FTTX
PEMBIMBING:
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
Saat ini jaringan ke rumah-rumah didominasi oleh jaringan kabel tetap (fixed wireline)
yang menggunakan tembaga yang memiliki kekurangan karena dianggap tidak dapat
memberikan bandwith yang tinggi dibandingkan dengan kabel fiber optik. Serat sangat bagus
untuk kecepatan, keamanan, dan pengiriman data yang lebih cepat dari jarak super panjang.
Tapi di sisi lain, itu rapuh, sedikit berat, dan jauh lebih mahal.
Karena hal itu orang mulai beralih ke teknologi kabel optik untuk mendapatkan bandwith
yang lebih tinggi menggunakan teknologi FTTx (Fiber to the x) yaitu istilah generik yang
digunakan untuk beberapa arsitektur jaringan fiber optik untuk telekomunikasi yang
menggantikan jaringan kabel tembaga.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, mempunyai lebar jalur (bandwidth) yang
besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat
dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional (Coaxial). Dengan demikian serat optik
sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi.
Secara garis besar, terdapat dua tipe arsitektur jaringan kabel optik, yaitu arsitektur
jaringan aktif dan arsitektur jaringan pasif. Arsitektur jaringan aktif berhubungan dengan
konfigurasi point to point kabel optik dan konfigurasi star, sementara arsitektur jaringan pasif
mengacu pada penggunaan Passive Optical Network (PON).
Arsitektur PON mengunakan share media fiber optic dan support konfigurasi point to
multi–point. Selain share media, pelanggan juga akan share bandwidth. Pada arsitektur
jaringan ini passive optical splitter digunakan untuk membagi bandwidth dari satu single fiber
sampai dengan 64 pelanggan dengan jarak maksimal 10 – 20 km. Arsitektur ini disebut
arsitektur pasif karena splitter dan perangkat pendukung yang terpasang diantara OLT dan
ONT adalah pasif (tanpa power).
Gambar 2.3 Arsitektur PON
Dalam jaringan lokal fiber optik terdapat paling sedikit 2 perangkat aktif (Opto Elektrik)
yang dipasang di Central Office dan lokasi pelanggan. pto elektronik di sisi pelanggan.
Lokasi perangkat opto elektronik di sisi pelanggan selanjutnya disebut Titik Konversi Optik
(TKO). Secara praktis TKO berarti batas terakhir kabel optik ke arah pelanggan yang
berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal optik ke sinyal elektronik. Berdasarkan lokasi
penempatan perangkat aktif yang dipasang didekat dan atau dilokasi pelanggan maka terdapat
beberapa Konfigurasi sebagai berikut.
Konfigurasi dasar jaringan akses fiber FTTx sama hal seperti pada jaringan akses
tembaga dimana terdapat segmen-segmen catuan. Pada Jaringan akses fiber FTTx terdapat
catuan kabel Feeder, catuan kabel distribusi, catuan kabel drop dan catuan kabel indoor serta
perangkat aktif OLT dan ONU/ONT.
Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat akan melakukan konfigurasi
jaringan FTTx, antara lain:
a. Layanan yang akan dikirim ke pelanggan
b. Pemilihan teknologi yang akan digunakan
c. Keuntungan dan kerugian
d. Biaya dan analisa pasar
e. Rencana pengembangan di masa mendatang
1. Natural Disaster
Fiber dapat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh alam seperti hujan, angin,
dan panas. Hal tersebut dapat menyebabkan rusak atau loss pada fiber. Selain itu
pengaruh alam lainnya seperti pohon tumbang dapat memutus fiber sehingga terjadi
gangguan pada FTTX.
2. Animal Damage
Gangguan FTTX dapat disebabkan oleh binatang seperti burung, tikus, atau serangga
lainnya. Serangan dari binatang tersebut dapat menyebabkan kerusakan atau putusnya
fiber.
3. Bending
Bending atau lekukan terlalu banyak pada fiber dapat menyebabkan gangguan.
Dampak lekukan yang terlalu banyak adalah terjadi crack atau retak pada serat optic
sehingga menyebabkan loss, refleksi, atau bahkan patah.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA