Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN HASIL PRAKERIN TAHUN 2016

DI
PT. TELKOM INDONESIA
TENTANG
INSTALASI JARINGAN WAN (WIRELESS AREA
NETWORK) FIBER OPTIK

Disusun Oleh :
Wilsan Kharisman 11418563

XII TKJ 3

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2


TASIKMALAYA
Jln.Noengnoeng Tisna Saputra Telp/Fax (0265) 331839 Tasikmalaya
46115

Website : http://www.smkn2tasik.net/ - Email : smkn2tsm@yahoo.com


LEMBAR PENGESAHAN
DARI PIHAK SEKOLAH

Laporan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), telah di


periksa dan di setujui pada :

Tanggal :

Tempat : SMK Negeri 2 Tasikmalaya

Pembimbing PRAKERIN Ko.Ka.Keahlian TKJ

Iwan Setiawan Pebi Pebriadi, M.M, MT.


NIP.- NIP.

Mengetahui :

Kepala Sekolah Ketua Pelaksana Prakerin

Dr. H.Wawan, S.Pd., M.M Henhen Suhendar, S.Pd.


NIP.19641210 198803 1 011. NIP. 19730612 199903 1 005
LEMBAR PENGESAHAN
DARI PIHAK DU/DI

Laporan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), telah di


periksa dan di setujui pada :

Tanggal :

Tempat : PT. TELKOM AKSES

Pembimbing I Pembimbing II

Yudia Kusmayadia Bpk.Maman Suparman

Mengetahui :

Direktur PT. TELKOM AKSES

Bpk.Engkos Kosriyadi
LEMBAR PENGESAHAN
DARI PIHAK PENGUJI SIDANG PRAKERIN

Laporan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), telah di


periksa dan di setujui pada :

Tanggal :

Tempat : SMK Negeri 2 Tasikmalaya

Penguji I Penguji II Penguji III

..…………….......... ……………........... ……………...........


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulilah puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat dan ijinnya khususnya saya dapat menyelesaikan
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), beserta laporan PRAKERIN ini
dapat di selesaikan

Penulisan karya tulis ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mengikuti sidang kelulusan tahun ajaran 2016/2017 di SMK Negeri 2
Tasikmalaya, serta sebagai bahan pertanggung jawaban Penulis terhadap
pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang Penulis laksanakan selama kurang lebih
3 bulan.

Saya selaku penyusun hanya dapat mengucapkan terimakasih yang sebesar


besarnya,semoga tuhan yang maha esa membalas dengan berlipat ganda bagi
semua pihak yang telah memberikan bantuan dengan penyusunan laporan ini.

1. Bapak Hari Suwartoyo selaku General Menager di PT. TELKOM


TASIKMALAYA.

2. Bapak.Dr.H.Wawan,S.Pd.M.M selaku Kepala Sekolah SMK NEGERI 2


TASIKMALAYA yang telah memberikan izin kepada saya untuk
melaksanakan PRAKERIN.

3 Bapak.Iwan Setiawan selaku koordinator PRAKERIN SMK NEGERI 2


TASIKMALAYA, yang telah memberikan bimbingan dan arahan pada
saya dan rekan saya dalam melaksanakan PRAKERIN.

4. Bapak.Iyep selaku Wali Kelas saya dan Teman-teman saya di kelas XII
TKJ 2 SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA ,yang banyak memberikan
arahan dan nasehat .

5. Bapak.Engkos Kosriyadi selaku Manager TA (Telkom Akses) di PT.


TELKOM TASIKMALAYA

6. Pembimbing-pembimbing saya yang ada di Unit PT. TELKOM


TASIKMALAYA yang telah memberi ilmu serta bimbingan kepada saya.
7. Kedua Orang Tua/wali murid,terutama Kedua Orang Tua saya,yang
telah memberikan dorongan baik moral maupun materi.

8. Rekan-rekan siswa-siswi SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA,terutama


siswa-siswi kelas XII TKJ 3 yang telah memberikan dorongan semangat
kepada kami.

Adapun Judul karya tulis ini Instalasi Jaringan WAN (Wireless Area
Network) Fiber Optik. Penulis menyadari dengan keterbatasan
pengetahuan dan luasnya materi penulisan karya tulis ini sangatlah jauh
dari kesempuranaan dan masih terdapat banyak kesalahan dan
kekuranganya , oleh karena itu dengan segala kerendahan hati , Penulis
sangat mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun dan
mengarah kepada yang lebih baik dari semua Pihak.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Tasikmalaya, September 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DARI PIHAK SEKOLAH ..................................... i

LEMBAR PENGESAHAN DARI PIHAK DU/DI ............................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN DARI PIHAK PENGUJI ..................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG DU/DI ...............................................................1


1.1.1 PT. TELKOM TASIKMALAYA .......................................1
1.1.2 Struktur Organisasi ............................................................. 5
1.2 TUJUAN ................................................................................................6
1.2.1 Tujuan Pelaksanaan PRAKERIN .........................................6
1.2.2 Tujuan Pembuatan laporan PRAKERIN ..............................6
1.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKERIN ...................7
1.3.1 Waktu ...................................................................................7
1.3.2 Tempat..................................................................................7
1.4 DAFTAR KEGIATAN DI DU/DI .........................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Jaringan Komputer .................................................................9


2.2 Jenis – Jenis Jaringan Komputer .........................................................7
2.3 Jenis Jenis Jaringan Telekomunikasi.....................................................9
2.4 Definisi Kabel Jaringan .......................................................................10
2.5 Definisi Kabel Fiber Optik ..................................................................11
2.5.1 Prinsip Kerjal Fiber Optik .......................................................11
2.5.2 Jenis Jenis Kabel Fiber Optik ............................................. 12
2.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik ............................. 13
2.5.4 Kabel Serat Optik ...................................................................
2.5.5 Kode pada kabel Serat optik ...................................................
2.6 Sejarah Kabel Fiber Optik ................................................................13
2.7 Definisi Indihome .............................................................................14

BAB III PROSES PELAKSANAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN .......................................................................20


3.2 IMPLEMENTASI KESELAMATAN KERJA ................................20
3.3 PROSES PENGERJAAN .................................................................21
3.3.1 Instalasi Indihome (FiberOptik)...............................................22
3.4 ANALISA HASIL PENGERJAAN .................................................41

BAB IV STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

4.1 Pengertian SOP .................................................................................43


4.2 Tujuan di buat SOP ...........................................................................43
4.3 Fungsi SOP .......................................................................................43
4.4 Uraian SOP di IT POLTEKKES TASIKMALAYA .......................43
4.5 Flow Chart .......................................................................................43

BAB V PENUTUP

5.1 Saran .................................................................................................46


5.2 Kesimpulan .......................................................................................46

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................47

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................48

DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


1.1.1. SEJARAH TELKOM INDONESIA

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom


Indonesia atau Telkom adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia
jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim
sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan
telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia (52,56%), dan 47,44% dimiliki oleh Publik, Bank of New
York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas
di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Direktur Utama Telkom saat ini adalah Alex Janangkih Sinaga,


menggantikan Arief Yahya yang telah menjadi Menteri Pariwisata di Kabinet
Kerja Jokowi.

 Era kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos
dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah
Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada
tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf
elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor
(Buitenzorg).[4] Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir
Telkom.

 Perusahaan negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

 Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan
Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi
nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite
Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional,
terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun
1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam
penyelenggaraan telekomunikasi.

 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan


(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 1991.

 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana


saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek
Jakarta (BEJ/JSX) dan Bursa Efek Surabaya (BES/SSX) (keduanya sekarang
bernama Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX), Bursa Efek New York (NYSE)
(Diperdagangkan pada tanggal 14 Juli 2003) dan Bursa Efek London (LSE). Saham
Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham
yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham. Sejak 16 Mei 2014, saham
Telkom tidak lagi diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo (TSE) dan pada 5 Juni 2014
di Bursa Efek London (LSE).

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang


Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di
sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian,
Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat


sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan
silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom


baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.
N

Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa


telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile
service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom :
 Telepon, data, dan Internet

 IndiHome Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom


dengan teknologi 100% fiber yang terdiri dari Internet Fiber atau
High Speed Internet (Internet Cepat), Interactive TV (UseeTV)
dan Phone (Telepon Rumah)
 Telepon tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah
menjadi monopoli Telkom di Indonesia
 Flexi: layanan telepon, data dan internet berbasis fixed
wireless CDMA
 TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up
 TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan
dengan fokus perusahaan
 Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad
band) menggunakan teknologi ADSL
 e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb
Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
 Solusi Enterprise - INFONET
 TELKOMLink DINAccess
 TELKOMLink VPN IP: layanan komunikasi data any to any
connection berbasis IP MPLS.
 TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial): Layanan akses dial up ke
intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan
mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling)
pada TELKOMNet.
 TELKOM ISDN: jaringan digital yang menyediakan layanan
telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari
sistem telepon yang telah terintegrasi.
 e-Health: layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi
sistem informasi dan aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE
(Health Information Exchange).[

 Satelit

 TELKOMSatelit (Sewa Transponder)


 TELKOMVSAT (VSAT)
 Televisi berlangganan berbasis protokol internet

 Groovia TV

 UseeTV

 Visi dan Misi

- Visi
”Be The King of Digital in The Region” (“Jadilah Raja Digital di
regional”)
- Misi
“Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization” (“Lead
Indonesian Digital Innovation and Globalization”)
N

1.1.2. Struktur Organisasi


Manager TA (Telkom Akses
(Engkos Kosriyadi)

Officer 1 HD Officer 1
Provisioning Control& Admin
N

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Pelaksanaan Prakerin
a. Meningkatkan hubungan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dengan dunia industri atau dunia usaha agar bertanggung jawab
terhadap peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
b. Untuk mengetahui dan melatih pemahaman aplikasi ilmu pengetahuan
teknik dalam dunia industri atau dunia usaha.
c. Untuk menambah wawasan mengenai sistem dan proses produksi yang
ditetapkan pada industri.
d. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang situasi, kondisi dan
kebutuhan dunia kerja sebagai informasi.
e. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman.
f. Melaksanakan proses pembelajaran produksi didunia usaha atau dunia
industri.
1.2.2 Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin
a. Menyimpulkan data,guna kepentingan pribadi siswa
b. Menerapkan gambaran yang seharusnya dalam melaksanakan praktek
kerja industri sampai dimana pengetahuan atau kemampuan dalam
mengikuti praktek kerja nya.
c. Menambah sumber ilmu Sekolah dan sebagai pengetahuan bagi siswa
angkatan selanjutnya.
d. Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.
e. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang di lakukan
di DU/DI.

