DI
PT. TELKOM INDONESIA
TENTANG
INSTALASI JARINGAN WAN (WIRELESS AREA
NETWORK) FIBER OPTIK
Disusun Oleh :
Wilsan Kharisman 11418563
XII TKJ 3
Tanggal :
Mengetahui :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Bpk.Engkos Kosriyadi
LEMBAR PENGESAHAN
DARI PIHAK PENGUJI SIDANG PRAKERIN
Tanggal :
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat dan ijinnya khususnya saya dapat menyelesaikan
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), beserta laporan PRAKERIN ini
dapat di selesaikan
Penulisan karya tulis ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mengikuti sidang kelulusan tahun ajaran 2016/2017 di SMK Negeri 2
Tasikmalaya, serta sebagai bahan pertanggung jawaban Penulis terhadap
pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang Penulis laksanakan selama kurang lebih
3 bulan.
4. Bapak.Iyep selaku Wali Kelas saya dan Teman-teman saya di kelas XII
TKJ 2 SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA ,yang banyak memberikan
arahan dan nasehat .
Adapun Judul karya tulis ini Instalasi Jaringan WAN (Wireless Area
Network) Fiber Optik. Penulis menyadari dengan keterbatasan
pengetahuan dan luasnya materi penulisan karya tulis ini sangatlah jauh
dari kesempuranaan dan masih terdapat banyak kesalahan dan
kekuranganya , oleh karena itu dengan segala kerendahan hati , Penulis
sangat mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun dan
mengarah kepada yang lebih baik dari semua Pihak.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia (52,56%), dan 47,44% dimiliki oleh Publik, Bank of New
York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas
di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Era kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos
dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah
Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada
tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf
elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor
(Buitenzorg).[4] Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir
Telkom.
Perusahaan negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan
Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi
nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite
Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional,
terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun
1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam
penyelenggaraan telekomunikasi.
Satelit
Groovia TV
UseeTV
- Visi
”Be The King of Digital in The Region” (“Jadilah Raja Digital di
regional”)
- Misi
“Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization” (“Lead
Indonesian Digital Innovation and Globalization”)
N
Officer 1 HD Officer 1
Provisioning Control& Admin
N
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Pelaksanaan Prakerin
a. Meningkatkan hubungan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dengan dunia industri atau dunia usaha agar bertanggung jawab
terhadap peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
b. Untuk mengetahui dan melatih pemahaman aplikasi ilmu pengetahuan
teknik dalam dunia industri atau dunia usaha.
c. Untuk menambah wawasan mengenai sistem dan proses produksi yang
ditetapkan pada industri.
d. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang situasi, kondisi dan
kebutuhan dunia kerja sebagai informasi.
e. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman.
f. Melaksanakan proses pembelajaran produksi didunia usaha atau dunia
industri.
1.2.2 Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin
a. Menyimpulkan data,guna kepentingan pribadi siswa
b. Menerapkan gambaran yang seharusnya dalam melaksanakan praktek
kerja industri sampai dimana pengetahuan atau kemampuan dalam
mengikuti praktek kerja nya.
c. Menambah sumber ilmu Sekolah dan sebagai pengetahuan bagi siswa
angkatan selanjutnya.
d. Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.
e. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang di lakukan
di DU/DI.
NO JENIS KEGIATAN
Data
Jaringan
LAN adalah singkatan dari lokal area network. Jenis jaringan LAN
ini sangat sering kita temui di warnet-warnet, kampus, sekolah
ataupun perkantoran yang membutuhkan hubungan atau
koneksi antara dua komputer atau lebih dalam suatu ruangan.
Secara umum ada tiga jenis topologi jaringan yang digunakan dalam
WAN dan LAN, yaitu jaringan bintang, jaringan cincin, dan jaringan bus.
Jaringan bintang mengikat komputer end user ke satu komputer pusat.
Jaringan cincin mengikat prosesor komputer lokal dalam cincin dengan
dasar yang lebih setara. Jaringan bus adalah jaringan di mana prosesor
lokal menggunakan bus bersama, atau saluran komunikasi bersama.
Variasi jaringan cincin adalah jaringan lubang (mesh), yang
menggunakan slauran komunikasi untuk saling menghubungkan
beberapa atau semua komputer dalam cincin.
1. Topologi Bus
o Hemat kabel
o Layout kabel sederhana
o Mudah dikembangkan
Kelemahan
Keuntungan
o Hemat kabel
Kelemahan
o Peka kesalahan
o Pengembangan jaringan lebih kaku
3. Topologi Star
Keuntungan
o Paling fleksibel
o Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak
mengganggu bagian jaringan lain
o Kontrol terpusat
o Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
N
Kelemahan
o Boros kabel
o Perlu penanganan khusus
o Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Kabel jaringan Twisted Pair adalah suatu jenis kabel yang diperuntukkan
sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna kepentingan
perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.
Ciri fisik Kabel Twisted Pair yaitu sebuah kabel yang terdiri dari
beberapa dawai kawat tembaga yang digabungkan menjadi satu dengan
cara dipilin atau dibelit enam kali per-inchi membentuk spiral.
