Anda di halaman 1dari 26

OTDR (Optical time domain reflectometer)

PT. MITRA SINERGI ADHITAMA JAKARTA SELATAN


LAPORAN PRAKERIN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional (UN)Tahun
Ajaran 2015/2016

Disusun:
MUHAMMAD VICKY SADEWO
NIS : 13141063

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


SMK NEGERI 1 KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG SELATAN
2015
HALAMAN PENGESAHAN

OTDR (Optical time domain reflectometer)


Laporan ini telah disetujui dan memenuhi syarat untuk mengikuti ujian sidang
PRAKERIN di SMK Negeri 1 Kota Tangerang Selatan

Disusun:
MUHAMMAD VICKY SADEWO
NIS : 13141063

Tanggal Disetujui : …. APRIL 2015

Menyetujui,
1. Pembimbing Perusahaan : Iwan ( )

2. Pembimbing Sekolah :Cepi Rahmansah,S.Pd, M.T ( )


NIP. 197810252010011009

Mengetahui,
1. Ka Komli TITL : Cepi Rahmansah,S.Pd, M.T ( )
NIP. 197810252010011009

2. Kepala Sekolah : Idris, S.Pd, M.Si ( )


NIP. 196103131981021001
KATA PENGANTAR

Dengan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Dalam pembuatan
laporan ini penulis berusaha sebaik mungkin agar laporan hasil program praktek
kerja industri (PRAKERIN) ini dapat di serahkan dan berguna bagi orang banyak.
Untuk menyelesaikan laporan ini, penulis tidak mungkin menyusun nya sendiri
tanpa bantuan berupa bimbingan, pengarahan, dan pemberian materi yang di
perlukan saat mengikuti program praktek kerja industi(prakerin) dan pada saat
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.
2. Bapak Idris,S.pd. Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tangerang Selatan.
3. Bapak Cepi Rahmansah,s.pd , MT. Selaku kepala program Teknik Instalasi
Listrik.
4. Bapak Iwan, sebagai pembimbing di PT. Mitra Sinergi Adhitama yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama kami melaksanakan
kegiatan PRAKERIN.
5. Bapak Aryo Suseno S.pd, selaku wali kelas XI TL 2.
6. Orang Tua yang mendukung secara material maupun non material.
7. Semua pihak yang kami tidak bisa sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan,sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini berguna bagi siswa-siswidalam penyusunan laporan
PRAKERIN yang selanjutnya. Sebagai akhir kata penulis ucapkan Terimakasih.
Tangerang Selatan, ..... April 2015

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………..…
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………..……….…
KATA PENGANTAR ………………………………….……………..
DAFTAR ISI ……………………………………….…………….........
DAFTAR GAMBAR ……………………………….…………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………….……..
1.2 Tujuan…………….………………………………….….
1.3 Pembatasan masalah …………………….………….……
1.4 Tempat dan Waktu ………………………………………
BAB II URAIAN UMUM
2.1 Sejarah MSA ………………..……………………………
2.2 Visi dan Misi MSA …………………………..……
2.3 Struktur Organisasi MSA ……………..…………..
2.4 Tata Tertib MSA ………………………………….
2.5 Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3) ……………...
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengenalan OTDR……………
3.2 Parameter-parameter OTDR …………………..
3.3 Mengukur Loss …………………………
3.4 Serat optik…………………………..
3.5 Prinsip kerja OTDR ……………………………………
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ……………………………………………….
4.2 Saran ………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup
Buku Laporan Kegiatan Prakerin
DAFTAR GAMBAR

 Gambar 2.3 Struktur Organisasi MSA …………………………………………….


 Gambar 3.1 Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) ……………………….
 Gambar 3.2 Parameter-parameter kunci OTDR …………………….......................
 Gambar 3.3 Loss Persatuan panjang ………………………………………………
 Gambar 3.4 Pengukuran Opm OTDR …………………………………………...
 Gambar 3.5 Prinsip Kerja Pada OTDR …………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prakerin atau praktek kerja industry adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesi yang memadukan secara sistematis dan sinkron
program keahlian pendidikan sekolah dan sinkron progam keahlian yang di
peroleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja industri, dengan terarah
dan terprogram untuk mencapai tingkat professional tertentu.
Selain itu juga sebagai tugas wajib untuk pelajaran SMK dan sebagai syarat untuk
dapat mengikutin UAN (Ujian Akhir Nasional) serta sebagai sarana untuk melatih
kemampuan siswa dalam sesuatu pekerjaan dan juga dapat menambah
pengetahuan siswa mengetahui keadaan dalam suatu lingkungan industri.

1.2 Tujuan Prakerin


Tujuan dari prakerin ini adalah untuk mengenalkan kepada siswa tentang proses
kegiatan di dalam lingkungan industry dan juga ikut serta dalam kegiatan tersebut,
member pengakuan tentang pengalaman kerja sebagai bagian dari proses belajar
dan meningkatkan kembali kemampuan siswa dalam melakukan sesuatu
pekerjaan teknik yang telah dipelajari di sekolah.

1.3 Pembatasan Masalah


Batasan masalah yang perlu ditemukan pada tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengenalan OTDR
2. Prinsip Kerja OTDR
3. Parameter-Parameter Kunci OTDR
4. Serat Optik
5. Mengukur Loss persatuan panjan
1.4 Tempat dan Waktu
Tempat
Kegiatan Praktek Kerja Industri bertempatan di PT. MITRA SINERGI
ADHITAMA yang beralamat di Jl. Ciputat Raya No 14 F, Jakarta

Waktu Prakerin
Kegiatan Praktek Kerja Industri dilaksanakan tanggal 5 Januari sampai 19 Maret
2015
BAB II
URAIAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan / Industri
PT Mitra Sinegi Adhitama merupakan sebuah perusahaan system integrator yang
berdiri pada tahun 2005. PT Mitra Sinergi Adhitama berlokasi di Jalan Ciputat
Raya No. 14F, RT 06 RW 01, Pondok Pinang, Jakarta Selatan. PT Mitra Sinergi
Adhitama didirikan oleh sekelompok Insinyur dari PT Catur Mitra Adhikara yang
merupakan salah satu perusahaan nasional yang beroprasi dalam bidang siaran,
komunikasi broadband, dan system akustik professional berepurtasi baik.
Pada awal di dirikan tahun 2005, PT Mitra Sinergi Adhitama hanya memiliki
sepuluh orang karyawan. Namun, seiring dengan semakin banyaknya proyek yang
ditangani, PT Mitra Sinergi Adhitama terus menambah jumlah karyawannya. Pada
tahun 2005, PT Mitra Sinergi Adhitama mengerjakan sepuluh proyek, antara lain
Supply Digital Audio Processor pada 1 Radio FM Jakarta, Supply and installation
of studio and FM transmitter pada laboratorium dan communication studio
Universitas Mustopo Jakarta, Supply Digital Telephone Hybrid pada Hard Rock
FM Building, Hard Rock Fm Jakarta, dan Supply and installation of Channel
Converter pada Indosat Mega Media (IM2) yang berlokasi di Indisat Mega Media
Building, Kebagusan, Jakarta.
Memasuki tahun kedua, yaitu tahun 2006 PT Mitra Sinergi Adhitama mengalami
tahun yang jauh lebih sibuk dibandikan dengan tahun pertamanya. Ditahun ini, PT
Mitra Sinergi Adhitama menerima dan mengerjakan lebih banyak proyek, yaitu
sebanyak empat puluh Sembilan proyek. Proyek-proyek tersebut antara lain
pengadaan pekerjaan dan instalasi TV Signal Demodulator di Hotel Manhattan
Jakarta, Installation of Fiber Optic Link pada PT. Panarub, Supply of Material
Instalation, Install & Construction, Optical Splicing & OTDR Test of Fiber Optic
Link pada Plaza Indonesia, Installation of PDH Equipments & Accessories pada
Telkomsel Bandung, dan Pengadaan Material Accessories HFC pada PT Indosat
Mega Media.
Proyek-proyek yang diterima dan dikerjakan PT Mitra Sinergi Adhitama
semakin bertambah jumlahnya dari tahun ketahun. Pada tahun 2007, PT Mitra
Sinergi Adhitama mengalami penurunan jumlah, yaitu menjadi 123 proyek.
Tahun 2011, angka penerimaan dan pengerjaan proyek PT Mitra Sinergi
Adhitama kembali meningkat. Tercatat hingga bulan September sudah ada 172
proyek yang dikerjakan oleh PT Mitra Sinergi Adhitama. Dengan angka
pengerjaan proyek yang tinggi, PT Mitra Sinergi Adhitama didukung oleh seratus
limabelas karyawannya.
Selain peningkatan angka penerimaan dan pengerjaan proyek, hingga tahun
2011 PT Mitra Sinergi Adhitama juga telah dapat bekerja sama dengan beberapa
perusahaan. Kerja sama antara PT Mitra Sinergi Adhitama dengan perusahaan-
perusahaan lain, ini mendukung PT Mitra Sinergi Adhitama dalam mengerjakan
proyek-proyek yang diterimanya.

