Anda di halaman 1dari 12

Penyesuaian Impedansi dan Antena Half Wave Dipole

Nama : Deny Ramadani


Nim : 19502249001
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektronika

 Buatlah tulisan (ringkasan) yang berisi penjelasan tentang penyesuai impedansi dan
antena half wave dipole jika antena halfwave dipole akan digunakan untuk komunikasi
dengan frekuensi 150 MHz, dengan ketentuan sebagai berikut:

Penyesuaian impedansi dan antena half wave dipole


Rangkaian penyesuai impedansi sering digunakan Ketika kita menyambungkan antenna
dengan system pemancar menggunakan kabel koaksial. Berdasarkan datasheet berbagai jenis
kabel koaksial, Sebagian besar kabel koaksial dibuat dengan impdansi karakteristik (Zo)
sebesar 50 Ohm, 75 Ohm, atau 81 Ohm atau dalam bentuk bilangan kompleks adalah 50+j0
Ohm, 75+j0 Ohm, dan 81+j0 Ohm. Sedangkan titik input antenna memiliki nilai impedansi
yang besarnya tergantung dari bentuk rancangan antenna tersebut. Sebagai contoh, antenna
half-wave dipole memiliki impedansi input pada titik inputnya (Zin) sebesar 73+j42,5 Ohm
(lihat buku referensi Kraus atau browsing di Internet). Dengan demikian, agar transmisii
daya dari kabel koaksial ke antenna dapat terjadi secara maksimal (terjadi pemindahan daya
secara maksimal) maka diperlukan rangkaian penyesuai impedansi antara impedansi
karakteristik Zo = 50 +j0 dengan impedansi input antenna half-wave dipole sebesar 73+j42,5
Ohm.
1. Tentukan panjang elemen antena halfwave dipole, berikan penjelasan secukupnya
dalam menentukan panjang elemen dan jika perlu dilengkapi dengan gambar.
Jawab:
Rumus diatas diperoleh dari kecepatan rambat gelombang radio diruang bebas yaitu
299,793097 meter dan dibulatkan menjadi 300 meter per detik, atau 983,573087 feet
per detik, yang dihitung jarak antara sysle atau periode. Oleh karenanya bila ingin
menghitung panjang antenna setengan panjang gelombang dapat menggunakan
rumus.

Sehubung adanya perbedaan kecepatan rambat gelombang radio di udara dengan di


suatu penghantar maka dalam menghitung panjang fisik antenna pada umumnya
masih harus dikurangi factor kependekan.

Pola respone sudut elevasi antena Dipole jika ditempatkan diketinggian½ panjang
gelombang dari atas tanah
2. Pilih rangkaian penyesuai impedansi jenis L untuk kondisi Zo < Zi, tentukan nilai L
dan C berdasarkan kondisi tersebut, berikan penjelasan dalam menentukan nilai L
dan C dan jika perlu diperjelas dengan gambar. Biasanya C digunakan jenis Variabel
Kapasitor (trimer) agar dapat diatur ketepatan penyesuaian impedansi dengan asumsi
membuat L kadang tidak menghasilkan nilai L sesuai yang diharapkan karena
pengaruh kerapian dalam membuat lilitan.

Jawab:
Zo = 50 Ω
Material dielektrik yang paling umum digunakan adalah teflon dan polyethylene.
Keduanya memiliki konstanta dielektrik sekitar 2 dan fleksibel, penting untuk membuat
kabel fleksibel dan semi kaku. Teflon mempunyai suhu operasi maksimum 200ºC,
polyethylene sedikit lebih rendah, yang berarti teflon mempunyai kemampuan daya
pakai yang tinggi. Di sini saya menggunakan material dielektrik polyethylene yaitu
dengan k = 2.25 yang mempunyai suhu operasi maksimum 150 ºC
- Penyesuai impedansi ini merupakan bentuk penyesuai yang paling sederhana.
- Merupakan Dasar dari penyesuai impedansi bentuk T dan bentuk ⊓.
a. Impedansi hanya komponen resistif.
Bila RS < RL, maka IMC L kanan.

