OLEH KELOMPOK 2
ANDRE TUANGER
NOVIANTY WAHID
GABRIEL KAENGKE
XI TJKT 2
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat serta karunia-NYA kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Laporan ini dengan tepat waktu yang berjudul “ FTTH (Fiber to The Home)“.
Kami mengucapkan terima kasih pada guru-guru yang telah membimbing kami
dalam menyusun laporan ini serta teman-teman yang telah senantiasa bekerja
sama dalam pembuatan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna , Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir
Penulis
1
DAFTAR ISI
B. Tujuan .......................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ................................................................................................ 26
B. Saran ........................................................................................................... 27
LAMPIRAN .......................................................................................................... 29
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Siswa dapat memahami cara kerja fiber optic berserta perangkat aktif &
pasifnya.
2. Siswa dapat menjelaskan dan mengoperasikan alat-alat pada fiber
optic.
3. Siswa dapat memahami tentang arsitektur dan topologi FTTH.
4. Siswa dapat menghitung rugi-rugi redaman (dB) pada fiber optic.
5. Siswa dapat mengetahui segmentasi apa yang ada pada lab fiber optic.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Gambar II.2 Arsitektur FTTH
8
b. Ada tiga jenis kabel Fiber Optik yang digunakan, yaitu
1) Kabel Duct yang menggunakan pelindung pipa PVC dengan
lapisan cor beton
2) Kabel Tanah Tanam Langsung (Burried Cables) dengan
pelindung pipa HDPE.
3) Kabel Udara atau aireal cable yang ditambatkan pada tiang besi
atau beton.
9
b. Sebagai penghubung antara ODC dengan ODP
10
Gambar II.6 ODP Pole/Wall
tiang.
Gambar II.7 ODP Closure
6. Dropp Optic = yaitu saluran penanggal atau penghubung instalasi
rumah.
a. Penghubung antara ODP dengan instalasi Rumah.
b. Menggunakan jenis insensitive bending, atau tahan dengan
tekukan.
c. Kapasitas 1, 2 dan 4 core.
d. Panjang maksimum 250 meter
e. Kedua ujungnya dipasang konektor
f. Antar kedua ujung konektor tidak boleh terdapat sambungan atau
lecet.
7. OTP = Optical Termination Premises., yaitu perangkat pasive yang
ditempatkan pada instalasi rumah pelanggan.
11
a. Titik terminasi atau titik tambat akhir dropp optik di sisi
pelanggan.
b. Tempat koneksi kabel dropp optik dengan kabel indooor optic
(patchcord)
12
1. Segmen A Yaitu segmen untuk instalasi OSP mulai dari ODC sampai
dengan ODP, yang meliputi :
ODP di sisi MDF sebagai tempat titik terminasi pangkal dari kabel
- ODC di sisi luar dan sebagai titik terminasi ujung dari kabel lain
feeder - Kabel feeder yang menghubungkan ODP dan ODC.
Patch core yang berfungsi untuk menghubungkan kabel feeder dari
ODP ke OLT
Closure yang berfungsi untuk menampung kabel feeder dan micro
duct.
Duct Cable, manhole, hanhole, dan aksesorisnya.
2. Segmen B Yaitu segmen untuk instalasi OSP mulai dari ODC sampai
dengan ODP, yang meliputi :
ODP sebagai tempat terminasi ujung dari kabel distribusi.
Kabel distribusi, kabel yang menghubungkan ODC dengan ODP.
HDPE, Micro Duct untuk pelindung dan sekaligus sebagai
jalannya kabel yang akan diinstalasi
Closure yang berfungsi untuk menyambung kabel distribusi dan
micro duct
3. Segmen C Yaitu segmen untuk instalasi USP mulai dari ODC sampai
dengan ODP yang biasanya disebut saluran penanggal, yang meliputi :
OTP sebagai tempat terminasi ujung dari kabel drop
Kabel drop, kabel yang menghubungkan ODP dengan OTP
Duct dan micro duct untuk pelindung dan sekaligus sebagai
jalannya kabel drop yang akan diinstalasi.
4. Segmen D Yaitu segmen untuk instalasi ISP mulai dari OTP sampai
dengan ROSET yang biasanya disebut Instalasi Kabel Rumah, yang
meliputi :
Indoor optical outlet (roset) sebagai tempat terminasi ujung
terminasi Fiber Optic
Kabel indoor, kabel yang menghubungkan OTP dengan roset
Pipa conduit dan micro duct untuk pelindung dan sekaligus sebagai
jalannya kabel indoor yang akan diinstalasi
13
Konektor yang komponen untuk menghubungkan core optik
B. Komponen Perangkat Aktif Dan Pasif Pada Fiber Optik
Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal yang sama
seperti sistem komunikasi yang lainnya. Lima komponen utama dalam
sistem komunikasi fiber optik adalah sebagai berikut:
14
Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik.
Cahaya, komponen alam yang memiliki banyak kelebihan ini
dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan
kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari
cahaya seakan-akan dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan
tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-gangguan, cahaya yang
mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda rasakan dengan
menggunakan media fiber optik ini.
2. Optical Transmitter (Pemancar)
Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk
mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Di
dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal elektronik
analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya.
Sinyal inilah yang kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi
untuk data Anda. Optical transmitter secara fisik sangat dekat dengan
media fiber optic pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter
dilengkapi dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke
dalam media fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini
bisa bermacam-macam.
15
bisa disambung, namun dengan proses yang sangat rumit. Proses
penyambungan kabel ini sering disebut dengan istilah splicing.
4. Optical regenerator / amplifier / repeater
Untuk mengetahui sifat dari cahaya, ada tiga macam karakteristik dari
cahaya, yaitu sebagai berikut menurut Hukum Optik (snellius) :
16
Arah cahaya dapat diubah dengan menggunakan kaca. Kaca
memantulkan cahaya yang datang. Sifat ini dirumuskan dalam bentuk
hukum optik kedua :
internal
Gambar II.10 Rumus
17
Cahaya natural tidak memiliki warna, tetapi apabila cahaya putih
biasa melalui prisma, akan diuraikan ke dalam warna-warna yang
berbeda, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
4. Pengaruh Dispersi
18
ke lokasi lain. Cahaya dapat
n1 2 − n 2 2
n0
Gambar II.12 rumus
tertentu untuk dapat mendeteksi sinyal optik. Oleh karena itu untuk dapat
19
mengoperasikan sistem telekomunikasi, rugi- rugi optik (total loss) harus
dibuat pada level yang lebih tinggi dari level
20
Table II.1 Redaman FTTH
Network
Batasan Ukuran
Elemen
Jaket atau cetakan luar berwarna dapat digunakan di luar pabrik dan
kabel serat bangunan, misalnya, kabel distribusi serat, kabel patch serat optik,
dll.
Dalam EIA / TIA-598, kode warna serat menentukan kode warna jaket untuk
jenis serat yang berbeda. Jadi untuk kabel fiber optik yang hanya mengandung
satu jenis fiber maka kita dapat dengan mudah mengidentifikasinya dari warna
jaketnya.
Kecuali ditentukan dengan hal lain, selubung luar kabel tempat yang berisi lebih
dari satu jenis serat harus menggunakan keterangan tercetak untuk
mengidentifikasi jumlah dan jenis serat di dalam kabel, misalnya “12 Serat 8 x
50/125, 4 x 62.5 / 125. ”
21
Gambar II.14 Kode warna Jaket luar
Selain warna jaket yang ditentukan dalam standar kode warna serat, warna lain juga dapat
digunakan jika cetakan pada jaket luar dapat menunjukkan klasifikasi serat. Warna seperti
itu harus disepakati antara pabrikan dan pengguna.
Di dalam kabel multi-serat, serat individu juga sesuai dengan kode warna
serat. Mereka sering dibedakan satu sama lain dengan jaket berkode warna,
buffer atau tabung pada setiap serat. Menurut EIA / TIA-598, serat bagian dalam
diberi kode warna dalam kelompok yang terdiri dari 12 serat dan dihitung searah
jarum jam.
Gambar II.15 Kode Warna12 Serat optik
22
b. Urutan Warna Fiber 24 Core
23
c. Urutan Warna Konektor
Sebagai langkah pertama, Anda perlu untuk mengupas kabel fiber optic.
Selanjutnya adalah melakukan penataan pada kabel fiber optic sekaligus
dengan patchcord yang akan Anda sambungkan di dalam OTB. Di mana
dari masing-masing patchcord akan dimasukkan ke fusion sleeve yang
fungsinya untuk melindungi sambungan antara kabel fiber optic dan juga
patchcord.
Lalu, Anda juga harus memastikan bahwa setiap kabel fiber optic benar-
benar dalam kondisi yang bersih. Atau Anda bisa membersihkannya lagi
dengan menggunakan alkohol.
Masukkan bagian ujung fiber optic di bagian kiri fusion splicer dan
patchcord di ujung kanan. Lalu tutuplah fusion splicer dan tekanlah
tombol pada fusion splicer untuk memulai penyambungan.
24
Jika sudah berhasil, maka tutup sambungan menggunakan fusion sleeve
dan panaskan dengan fusion splicer.
Jika sudah tersambung, Anda bisa menyusun kabel fiber optik tersebut
dengan memutarnya di tray serapi mungkin dan ditutup.
25
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
sebaliknya.
26
B. Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/ftth-fiber-home/
http://blog.dayaciptamandiri.com/2017/10/ftth-jaringan-akses-fiber-optik-
dan.html?m=1
https://slideplayer.info/amp/13953288/
https://prandika67.blogspot.com/2020/02/komponen-jaringan-ftth.html?m=1
https://zahrotulupikk.wordpress.com/2020/04/28/perangkat-aktif-dan-pasif-fiber-
optic/
28
LAMPIRAN
29
30