2.2 VISI DAN MISI


VISI
APTEK sebagai wadah pelaku usaha bidang teknik mekanikal-elektrikal nasional
yang handal dan berdaya saing global.
MISI
Pengembangan berkesinambungan rencana kerja strategis organisasi yang
responsive terhadap perubahan sehingga dapat memberikan pelayanan kepada
anggota sesuai fungsi dan tugas APTEK guna mendukung terciptanya
infrastruktur sektor usaha jasa perdagangan dan industri mekanikal-elektrikal
nasional yang efisien dan profesional.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan


2.4 Tata Tertib
 Peserta PKL diwajibkan untuk mengisi absensi pada waktu akan melaksanakan
kegiatan maupun pulang sesuai dengan formulir yang telah disediakan.
 Peserta yang berhalangan hadir pada kegiatan PKL diharuskan memberikan
informasi secara tertulis kepada pembimbing lapangan melalui Bagian
Administrasi.
 Selama mengikuti kegiatan di serpo dilarang merokok, minum-minuman keras
dan melakukan perbuatan tercela lainnya pada jam kerja maupun di luar jam kerja.
 P eserta harus mengikuti seluruh kegiatan di unit produksi sesuai dengan arahan
pembimbing lapangan, membuat jurnal kegiatan harian dan membuat laporan
lengkap pada pelaksanaan PKL.
 Seluruh peserta diharuskan untuk menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban
di lingkungan serpo.

Peserta yang bertempat tinggal di serpo diharuskan untuk mengikuti aturan


sebagai berikut :
1. Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan.
2. Mengikuti instruksi dan aturan pembimbing yang ada di lapangan
3. Jika meninggalkan serpo harus sudah kembali ke mess paling lambat pukul 22.00
WIB
4. Mematikan lampu dan kran air di serpo apabila tidak dipergunakan.
5. Apabila diantara para peserta PKL tidak mentaati peraturan tersebut, maka yang
bersangkutan dikenakan sanksi dengan tidak boleh mengikuti PKL.

