Oleh:
ABSTRAK
Tanaman padi merupakan salah satu komoditi penghasil beras dan menjadi sumber utama pangan
bagi bangsa Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki sentra pertanian padi sebagai
penyedia pangan, baik untuk penduduk diwilayahnya sendiri maupun untuk wilayah di sekitarnya.
Populasi ternak sapi semakin meningkat tiap tahunnya, populasi ternak sapi di RPH Kota Bogor pada
tahun 2017 sebesar 40 ekor. Produksi kotoran setiap spesies ternak merupakan fungsi dari bobot
badannya, ternak lebih besar memproduksi kotoran lebih banyak. Kota Bogor sangat kaya akan produksi
jerami padi dan kotoran sapi, tetapi masyarakat di Kota Bogor terkadang kurang memahami dalam
memanfaatkan kekayaan itu. Selama ini, pemanfaatan limbah padi dan kotoran sapi belum optimal.
Biogas adalah proses pengolahan limbah organik secara kedap udara untuk menghasilkan gas metan
(CH4). Pemanfaatan pengolahan biomassa dari limbah padi ditambahkan kotoran sapi dengan teknologi
biogas dapat diaplikasikan untuk bahan bakar generator. Generator sinkron merupakan mesin listrik arus
bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak – balik. Berdasarkan hasil
analisa dari jerami padi ditambahkan kotoran sapi dengan timbulan sebesar 1.225 Kg dapat menghasilkan
gas sebesar 178,5 m3 dan 1.088,85 KWh. Biogas dapat menyuplai bahan bakar generator gas dengan
kapasitas generator 45 KW dan menyalurkan daya listrik sebesar 1.405 Watt ke 32 rumah warga selama
24 jam.
Kata kunci : Limbah organik biomassa, manfaat dan kelemahan biogas, pengelolaan jerami padi dan
kotoran sapi, potensi energi listrik berbahan bakar biogas, potensi pengembangan biogas di Indonesia.
berkembang pada negara – negara subtropis atau Fruit Wastes 35 15 – 20 75 0,25 – 0,50
beriklim dingin. Kondisi optimum nya adalah Food Remains – 10 80 0,50 – 0,60
pada temperatur 15 – 18°C. Waktu penyimpanan
(retention time) dalam digester adalah lebih dari Sumber : AL SEADI; 2001
100 hari.
Bakteri fermentasi mesophilic yang hidup pada a. Derajat keasaman (pH) dalam biodigester
temperatur 35 – 37°C. Bakteri ini dapat Bakteri alami penguraian bahan orgnaik dapat
berkembang pada negara negara tropis seperti di berkembang dengan baik pada keadaan yang agak
indonesia. Untuk itu kondisi bidigester yang asam, yaitu pH antara 6,6 – 7,0. Beberapa
dibangun di indonesia tidak perlu dipanasi. penelitian yang lain menyarankan bahwa untuk
Biodigester yanag dibangun didalam tanah juga produksi biogas yang optimum diperlukan kondisi
mempunyai keuntungan sendiri, yaitu temperatur yang agak basa dengan pH antara 7 – 8,5. Namum
dalam biodigester cenderung konstan sehingga perbedaan tersebut tidak menjadikan masalah
baik untuk pertumbuhan bakteri. Temperatur karena selama proses fermentasi anaerob, pH
dimana bakteri ini bekerja secara optimum adalah biodigester akan berada angka pH sekitar 7. Selain
pada 35 – 45°C. Waktu penyimpana dalam itu derajat keasaman dalam biodigester sangat
biodigester adalah lebih dari 30 – 60 hari. dipengaruhi oleh bahan baku yang berupa bahan
Bakteri fermentasi thermophilic yang hidup pada organik. Karena pada tahap awal fermentasi dapat
temperatur optimum 53 – 55°C. Bakteri yang terbentuk asam, maka pH akan turun. Beberapa
berkembang pada temperatur tinggi pada peneliti menyarankan menambahkan larutan kapur
umumnya digunakan hanya untuk mengurangi (CaOh2) atau kapur (CaCO3) supaya pH naik
material, bukan untuk menghasilkan biogas. keangka sekitar 7. Jika pH turun dibawah 6,2 maka
Waktu penympanan dalam digester akan lebih bakteri methanogen akan beracun dan akibat
dari 10 sampai dengan 16 hari. produksi biogas turun.
Temperatur minimum supaya bakteri b. Kebutuhan nutrisi
berkembang selama proses ferementasi anaerob Bakteri fermentasi membutuhkan bebrapa bahan
khususnya pada biodigester yang tidak dipanasi nutrisi tertentu dan sedikit logam. Kekurangan
adalah 15°C ( Uli Werner, 1989). Biodigester yang salah satu nutrisi atau bahan loham yang
beroperasi pada temperatur dibawah 15°C hanya dibutuhkan dapat memperkecil proses produksi
diperoleh biogas yang jumlahnya terbatas sehingga metan. Nutrisi yang diperlukan anataralain
tidak ekonomis. Oleh karena itu pada daerah dingin nitrogen, sulfur, fosfor, potasium, kalsium,
pada saat membuat biodigester perlu magnesium dan sejumlah logam seperti besi,
diperhitungkan adanya bahan penyekat panas. mangan, molibdenum, seng, kobalt, selenium, nikel
dan lain – lainnya. Bahan baku berupa bahan
organik pada umumnya sudah mengandung zat
nutrisi yang disebut diatas dengan jumlah yang
cukup.