1.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKERIN


1.3.2 Waktu
Waktu Pelaksanaan Praktek kerja industri adalah mulai dari 11 Juli s/d
25 September 2016. Waktu pelaksanaan kerja di PLAZA TELKOM
TASIKMALAYA yaitu :
 Senin s/d kamis,Pukul 08.00 – 17.00 WIB (kecuali Rabu)
 Rabu, Pukul 06.45 – 17.00 WIB
 Jumat,Pukul 07.00 – 17.00 WIB
1.3.3 Tempat
Tempat pelaksanaan praktek kerja industri yang di pilih adalah PT
TELKOM INDONESIA tepatnya di PLAZA TELKOM
TASIKMALAYA
1.4 DAFTAR KEGIATAN DI DU/DI

NO JENIS KEGIATAN

1 Setting ONT(Optical Network Terminal)

2 Setting IP TV (Usee TV)/ Setbox

3 Instalasi Indihome Fiber Optik

4 Perbaikan kabel jaringan Fiber Optik

. Tabel 1.1 Daftar Kegiatan


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Jaringan Komputer
A. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan adalah kumpulan dari sistem komputer yang saling terhubung
satu sama lain. Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer,
printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data
bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna
jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak
pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware /
software yang terhubung dengan jaringan.
Jaringan informasi terdiri dari 5 (lima) sumber daya yang dikenal
sebagai komponen jaringan informasi, yaitu :
 Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting bagi jaringan
informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan jaringan
informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua
yaitu pengguna akhir dan pakar system informasi. Pengguna
akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang
dihasilkan dari sistem informasi, misalnya mahasiswa, pelajar,
dll. Pakar sistem informasi adalah orang – orang yang
mengembangkan dan mengoprasikan sistem

 Perangkat Keras (Hardware)

Semua peralatan yang digunakan dalam proses informasi


berupa computer dan media data seperti CD, disk, lembaran
kertas data, dll.
 Perangkat Lunak (Software)

Semua rangkaian perintah (intruksi) yang digunakan dalam


pemrosesan informasi, tidak.hanya berupa program tetapi dapat
juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan
instruksi/perintah dari pengguna sumber data sedangkan
prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk
N

mewujudkan proses pengolahan informasi dan mengoperasikan


perintah bagi pengguna informasi.

 Data

Data dapat berupa teks, gambar, audio maupun video. Sumber


daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan
sebuah sistem informasi manajemen melainkan sebagai dasar
membentuk sumber daya organisasi.

 Jaringan

Media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses


informasi, dan peralatan lainnya serta dikendalikan melalui
software komunikasi, sumber daya jaringan dapat berupa kabel,
nirkabel, satelit, seluler, modem, prosesor, dll.

1.2. Jenis – Jenis Jaringan Komputer

1. PAN (Personal Area Network)

PAN adalah singkatan dari personal area network. Jenis


jaringan komputer PAN adalah hubungan antara dua atau lebih
sistem komputer yang berjarak tidak terlalu jauh. Biasanya Jenis
jaringan yang satu ini hanya berjarak 4 sampai 6 meter saja.
Jenis jaringan ini sangat sering kita gunakan. contohnya
menghubungkan hp dengan komputer.
2. LAN (Lokal Area Network)

LAN adalah singkatan dari lokal area network. Jenis jaringan LAN
ini sangat sering kita temui di warnet-warnet, kampus, sekolah
ataupun perkantoran yang membutuhkan hubungan atau
koneksi antara dua komputer atau lebih dalam suatu ruangan.

3. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN singkatan dari metropolitan area network. Jenis jaringan


komputer MAN ini adalah suatu jaringan komputer dalam suatu
kota dengan transfer data berkecepatan tinggi yang
menghubungkan suatu lokasi seperti sekolah, kampus,
perkantoran dan pemerintahan. Sebenarnya jaringan MAN ini
adalah gabungan dari beberapa jaringan LAN. Jangkauan dari
jaringan MAN ini bisa mencapai 10 - 50 kilo meter.

4. WAN (Wide Area Network)

WAN singkatan dari wide area network. WAN adalah jenis


jaringan komputer yang mencakup area yang cukup besar.
contohnya adalah jaringan yang menghubugkan suatu wilayah
atau suatu negara dengan negara lainnya.
N

1.3. Topologi Jaringan

Secara umum ada tiga jenis topologi jaringan yang digunakan dalam
WAN dan LAN, yaitu jaringan bintang, jaringan cincin, dan jaringan bus.
Jaringan bintang mengikat komputer end user ke satu komputer pusat.
Jaringan cincin mengikat prosesor komputer lokal dalam cincin dengan
dasar yang lebih setara. Jaringan bus adalah jaringan di mana prosesor
lokal menggunakan bus bersama, atau saluran komunikasi bersama.
Variasi jaringan cincin adalah jaringan lubang (mesh), yang
menggunakan slauran komunikasi untuk saling menghubungkan
beberapa atau semua komputer dalam cincin.

