bapak Macky Sullam, Ibu Munyati Sullam, Bapak Wasis
Susetio, Lidya, Lulu, Nabila, dan Mak Ipah selaku keluarga yang selalu
memberikan doa dan dukungan moral, hingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan magang ini.
10. Irene, Cindy, Alfiyah, Elsa, Yogas, dan Faisal sebagai rekan seperjuangan
magang selama 22 hari di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan.
11. Ami, Esti, Umyanah, Lia, Ajeng, Ike, Inya, Kak Caca, Hari, Daniel, Alam,
Silvanus, dan Rifqi selaku teman seperjuangan yang telah membantu dan
memberikan semangat selama penyusunan laporan magang.
12. Pia, Ermellya, Dara Arfan, Rizky, Whisnu, dan Giri selaku teman sepermainan
yang telah memberikan semangat selama penyusunan laporan magang
13. Teman-teman seperjuangan MRS dan K3 2014 yang selalu mendukung.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 2
1.3 Manfaat........................................................................................................ 3
v
3.1.1 Persiapan Teknis................................................................................ 14
3.1.2 Persiapan Administrasi...................................................................... 14
3.2 Tahap Pelaksana........................................................................................... 15
3.3 Materi yang di pelajari.................................................................................. 15
3.4 Pelaksaan Kegiatan....................................................................................... 16
20222222
BAB IV HASIL MAGANG
4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan....................... 19
4.1.1 Visi, Misi, Nilai-nilai, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Jiwa Dr.
Soeharto Heerdjan................................................................................ 19
4.1.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan............ 20
4.1.3 Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan…….................... 21
4.2 Gambaran Umum Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan……..……………………..…………………. 22
4.2.1 Tugas Pokok …………………………….………...…………………. 22
4.2.2 Stuktur Organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit……………….........………………................................. 23
4.2.3 Uraian Tugas Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasaeana
Rumah Sakit...……………………................………………............... 23
4.2.4 Uraian Tugas Penanggung Jawab Teknik Sipil……………...........… 23
4.2.5 Uraian Tugas Penanggung Jawab Teknik Listrik……….…….…...… 25
4.2.6 Uraian tugas Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan………....… 27
4.2.7 Panggung Jawab Teknik Elektromedis atau Alat
Kesehatan….…………… ………………………………………………………………..….. 28
4.3 Gambaran Input Pemeliharaan Alat Kesehatan........................................... 29
4.3.1 Sumber Daya Manusia......................................................................... 29
4.3.2 Fasilitas................................................................................................ 30
4.3.2.1 Fasilitas Penunjang Operasional................................................. 30
4.3.2.2 Fasilitas Penunjang Administrasi............................................... 32
4.3.2.3 Fasilitas Penunjang Komunikasi………………………..…… 33
4.3.3 Standar Prosedur Operasional….….................................................. 34
4.3.3.1 Standar Prosedur Operasional Pemeliharaan Terencana………… 34
vi
4.3.3.2 Standar Prosedur Operasional Pemeliharaan Tidak Terencana…... 35
4.4 Gambaran Proses Pemeliharaan Alat Kesehatan............................................ 36
4.4.1 Proses Pemeliharaan Terencana (Planned Maintanance)...................... 36
4.4.2 Proses Pemeliharaan Tidak Terencana (Unplanned Maintanance)…. 39
4.5 Gambaran Ouput dalam Pemeliharaan Alat Kesehatan................................ 42
4.5.1 Alat Terpelihara dengan Baik target 100%........................................ 42
4.5.2 Response Time ≤ 15 menit................................................................. 42
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Input Pemeliharaan Alat Kesehatan.......................................... 44
5.1.1 Sumber Daya Manusia………............................................................ 44
5.1.2 Fasilitas............................................................................................... 45
5.2.3 Standar Prosedur Operasional............................................................ 46
5.2 Gambaran Proses Pemeliharaan Alat Kesehatan......................................... 47
47
5.2.1 Proses Pemeliharaan Alat Kesehatan Terencana................................
53
5.2.2 Proses pemeliharaan Tidak Terencana(Perbaikan) ............................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan siap pakai pada saat akan dibutuhkan, sesuai dengan standar atau kebijakan
yang berlaku (Sabarguna, 2007).
