Anda di halaman 1dari 26

FIBER OPTIK

Oleh : Nandar Rohiman, S.T


Kabel Fiber Optik
Suatu materi, filament, ataupun bahan yang
terbuat dari glass atau serat kaca yang
berdiameter 120 mikrometer.
STRUKTUR FIBER OPTIK
• Teras (Core)
Merupakan bahan utama pada kabel fiber
optik karena pembatan cahaya terjadi pada
bagian ini. Terbuat dari bahan pelastik atau
kaca halus yang berkualitas tinggi
• Selongsong (Cladding)
Lapisan yang dilapiskan pada bagian core.
Terbuat dari bahan yang sama tetapi index
biasnya berbeda. Tujuannya untuk agar cahaya
dipantulkan kembali ke bagian core
• Jaket Pelindung (Buffer Primer / Coating)
bagian luar dari kabel fiber optik yang terbuat
dari bahan pelastik halus dengan tujuan
melindungi bagian teknis, karena bagian ini
tidak terlibat langsung dengan transmisi data
JENIS FIBER OPTIK
• Single Mode
Mempunyai core yang lebih kecil (berdiameter
0.00035 inchi atau 9 micron) dan berfungsi
mengirim sinar laser inframerah dengan
panjang gelombang 1300-1550 nm
• Multimode
Mempunyai core lebih besar (berdiameter
0.0025 inchi atau 62.5 micron) dengan
panjang gelombang 850-1300 nm
Perbedaan
Single-Mode dan Multi-Mode
Perbadingan
Single-Mode dan Multi-Mode
Variable Single-Mode Multi-Mode
Besar Diameter Core 5-10 Mikrometer 50. 62,5 & 100 Mikrometer
Jenis Cahaya Laser Infrared LED
Banyak Pancaran cahaya Satu Beberapa
Jenis Pancaran cahaya 1310 dan 1550 Nanometer 850 dan 1300 nanometer
Jarak Pancaran Cahaya 30-100 Km 500 meter – 2 Kilometer
Bandwith Up to 10 Gbps Up to 1 Gbps
Biaya Mahal Lebih Murah
Kode Warna Kabel Fiber Optik
• Patch Cord
Merupakan kabel fiber optik yang digunakan
kebutuhan panjang yang terbatas dalam
menghubungkan 2 titik transmisi jaringan
fiber optik.
Ada 2 tipe patch cord
1.Single Fiber Optik (simplex)
2.Double Fiber Optik (duplex)
Single Fiber Optik

Double Fiber Optik


Kode Warna
Untuk membedakan penggunaannya telah
dibuatkan standar warna pada Coating fiber optik

Warna Coating Keterangan


ORANGE Multimode optical fiber
OM3 or OM4 10 gig laser-optimized 50/125
AQUA
micrometer multimode optical fiber
VIOLET OM4 multi-mode optical fiber (some vendors)
ABU-ABU Outdate color code for multi-mode optical fiber
KUNING Single-mode optical fiber
Somtimes used to designate polarization-
BIRU
maintaining optical fiber
Kode Warna Conector
Untuk keperluan terminasi tiap ujung kabel Patch Cord
dihubungkan dengan conector. Setiap conector yang dipasang
juga memiliki standar warna yang memiliki arti dan
penggunaan yang berbeda.
Warna Arti Warna Keterangan
Biru Physical Contact (PC) 0ᵒ Umunya digunakan pada single mode

Hijau Angle Polished (APC) 8ᵒ -


Hitam Physical Contact (PC) 0ᵒ -

Abu-Abu, Krem Physical Contact (PC) 0ᵒ Umumnya digunakan pada multi-mode

Putih Physical Contact (PC) 0ᵒ -

Merah Hige Power Fiber Optic


• Kabel Multi-Fiber
Tidak hanya pada patch cord, kabel multi fiber
juga memiliki kode warna untuk membedakan
antara kabel satu dengan yang lainnya.
Identifikasi yang digunakan dalam corning cable
system menggunakan standar TIA/EIA 598,
“Optical Fiber Cable Color Coding”. Warna-warna
tersebut dapat digunakan untuk menentukan
urutan kabel
Susunan kabel
berdasarkan warna,
sesuai standar TIA/EIA
598A
URUTAN CORE Kabel Fiber Optik
berdasarkan Warna
Struktur kabel fiber optic berbda dengan kabel
multipair tembaga, jika pada kabel tembaga dikenal
dengan istilah pasangan atau pair, maka pada kabel
fiber optik tidak dikenal dengan istilah pasangan
atau pair.
Secara umum struktur kabel fiber optik terdiri
dari tube dan fiber (atau sering disebut core). Pada
tube dan core diberi warna yang berbeda untuk
mengenali setiap kabel sesuai dengan standar
TIA/EIA 598 yang dipakai secara internasional.
Tabel Warna Fiber
No. Urut Warna No. Urut Warna
1 BIRU 7 MERAH
2 ORANGE 8 HITAM
3 HIJAU 9 KUNING
4 COKELAT 10 VIOLET
5 ABU-ABU 11 PINK
6 PUTIH 12 TOSKA