1. Topologi Bus

Pada topologi ini semua


sentral dihubungkan secara
langsung pada medium
transmisi dengan konfigurasi
yang disebut Bus. Transmisi
sinyal dari suatu sentral
tidak dialirkan secara
bersamaan dalam dua arah.
Hal ini berbeda sekali
dengan yang terjadi pada
topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut
dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara
bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk
interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem
jaringan komputer
.
- Keuntungan

o Hemat kabel
o Layout kabel sederhana
o Mudah dikembangkan

 Kelemahan

o Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecilDiperlukan repeater


untuk jarak jauh
o Kepadatan lalu lintas
o Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
o Diperlukan repeater untuk jarak jauh
o
2. Topologi Token Ring

Metode token-ring (sering disebut


ring saja) adalah cara menghubungkan
komputer sehingga berbentuk ring
(lingkaran). Setiap simpul mempunyai
tingkatan yang sama Jaringan akan
disebut sebagai loop, data dikirimkan
kesetiap simpul dan setiap informasi
yang diterima simpul diperiksa
alamatnya apakah data itu untuknya
atau bukan.

 Keuntungan

o Hemat kabel

 Kelemahan

o Peka kesalahan
o Pengembangan jaringan lebih kaku
3. Topologi Star

Kontrol terpusat, semua link harus


melewati pusat yang menyalurkan data
tersebut kesemua simpul atau client
yang dipilihnya. Simpul pusat
dinamakan stasium primer atau server
dan lainnya dinamakan stasiun
sekunder atau client server. Setelah
hubungan jaringan dimulai oleh server
maka setiap client server sewaktu-waktu
dapat menggunakan hubungan jaringan
tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

 Keuntungan

o Paling fleksibel
o Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak
mengganggu bagian jaringan lain
o Kontrol terpusat
o Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
N

o Kemudahaan pengelolaan jaringan

 Kelemahan

o Boros kabel
o Perlu penanganan khusus
o Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Jaringan Cincin (Ring)

Untuk membentuk jaringan cincin,


setiap sentral harus dihubungkan seri
satu dengan yang lain dan hubungan ini
akan membentuk loop tertutup. Dalam
sistem ini setiap sentral harus dirancang
agar dapat berinteraksi dengan sentral
yang berdekatan maupun berjauhan.
Dengan demikian kemampuan
melakukan switching ke berbagai arah
sentral. Keuntungan dari topologi
jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana),
juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran
trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem.

1.4. Definisi Kabel Jaringan

Kabel jaringan komputer adalah salah satu perangkat keras komputer


berupa kabel yang dirancang khusus dengan kriteria tertentu, serta
memiliki peran penting karena bertugas sebagai penghubung dengan
karakteristik yang dikategorikan sebagai media transmisi terarah
(guieded/wireline) dalam suatu jaringan komputer.

 Jenis – jenis kabel jaringan


1. Kabel Coaxial
Kabel Coaxial memiliki tampilan fisik terdiri dari kawat
tembaga sebagai inti, yang dilapisi oleh isolator dalam lalu
dikelilingi oleh konduktor luar. Kemudian pembungkusnya
menggunakan bahan semacam PVC sebagai lapisan isolator
paling luar. Kabel Coaxial umumnya digunakan sebagai kabel
jaringan komputer untuk topologi bus dan ring, tetapi beberapa
produk LAN di jaman yang modern ini kebanyakan sudah tidak
lagi mendukung koneksi kabel Coaxial. Pasalnya kekurangan
yang bisa ditemukan dari kabel jaringan komputer yang satu ini
adalah jangkauan dan keandalannya yang sangat terbatas.
Terlebih lagi sejak kehadiran kabel Twisted Pair yang dianggap
lebih efisien dan fleksibel, alhasil kabel jaringan Coaxial
cenderung ditinggalkan

2. Kabel Twisted Pair


N

Kabel jaringan Twisted Pair adalah suatu jenis kabel yang diperuntukkan
sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan
perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.

Ciri fisik Kabel Twisted Pair yaitu sebuah kabel yang terdiri dari
beberapa dawai kawat tembaga yang digabungkan menjadi satu dengan
cara dipilin atau dibelit enam kali per-inchi membentuk spiral.

Kabel Twisted Pair ini dibagi lagi menjadi 3 jenis yaitu kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair), kabel FTP (Foiled Twisted Pair) dan kabel
STP (Shielded Twisted Pair).

3. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Jenis kabel ini terbuat dari bahan penghantar tembaga,


mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang
dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP sendiri
terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masing-
masing pasang mempunyai kode warna berbeda.

Fungsi kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk


jaringan Local Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan
komputer, dan umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang
lebih 100 ohm, dan juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori
berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.
- Jenis - Jenis Kabel UTP

 CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang terendah, didesain untuk mendukung
komunikasi suara analog saja.
 CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel UTP memiliki
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP
Cat1, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi
data dan juga suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan data
sampai 4 megabit/detik.
 CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP
Category 2, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung
komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per
detik.
 CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis kabel UTP
dengan kualitas transmisi yang jauh lebih lebih baik jika
dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3) atau sebelumnya,
didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara sampai
kecepatan 16 megabit/detik.
 CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis kabel UTP
dengan kualitas transmisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan
kabel UTP Category 4 (Cat4) atau yang sebelumnya, didesain untuk
mendukung komunikasi data dan komunikasi suara pada kecepatan
sampai 100 megabit/detik.
 CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenis standar kabel UTP
dengan sertifikasi resmi paling tinggi.
 CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel premium
yang sangat cocok sekali sebagai media yang high traffic berbagai
macam aplikasi dalam 1 kabel (single cable). Maksimum data yang
terkirim sampai 10 Gbit/detik, dengan frekuensi 1000 Mhz