Menurut Muldiyatno (2002) dalam hasil penelitiannya mengenai
Analisis Manajemen Pemeliharaan alat-alat medis di salah satu rumah sakit
pemerintah di Jakarta menjelaskan bahwa kinerja rumah sakit banyak
dipengaruhi oleh fungsi dan operasionalnya peralatan di rumah sakit. Makin
banyak peralatan yang tidak berfungsi karena kesulitan pemeliharaan dan
pengoperasiannya akan mengakibatkan rendahnya kinerja rumah sakit.
Alat-alat kesehatan sangat membutuhkan pemeliharaan serta perbaikan
untuk menghindari kegagalan fungsi alat medik tersebut, kesalahan dalam
mendiagnosa dan hal itu dapat menghambat pemberian pelayanan kesehatan
pada pasien. Sehingga ketepatan dalam pemeliharaan serta perbaikan sangat
dibutuhkan oleh semua alat kesehatan. Setiap rumah sakit tentu memiliki unit
yang menangani pemeliharaan peralatan kesehatan termasuk di Rumah Sakit
Jiwa Soeharto Heerdjan. Di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan, pemeliharaan
alat kesehatan tersebut di laksanakan oleh Instalasi Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang gambaran umum sistem pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai pada kegiatan magang ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui gambaran umum Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan
b. Mengetahui gambaran Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
2
c. Mengetahui Input (Sumber Daya Manusia, Standar Prosedur
Operasional, dan Fasilitas) pada sistem pemeliharaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
d. Mengetahui Proses (pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak
terencana) pada sistem pemeliharaan alat kesehatan di Rumah Sakit
Jiwa Soeharto Heerdjan
e. Mengetahui Output (Alat dapat terpelihara dengan baik target 100%
dan Response time ≤ 15 menit) pada sistem pemeliharaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Peneliti
a. Mendapatkan gambaran berbagai permasalahan nyata dilapangan.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
serta pen galaman bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh selama pendidikan secara langsung di lapangan.
c. Mendapatkan bahan untuk penulisan laporan magang dibagian logistik
sarana dan prasarana.
1.3.2 Manfaat Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan
a. Terbinanya kerja sama dengan institusi perguruan tinggi dengan
perusahaan terkait.
b. Meningkatkan kualitas pendidikan dan melibatkan tenaga terampil dan
tenaga lapangan dalam kegiatan magang.
1.3.3 Manfaat Bagi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak
menejemen di rumah sakit serta para pelaksanaan kegiatan sebagai
upaya perbaikan proses pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan di
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
b. Dapat memanfaatkan mahasiswa untuk membantu kegiatan
manajemen dan operasional.
3
BAB II
4
1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset. Hal ini penting
terutama di Negara berkembang karena kurangnya sumber daya
modal untuk penggantian.
2. Untuk menjamin ketersediaan yang optimum peralatan yang
dipasang untuk produksi (jasa) dan mendapatkan laba investasi
(return of investment) semaksimal mungkin.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat seperti peralatan cadangan dan
pemadam kebakaran.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan
atau sarana tersebut.
2.1.2.2 Kategori Pemeliharaan
5
atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan
untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak
memenuhi kondisi yang dapat diterima. Pemeliharaan
dengan cara preventif lebih terencana dan terarah,
mendeteksi lebih awal gejala kerusakan peralatan dalam
melakukan perbaikan. Pemeliharaan preventif sudah dapat
juga menyediakan spare part dan waktu mengerjakannya,
dengan sistem pemeliharaan preventif tentunya memerlukan
biaya yang besar dan hasilnya lebih ketetapan (accuracy),
dan tenaga yang melakukan pemeliharaan sudah terencana
dengan baik.
Pemeliharaan pencegahan biasa juga disebut
pemeliharaan rutin (rutine maintenance). Sistem
pemeliharaan rutin dapat dilakukan dengan cara membuat
skala waktu priodik dalam setahun. Tingkat pemeliharaan
rutin disesuaikan dengan tingkat penggunaan, semakin
banyak waktu pemekaian, maka semakin tinggi priodik
pemeliharaan yang perlu dilakukan. Untuk melaksanakan
pemeliharaan rutin dapat dilakukan dalam setahun dua kali.
Pihak operator perlu juga melakukan pemeliharaan yang
sifatnya menjaga peralatan dalam operasional mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan oleh organisasi atau petunjuk
yang dibuat menjadi standar operasional.