2.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Berdasarkan Praktek Kerja Industri bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) di PT. MITRA SINERGI ADHITAMA adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan dan Karyawan menyadari akan pentingnya masalah Keselamatan
Kerja, oleh karena itu kedua belah pihak akan berusaha semaksimal mungkin
untuk mencegah dan menghindari kemungkinan timbulnya kecelakaan kerja yang
dapat menimpa karyawan yang disebabkan oleh hubungan kerja.
2. Demi perlindungan atas Keselamatan dan Ksehatan Kerja (K3) Karyawan dalam
melakukan pekerjaan, maka pada prinsipnya Perusahaan wajib melaksanakan
ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
3. Setiap karyawan wajib menjaga Keselamatan dirinya dan Karyawan lainnya. Serta
wajib menggunakan alat-alat Keselamatan Kerja yang telah disediakan oleh
Perusahaan dan mematuhi ketentuan serta peraturan mengenai Keselamtan Kerja
yang berlaku.
4. Apabila karyawan menemukan hal-hal yang dapat membahayakan Keselamatan
Karyawan atau Perusahaan, maka Karyawan harus segera melapor kepada Atasan
Langsung atau Pimpinan Perusahaan.
5. Diluar waktu kerja yang telah ditentukan oleh Perusahaan, setiap karyawan tidak
diperbolehkan memakai/menggunakan alat-alat atau perlengkapan Keselamatan
Kerja milik Perusahaan untuk kepentingan Pribadi.
6. Apabila Karyawan tdak menaati atau melanggar ketentuan-ketentuan atau
ketentuan salah satu Keselamatan Kerja dan melakukan kelalaian/kecerobohan
yang mengakibatkan kerugian, maka menjadikan tanggung jawab Karyawan
sendiri dan yang bersangkutan dapat dikenakan tindakan yang berupa teguran
lisan sampai dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
7. Karyawan dengan jenis Pekerjaan tertentu, demi Perlindungan dirinya serta
Keseragaman diwajibkan memakai pakaian seragam Kerja dan Perlengkapan
Kerja.
8. Pakaian seragam dan Perlengkapan Kerja serta alat Perlindungan Kerja disediakan
oleh perusahaan bagi Karyawan bagian Kemanan, Teknik, Supir, dan Office
Boy/Girl atau Karyawan lain yang ditunjuk oleh Perusahaan untuk Periode
tertentu sesuai standar yang berlaku.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengenalan OTDR
OTDR merupakan instrument opto-elektronik yang digunakan untuk
mengkarakterisasi sebuah fiber optic dengan menyuntikkan deretan pulsa-pulsa
optik ke dalam fiber optic yang dites dan juga mengambil (dari fiber optic yang
sama) cahaya yang terhambur (Rayleigh Backscatter) atau dipantulkan kembali
dari titik-titik di sepanjang fiber optic. Kuatnya pulsa yang kembali kemudian
diukur dan diintegrasikan sebagai fungsi waktu, lalu diplot sebagai fungsi dari
panjang fiber optic OTDR dapat digunakan untuk memperkirakan panjang fiber
optic dan atenuasi secara keseluruhan, termasuk splice dan rugi-rugi pada
konektor. OTDR Juga dapat digunakan untuk mencari letak kerusakan seperti
perpatahan dan juga mengukur return loss optical. Untuk mengukur peredaman
dari beberapa serat,maka diperlukan memeriksa satu-satu kemudianmerata-
ratakan hasilnya.
Sebagai tambahan dari peralatan optic dan elektronik yang khusus, OTDR
juga mempunyai kemampuan menghitung yang cukup baik dan tampilan grafik,
sehingga dapat menghasilkan otomasi tes yang berarti. Bagaimanapun, Untuk
mengoperasikan peralatan dengan tepat dan melakukan interpretasi dari sebuah
jejak OTDR, diperlukan pelatihan teknis secara khusus dan pengalaman. OTDR
umumnya digunakan untuk mengkarakterisasi rugi-rugi dan panjang dari serat
optik saat dikirim dari manufaktur awal, menuju pengkabelan, penyimpanan saat
digulung dengan drum, instalasi, dan splicing. Hasil tes OTDR selalu disimpan
dengan seksama, untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu terjadi kegagalan serat
optik ataupun untuk klaim garansi.
OTDR sering juga digunakan untuk mencari kegagalan dari sistem yang
sudah terpasang. Dalam hal ini, acuan berupa jejak OTDR saat instalasi sangat
berguna untuk menentukan dimana perubahan telah terjadi. Penggunaan OTDR
untuk mencari letak kegagalan memerlukan operator berpengalaman yang dapat
menentukan pengaturan instrumen yang tepat untuk mencari solusi masalah yang
benar. Hal ini terutama diperlukan untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan
jarak yang jauh dan splice atau konektor yang jaraknya saling berdekatan.
OTDR tersedia dengan bermacam-macam jenis serat optik dan panjang
gelombang, untuk menyesuaikan dengan aplikasi yang umum. Biasanya,
pengetesan OTDR dengan panjang gelombang yang lebih panjang seperti 1550nm
atau 1625 nm dapat digunakan untuk mengidentifikasi atenuasi serat optic yang
disebabkan oleh masalah serat optik.
Jarak dinamik optikal dari OTDR dibatasi dengan kombinasi dari daya
keluaran pulsa optikal, lebar pulsa optikal, sensitivitas input, dan waktu integrasi
sinyal. Semakin tinggi daya optis keluaran, semakin baik sensitivitas input, dan
berhubungan secara langsung dengan rentang pengukuran yang semakin jauh.
Daya keluaran pulsa optikal ini biasanya merupakan fitur yang tidak dapat diubah-
ubah. Tetapi, lebar pulsa optikal dan waktu integrasi sinyal dapat diatur oleh
pengguna. Dalam hal ini, berlaku trade-Off yang membuatnya spesifik
padaaplikasi tertentu. Alat OTDR dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