4. Kabel FTP (Foiled Twisted Pair)


N

Tak berbeda jauh dengan kabel UTP (Unshielded


Twisted Pair), jenis kabel yang satu ini juga terdiri dari 4
pasang (pair) kabel tembaga, yang mana tiap pair-nya dipilin
atau dibelit (twisted) saling berlilitan sehingga membentuk
sebuah pola berbentuk spiral. Hanya kabel yang juga dikenal
dengan nama S/UTP ini menggunakan aluminium foil yang
dipasang tepat di bawah karet luar untuk melindungi isolator
sehingga kabel jaringan FTP lebih tahan terhadap interferensi
elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
a. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
 Shielded = memiliki pelindung (pembungkus) berupa lapisan
alumunium foil untuk melindungi kabel terhadap gangguan
interferensi elektromagnetik.
 Twisted Pair = kabel pasangan berpilin atau berbelit
Kabel jaringan STP (Shielded Twisted Pair) adalah kabel pasangan
berpilin atau berbelit yang memiliki lapisan berupa alumunium foil
yang dipasang di setiap pasang dawai kabel untuk melindungi diri
terhadap gangguan interferensi elektromagnetik. Fungsinya untuk
suatu jenis kabel yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah
(guieded/wireline) guna kepentingan perpindahan arus data dalam
dunia jaringan komputer. Contohnyadalah untuk dipergunakan sebagai
kabel telepon dan beberapa bisnis instalasi lainnya seperti televisi dan
radio.

5. Kabel Fiber Optik

1.5. Definisi Kabel Fiber Ol ptik (Serat Optik)

Fiber Optik adalah sebuah Teknologi kabel yang menggunakan benang


(serat) kaca atau plastik) mengirimkan data. Kabel Fiber
optic terdiridari seikat benang kaca, yang masing-masing mampu
mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya. serat kaca biasanya
memiliki diameter sekitar 120 mikrometer dengan yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga
N

jarak 50km tanpa menggunakan repeater. Sinyal-sinyal gelombang dapat


berupa pengkodean komunikasi suara atau data komputer.

Komunikasi Fiber optic tergantung pada prinsip cahaya pada medium


kaca dapat Dapat membawa informasi lebih banyak dan jarak yang jauh
dibanding sinyal listrik yang dibawa oleh media tembaga atau koaksial.
Kemurnian serat kaca digabungkan dengan sistem elektronik yang maju
memungkinkan serat terlebih mengirimkan sinyal cahaya
digital melampaui jarak 100 km tanpa alat penguat. Fiber optik merupakan
media transmisi yang ideal dengan sedikit transmisi loss, gangguan
rendah dan potensi bandwidth yang tinggi.

1.5.1. Prinsip Kerja Fiber Optik


Struktur Fiber optic terdiri dari beberapa susunan yaitu
Cladding, Core, dan Buffer Coating. Core atau inti merupakan serat
kaca yang tipis menjadi media cahaya berjalan, sehingga
pengiriman cahaya dapat dilakukan. Cladding merupakan lapisan
luar yang melindungi Inti dan memantulkan kembali cahaya yang
terpancar keluar kembali ke dalam inti. Sedangkan Buffer Coating
adalah selubung plastik yang bertujuan melindungi serat dari
kerusakan yang diakibatkan dari lengkungan kabel dan gangguan
luar misalnya kelembaban.
Prinsip kerja Fiber optik tergantung pada prinsip jumlah refleksi
internal. Refleksi cahaya atau dibiaskan berdasarkan sudut yang
menyerang permukaan. Prinsip ini berpusat pada cara kerja serat
optik Membatasi sudut di mana gelombang cahaya dikirim
memungkinkan untuk mengontrol secara efisien sampai ketujian.
Gelombang cahaya ditutupi dengan inti dari fiber optik, dalam hal
yang sama bahwa frekuensi sinyal radio ditutupi dengan
coaxialcable.Gelombang cahaya diarahkan ke ujung serat dengan
direfleksikan di dalam inti. Kabel Fiber optik biasanya diaplikasikan
pada infrastruktur jaringan telekomunikasi misalnya pada jaringan
telepon danjaringan komputer.
1.5.2. Jenis – Jenis Kabel Fiber Optik
Ada 2 jenis Kabel Fiber Optik :
 Single – Mode
 Multimode
1. Kabel Fiber optik Single mode memiliki inti yang lebih kecil
(berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-
1550 nm) yang memungkinkan hanya satu mode menyebarkan
cahaya melalui inti pada suatu waktu. serat Single mode
dikembangkan untuk mempertahankan integritas data spasial
dan spektrum dari masing-masing sinyal optik jarak yang lebih
jauh, mengizinkan informasi akan disampaikan lebih lanjut
2. Kabel Fiber optik multimode adalah tipe yang digunakan untuk
tujuan komersial. inti lebih besar dari serat single-mode
memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat
secara bersamaan. Selain itu diameter multimode memiliki
serat inti lebih besar (diameter 0.0025 inch atau 62.5 micron)
dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang
gelombang 850-1300 nm)
N

1.5.3. Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik


 Kelebihan
1. Band width lebar
Informasi yang dikirim dalam satu saat lebih banyak.
2. Redaman Kecil.
Jarak jangkau pengiriman tanpa repeater lebih jauh
3. Kebal terhadap induksi.
Tidak terpengaruh oleh kilat, transmisi radio.
4. Keamanan rahasia informasi lebih baik
Penyadap informasi dengan induksi atau hubungan
sederhana tidak dapat dilakukan.
5. Aman dari bahaya listrik
Tidak ada bahaya sengatan listrik, kebocoran ke tanah /
ground atau hubung singkat.
 Kekurangan
1. Perangkat sambung relatif lebih sulit, karena terbuan dari
gelas silica, memerlukan penanganan yang lebih hati hati.
2. Perangkat terminasi lebih mahal.
3. Perbaikan lebih sulit.

