BAB I
1.2 Tujuan
Menentukan lokasi BTS baru di daerah seputar dari tower existing di
Polinema
Menitik koordinat lokasi tower existing Polinema dan lokasi BTS baru
(New Site)
1.4.2 Kompas
Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah
panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan
medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah
tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata
angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila
digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan
lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan
perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan
PRAKTIKUM JARINGAN TRANSMISI RADIO 3
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jenis kompas
Kompas dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kompas analog dan
kompas digital.
1. Kompas analog
Google Earth
5. Ambil foto panorama pada BTS existing 3600 masing-masing per 300.
6. Menghitung jarak lokasi BTS existing ke lokasi BTS baru dan catat
koordinatnya.
PRAKTIKUM JARINGAN TRANSMISI RADIO 6
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2 30o
3 60o
4 900
Gambar Panorama
Gambar Panorama
No Koordinat Lokasi existing
Lokasi Baru/New Site
Customer Rumah Reza
5 1200
7 1800
8 2100
9 2400
10 2700
11 3000
12 3300
13 3600
Analisa Hasil Survey:
Tampak Tower di Customer dari lokasi SITE baru (far end)
Peta dari google earth
Jarak = 4.88 km
Position
No. Type Azimuth Remark
In Pole *) Height (Degree)
1 Sectoral 1 36 60 MENYETUJUI
Proposed 2 Sectoral 1 36 120
Antenna 3 Solid 2 30 160
4 Sectoral 2 36 160
MITRA
5 Sectoral 2 36 210
6 Radom 3 30 260 HILLYATUL AULIA /
7 Sectoral 3 36 260 JTD 2C / 1841160062
0 (o)
SURVEY LINE OF SIGHT
FOR TRANSMISSION
RADIO LINK
1 2
NAMA G AMBAR
EXISTING TOWER
LO KASI
4 3
Denanyar, Jombang
Top View
SKALA NO. GAMBAR
NOT SCALE
Provider
Position
No. Type Azimuth Remark
In Pole *) Height (Degree)
1 Grid 1 30 220 MENYETUJUI
2 Gird 3 35 60
3
Proposed 4
Antenna MITRA
5
6 HILLYATUL AULIA /
7 JTD 2C / 1841160062
8 PERENCANA DIPERIKSA DISETUJUI
9
10
11 Proposed Antenna 3 35 60 M. Nanak
Hillyatul M. Nanak
42000
NAMA G AMBAR
EXISTING TOWER
LO KASI
1 2
Tembelang, Jombang
Top View
SKALA NO. GAMBAR
NOT SCALE
1.6. Kesimpulan
Berdasarkan data antena pada tower customer antena yang mengarah ke
site baru di Customer tersedia/tidak tersedia *) sehingga membutuhkan
penambahan antena baru mengarah ke Tower existing di tower provider.
BAB II
PERHITUNGAN LINTASAN (PATH PROFILE)
Dimana:
Reff = jari-jari kelengkungan bumi hasil transformasi
k = faktor kelengkungan bumi (dipengaruhi
atmosfer) R = jari-jari bumi sebenarnya
Untuk atmosfer standar, R = 6370 km dan ρ = 25.000 km sehingga
didapatkan:
Kemudian,
dimana:
Fn = jarak lintasan tertentu terhadap lintasan
LOS (m) n = daerah Fresnel ke n
d1 = jarak ujung lintasan (pemancar/penerima) ke penghalang (km)
d2 = jarak ujung lintasan lain (pemancar.penerima ke
penghalang (km) f = frekuensi (Ghz)
D = d1 + d2 (km)
Rumus praktis untuk menghitung jari-jari Fresnel I (dalam meter)
70
d 1=0.46 km
60
d 2=4.42 km 50
40
d=4.88 km 30
f =5.8 GHz 20
10
5 6 7
d1 . d 2
√
4 8
F 1=17.3 3 9
1 f GHz
2
.d 10
20
30
0.46 × 4.42
F 1=17.3
√ 5.8 ×4.88
F 1 ≈ 3.44 m
Harga F1 ini merupakan daerah Fresnel pertama ini dipetakan di atas pohon
tersebut.
Setelah garis line of sight geometris di atas F1 dibuat, maka ketinggian antena
di titik A dan B dapat ditentukan (Gambar 2.7). Dari profil lintasan tersebut,
ketinggian antena di titik A: hA = ± 40 m, dan di titik B: hB = ± 31 m.
Gambar 2.7 Hasil Perhitungan dari Path Profil
2 3
2.5.4 Gambar lokasi yang akan ditentukan ketinggian Tower
n d1 x d2
Fn=17.3
√ F (d 1+d 2)
1 0.46 x 4.42
F 1=17.3
√ 5.8 (0.46+ 4.42)
F 1 ≈ 4.6 m
2.8 Kesimpulan
Berdasarkan data path profile dengan ketinggian obstacle pepohonan ± 5
m dan fresnel zone (F1) ± 4.6 m diperoleh hasil ketinggian antena Provider
(hA) ± 50 m dan ketinggian antena Customer (hB) ± 35 m.
BAB III
PERHITUNGAN LEVEL DAYA PENERIMA
3.2. Tujuan
Dapat menentukan rugi-rugi transmisi di sisi pemancar dan penerima
Kompas
GPS
TX Cable Loss ini merupakan loss atau kerugian yang terjadi karena
kabel yang kita gunakan.. Loss ini biasanya terjadi pada kabel antara
penghubung dari antenna ke AP. Yang biasa disebut dengan kabel
pigtail. Kabel pigtail biasanya terbuat dari kabel coaxial dan
diusahakan jangan menggunakan kabel pigtail yang terlalu panjang.
Biasanya panjang pigtail di pasaran sekitar 50 cm.
Diketahui :
Gain TX = 41.5 dB
Diameter antenna = 1.2 m
Po = 10 dB
Connector Loss = 0,2 dB/pair
Feeder Loss = 53.9 dB
3.7. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil perhitungan link budget diketahui nilai Rx atau
RSL di antena A = 111.54 dBm, di antena B = – 90.73 dBm, dan Thresehold
Value = -80.00 dBm. Maka perbandingan Thresehold Value > Rx baik pada
antenna A dan B, dengan demikian antenna tidak dapat bekerja dengan baik.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah pemilihan
antenna yang kurang tepat. Maka dari itu, solusinya adalah dengan mengganti
antenna yang sesuai agar dapat bekerja dengan baik.