Kabel Twisted Pair ini dibagi lagi menjadi 3 jenis yaitu kabel UTP
(Unshielded Twisted Pair), kabel FTP (Foiled Twisted Pair) dan kabel
STP (Shielded Twisted Pair).
CAT 1 – Kabel UTP Category 1 [Cat1] adalah jenis kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang terendah, didesain untuk mendukung
komunikasi suara analog saja.
CAT 2 – Kabel UTP Category 2 [Cat2] adalah jenis kabel UTP memiliki
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP
Cat1, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung komunikasi
data dan juga suara digital. Kabel ini bisa mentransmisikan data
sampai 4 megabit/detik.
CAT 3 – Kabel UTP Category 3 [Cat3] adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP
Category 2, jenis atau kategori ini didesain untuk mendukung
komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per
detik.
CAT 4 – Kabel UTP Category 4 [Cat4] adalah suatu jenis kabel UTP
dengan kualitas transmisi yang jauh lebih lebih baik jika
dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3) atau sebelumnya,
didesain untuk mendukung komunikasi data dan juga suara sampai
kecepatan 16 megabit/detik.
CAT 5 – Kabel UTP Category 5 [Cat5] adalah suatu jenis kabel UTP
dengan kualitas transmisi yang lebih baik jika dibandingkan dengan
kabel UTP Category 4 (Cat4) atau yang sebelumnya, didesain untuk
mendukung komunikasi data dan komunikasi suara pada kecepatan
sampai 100 megabit/detik.
CAT 6 – Kabel UTP Category 6 [Cat6] adalah jenis standar kabel UTP
dengan sertifikasi resmi paling tinggi.
CAT 7 – Kabel UTP Category 7 [Cat7] adalah jenis kabel premium
yang sangat cocok sekali sebagai media yang high traffic berbagai
macam aplikasi dalam 1 kabel (single cable). Maksimum data yang
terkirim sampai 10 Gbit/detik, dengan frekuensi 1000 Mhz
Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil
(biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit
mendekati panjang gelombangsehingga cahaya yang masuk
ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong
(cladding). Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari
bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil
kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya.
Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini,
biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali
dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini
paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35 dB
per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang
sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru
untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657.
Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak
besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul
di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya
bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core :
Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks
bias yang homogen.
Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah
cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core
memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded
indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih
besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan
1.5.6. Pelemah
Pelemahan (Attenuation) cahaya sangat penting diketahui
terutama dalam merancang sistem telekomunikasi serat optik itu
sendiri. Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya
penurunan rata-rata daya optik pada kabel serat optik, biasanya
diekspresikan dalam decibel (dB) tanpa tanda negatif. Berikut ini
beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan cahaya pada
serat optik:
1. Penyerapan (Absorption)
Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat
optik.
2. Penyebaran (Scattering)
3. Kehilangan radiasi (radiative losses)
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan
satuan BER (Bit error rate). Salah satu ujung serat optik diberi
masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu.
Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat
mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan.
Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER.
Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat
optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan
besarnya.
1.5.7. Konektor
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut
juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode
dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan
kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini
menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur,
sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya
tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode,
dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal,
simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik
bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir
mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik
untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah
digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam
komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda
ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada
bagianferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang
sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun
seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini
sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
1. LC
2. SMU
3. SC-DC
Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna
tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Warna
Arti Keterangan
Konektor
Physical Contact
Hitam
(PC), 0°
Physical Contact
Putih
(PC), 0°
d. Kapasitas 24 port
e. Kapasitas 48 port
Yang digunakan oleh PT TELKOM adalah odp kapasitas 1
x1:8 dan 2x1:8.
4. Splicing
Splicing adalah alat penggabung dua serat optik end-to-end
dengan menggunakan panas. Tujuannya adalah untuk
memadukan dua serat bersama-sama sedemikian rupa
sehingga sinar yang melewati serat tidak tersebar atau
dipantulkan kembali.
BAB III
PROSES PELAKSANAAN
7 Tangga Panjang 1
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
Alamat
No.Telpon Pelanggan
ONT HUAWEI
a. Masuk ke Wifi terlebih dahulu.
b. Masukan password yang ada di belakang ONT yang bertuliskan
“Keypass”.
c. Masuk ke browser dengan menuliskan alamat 192.168.100.1.
d. Masukan username dan password
-. Username : telecomadmin
- Password : admintelecom
Start
Cek WO (WorkOrder)
Ya
A
A
Hubungkan konektor
dropcore ke ONT
Menunggu
Bila ONT ZTE konfirmasi Bila ONT HUAWEI
dari HelpDesk
Creat ONT(setting
system) Melalui
HelpDesk
A
N
Mempresentasikan cara
penggunaan Aplikasi
UseeTV (STB)
Selesai
BAB IV STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
BAB V PENUTUP