Disusun Oleh:
Kelas : JTD – 2C
Gambar 1 Saluran transmisi yang tidak seimbang (kabel koaksial) yang terhubung ke
antena dipol.
Pada Gambar 1, kabel koaksial terhubung ke antena dipol. Agar antena
dipol dapat beroperasi dengan baik, arus pada kedua lengan dipol harus sama
besarnya. Namun, ketika kabel koaksial terhubung langsung ke antena dipol,
arusnya tidak akan sama. Untuk melihat ini, perhatikan bahwa arus sepanjang
saluran transmisi harus sama besarnya pada konduktor dalam dan luar, seperti
yang biasanya terjadi. Amati apa yang terjadi ketika coax terhubung ke dipol.
Arus pada konduktor tengah (inti pusat merah / merah muda dari coax,
berlabel IA) tidak memiliki tempat lain untuk pergi, jadi harus mengalir di
sepanjang lengan dipol yang terhubung dengannya. Namun, arus yang
bergerak di sepanjang sisi dalam konduktor luar (IB) memiliki dua opsi: ia
dapat melakukan perjalanan ke antena dipol, atau ke sisi sebaliknya (luar) dari
konduktor luar kabel koaksial (berlabel IC pada Gambar 1).
Idealnya, IC saat ini harus nol. Dalam hal ini, arus di sepanjang lengan
dipol yang terhubung ke konduktor luar coax akan sama dengan arus di sisi
lain lengan dipol - karakteristik antena yang diinginkan. Karena dipol
menginginkan arus yang sama atau seimbang di sepanjang lengannya, itu
adalah bagian yang seimbang. Namun kabel coaxial tidak perlu memberikan
ini - beberapa arus mungkin bergerak ke luar coax luar, yang mengarah ke
operasi yang tidak seimbang - ini adalah bagian yang tidak seimbang.
Solusi untuk masalah ini, bagaimanapun Anda mengatasinya, adalah
balun. Balun memaksa saluran transmisi yang tidak seimbang untuk memberi
makan komponen seimbang dengan benar. Dalam Gambar 1, ini akan
dilakukan dengan memaksa IC menjadi nol entah bagaimana - ini sering
disebut tersedak arus atau tersedak saat ini.
Di pasaran terdapat berbagai jenis toroid, jenis-jenis tersebut mempunyai
sifat yang berbeda ialah response-nya terhadap frekuensi. Ada toroid untuk
frekuensi audio dan untuk filter AC (frekuensi rendah), ini tidak cocok untuk
balun. Ferrite batangan digunakan untuk antena radio MW (frekuensi tinggi)
bisa digunakan.
Balun mempunyai kelebihan yaitu:
a. Performance antena Dipole dapat ditingkatkan.
b. Mengurangi TVI (Interferensi keTelevisi).
c. Mengurangi unbalance current.
d. Mengurangi radiasi yang tidak diinginkan.
2. Macam-macam Balun
Balun selain berguna juga berguna untuk menyesuaikan impedansi antara
antena dan feeder line.
a. Balun 1:1 dan Balun 1:4
Balun 1:1 menggunakan 3 kawat atau disebut trifilar digunakan jika
impedansi antenna sama persis dengan impedansi feeder line. Balun 1:1
digunakan untuk antenna Dipole dengan kabel coax berimpedansi 50 Ohm
seperti: RG-8/U, RG-213, RG-58/U. Balun 1:1 dipergunakan untuk antena
jenis dipole atau antena yang drivennya menggunakan jenis dipole seperti
antenna Yagi, Moxon, Skypper dll.
Gambar 2 Balun 1:1 Ferit
Keterangan
N : Lilitan
Z : Impedansi
Untuk lilitan Input N bisa diambil 6 – 10 lilit sedangkan untuk lilitan N
harus kita 2 hitung berapa jumlah lilitan yang dibutuhkan untuk membuat
Balun yang diinginkan. Kawat yang dipergunakan untuk membuat Balun
adalah kawat email atau kawat berisolasi seperti NYA. Diameter kawat cukup
1 mm untuk TXmberdaya sampai 150 Watt dan diameter kawat 1,5 mm cukup
untuk menghandle daya sampai 500 Watt. Untuk TX berdaya 2000 Watt agar
memakai diameter kawat yang lebih besar, misalnya 2 mm. Makin besar
diameter kawat e-mail, makin sulit untuk digulung.
4. Cara Pembuatan
Pada artikel ini, saya akan menjelaskan cara membuat Balun 1 : 1 secara
detail. Untuk Balun 1 : 4 sebenarnya hampir sama pembuatannya.
Perbedaannya hanya terletak pada wiring Balun tersebut.
Jika setiap kawat mempunyai 8 lilitan, dan katakanlah ujung atas kawat
pertama disebut a dan ujung bawahnya disebut a1, kemudian ujung atas kawat
kedua disebut b dan ujung bawahnya disebut b1, lalu ujung atas kawat ketiga
disebut c dan ujung bawahnya disebut c1, maka jika kita hubungkan a1
dengan b (sebagai GROUND pada socket SO-239) dan ujung b1 dengan c,
akan diperoleh
Sebuah Balun 1 : 1 di mana :
a. INPUT dari kabel koaksial dihubungkan pada ujung c1 (bagian tengah
socket SO-239) dan GROUND nya dihubungkan ke pertemuan ujung
a1 dan b.
b. OUTPUT BALUN diambil dari ujung a dan pertemuan ujung b1
dengan ujung c. Kalau kita perhatikan Gambar skema Balun 1 : 1,
maka :
- pada INPUT Jumlah lilitan N1 BALUN adalah 16 lilitan ( 8 lilitan
+ 8 lilitan ).
- Jumlah lilitan N pada OUTPUT
2 BALUN adalah juga 16 lilitan ( 8 lilitan + 8 lilitan )
Dari Rumus sebelumnya, maka perbandingan impedansi antara INPUT
BALUN dan OUTPUT BALUN akan menjadi :
Zinput : Z output= ( N 1 )2 : ( N 2) 2¿ ( 16 )2 : ( 16 )2¿ 1:1