3.2 Parameter-Parameter Kunci OTDR


Untuk dapat menganalisis sistem komunikasi serat optik dengan menggunakan
OTDR, diperlukan parameter-parameter kunci pada OTDRyaitu :
1. Panjang gelombang, digunakan cahaya dengan panjang gelombang 850 nm,
1300nm, 1310 nm, 1550 nm.
2. Rentang, untuk mendapatkan tampilan grafik yang baik, umumnya digunakan
pengaturan rentang pengukuran sepanjang 1,5 kali panjang link.
3. Lebar pulsa, dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
A. Pulsa sempit, digunakan untuk menemukan peristiwa-peristiwa yang
jaraknya saling berdekatan, mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi, tetapi
terbatas untuk jarak link yang pendek.
B. Pulsa lebar, tidak dapat membedakan peristiwa-peristiwa yang berdekatan,
tetapi mampu mengukur jarak link yang panjang.
4. Jumlah rata-rata, hasil jejak yang diperoleh OTDR merupakan hasil rata-rata
dari ratusan atau ribuan pulsa yang ditangkap OTDR. Terjadi trade off antara
waktu yang diperlukan untuk pengukuran dengan kualitas jejak. Pada umumnya,
semakin lama banyak pulsa yang dirata-ratakan, semakin halus jejak yang
diperoleh. Tetapi jika sudah terlalu lama dilakukan rata-rata, maka jejak yang
diperolehakan sama saja / tidak bertambah baik.

Gambar 3.2 Parameter-parameter kunci OTDR

3.3 Mengukur Loss Persatuan Panjang


Loss pada saat Instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat optik tertentu
dalam loss persatuan panjang. OTDR dapat mengukur redaman sebelum dan
setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya ketidaknormalan seperti
bengkokan (bend) atau beban yang tidak diinginkan. Kabel optik dapat
mentransmisikan data dalam kapasitas yang besar tidak terlepas dari beberapa
kendala yang dapat mengakibatkan terganggunya proses transmisi. Selain itu
proses intstalasi dan perwatan kabel yang tidak sederhana membuat serat optik
membutuhkan sebuah manajemen khusus yang disebut dengan manajemen fiber
optik.

Transmisi dengan menggunakan kabel optik mengalami banyak redaman.


Beberapa redaman seperti penyerapan, rugi-rugi hamburan, serta rugi-rugi radiasi
akan berpengaruh terhadap proses transmisi itu sendiri.oleh karena itu diperlukan
sebuah alat yang digunakan untuk memonitor seberapa besar redaman yang terjadi
di sepanjang saluran kabel optik yang dinamakan dengan OTDR.

OTDR dapat menganalisis setiap dari jarak akan insertion loss, reflection, dan
rugi-rugi yang muncul pada setiap titik, serta dapat menampilkan informasi pada
layar tampilan.
Dengan OTDR kita dapat melakukan monitoring secara berkala terkait rugi-rugi
persatuan panjang pada kabel optik dan dapat mendeteksi jika ada bagian kabel
optik yang putus.