Ada 2 kemungkinan konfigurasi:

Bila RS > RL, maka IMC L kiri

Ada 2 kemungkinan konfigurasi;


o RS = Resistansi seri = RC (Resistansi yang lebih kecil Rsumber atau RC)

3. Buat gambar penjelasan konstruksi penyambungan antara kabel koaksial, penyesuai


impedansi, dan titik input antena halfwave dipole.

λ/ λ/

Jawab:
Antena Dipole tidak harus dipasang horizontal dan lurus. Jika lahan tidak memenuhi
syarat untuk memasang antena Dipole secara horizontal, maka dapat dipasang sesuai
dengan lahan atau tempat yang tersedia. Salah satunya dipasang menyerupai huruf V
terbalik (Inverted V Dipole). Inverted V Dipole cukup memerlukan 1 tiang penyangga
yang diletakkan di tengah. Sementara kedua sayap bentangan antenanya ditarik ke
bawah arah kanan kiri dari tiang, kemudian dikaitkan dengan sesuatu, yang
mempunyai ketinggian tertentu dari atas tanah.

λ/ λ/
4. Berikan penjelasan bagaimana cara menguji keberhasilan penyesuaian impedansi
dengan menggunakan perangkat SWR meter (gambar konstruksi pengukuran beserta
penjelasannya)

Jawab :

a. Hubungkan kabel RG ujung satu ke antena dan satunya ke SWR/power meter


yang bertanda ANT ,dengan ujung-ujung kabel keduanya konektor. 4.
Hubungkan kabel RG 8 ujung satu ke SWR (dengan tanda TX) dan satunya ke
generator, dengan tanda ujung kabel satu konektor satunya lagi BNC.
b. Atur posisi “ Function “ pada SWR meter ( Power, Cal, SWR ) pada posisi CAL,
dan kedudukan “ Power “ ( REV, FORW, OFF ) pada posisi FORW, sedangkan
Range pada 5W.
c. Hidupkan Power Generator, sakelar stand by dan sakelar transmit, lalu atur
potensio Cal pada SWR meter sampai posisi jarum meter tepat menunjuk pada
kedudukan CAL, lalu matikan dulu Sakelar transmit.

d. Pindahkan posisi Function dari CAL ke SWR dan hidupkan lagi sakelar
transmit lalu lihat pembacaan yang ditunjukkan oleh jarum meter.
e. Pindahkan posisi Function dari SWR ke Power dan Power pada FWD hidupkan
lagi sakelar transmit lalu lihat pembacaan yang ditunjukkan oleh jarum meter,
lalu matikan dulu sakelar transmit.
f. Ulangi langkah 5 dengan merubah sakelar power dari FWD ke REF untuk
mendapatkan data daya REFnya.
Perhitungan VSWR :

Jika perhitungan manual VSWR dengan pengukuran VSWR sama, maka penyesuaian
impedansi berhasil.

Penjelasan:
Penyesui impedansi (impedance matching) merupakan hal penting dalam rentang
frekuensi gelombang mikro.
Konsep IMC (Impedance Matching Circuits)
1. Transfer daya maksimal (conjugate match)
- Daya akan sampai ke ZL dengan maksimum
jika ZS = ZL atau ZL = ZS
- Dimana : ZS = RS + jXS dan ZL = RL + jXL
- Jika ZS != ZL, maka tidak ajan terjadi transfer
daya maksimum, sehingga diperlukan
rangkaian penyesui impedansi.
2. Keofisien Pantul (Γ = 0, ZL = Zs)
- Sinyal akan sampai ke ZL tanpa cacat akibat
pantulan, jika ZS = ZL
- IMC disini berfungsi membuat Г=0

Berdasarkan bentuk rangkaian dan jumlah elemennya, penyesui impedansi dibagi menjadi 3:
1. Penyesuai impedansi bentuk L
- Penyesuai impedansi ini merupakan bentuk penyesuai yang paling sederhana.
- Merupakan Dasar dari penyesuai impedansi bentuk T dan bentuk ⊓.
a. Impedansi hanya komponen resistif.
Bila RS < RL, maka IMC L kanan.

