Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI

LAPORAN BALUN FERIT DAN TOROIDA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Praktikum Saluran Transmisi
Semester 4

Disusun Oleh:

Nama : Hillyatul Aulia

Absen / NIM : 13 / 1841160062

Kelas : JTD – 2C

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
A. Landasan Teori
1. Balun Secara Umum
Balun adalah alat yang digunakan untuk menyesuaikan impedansi antara
antena dengan coaxial cable ia digunakan juga untuk menghubungkan antara
feeder line yang unbalance misalnya coaxial cable dengan antena yang balance
misalnya antena dipole. Balun dapat dipandang sebagai suatu transformator
untuk link kopling antara feeder line dengan antena. Ia terdiri atas gulungan
kawat diatas ferrite (batangan atau toroidal) atau dapat juga inti udara. Balun
dengan inti ferrite, harus diperhatikan pemilihan jenis ferritenya.

Gambar 1 Saluran transmisi yang tidak seimbang (kabel koaksial) yang terhubung ke
antena dipol.
Pada Gambar 1, kabel koaksial terhubung ke antena dipol. Agar antena
dipol dapat beroperasi dengan baik, arus pada kedua lengan dipol harus sama
besarnya. Namun, ketika kabel koaksial terhubung langsung ke antena dipol,
arusnya tidak akan sama. Untuk melihat ini, perhatikan bahwa arus sepanjang
saluran transmisi harus sama besarnya pada konduktor dalam dan luar, seperti
yang biasanya terjadi. Amati apa yang terjadi ketika coax terhubung ke dipol.
Arus pada konduktor tengah (inti pusat merah / merah muda dari coax,
berlabel IA) tidak memiliki tempat lain untuk pergi, jadi harus mengalir di
sepanjang lengan dipol yang terhubung dengannya. Namun, arus yang
bergerak di sepanjang sisi dalam konduktor luar (IB) memiliki dua opsi: ia
dapat melakukan perjalanan ke antena dipol, atau ke sisi sebaliknya (luar) dari
konduktor luar kabel koaksial (berlabel IC pada Gambar 1).
Idealnya, IC saat ini harus nol. Dalam hal ini, arus di sepanjang lengan
dipol yang terhubung ke konduktor luar coax akan sama dengan arus di sisi
lain lengan dipol - karakteristik antena yang diinginkan. Karena dipol
menginginkan arus yang sama atau seimbang di sepanjang lengannya, itu
adalah bagian yang seimbang. Namun kabel coaxial tidak perlu memberikan
ini - beberapa arus mungkin bergerak ke luar coax luar, yang mengarah ke
operasi yang tidak seimbang - ini adalah bagian yang tidak seimbang.
Solusi untuk masalah ini, bagaimanapun Anda mengatasinya, adalah
balun. Balun memaksa saluran transmisi yang tidak seimbang untuk memberi
makan komponen seimbang dengan benar. Dalam Gambar 1, ini akan
dilakukan dengan memaksa IC menjadi nol entah bagaimana - ini sering
disebut tersedak arus atau tersedak saat ini.
Di pasaran terdapat berbagai jenis toroid, jenis-jenis tersebut mempunyai
sifat yang berbeda ialah response-nya terhadap frekuensi. Ada toroid untuk
frekuensi audio dan untuk filter AC (frekuensi rendah), ini tidak cocok untuk
balun. Ferrite batangan digunakan untuk antena radio MW (frekuensi tinggi)
bisa digunakan.
Balun mempunyai kelebihan yaitu:
a. Performance antena Dipole dapat ditingkatkan.
b. Mengurangi TVI (Interferensi keTelevisi).
c. Mengurangi unbalance current.
d. Mengurangi radiasi yang tidak diinginkan.
2. Macam-macam Balun
Balun selain berguna juga berguna untuk menyesuaikan impedansi antara
antena dan feeder line.
a. Balun 1:1 dan Balun 1:4
Balun 1:1 menggunakan 3 kawat atau disebut trifilar digunakan jika
impedansi antenna sama persis dengan impedansi feeder line. Balun 1:1
digunakan untuk antenna Dipole dengan kabel coax berimpedansi 50 Ohm
seperti: RG-8/U, RG-213, RG-58/U. Balun 1:1 dipergunakan untuk antena
jenis dipole atau antena yang drivennya menggunakan jenis dipole seperti
antenna Yagi, Moxon, Skypper dll.
Gambar 2 Balun 1:1 Ferit

Gambar 3 Balun 1:1 Toroida


Balun 4:1 digunakan untuk antenna Folded Dipole yang mempunyai
impedansi sekitar 200 Ohm jika hendak dihubungkan dengan kabel
koaksial berimpedansi 50 ohm. Balun 4:1 dipergunakan untuk antena
Open Wire atau tangga monyet, jenis loop seperti Delta Loop, Qubical,
Circle dll.