Pemeliharaan pencegahan dapat dilakukan pada saat
peralatan sedang digunakan (saat operasi) dan pada saat
peralatan tidak digunakan (waktu berhenti). Bagian utama
dalam pemeliharaan pencegahan meliputi pemeriksaan yang
berdasarkan pada kegiatan “lihat, rasakan dan dengarkan”,
6
b. Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance)
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang
dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk
penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk memenuhi
suatu kondisi yang bias diterima. Pemeriksaan korektif
meliputi reparasi minor, terutama untuk rencana jangka
pendek yang mungkin timbul diantaranya pemeriksaan, juga
overhaul terencana misalnya overhaul tahunan atau dua
tahunan.
2. Pemeliharaan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)
Pemeliharaan tidak terencana adalah pemeliharaan yang
dilakukan pada saat suatu peralatan mengalami kerusakan,
biasanya disebut dengan breakdown maintenance. Setiap alat
mengalami kerusakan, pihak teknisi melakukan perbaikan dan
mengganti spare part jika dibutuhkan. Sistem ini tidak dapat
direncanakan lebih dahulu disebabkan kejadian kerusakan
terjadi secara tiba-tiba dan biaya pun tidak dapat dianggarkan.
Pihak manajemen rumah sakit perlu mengantisipasi biaya
sementara.
7
didalam pemeliharaan tidak berbeda dengan unsur-unsur
manajemen pada umumnya, antara lain sebagai berikut:
8
prioritas yang rendah, malah diabaikan bila tak cukup wawasan akan
manfaat dan perkiraan biaya yang diperlukan. Manfaat yang penting
bila pemeliharaan dilakukan dengan tepat adalah untuk menjamin alat
dan sarana siap pakai, biaya akan lebih murah dibandingkan
perbaikan yang terlalu berat, serta dapat menunjang mutu keamanan
dan kepuasan pasien.
c. Peralatan (machine)
2.1.3.2 Dokumentasi
9
meliputi: brosur, installation manual, installation report, operating
manual, service manual, yang mencakup schematic diagram, part
list, recommended parts, Prosedur tetap pengoperasian, prosedur
tetap pemeliharaan dan sertifikat kalibrasi juga merupakan dokumen
teknis.
10
pakai dalam kegiatan dan kedudukan IPSRS berada langsung dibawah
serta bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit (Depkes RI,
1992).
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
b. Terciptanya pembinaan
11
d. Dimaksudkan untuk menopang atau menunjang hidup atau mati;
12
4. Pengukuran kinerja sebelum dan setelah penyetelan atau pemberian
factor kalibrasi sehingga nilai terukur sesuai dengan nilai yang
diabadikan pada bahan ukur.
13
BAB III
RENCANA KEGIATAN
14
nya dengan pembayaran administrasi di lokasi magang. Lalu mahasiswa
telah bisa menjalankan proses magang selama 22 hari.
15
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dalam melakukan pemeliharaan dan
perbaikan alat kesehatan.
Kegiatan pada minggu pertama magang tepatnya pada hari pertama magang
te padapatnya pada tanggal 1 Agustus 2017 pihak Rumah Sakit memberikan
orientasi kepada mahasiswa serta menjelaskan mengenai Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan secara singkat, struktur organisasinya serta pelayanan yang
terdapat di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan dan mulai mengenalkan
mahasiswa pada Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. Lalu
mahasiswa diberitahukan mengenai apa saja kegiatan Instalasi Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit di Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan,
Pada minggu ketiga mahasiswa turut serta melihat, mengamati, serta turut
membantu dalam pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan. Seperti yang
dilakukan mahasiswa pada hari ke-15, mahasiswa turut serta ikut dalam kegiatan
pemeliharaan AED (Automatic External Defibrilator) yang berada di ruang
PICU laki-laki bersama salah satu staff Instalasi Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengganti battery serta mengganti stiker
lem pada tentakelnya. Setelah melakukan pemeliharaan pemeliharaan AED
(Automatic External Defibrilator) staff Instalasi Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit melanjutkan melakukan pemeliharaan EEG (Electro Encephalo Gram)
dengan mengecek daya listriknya, mengecek fungsinya, mengecek daya ground
nya, ketahanan kabel, mengganti kabel yang rusak serta mengecek perangkat
komputernya. Selain itu mahasiswa juga mulai mempelajari Standar
Operasional Prosedur. Mahasiswa juga sudah mulai membuat laporan,
mengumpulkan data – data yang diperlukan untuk membuat laporan. Data – data
mengenai kegiatan yang dilakukan para staff Instalasi Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit dalam melakukan kegiatan pemeliharaan alat kesehatan.
16
Minggu keempat, mahasiswa masih ikut dalam kegiatan rutin di Instalasi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan.