Gambar 3.3 Loss persatuan panjang

3.4 Fiber Optik


Kabel fiber optik (Fusion Splicer) dan alat ukur serat optik (OTDR) merupakan
salah satu perangkat pendukung dalam operasional pengelolaan jaringan access
serat optik, kabel fiber optik untuk keperluan operasional dan maintenance
(O&M) Network Element yang beroperasi menggunakan jaringan acccess Serat
Optik, maka sangat penting peranan kabel fiber optik dan alat ukur serat optik.
Kabel fiber optik jaringan access serat optik sebagai media transport untuk
layanan broadband maupun narrowband sering mengalami gangguan, yaitu Kabel
fiber optik berupa putusnya kabel serat optik sehingga kabel fiber optik
mengakibatkan terjadinya perhubungan putus (PERPU) pada perangkat terminal
yang mensupply port maupun data. maka kabel fiber optik untuk membantu
trouble shooting pada jaringan access serat optik dapat segera dilakukan dengan
kabel fiber optik sebagai penanggulangan, kabel fiber optik baik berupa pencarian
(searching) lokasi putusnya kabel penyambunganm kabel serat optik.
Alat sambung kabel fiber optik (Fusion Splicer) atau kabel fiber optik. Fusion
splicer atau kabel fiber optik, kabel fiber optik dikenal dengan sebutan FUSION
SPLICER yaitu kabel fiber optik suatu alat yang digunakan untuk menyambung
core serat optik yang berbasis kaca yang mengimplementasikan daya listrik yang
sudah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk sinar laser yang berfungsi
memanasi kaca yang putus pada core sehingga terhubung kembali secara baik.
Kabel fiber optik splicer ini harus memiliki keakuratan tinggi sehingga kabel fiber
optik pada saat penyambungan (splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses
terjadinya kabel fiber optik pengelasan media kaca terjadi proses peleburan kaca
yang menghasilkan suatu media yang tersambung dengan utuh tanpa adanya celah
karena kabel fiber optik memiliki karakter media yang memiliki senyawa yang
sama. kabel fiber optik penyambungan bisa saja tidak utuh, karena kabel fiber
optik tidak mengikuti prosedur penyambungan yang benar. Kabel fiber optik bila
hal ini terjadi maka proses penyambungan harus diulangi lagi, hingga kabel fiber
optik mendekati redaman yg sekecil-kesilnya (dibawah 0.2 dB) Penyambungan
kabel fiber optik melalui pengelasan oleh kabel fiber optik harus mengikuti
peraturan-peraturan dan kebersihan yang ketat yang harus dipatuhi oleh seorang
teknisi karena kabel fiber optik bila terjadi pelanggaran-pelanggaran yang
disengaja untuk memudahkan proses penyambungan maka akan mengakibatkan
hasil kerja tidak sempurna karena kabel fiber optik akan menghasilkan suatu nilai
dari alat sambung yang menunjukkan Bit Error Rate (BER) yang tinggi bila
dipaksakan dipergunakan akan mengakibatkan alur transmisi ke perangkat akan
tidak sempurna karena memiliki resistansi.

Alat ukur serat optik (OTDR) atau kabel fiber optik alat utama atau tools utama
yang sangat dibutuhkan dalam melaksanakan trouble shooting untuk gangguan
yang terjadi pada jaringan akses serat optik karena kabel fiber optik tanpa
menggunakan alat ukur serat optik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap
gangguan yang terjadi. Kabel fiber optik Alat ukur serat optik disebut dengan
nama OTDR (Optical Transmission Digital Reflektometer) merupakan alat untuk
mendeteksi kontinuitas suatu kabel serat optik dalam jarak tertentu sehingga kabel
fiber optik bisa menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran
gangguan yang terjadi sehingga trouble shooting dapat dilaksanakan dengan baik
karena kabel fiber optik akan dengan mudah menentukan letak lokasi gangguan
yang terjadi dengan referensi jarak hasil ukur dari perangkat alat ukur OTDR.
Kabel fiber optik dalam pelaksanaan Operation & Maintenance jaringan akses
serat optik harus mutlak tersedia tools untuk menentukan dan kabel fiber optik
melaksanakan trouble shooting pada gangguan yang terjadi pada jaringan akses
serat optik sehingga kabel fiber optik dengan secepatnya gangguan dapat
ditanggulangi dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Kabel fiber optik dan untuk tindak lanjut dalam hasil pelaksanaan trouble
shooting maka harus segera disiapkan tools kedua yang merupakan implementasi
dari pelaksanaan penyelesaian gangguna yang terjadi dengan menggunakan Kabel
fiber optik yang bernama Splicer dengan accessories yang lengkap termasuk tools
kit pendukung. Langkah-Langkah kabel fiber optik adalah sebagai berikut:

1. Kabel Fiber Optik masukkan kabel fiber optik ke tempat sambungan seperti
OTB (Optical Termination Board) atau joint clousure kabel fiber optik memiliki
lapisan-lapisan sehingga kabel fiber optik kita perlu mengupas lapisan-lapisan
tersebut sehingga berbentuk seperti ini,

2. Kabel fiber optik setelah selesai mengupas langkah selanjutnya adalah kabel
fiber optik tersebut biasanya ujung kabel fiber optik akan dibersihkan dengan
alkohol 96% dan setelah itu kabel fiber optik baru siap kabel fiber optik
disambungkan sebelum menyambung terlebih dulu masukkan salah satu ujung
kabel fiber optik tersebut ke dalam Protection sleve, kabel fiber optik bentuknya
seperti sedotan berfungsi melindungi sambungan. kabel fiber optik siapkan alat
masukkan kedua ujung kabel ke alat bernama Splicer dan kabel fiber optik tutup
alat tersebut, kabel fiber optik biarkan bekerja dan anda akan mendapatkan hasil
bahwa kabel tersebut tersambung sempurna dan kabel fiber optik mendapatkan
hasil 0,01 - 0,05 dB di alat ukur batas normal dan setelah penyambungan selesai
kabel fiber optik pasang protection Slve yg telah dimasukkan tadi untuk kemudian
dipanaskan di alat Splicer itu. Bagian-bagian fiber optik atau kabel fiber optik :
kabel fiber optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam
pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan. Kabel fiber optik atau fiber optik
terdiri dari 2 bagian, yaitu : Kabel fiber optik cladding dan kabel fiber optik core.
Kabel fiber optik Cladding adalah kabel fiber optik selubung dari core. Kabel
fiber optik Cladding mempunyai indeks bias lebih rendah dari pada core akan
memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam
core lagi. Kabel fiber optik Semakin murni bahan gelas tersebut maka akan
semakin sedikit cahaya yang diserap oleh fiber optik.

Kabel fiber optik sangat halus sehingga jika tertusuk olehnya akan sampai ke
pembuluh darah. Kabel fiber optik Hal ini tentunya akan mengganggu peradaran
darah di tubuh kita. Oleh karena itu, kabel fiber optik perlu berhati-hati agar
jangan sampai fiber optik melukai anggota tubuh kita. Jenis-jenis fiber optic atau
kabel fiber optik :

1. Kabel fiber optik Single-mode fibers Mempunyai inti yang kecil (berdiameter
0.00035 inch atau 9 micron) dan kabel fiber optik berfungsi mengirimkan sinar
laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Kabel fiber optik multi-mode fibers mempunyai inti yang lebih besar
(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan kabel fiber optik berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)

Gambar 3.4 Pengukuran Opm OTDR

3.5 Prinsip Kerja OTDR


OTDR memancarkan laser berdaya tinggi dengan menggunakanclocktertentu,
melaluicoupler,menuju serat optik yangsedang dites.Kemudian di dalam serat
optik terjadi fenomena, backscatter,sehingga menyebabkan adasebagian cahaya
yang terpencar dan kembalimenujucoupler. Daricoupler, sinyal optik yang lemah
tersebut menuju Avalanche Photodiode (APD) dan amplifier untuk dideteksi
sekaligus dikuatkan dalamwujud sinyal elektrik. Sinyal elektrik yang sudah lebih
kuat tersebut menuju sample and hold yang mampu mengambil sampel dari sinyal
yang secara terus menerus berubah dan menahan (mengunci) nilainya pada level
yang konstan selama periode waktu tertentu. Setelah didapatkan sinyal yang
nilainya sudah konstan, sinyal menuju Analog to Digital Converter (ADC) untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital agar dapat diproses lebih lanjut.
Sinyal digital tersebut kemudian menuju Digital Signal Processor (DSP) untuk
diproses. Hasil proses dari DSP kemudian masuk ke prosesor dan memori untuk
kemudian ditampilkan pada layar OTDR. Prinsip kerja pada OTDR seperti pada
Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Prinsip Kerja Pada OTDR