Gambar 4 Balun 4:1 Ferit


Gambar 5 Balun 4:1 Toroida
Dengan Balun yang mempunyai perbandingan yang tepat, antenna
apapun pada prinsipnya bisa dihubungkan ke kabel feeder (coax) kita
sehingga matching bisa dicapai dengan lebih baik.
3. Karakteristik Balun
Balun bisa dibuat dari bermacam-macam material, seperti dari kabel
koaksial, toroid, batang Ferit (yang biasa kita temui pada Radio MW) dan
material-material lain. Yang paling mudah adalah membuat Balun dari batang
Ferit atau Toroid. Berikut ini Penulis akan menguraikan cara membuat Balun
dari batang Ferit. Perbandingan impedansi pada Input dan Output Balun
adalah sama dengan perbandingan kuadrat jumlah lilitan Input dengan kuadrat
jumlah lilitan Output. Dapat dituliskan sebagai berikut:
Z_input:Z_output=〖(N_1)〗^2:〖(N_2)〗^2

Keterangan
N : Lilitan
Z : Impedansi
Untuk lilitan Input N bisa diambil 6 – 10 lilit sedangkan untuk lilitan N
harus kita 2 hitung berapa jumlah lilitan yang dibutuhkan untuk membuat
Balun yang diinginkan. Kawat yang dipergunakan untuk membuat Balun
adalah kawat email atau kawat berisolasi seperti NYA. Diameter kawat cukup
1 mm untuk TXmberdaya sampai 150 Watt dan diameter kawat 1,5 mm cukup
untuk menghandle daya sampai 500 Watt. Untuk TX berdaya 2000 Watt agar
memakai diameter kawat yang lebih besar, misalnya 2 mm. Makin besar
diameter kawat e-mail, makin sulit untuk digulung.

4. Cara Pembuatan
Pada artikel ini, saya akan menjelaskan cara membuat Balun 1 : 1 secara
detail. Untuk Balun 1 : 4 sebenarnya hampir sama pembuatannya.
Perbedaannya hanya terletak pada wiring Balun tersebut.

Perhatikan bahwa pada batang Ferit akan terdapat 3 lilitan yang


digulung secara bersama-sama. Akan sangat membantu jika ketiga ujung
kawat diberi tape.

Jika setiap kawat mempunyai 8 lilitan, dan katakanlah ujung atas kawat
pertama disebut a dan ujung bawahnya disebut a1, kemudian ujung atas kawat
kedua disebut b dan ujung bawahnya disebut b1, lalu ujung atas kawat ketiga
disebut c dan ujung bawahnya disebut c1, maka jika kita hubungkan a1
dengan b (sebagai GROUND pada socket SO-239) dan ujung b1 dengan c,
akan diperoleh
 Sebuah Balun 1 : 1 di mana :
a. INPUT dari kabel koaksial dihubungkan pada ujung c1 (bagian tengah
socket SO-239) dan GROUND nya dihubungkan ke pertemuan ujung
a1 dan b.
b. OUTPUT BALUN diambil dari ujung a dan pertemuan ujung b1
dengan ujung c. Kalau kita perhatikan Gambar skema Balun 1 : 1,
maka :
- pada INPUT Jumlah lilitan N1 BALUN adalah 16 lilitan ( 8 lilitan
+ 8 lilitan ).
- Jumlah lilitan N pada OUTPUT
 2 BALUN adalah juga 16 lilitan ( 8 lilitan + 8 lilitan )
Dari Rumus sebelumnya, maka perbandingan impedansi antara INPUT
BALUN dan OUTPUT BALUN akan menjadi :
Zinput : Z output= ( N 1 )2 : ( N 2) 2¿ ( 16 )2 : ( 16 )2¿ 1:1

B. Hasil dan Pembahasan


C. Kesimpulan
 Balun 1:1 digunakan untuk antena jenis dipole atau antena yang drivernya
menggunakan jenis dipole.
 Perbandingan 1:1 dikarenakan impedansi balanced 1x (sama dengan)
impedansi unbalanced.
 Semakin banyak ground maka semakin baik performansi balance antena.
 Perbandingan 4:1 dikarenakan impedansi balanced 4x lebih besar dari
impedansi unbalanced
 Balun menggunakan bahan ferit road atau ferite toroid, sama saja hasilnya
tetap baik.

Anda mungkin juga menyukai