Selain itu, mahasiswa juga mulai melakukan bimbingan terhadap pembimbing
lapangan. Pada minggu terakhir di Instalasi, mahasiswa masih melakukan
bimbingan lagi terhadap pembimbing lapangan, agar mengetahui apakah data –
data yang telah didapatkan sudah lengkap tau belum. Dan juga menerima
masukan dari pembimbingan lapangan mengenai apa saja masalah – masalah
yang di hadapi di Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
17
BAB IV
HASIL MAGANG
18
Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta mempunyai luas tanah
64.850 m2 mencakup Luas Bangunan 15.247 m2 dan Taman dengan Jalan
Aspal 13.452 m2, mempunyai kapasitas tempat tidur sebanyak 300 tempat
tidur dengan kelas VIP sebanyak 6 tt, kelas I sebanyak 14 tt, kelas II sebanyak
32 tt dan kelas III sebanyak 248 tt. Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan
Jakarta sebagai Instansi Pemerintah dan sudah menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan layanan Umum (PPK BLU) yang ditetapkan melalui
Keputusan Kementerian Keuangan RI. Nomor 277/KMK.05/2007 maka
diikuti oleh adanya perubahan Struktur Organisasi berdasarkan Peraturan
Kementerian Kesehatan RI Nomor 252/Menkes/Per/III/2008.
4.1.1 Visi , Misi dan Nilai Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan
a. Visi RSJSH
b. Misi RSJSH
19
c. Nilai – Nilai Rumah Sakit
S : Sincerely ( Ketulusan)
J : Justice (Berkeadilan )
S : Social ( Sosial )
H : Humanity ( Manusiawi )
Gambar 4.1
20
4.1.3 Pelayanan RS.Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan
a. Pelayanan Unggulan
1. Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja
2. Medical Check Up Kesehatan Jiwa
3. Rehabilitas Psikososial
b. Pelayanan Lainnya
1. Pelayanan Rawat Jalan
2. Pelayanan Rawat Inap
a. Psychiatry Intensive Care Unit
b. Psikiatri Anak dan Remaja
c. Psikiatri Dewasa
d. Non Psikiatri
3. Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat
a. Psikiatri Keliling
b. Program promotif & preventif ke Puskesmas dan ke
masyarakat
c. Pelayanan Medik = Bio Feedback, TOVA, Poli Gigi,
Fisioterapi, ECT
d. Pelayanan Penunjang Medik = Radiologi, EEG ,
Laboraturium , EKG, USG,MMPI
e. Pelayanan Penunjang Non Medik
Dapur Gizi, Ambulance Service, Mobil Psikiatri Anak
dan Remaja, dan Laundry
1. Pelayanan Keperawatan
21
4.2 Gambaran Umum Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
22
4.2.2 Struktur Organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasaeana
Rumah Sakit
Kepala Instalasi
Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana
Administrasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Instala
23
d. Pembinaan penyelenggaraan fungsi teknis pengaturan unit kerja
yang berada dibawah kendali unit kerja Pemeliharaan Sarana sesuai
dengan jadwal dinas yang dibuat oleh unit kerja yang bersangkutan
e. Pembinaan materil dan fasilitas yang menjadi tanggung jawabnya
meliputi investasi, kesiapan, kebersihan, kenyamanan kelengkapan,
pemeliharaan dasar dan keamanan
f. Pengelolaan administrasi dan ketatausahaan bidang Instalasi
Pemeliharaan Sarana.
g. Pembinaan pengembangan staf dan program pendidikan dari staf
Pemeliharaan Sarana sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemampuannya.
24
h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventarisasi dalam unit
kerjanya.
i. Melakukan komunikasi efektif dengan sesama anggota tim.
j. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi
selama pelayanan berlangsung.
k. Memeriksa dan meneliti pemakaian alat dan bahan serta perincian
biaya .
l. Mengadakan kerja sama dan memelihara hubungan baik dengan
penanggungjawab unit lain dan pengawasan Stafan.
m. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarga sehingga memberikan ketenangan.
n. Menghadiri pertemuan – pertemuan rutin/berkala atau sewaktu –
waktu bila diperlukan dengan kepala Instalasi Pemeliharaan
Sarana,
o. Membuat catatan tentang masalah dan kegiatan yang timbul dan
melaporkan kepada kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana.
p. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan secara
efektif dan efisien.
q. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
di unit Pemeliharaan Sarana, Pengelolaan limbah cair dan limbah
padat, pengelolaan air dan kesehatan lingkungan Rumah Sakit.
r. Melaksanakan penilaian, pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan
administrasi yang berada dibawah tanggungjawabnya.
25
sakit yang diperlukan sebagai penunjang tercapainya pelayanan
yang berada dibawah tanggung jawabnya.
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan yang akan
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan
d. Mengenal jenis dan kegunaan barang / peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai dengan kebutuhan agar
tercapainya pelayanan yang optimal.
e. Menyususn permintaan rutin, alat dan bahan yang diperlukan
f. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
g. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventarisasi dalam unit
kerjanya.
h. Melakukan komunikasi efektif dengan sesama anggota tim.
i. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi
selama pelayanan berlangsung.
j. Memeriksa dan meneliti pemakaian alat dan bahan serta perincian
biaya .
k. Mengadakan kerja sama dan memelihara hubungan baik dengan
penanggungjawab unit lain dan pengawasan Stafan.
l. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarga sehingga memberikan ketenangan.
m. Menghadiri pertemuan – pertemuan rutin/berkala atau sewaktu –
waktu bila diperlukan dengan kepala Instalasi Pemeliharaan
Sarana,
n. Membuat catatan tentang masalah dan kegiatan yang timbul dan
melaporkan kepada kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana.
o. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan secara
efektif dan efisien.
26
p. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
di unit Pemeliharaan Sarana, , Mesin, Listrik, sistem pendingin dan
sarana komunikasi rumah sakit
q. Melaksanakan penilaian, pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan
administrasi yang berada dibawah tanggungjawabnya.
27
i. Menghadiri pertemuan – pertemuan rutin/berkala atau sewaktu –
waktu bila diperlukan dengan kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana,
j. Membuat catatan tentang masalah dan kegiatan yang timbul dan
melaporkan kepada kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana.
k. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan
di unit Pemeliharaan Sarana, Pengelolaan limbah cair dan limbah
padat, pengelolaan air dan kesehatan lingkungan Rumah Sakit
28
k. Mengadakan kerja sama dan memelihara hubungan baik dengan
penanggungjawab unit lain dan pengawasan Stafan.
l. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarga sehingga memberikan ketenangan.
m. Menghadiri pertemuan – pertemuan rutin/berkala atau sewaktu –
waktu bila diperlukan dengan kepala Instalasi Pemeliharaan
Sarana,
n. Membuat catatan tentang masalah dan kegiatan yang timbul dan
melaporkan kepada kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana.
o. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan secara
efektif dan efisien.
p. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
kegiatan di unit Pemeliharaan Sarana, Elektromedik, Gas Medis,
serta Sterilisasi Rumah Sakit.
q. Melaksanakan penilaian, pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan
administrasi yang berada dibawah tanggungjawabnya.
29
1) Pembuatan jadwal pemeliharaan
2) Pembuatan permohonan kalibrasi
3) Mengikuti pertemuan rutin yang diadakan RS
4) Mengikuti pelatihan yang diadakan RS
5) Mengawasi sistem pencatatan dan pelaporan
6) Membuat lembar kerja
7) Memperbaiki kerusakan alat sebelum diserahkan ke pihak
ketiga
2. Staf Alat Kesehatan atau Teknik Elektromedis
Staf alat atau teknik elektromedis di IPSRS terdiri dari 2 orang.
Berdasarkan pengamatan saya 2 staff yang ada bertugas untuk
melaksanakan dan menindaklanjuti pelaporan perbaikan mengenai
alat kesehatan, melaksanakan kegiatan pemeliharaan yang telah
dijadwalkan, serta membuat laporan kegiatan tiap bulan yang
diserahkan kepada penanggung jawab IPSRS di Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.
4.3.2 Fasilitas
IPRS Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan memiliki 2 ruang
kerja yang terdiri dari ruang kerja atas dan ruang kerja bawah. Ruang
kerja bawah digunakan untuk penyimpanan peralatan inventaris dan
kegiatan perbaikan mesin dan listrik. Ruang kerja atas digunakan untuk
kegiatan yang sifatnya administrasi.
30
Tabel 4.1
Tabel Fasilitas Penunjang Operasional
31
No Nama Jumlah Keterangan
28 Kunci Pas (inch) 1 set Berfungsi dengan baik
29 Kunci Pas (mm) 1 set Berfungsi dengan baik
30 Kunci L (inch) 1 set Berfungsi dengan baik
31 Kunci L (mm) 1 set Berfungsi dengan baik
32 Kunci Inggris besar 1 buah Berfungsi dengan baik
33 Kunci Inggris kecil 1 buah Berfungsi dengan baik
Tabel 4.2
Fasilitas Penunjang Administrasi
32
No. Nama Jumlah Keterangan
33
4.3.3 Standar Prosedur Opersional
34
SPO yang ada. Sosialisasi in diadakan setahun sekali oleh pihak
manajemen fasilitas Rumah Sakit .
Petugas yang bertugas serta bertanggung jawab atas
pemeliharaan terencana ini adalah petugas IPSRS.
4.3.3.2 Standar Prosedur Operasional Pemeliharaan Tidak
Terencana
35
4.4 Gambaran Proses Pemeliharaan Alat Kesehatan
36
Gambar 4.1
Alur Pemeliharaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan
37
lalu kepala ruangan seharusnya mengkonfirmasi kembali
jadwal yang telah dibuat dan mengingatkan pihak IPSRS
untuk melakukan pemeliharaan di ruang tersebut. Namun
pada pelaksanaan nya pihak kepala ruangan jarang yang
melakukan monitoring jadwal pemeliharan ini.
3. Pelaksanaan Pemeliharaan alat sesuai jadwal
Jika waktu yang telah ditentukan dalam jadwal
pemeliharaan sudah jatuh tempo maka pemeliharaan alat
kesehatan harus segera dilaksanakan.
Menurut pengamatan dilapangan, sebelum
melakukan kegiatan pemeliharaan petugas yang
melaksanakan harus menyiapkan segala peralatan yang
dibutuhkan sesuai dengan kegiatan pemeliharaan yang
akan dilakukan serta petugas juga menyiapkan lembar
kerja pemeliharaan yang tertera pada lampiran 4.5 yang
harus diisi sebagai laporan. Setelah peralatan dan lembar
kerja sudah siap barulah petugas bergegas mendatangi
ruangan dimana alat kesehatan yang sudah dijadwalkan
untuk dilakukan pemeliharaan. Lalu kegiatan
pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan uraian tugas
masing-masing alat, setelah itu petugas memeriksa
ada/tidaknya kerusakan, jika ada maka diaktifkan
prosedur perbaikan jika tidak maka bias melanjutkan
kegiatan kembali. Selanjutnya petugas mengecek stiker
kalibrasi, kapan terakhir alat itu dikabilbrasi jika sudah
mau jatuh tempo maka bias segera disiapkan kegiatan
pengkalibrasian sesuai jadwal. Selanjutnya petugas
mengisi kartu kunjungan pemeliharaan yang tertera pada
lampiran 4.6 yang biasanya berada didekat alat
kesehatan tersebut.
38
4. Membuat Laporan Hasil Pemeliharaan Alat
39
pelaksanaan nya adalah petugas IPSRS dalam bidang alat
kesehatan.teknik elektromedik.
Berikut adalah gambar alur pemeliharaan tidak terencana atau
perbaikan alat kesehatan Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan:
Gambar 4.3
Alur Perbaikan Alat Kesehatan Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
40
mengisi laporan kerusakan terlebih dahulu. Menurut
pengamatn saya, Kepala ruangan menghubungi pihak
Instalasi Pemelihatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
(IPSRS) dengan menggubakan media telepon atau surat
untuk menyampaikan laporan keruskan, lalu pegawai
IPSRS menuliskan keluhan/laporan kerusakan pada
lembar formulir laporan kerusakan yang dapat dilihat pada
lampiran 4.7.
2. Administrasi IPSRS Menerima Laporan
Pihak administrasi IPSRS menerima laporan yang
kerusakan yang telah diberikan dan diperiksa apakah data
laporan yang diberikan sudah lengkap atau belum,kalau
belum pihak administrasi IPSRS mengkonfirmasi
mengenai ketidak lengkapan data kepada pelapor
sehingga pelapor bisa merevisi data tersebut dan
menyeragkan nya lagi kepada administrasi IPSRS untuk
diteruskan serta ditindak lanjuti oleh sub instalasi alat
kesehatan.
3. Analisa Masalah
Setelah data-data yang dibutuhkan lengkap petugas
sub instalasi alat kesehatan akan menganalisa kerusakan
alat tersebut. Seperti dapatkah alat ini diperbaiki sendiri
atau tidak, lalu apakah memerlukan sparepart atau tidak,
jika butuh apakah stocknya tersedia atau tidak.
4. Lakukan Perbaikan
Jika kerusakan tidak memerlukan sparepart atau
sparepart yang dibutuhkan sudah terpenuhi maka kegiatan
perbaikan dapat dilakukan oleh pihak teknisi dari Instalasi
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
(IPSRS).
41
5. Pencatatan Laporan
Setelah kerusakan pada alat sudah dapat ditangani
oleh teknisi dari IPSRS maka selanjutnya adalah serah
terima alat yang telah di perbaiki kepada kepala atau
pegawai yang bertugas dalam ruangan tersebut.
Selanjutnya pihak administrasi IPSRS menyelesaikan
pengisian formulir penyelesaian kerja kemudian pihak
administrasi IPSRS mencatat laporan kerusakan tersebut
dibuku kerusakan alat.
42
dengan respon time ≤ 15 menit. Seperti yang tertera dalam formulir
kerusakan dan perbaikan dibawah ini :
Gambar 4.3
Formulir Laporan Kerusakan dan Perbaikan Rumah
Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
43
BAB V
PEMBAHASAN
44
organisasi/perusahaan. Jumlah SDM tidak boleh kurang jadi yang
dibutuhkan, hal ini akan berdampak beban kerja setiap SDM menjadi
terlalu berat dan pekerjaan sulit untuk berlangsung secara efisien dan
efektif.
5.1.2 Fasilitas
45
Menurut Buku Pedoman Penyelenggaraan Instalasi Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI, (1992)
fasilitas peralatan kerja administrasi yang harus dimiliki adalah mesin tik,
Filing cabinet/lemari arsip/rak data teknik, kalkulator/data processor,
meja kursi kerja, dan meja kursi tamu. Dan untuk peralatan kerja elektro
medik pada lampiran 5.1 tidak semua perlatan dimiliki oleh pihak IPSRS
Rumah Sakit Soeharto Heerdjan, dari keseluruhan alat pada lampiran 5.1
ada sekitar 28 alat atau 62.2% alat yang dimiliki. Untuk kedepannya
mungkin pihak IPSRS Rumah Sakit Soeharto Heerdjan bisa lebih
melakukan pengadaan terhadap barang-barang yang belum dimiliki guna
untuk meningkatkan keefektivan pengerjaan.
46
prosedur dalam melakukan kegiatan pemeliharaan. Baik itu kegiatan
pemeliharaan secara menyeluruh, mengenai sistem manajerial dan
administrasinya. Maupun kegiatan pemeliharaan khusus terhadap
alat-alat yang harus dipelihara. Kebijakan atau metode (method)
tentunya merujuk pada peraturan pemerintah dan sistem prosedur
rumah sakit yang telah ditetapkan (Sabarguna, 2007).
47
a. Kategori 1
b. Kategori 2
c. Kategori 3
48
namun untuk komponen dalam lembar jadwal pemeliharaan yang
tertera dalam Lampiran 4.3 hanya ada nama alat, bulan
pelaksanaan dari januari hingga desember lalu kolom yang akan
diisi dengan angka 1-4 yang menandakan bahwa 1 adalah untuk
kegiatan pemeliharaan pada minggu pertama, lalu angka 2 untuk
kegiatan pemeliharaan minggu kedua, setelah itu angka 3 untuk
menunjukkan pemeliharaan yang dilakukan dalam minggu ketiga
dan 4 untuk menunjukan pemeliharaan yang dilaksanakan pada
minggu ke empat. Namun dalam lembar indikator mutu
pemeliharaan alat kesehatan pada lampiran 4.4 terdapat jadwal
pemeliharaan, lokasi alat kesehatan, tanggal pelaksanaan nya serta
kolom keterangan untuk menceklis kegiatan yang telah dilakukan
dan mencontreng untuk kegiatan yang belum tidak dilaksanakan.
Sebenarnya lembar jadwal pemeliharaan yang seperti itu baik
untuk kalau untuk ditempel ditembok karena formatnya yang
ringkas dan tidak terlalu detail sehingga tidak menyebabkan orang
yang melihatnya malas membaca namun sebaiknya membuat lagi
lembar jadwal pemeliharaan lengkap untukpegangan petugas yang
akan bertanggung jawab. Sebaiknya pada lembar jadwal
pemeliharaan yang menjadi pegangan para petugas dapat berisi
nomor urut, nama alat, jenis pemeliharaan (pemeliharaan berkala,
dan kalibrasi) yang dilakukan, tanggal pelaksanaan pemeliharaan
dan petugas atau nama petugas yang melaksanaan pemeliharaan
agar petugas bisa mempersiapkan dari sebelumnya untuk kegiatan
pemeliharaan tersebut dan bekerja dengan maksimal serta kegiatan
berjalan dengan efektif.