Ada 2 kemungkinan konfigurasi:

Bila RS > RL, maka IMC L kiri


Ada 2 kemungkinan konfigurasi;

Antenna Half Wave Dipole


Antena Dipolee adalah antena yang paling banyak digunakan karena kelebihannya dan dikenal sebagai
antena Hertz. Antenna Dipole dipotong dan ditekuk untuk mendapatkan radiasi yang efektif. Panjang
kabel total, yang digunakan sebagai dipole, sama dengan setengah panjang gelombang (yaitu, l = λ / 2).
Antena semacam itu disebut antena dipole setengah gelombang. Rentang frekuensi di mana dipolee
setengah gelombang beroperasi sekitar 3 KHz hingga 300 GHz. Ini sebagian besar digunakan di
penerima radio.
A. Konstruksi & Pekerjaan Dipole Setengah Gelombang
Ini adalah antena dipole normal, di mana frekuensi operasinya adalah setengah dari panjang
gelombangnya. Oleh karena itu, ini disebut antena dipole setengah gelombang. Tepi dipole memiliki
tegangan maksimum. Tegangan ini bersifat bolak-balik (AC). Pada puncak positif tegangan, elektron
cenderung bergerak ke satu arah dan pada puncak negatif elektron bergerak ke arah lain.

Cara kerja dipole setengah gelombang.


- Gambar 1 menunjukkan dipole ketika muatan yang diinduksi berada dalam setengah siklus positif.
Sekarang elektron cenderung bergerak menuju muatan.
- Gambar 2 menunjukkan dipole dengan muatan negatif yang diinduksi. Elektron di sini cenderung
menjauh dari dipole.
- Gambar 3 menunjukkan dipole dengan setengah siklus positif berikutnya. Oleh karena itu, elektron
kembali bergerak menuju muatan.
Efek kumulatif ini menghasilkan efek medan yang bervariasi yang dipancarkan dalam pola yang sama
yang dihasilkan oleh antena. Oleh karena itu, keluaran akan menjadi radiasi yang efektif mengikuti
siklus pola tegangan keluaran. Jadi, dipole setengah gelombang meradiasi secara efektif.

Gambar di atas menunjukkan distribusi arus dalam setengah gelombang dipole. Directivity dari setengah
gelombang dipole adalah 2.15dBi, yang cukup baik. Dimana, 'i' mewakili radiasi isotropik.
B. Pola radiasi
Pola radiasi dari dipole setengah gelombang ini adalah Omni-directional di bidang-H. Pola ini
digunakan pada beberapa aplikasi, seperti komunikasi seluler, penerima radio, dll.

Gambar di atas menunjukkan pola radiasi setengah gelombang dipole di bidang-H dan bidang-V.
Jari-jari dipole tidak mempengaruhi impedansi masukannya pada dipole setengah gelombang ini, karena
panjang dipole ini adalah setengah gelombang dan merupakan panjang resonansi pertama. Antena
bekerja secara efektif pada frekuensi resonansinya, yang terjadi pada panjang resonansinya.
C. Keuntungan
- Impedansi masukan tidak sensitif.
- Sangat cocok dengan impedansi saluran transmisi.
- Memiliki panjang yang wajar.
- Panjang antena sesuai dengan ukuran dan arahnya.
D. Kekurangan
- Tidak terlalu efektif karena satu elemen.
- Ini bisa bekerja lebih baik hanya dengan kombinasi.
E. Aplikasi
- Digunakan di penerima radio.
- Digunakan di penerima televisi.
Saat digunakan dengan orang lain, digunakan untuk berbagai macam aplikasi

Anda mungkin juga menyukai