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah prakerin selesai penulis mendapatkan pengalaman dan pengetahuan
yang sangat berharga sekali, sehingga penulis biasa lebih mengenal bagaimana
lingkungan kerja itu. Penulis lebih mengetahui tata tertib di perusahaan, dan
peraturan-peraturan yang ada di perusahaan. Dari hasil prakerin ini akan sangat
menunjang bagi penulis atau siswa/siswi SMK Negeri 1 Kota Tangerang Selatan
agar biasa berketerampilan dalam praktek.
1. Penulis dapat membandingkan praktek kerja industri dan praktek di
sekolah.sekaligus menambah wawasan serta pengalaman yang nantinya akan
menjadi bekal bagi penulis untuk terjun ke dunia industri.
2. Kemampuan atau skill, keuletan dan kemauan merupakan modal dalam bekerja.
Dari hasil prakerin ini biasa menjadi patokan bagi penulis, karena prakterin
merupakan persyaratan dari sekolah untuk mengikuti UAN/UAS. Pada akhirnya
hasil prakerin ini akan dipertanggung jawabkan oleh penulis pada guru
pembimbing dan pihak sekolah.
Optical Time-Domain Reflectometer atau biasa disingkat menjadi OTDR,
merupakan suatu peralatan opto-elektronik yang digunakan untuk mengukur
parameter-parameter seperti pelemahan (attenuation), panjang, kehilangan
pencerai dan penyambung, dalam sistem telekomunikasi serat optik. OTDR pada
dasarnya terdiri dari satu sumber optik dan satu penerima (receiver), modul
akuisisi data, CPU, media penyimpanan data, dan layar monitor.

4.2 Saran
1. Untuk Sekolah
A. Agar selalu menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan ketika waktu
prakerin, siswa-siswi lebih mudah mencara tempat prakerin.
B. Dari pihak sekolah harus mengadakan kunjungan ke kawasan industri agar dapat
mengetahui kegiatan siswa-siswi selama berada di industri.
2. Untuk Perusahaan
A. Agar perusahaan dapat mebimbing siswa-siswi sehingga dapat berprakerin dengan
baik di perusahaan tersebut.
B. Perusahaan yang bersangkutan bisa bekerja sama dengan pihak sekolah supaya
mempermudah siswa-siswi dalam mencari prakerin.
C. Menerima siswa-siswi bila lulus nanti bisa menjadi tenaga kerja di perusahaan
tersebut.

3. Untuk Siswa-Siswi
A. Siswa-siswi harus berprakerin, sebagai mana yang di berikan oleh perusahaan.
Sehingga siswa-siswi dapat mengetahui perbandingan berpraktek di dunia industri
dan berpraktek di sekolah, serta sebagai pengalaman yang nantinya bias menjadi
bekal menjadi siswa-siswi untuk terjun ke dunia kerja industri.
B. Siswa-siswi harus bias menjadi anak terdidik yang sopan, baik, patuh, dan taat
kepada peraturan sekolah atau di perusahaan.
C. Bisa menjadi siswa-siswi yang teladan dan disiplin bagi sekolah dan perusahaan
bila nanti terjun ke dunia kerja industri.
D. Bisa menjadi contoh baik untuk adik-adik kelas.
DAFTAR PUSTAKA
 http://id.wikipedia.org
 http://benningfood.com/?p=167
 https://books.google.co.id
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertandatangan dibawah ini:


NAMA LENGKAP : MUHAMMAD VICKY SADEWO
TEMPAT TANGGAL LAHIR : JAKARTA, 02 MEI 1998
ALAMAT : JLN, SUKAMULYA RT 01/007
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
AGAMA : ISLAM
KEWARGANEGARAAN : INDONESIA
NOMOR INDUK : 12131063

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK MARGALUYU : 2003-2004 (berijazah)
2. SD NEGRI SERUA INDAH 1 : 2004-2010 (berijazah)
3. SMP PARAMARTA : 2010-2013 (berijazah)
4. SMK NEGRI 1 TANGERANG SELATAN : 2013 - (sekarang)

Anda mungkin juga menyukai