1.5.4. Kabel Serat Optik


Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama,
yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari inti (core).
Cladding mempunyai indek bias lebih rendah daripada core akan
memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core
kembali kedalam core lagi
Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh
lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya
berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk
kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap
sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan
resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan
terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta
hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang
mungkin terjadi.
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan :

 Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil
(biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit
mendekati panjang gelombangsehingga cahaya yang masuk
ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong
(cladding). Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari
bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil
kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya.
Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini,
biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali
dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini
paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35 dB
per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang
sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru
untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657.
 Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak
besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul
di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya
bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core :

 Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks
bias yang homogen.
 Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah
cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core
memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded
indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih
besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan

Bagian – bagian serat optik jenis single-mode


N

1.5.5. Kode Warna Serat Optik


1. Biru
2. Orange
3. Hijau
4. Coklat
5. Abu – abu
6. Putih
7. Merah
8. Hitam
9. Kuning
10. Ungu
11. Pink
12. Turquoise (Tosca)

1.5.6. Pelemah
Pelemahan (Attenuation) cahaya sangat penting diketahui
terutama dalam merancang sistem telekomunikasi serat optik itu
sendiri. Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya
penurunan rata-rata daya optik pada kabel serat optik, biasanya
diekspresikan dalam decibel (dB) tanpa tanda negatif. Berikut ini
beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan cahaya pada
serat optik:

1. Penyerapan (Absorption)
Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat
optik.
2. Penyebaran (Scattering)
3. Kehilangan radiasi (radiative losses)
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan
satuan BER (Bit error rate). Salah satu ujung serat optik diberi
masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu.
Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat
mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan.
Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER.
Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat
optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan
besarnya.

1.5.7. Konektor
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut
juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode
dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan
kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini
menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur,
sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya
tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode,
dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal,
simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik
bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir
mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik
untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah
digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam
komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda
ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada
bagianferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang
sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun
seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini
sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

1. LC
2. SMU
3. SC-DC
Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna
tertentu dengan maksud sebagai berikut:

Warna
Arti Keterangan
Konektor

Physical Contact yang paling umum digunkan untuk serat


Biru
(PC), 0° optik single-mode.

Angle Polished sudah tidak digunakan lagi untuk serat


Hijau
(APC), 8° optik multi-mode
N

Physical Contact
Hitam
(PC), 0°

Abu- Physical Contact


Krem serat optik multi-mode
abu, (PC), 0°

Physical Contact
Putih
(PC), 0°

Merah Penggunaan khusus

1.6. Sejarah Fiber Optik


Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya
sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun
1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen untuk
mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik.
Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang
dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui
perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi.
Perkembangan selanjutnya adalah ketika para
ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat
optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti
yang dibungkus oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an
perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para
ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu
mentransmisikan gambar.
Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu
cahaya melewati gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk
”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil ketika sekitar
1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi
tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi
gelombang mikro.
Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba
besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi
pada suhu sangat rendah. Laser juga belum terpancar lurus. Pada
kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-
liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran
laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik
dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.
Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya
sangat tinggi, kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa
sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan tidak menghantar
listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut
itu semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup mata normal
akan dapat menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera
Pasifik.
Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap
pengembangan awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia
sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun
setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu
cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui
pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami
pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti
atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.

2.7 Definisi Indihome


Indihome( Indonesia Digital HOME) yang artinya adalah salah satu
produk layanan dari PT Telekomunikasi Indonesia berupa paket layanan
komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet on
Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi interaktif (USee
TV Cable, IP TV). Karena penawaran inilah Telkom memberi label
IndiHOME sebagai tiga layanan dalam satu paket (3-in-1) karena selain
internet, pelanggan juga mendapatkan tayangan TV berbayar dan
saluran telepon.
N

Logo Indonesia Digital HOME (Indihome)

1.7. Sejarah Indihome


IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2015. IndiHome juga
merupakan salah satu program dari proyek utama Telkom, Indonesia
Digital Network 2015. Dalam penyelenggaraannya, Telkom
menggandeng sejumlah pengembang teknologi telekomunikasi untuk
membangun rumah berkonsep digital.
Pelayanan IndiHome hanya bisa diterapkan pada rumah yang di
wilayahnya terdapat tersedia jaringan serat optik dari Telkom (FTTH) dan
area yang masih menggunakan kabel tembaga.