49
2. Monitoring Jadwal Pemeliharaan Alat Kesehatan
50
Kegiatan pelaksanaan pemeliharaan ini berdasarkan UU No 44
Tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 16 ayat 1 mengamanahkan
bahwa peralatan medik dan non medik harus memenuhi standar
pelayanan, persyaratan mutu, keselamatan, keamanan dan laik
pakai. Dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 371/ MENKES/
SK/ III/ 2007 adalah menjamin terselenggaranya pelayanan
kesehatan khususnya kelayakan siap pakai peralatan kesehatan
dengan tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu yang standar.
51
menjadi bahan catatan pelaporan kegiatan pemeliharaan dan
meminta tanda tangan kepala/petugas ruangan tersebut.
52
5.2.2 Proses pemeliharaan Tidak Terencana(Perbaikan)
53
sesuai dengan yang dilakukan oleh pihak IPSRS Rumah Sakit
Soeharto Heerdjan.
3. Analisa Masalah
54
Berdasarkan SPO Perbaikkan Alat Kesehatan Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan prosedur tahap ketiga, keempat, dan kelima telah
sesuai dengan tahapan yang dilakukan pihak IPSRS terutama Sub
Instlasi Alat Kesehatan dalam menjalankan kegiatannya.
4. Lakukan Perbaikkan
5. Pencatatan Laporan
55
5.3 Gambaran Output Pemeliharaan Alat Kesehatan
56
ruangan melaporkan kerusakan sampai pihak IPSRS datang ke lokasi
untuk melakukan perbaikan. Jika ≤ 15 menit sudah merespon laporan
kerusakan maka target tercapai, namun jika > 15 menit maka target
tidak tercapai. Berdasarkan gambar 4.3 maka pihak IPSRS Rumah
Sakit JIwa Soeharto Heerdjan sudah mencapai target yaitu telah
memperbaiki alat dengan baik dengan response time ≤ 15 menit.
57
BAB VI
6.1 Kesimpulan
58
diperbaiki dengan baik dengan target 100% dan alat dapat diperbaiki
dengan baik dengan response time ≤ 15 menit.
6.2 Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2001. Tentang Pedoman Pengujian Dan Kalibrasi Alat Kesehatan yang
Depkes RI. 2005. Indikator Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta
Imron, Moch. 2010. Manajemen Logistik Rumah Sakit. Jakarta : Sagung Seto
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
371/ MENKES/ SK/ III/ 2007 tentang Standar Teknisi Profesi Elektromedik.
Kemenkes RI. 2011. Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit
Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara. tentang Jabatan Fungsional
Teknisi Elektromedis. Nomor: 41/Kep/M.Pan/4/2003
Muldiyanto, Bambang. 2002. Analisis Manajemen Pemeliharaan Alat-alat Medis
di RSUD Pasar Rebo Jakarta. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia.
Nawawi, Hadari. 2009. Perencanaan SDM Untuk Organisasi Profit yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Permenkes. 2004. tentang pengamanan alat kesehatan dan perbekalan rumah
tangga. nomor : 1184/MENKES/PER/X/2004.
Sabarguna, B. 2007. Sistem Informasi Pemeliharaan Alat Medis Rumah Sakit.
Jakarta: Sagung Seto.
Sudradjat, Ating. 2011. Pedoman Praktis Manajemen Perawatan Mesin
Industri. Bandung: PT Refika Aditama.
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan.
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit.
World Health Organization. 1994. Maintenance and repair of laboratory,
diagnostic Imaging, and Hospital Equipment. Geneva.
Lampiran I. Surat Penerimaan Permohonan Izin Magang
Lampiran II. SPO Pemeliharaan Alat Kesehatan
Lampiran III. Lampiran SPO Perbaikan Alat Kesehatan
Lampiran IV. Jadwal Pemeliharaan
Lampiran V. Indikator Mutu Pemeliharaan Alat Kesehatan
Lampiran V. Indikator Mutu Pemeliharaan Alat Kesehatan
Lampiran V. Indikator Mutu Pemeliharaan Alat Kesehatan
Lampiran VI. Lembar Kerja Pemeliharaan Alat Kesehatan
Lampiran VII. Kartu Pemeliharaan
Lampiran VIII. Daftar Peralatan Kerja Elektromedik
11 Pinset 1 set
16 Obeng L 1 set
39 Oven 1 unit