“BOHCAP MEHIKUVIPITOS”
Tube/core BIRU ORANGE HIJAU COKELAT ABU-ABU PUTIH MERAH HITAM
BIRU 1 13 25 37 49 61 73 85
ORANGE 2 14 26 38 50 62 74 86
HIJAU 3 15 27 39 51 63 75 87
COKELAT 4 16 28 40 52 64 76 88
ABU-ABU 5 17 29 41 53 65 77 89
PUITH 6 18 30 42 54 66 78 90
MERAH 7 19 31 43 55 67 79 91
HITAM 8 20 32 44 56 68 80 92
KUNING 9 21 33 45 57 69 81 93
VIOLET 10 22 34 46 58 70 82 94
PINK 11 23 35 47 59 71 83 95
TOSKA 12 24 36 48 60 72 84 96

Misal anda ditanya urutan core ke 59, apa warna tube dan core nya? Maka warna tube nya abu-abu
dan core nya warna pink.
Konektor Fiber Optik
• FC (Fiber Conector)
Digunakan untuk model Single-Mode dengan
akurasi yang sangat tinggi dalam
menghubungkan kabel dengan transmiter
mupun reciver. Konektor ini menggunakan
sistem drat uril dengan posisi yang dapat
diatur, sehingga ketika dipasang ke perangkat
lain akurasinya tiak mudah berubah

• SC (Subscriber Conector)
Digunakan untuk model single-mode dengan
sistem cabut pasang. Konektor ini tidak terlalu
mahal, simpel dan dapat diatur secara manual
serta akurasinya baik bila dipasangkan ke
perangkat lain
• Conector ST (Straigh Tip)
• Biconic
• D4
• SMA
• E200
Stripper

Hal pertama yang dilakukan adalah pengupasan lapisan outer


jacketpada kabel fiber opticdengan menggunakan alat stripperkurang
lebih 10cm,
hal tersebut dikarenakan jika pengupasan dilakukan kurang dari
10cm maka kabel fiber optic tidak bisa dikunci oleh sheath clamp
(pengunci kabel),
kemudian dilanjutkan dengan pengupasan lapisan coatingpada
kabel fiber optic dengan menggunakan alat strippern dan tahap
terakhir dalam pengupasan
fiber opticadalah pengupasan lapisancladdingpada kabelfiber
opticdengan menggunakan alat stripper.
Fiber Cleaver
Fungsi utama dari fiber cleaver adalah untuk
memotong bagain core. Perlu diketahui bahwa
untuk memotong fiber optik diperlukan alat
khusus yaitu Fiber Cleaver supaya tidak terjadi
kesalahan dalam pemotongan.
Optical Power Meter (OPM)
Tujuan Pengukuran
Mengukur daya sinyal cahaya atau sinyal optik pada
peralatan Sistem Komunikasi Serat Optik, adalah sangat
penting, karena utuk mengetahui ;
1. Apakah output Tx dari perlatan OLT (Optical Line
Terminal) atau ONT/U (Optical Network Terminal/Unit)
mengeluarkan sinyal cahaya / Optik, karena sinyal
cahaya yang keluar dari Tx tidak nampak mata.
2. Apakah sinyal output Tx nilainya masih memenuhi
standard untuk dapat diterima oleh Penerima (Rx) agar
dapat beroperasi secara normal.
Alat yang digunakan untuk mengukur.
1. Patchord, atau kabel optik penghubung temporer yang kedua
konektornya disesuaikan dengan adapter dari OLT dan OPM yang
digunakan, Lihat label data teknis dari pabrik misal Loss = 1 dB

1. Optical Power Meter (OPM

1. OLT atau ONT/ONU


yang akan diukur
daya sinyal outputnya (Tx)
• Lihat spesifikasi panjang gelombang atau
wavelenght yang dipancarkan oleh OLT
biasanya di cetak pada sisi cover belakang
peralatan, digambar bawah tertulis 1.310 nm
(Untuk keamanan jangan menatap langsung sumber cahaya Tx dari OLT
dalam keadaan operasi, untuk mencegah kerusakan mata.)

• Hidupkan OPM dengan menekan tombol


power, dan lihat display
Sesuaikan panjang gelombang yang di OPM dengan yang tercetak pada OLT dengan menekan tombol
berlambang lambda , sampai nilai sama (contoh 1310 nm)
Maka dari display OPM dapat diketahui bahwa daya yang diterima oleh OPM adalah -8,18 dBm atau
dibulatkan menjadi - 8 dBm (angka dibelakang koma untuk dBm nilainya sangat kecil).

Jika loss dari patchcord diketahui adalah 1 dB, maka gunakan Rumus PRx = PTx - Loss, dimana PRx
adalah angka yang ada di display OPM , Loss adalah loss patchcord dan PTx,

adalah output dari Tx OLT.


Perhitungannya sebagai berikut
PRx = PTx - Loss
- 8 dBm = PTx - 1 dB
PTx = - 7 dBm
untuk melakukan konversi dalam milliWaat ada 2 cara ;
a. Menggunakan kalkulator
PTx = antilog(10) -7 = 0,2 milliWatt

b. Dengan menggunakan bilangan istimewa (tanpa


kalkulator)
- 7 dBm = -10 dB + 3 dBm = 1/10 x 2 milliWatt = 0,2 milliWatt

TERIMAKASIH
SELAMAT MEMPRAKTEKAN

Anda mungkin juga menyukai