1.8. Pemasangan Indihome Fiber Optik


1. Dropcore (Drop Optik)
Drofcore adalah kabel yang berbasis serat optik yang
mempunyai 2 konektor di setiap ujungnya. kabel drop optic
berfungsi meneruskan sinyal optic dari ODP kerumah
pelanggan. Dropcore mempunyai macam macam panjang
ukuran, ada yang berukuran 50m, 75m, dan 100m.
Ada 3 bagian kabel drop yaitu ;
1. kabel drop untuk instalasi dengan pelindung pipa HH\PIP atau
sesuai STEL K O34 2O1O versi : 1 ‘ O
2. kabel drop ABF atau air blow fiber dengan micro duct
3. Kabel drop dengan penggantung atau aerial sesuai STEL K
O33 2OO9 versi : 1’O
2. ODP (Optical Distribution Point)
ODP adalah tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-sifat
tahan korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi
untuk dipasang diluar.
Fungsi ODP adalah sbb :
1. Sebagai titik terminasi ujung kabel distribusi dan titik
tambat awal perangkat kabel drop
2. Sebagai titik distribusi kabel distribusi menjadi beberapa
saluran kabel drop.
3. Tempat splitter atau planar splitter.
4. Tempat penyambung kabel distribusi dan tempat
terminasi kabel drop
Kapasitas ODP bermacam macam sesuai dengan kebutuhan
yang ada di pabrikan secara standar yaitu :
a. Kapasitas 8 port
b. Kapasitas 12 port
c. Kapasitas 16 port
N

d. Kapasitas 24 port
e. Kapasitas 48 port
Yang digunakan oleh PT TELKOM adalah odp kapasitas 1
x1:8 dan 2x1:8.

 Tipe dan Jenis ODP


Ditinjau dari lokasi atau tempat pemasangannya ODP dapat
dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. ODP wall \ on pole’ ODP jenis ini dipasang didinding atau
juga bisa dipasang diatas tiang yang tentunya pada
instalasi kabel drop atas tanah atau aerial.
2. ODP pedestal’ jenis ODP ini di instalasi di atas
permukaan tanah dan ODP ini digunakan untuk instalasi
kabel drop bawah tanah dengan pelindung pvc 2cm
3. ODP closure ‘ jenis ODP ini sangat fleksibel bisa
dipasang dekat tiang’ bahkan bisa juga dipasang diantara
dua tiang atau pada kabel distribusi aerial.

 Cara pemasangan ODP


Cara pemasangan ODP dengan cara memetik salah satu
core dari kabel distribusi secara urut. Kemudian core tersebut
dimaskukan kedalam pasif, pasif yang biasa digunakan pada
ODP yaitu pasif 1/8. Sehingga pasif tersebut di split menjadi
delapan.
Contoh gambar dalaman ODP

3. OPM (Optical Power Meter)


Power meter dipakai untuk mengukur total loss dalam
sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau
pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada
kedua ujung kabel fiber optic.
N

Contoh gambar OPM (Optical Power Meter)

4. Splicing
Splicing adalah alat penggabung dua serat optik end-to-end
dengan menggunakan panas. Tujuannya adalah untuk
memadukan dua serat bersama-sama sedemikian rupa
sehingga sinar yang melewati serat tidak tersebar atau
dipantulkan kembali.

Contoh Gambar Splicing


Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah
kerja berikut :
a. Stripping/ pengupasan lapisan coating
ujung fiber optic dengan stripper
b. Membersihkan ujung fiber optic
c. Perataan ujung fiber optic dengan cleaver
d. Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung
dan pelurusannya oleh alat sambung.
e. Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan
pancaran listrik dari elektroda
f. Analisa hasil sambungan
g. Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan

5. ONT (Optical Network Terminal)


Optical Network Terminal (ONT) merupakan perangkat di sisi
pelanggan yang menyediakan interface baik data, voice, maupun
video. Fungsi utama ONU ini adalah menerima trafik dalam format
optik dan mengkonversinya menjadi bentuk yang diinginkan,
seperti data, voice, dan video

Ada 2 macam jenis ONT yang dipakai oleh PT Telkom yaitu:


1. ONT jenis ZTE

Contoh gambar ONT (Optical Network Terminal) Jenis ZTE


2. ONT jenis HUAWEI
N

Contoh gambar ONT (Optical Network Terminal) jenis HUAWEI.


6. STB (Set Top Box)
STB (Set To Box) adalah perangkat khusus bagi pelanggan
IndiHome yang bisa menampilkan tayangan UseeTV di televis.
Fungsinya untuk pelanggan IndiHome agar bisa menikmati
konten-konten yang ada di internet, browsing, searching,
streaming, dan YouTube tidak hanya melalui smartphone,
Personal Computer atau tablet, namun juga di layar televisi,
bahkan meski televisinya masih jenis tabung sekalipun.
Contoh gambar STB( Set Top Box) Indihome

BAB III
PROSES PELAKSANAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN

No Nama Barang Spesifikasi Jumlah


1 Tang Knip Kecil
1
2 OPM (Optical 1
Power Meter) Panjang

3 Drofcore Kecil, panjang


4 ONT (Optical Persegi
Network Terminal) 1
N

5 STB (Setbox)/ Kotak,hitam


UseeTV 1
6 Splicing Kotak
1

7 Tangga Panjang 1
Tabel 3.1 Alat dan Bahan

3.2 IMPLEMENTASI KESELAMATAN KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan.


2. Briefing sebelum bekerja
3. Pastikan gunakan peralatan sesuai fungsinya.
4. Bekerja dengan cara kerja atau petunjuk yag telah di tentukan.
5. Bekerja dengan teliti agar tidak menimbulkan kerusakan lainnya
6. Bila masih ragu dan gagal dalam mengerjakan minta solusi dan bantuan
pada pembimbing atau rekan.

3.3 PROSES PENGERJAAN


3.3.1 Instalasi Jaringan WAN Fiber Optik
1. Lihat WO (Work Order)/ Identitas pelanggan
Nama pelanggan

Alamat

No.Telpon Pelanggan

2. Telpon pelanggan dan tanyakan apakah si pelanggan ada dirumah


atau tidak
 Bila iya, Menuju ke lokasi/ alamat/ rumah pelanggan
 Bila tidak, hub pelanggan yang lain.
3. Cek ODP (Optical Distribution Point) yang dekat dengan rumah
pelanggan.
N

4. Cek redaman menggunakan OPM(Optical Power Meter) untuk


inputan ONT pelanggan (Redaman yang bagus adalah minimal -18.00
dBM - -28.00dBM
5. Cek jalur dari ODP ke rumah pelanggan
6. Menayakan penyimpanan ONT (Optical Network Terminal) di
rumah pelanggan.
7. Setelah itu menuju ODP, dan mulai sambungkan konektor ke adapter
ODP/Inputan..
8. Cek redaman kembali
9. Tarik kabel ke rumah pelanggan
10. Perapihan kabel(Drofcore) di luar(outdor) seperti ke tiang telepon
(Bila ODP jauh dari rumah pelanggan)
11. Perapihan kabel di rumah pelanggan(dari luar ke dalam rumah)
12. Masukan Konektor ke ONT
13. Cek ONT apakah jenis ONT ZTE atau HUAWEI dibantu oleh Help
Desk
14. Kirimkan SN (Serial Number) ONT ke HelpDesk
15. Bila sudah terdeteksi, Setting system ONT oleh HeldpDesk agar ONT
bisa Up/ Jalan (Internetnya jalan)
16. Bila sudah Up/jalan, setting ONT untuk Nama wifi dan passwordnya
 ONT ZTE
a. Masuk ke wifi terlebih dahulu.
b. Masukan password wifi.
Untuk password wifi lihat MAC yang ada pinggir dus ONT,
masukan 8 digit dari MAC address tersebut.
c. Masuk ke browser dan masukan IP di link atas dengan
192.168.1.1
d. Masukan username dan passwordnya yaitu
- Username : admin atau user
- Password : admin atau user
N

e. Klik Network dan pilih WLAN yang ada di sammping kiri.

f. Lalu masuk ke SSID Setting untuk Nama Wifi


Masukan di SSID Name untuk Nama Wifi, setelah itu klik submit
dibawah.
g. Dan Security untuk Password Wifi di Kolom WPA Passphrase.
Untuk password wifi minimal 8 character.
h. Lalu Klik Submit.
i. Selesai.

 ONT HUAWEI
a. Masuk ke Wifi terlebih dahulu.
b. Masukan password yang ada di belakang ONT yang bertuliskan
“Keypass”.
c. Masuk ke browser dengan menuliskan alamat 192.168.100.1.
d. Masukan username dan password
-. Username : telecomadmin

- Password : admintelecom

e. Setelah itu klik WLAN.


f. SSID Name untuk nama wifi.
g. WPA PreSharedKey untuk password (minimal 8 character).
h. Klik submit.
i. Selesai.
17. Setting IPTV (STB/UseeTV)
- Pasang kabel LAN ke STB (Set Top Box)/Useetv.
- Hubungkan kabel LAN dari STB ke ONT, masukan ke LAN
4.
- Pasang HDMI (bila tv LCD)/ AV (untuk tv tabung).
- Pasang adaptor listrik STB.
- Nyalakan Setbox.
- Masukan ID (Serial Number) dan Passwordnya.
- Jalankan UseeTV
- Selesai.
N

Flow Chart Instalasi Indihome Fiber Optik.

Start

Siapkan alat dan bahan

Cek WO (WorkOrder)

Menuju lokasi (rumah


Pelanggan)

Cek ODP dekat


pelanggan Tidak
apakah ada 1:8 Cari ODP lain
yang masih
kosong atau
tidak.

Ya

Mulai penarikan kabel


(dropcore) dari ODP ke
rumah pelanggan

A
A

Hubungkan konektor
dropcore ke ONT

Cek ONT apakah ONT


jenis HUAWEI atau ZTE,
melalui bantuan
HelpDesk

Menunggu
Bila ONT ZTE konfirmasi Bila ONT HUAWEI
dari HelpDesk

Creat ONT(setting
system) Melalui
HelpDesk

Setting konfigurasi ONT

A
N

Pasang STB (UseeTV)

Hubungkan LAN STB ke


LAN ONT port 4

Nyalakan Dan Setting


STB

Mempresentasikan cara
penggunaan Aplikasi
UseeTV (STB)

Selesai
BAB IV STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

1.1. Pengertian SOP

1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan


menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
2. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.

1.2. Tujuan SOP

1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau


tim dalam organisasi atau unit kerja.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai
terkait.
4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau
kesalahan administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi

1.3. Fungsi SOP

1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.


2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
N

BAB V PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai