Anda di halaman 1dari 91

MANAJEMEN

INDUSTRI

EKA 6242
Muhammad Munir
MANAJEMEN INDUSTRI (3)
 desain produk
 langkah-langkah untuk mengembangkan desain produk
 analisis titik impas (BEP)
 berbagai jenis proses dan
 Penggunaan flowchart proses
 metrik kinerja proses
 proses dan produk desain
DESAIN PRODUK DAN JASA
Jay Heizer
Barry Render
 Tujuan suatu keputusan produk (product
decision) adalah mengembangkan dan
menerapkan sebuah strategi produk yang
dapat memenuhi permintaan pasar dgn
keunggulan bersaing.
 Desain produk atau jasa adalah salah satu dari
sepuluh keputusan dalam manajemen operasi.
PEMILIHAN PRODUK DAN JASA

 Pemilihan strategi produk


 Siklus hidup produk
 Siklus hidup dan strategi
 Analisis produk berdasarkan nilai
PEMILIHAN PRODUK DAN JASA
 adalah proses pemilihan produk / jasa untuk dapat disajikan
kepada pelanggan atau klien.
 Agar produk baru sukses di pasar, Manajer operasi harus
menjalin komunikasi dengan baik kepada :
 Konsumen
 Pengelola produk
 Proses
 Pemasok
 Strategi produk yg efektif menghubungkan keputusan yang
berkaitan dengan produknya dengan investasi, pangsa pasar,
siklus hidup produk dan lini produk
Siklus Hidup dan Strategi
 Siklus hidup produk (product life-cycle) terdiri atas 4 fase :
 Perkenalan
 Pertumbuhan
 Kematangan
 Penurunan
 Siklus hidup berbeda-beda antar produk :
 Beberapa jam saja : Koran
 Satu minggu : Tabloid
 Beberapa bulan : mode
 Beberapa tahun : rekaman piringan hitam
 Beberapa dekade : Volkswagen Beetle
 Analisis Produk Berdasarkan Nilai  Manajer operasi yg efektif memilih produk yang terlihat
paling menjanjikan. Menganut prinsip Pareto (fokus pada permasalahan yang sedikit, tetapi
penting dan bukan pada permasalahan yang banyak, tapi sepele)
 Organisasi perlu terus-menerus memperkenalkan produk baru agar dapat bertahan hidup.
MENGHASILKAN PRODUK BARU
 Peluang produk baru
Perusahaan yang sukses saat ini... Adalah perusahaan
yang sedekat mungkin dengan kebutuhan konsumen
(Federal Reserve Board)
 Pentingnya produk baru
Perusahaan yg memimpin pasar mendapatkan sebagian
besar penjualannya dari produk yang berumur
kurang dari 5 tahun
PENGEMBANGAN PRODUK
 Sistem pengembangan produk
 Quality function deployment (QFD)
 Membuat organisasi untuk pengembangan
produk
 Kemampuan untuk diproduksi dan
rekayasa nilai
SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK
1. Ide : bersumber dari perubahan lingkungan teknologi, demografi, ekonomi,
politik, dsb
2. Persyaratan yang harus dipenuhi di pasar : pendekatan yang diperlukan untuk
memuaskan konsumen
3. Spesifikasi fungsional : bagaimana cara kerja produk tersebut
4. Spesifikasi produk : bagaimana produk akan dibuat
5. Ulasan desain : bagaimana produk akan dibuat secara ekonomis dan kualitas
6. Pengujian pasar : apakah produk memenuhi keinginan pasar
7. Pengenalan produk : produk diantar ke konsumen
8. Evaluasi : berhasil atau tidak
 (catatan : 2 s/d 8 termasuk dalam lingkup Kelompok Pengembangan Produk,
sedangkan 3 s/6 termasuk dalam lingkup Kelompok Rancangan untuk
Manufacturability dan Rekayasa Nilai)
 Tahapan-tahapan Pengembangan Produk

Ide dari banyak sumber

Apakah perusahaan mampu


melaksanakan ide ?

Persyaratan pelanggan untuk


Memenangkan pesanan

Spesifikasi fungsional :
Bagaimana produk akan berfungsi
Kerja Tim desain dan
Spesifikasiproduk: rekayasa
Kerja Tim Bagaimana produk akan dibuat
pengembangan produk

Peninjauan desain :Apakah spesialisasi produk


ini merupakan cara terbaik untuk memenuhi
keinginan pelanggan

Pengujian pasar : Apakah produk


memenuhi harapan pelanggan

Perkenalan ke pasar

Evaluasi (Berhasil ?)
QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT
(QFD)
 QFD adalah proses penetapan permintaan
pelanggan (keinginan pelanggan) dan
menterjemahkan keinginan pelanggan ke
dalam atribut (cara) yang dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh setiap bagian fungsional.
 Suatu perangkat QFD adalah rumah kuali-tas
(house of quality).
 Rumah kualitas adalah bagian dari proses
penyebaran fungsi kualitas yang
menggunakan matriks perencanaan untuk
menghubungkan keinginan pelanggan dengan
bagaimana perusahaan akan memenuhi
keinginan tersebut.
 6 Langkah untuk membuat rumah kualitas,yaitu :
1. Kenali keinginan pelanggan
2. Kenali bagaimana produk/jasa akan
memuaskan keinginan pelanggan.
3. Hubungkan keinginan pelanggan dgn bagaimana
produk akan dibuat untuk memenuhi pelanggan
tersebut.
4. Kenali hubungan antara sejumlah, bagaimana
pada perusahaan.
5. Buat tingkat kepentingan.
6. Evaluasi produk pesaing
Hubungan antara hal-hal yang
dapat kita lakukan Apa yang dapat kita lakukan
(bagaimana organisasi akan
Tingkat kepentingan menterjemahkan keinginan
pelanggan (5 = tertinggi) pelanggan pada atribut-atribut
produk dan proses serta
sasaran desain

G = baik
Apa yang diinginkan pelanggan F = sedang
P = jelek

Penilaian kompetitif

Seberapa baik hal-


hal yang kita
kerjakan memenuhi
keinginan
pelanggan (matriks
hubungan)

Nilai-nilai sasaran (atribut teknis) Nilai-nilai dengan


pembobotan

Evaluasi teknis
Hubungan antara hal-hal yang
dapat kita lakukan Apa yang dapat kita lakukan
(bagaimana organisasi akan
Tingkat kepentingan menterjemahkan keinginan
pelanggan (5 = tertinggi) pelanggan pada atribut-atribut
produk dan proses serta

Kebutuhan hemat listrik


sasaran desain

Komponen aluminium

Desain ergonomis
G = baik

Autoexposure

Paint pallet
Autofocus
Apa yang diinginkan pelanggan F = sedang
P = jelek

Ringan
Penilaian kompetitif
Mudah digunakan
Seberapa baik hal-
Dapat diandalkan
hal yang kita
Mudah dipegang dengan stabil kerjakan memenuhi
Koreksi warna keinginan
pelanggan (matriks
hubungan)

Nilai-nilai sasaran (atribut teknis) Nilai-nilai dengan


pembobotan

Evaluasi teknis
* = Hub yg tinggi (5)
= Hub yg sedang (3)
Hubungan antara hal-hal yang
dapat kita lakukan * * = Hub yg rendah (1)
*
* Apa yang dapat kita lakukan
* *
Tingkat kepentingan * (bagaimana organisasi akan
pelanggan (5 = tertinggi) menterjemahkan keinginan
pelanggan pada atribut-atribut

Kebutuhan hemat listrik

Komponen aluminium
produk dan proses serta

Desain ergonomis
sasaran desain
G = baik

Autoexposure

Paint pallet
Autofocus
Apa yang diinginkan pelanggan F = sedang
P = jelek

Ringan 3 * * Penilaian kompetitif


Mudah digunakan 4
*
5 Seberapa baik hal-
Dapat diandalkan
hal yang kita
Mudah dipegang dengan stabil 2 * kerjakan memenuhi
Koreksi warna * keinginan
1
pelanggan (matriks
Tingkat kepentingan kami 22 9 27 27 32 25 hubungan)

Nilai-nilai sasaran (atribut teknis) Nilai-nilai dengan


pembobotan = 25
(1x3)+(3x4)+(2x5)

Evaluasi teknis
* = Hub yg tinggi (5)
= Hub yg sedang (3)
Hubungan antara hal-hal yang
dapat kita lakukan * * = Hub yg rendah (1)
*
* Apa yang dapat kita lakukan
* *
Tingkat kepentingan * (bagaimana organisasi akan
pelanggan (5 = tertinggi) menterjemahkan keinginan
pelanggan pada atribut-atribut

Kebutuhan hemat listrik

Komponen aluminium
produk dan proses serta

Desain ergonomis
sasaran desain
G = baik

Autoexposure

Paint pallet
Autofocus
Apa yang diinginkan pelanggan F = sedang

Kantor B
Kantor A
P = jelek

Ringan 3 * * G P
Penilaian kompetitif
Mudah digunakan 4 G P
*
5 Seberapa baik hal-
Dapat diandalkan F P
hal yang kita
Mudah dipegang dengan stabil 2 * G P kerjakan memenuhi
Koreksi warna * P P keinginan
1
pelanggan (matriks
Tingkat kepentingan kami 22 9 27 27 32 25 hubungan)

Nilai-nilai sasaran (atribut teknis) Nilai-nilai dengan


pembobotan = 25
(1x3)+(3x4)+(2x5)

Evaluasi teknis
* = Hub yg tinggi (5)
= Hub yg sedang (3)
Hubungan antara hal-hal yang
dapat kita lakukan * * = Hub yg rendah (1)
*
* Apa yang dapat kita lakukan
* *
Tingkat kepentingan * (bagaimana organisasi akan
pelanggan (5 = tertinggi) menterjemahkan keinginan
pelanggan pada atribut-atribut

Kebutuhan hemat listrik

Komponen aluminium
produk dan proses serta

Desain ergonomis
sasaran desain
G = baik

Autoexposure

Paint pallet
Autofocus
Apa yang diinginkan pelanggan F = sedang

Kantor B
Kantor A
P = jelek

Ringan 3 * * G P
Penilaian kompetitif
Mudah digunakan 4 G P
*
5 Seberapa baik hal-
Dapat diandalkan F P
hal yang kita
Mudah dipegang dengan stabil 2 * G P kerjakan memenuhi
Koreksi warna * P P keinginan
1
pelanggan (matriks
Tingkat kepentingan kami 22 9 27 27 32 25 hubungan)

Kegagala 1/10.000

Peningkatan panel
2 lingkaran
Nilai-nilai dengan
2’ untuk ∞
Nilai-nilai sasaran (atribut teknis)
pembobotan = 25
75 %
0,5 A

(1x3)+(3x4)+(2x5)

0,7 60% yes 1 ok G


Evaluasi teknis
0,6 50% yes 2 ok F

0,5 75% yes 2 ok G


PERMASALAHAN DESAIN

 Desain yang tangguh


 Desain moduler
 Computer Aided Design (CAD)
 Teknologi virtual design
 Analisis nilai
 Desain yang ramah lingkungan
1. Desain Tangguh :
Desain yang dapat diproduksi sesuai dgn
persyaratan, bahkan dgn adanya kondisi proses
produksi yang tidak sempurna.
Contoh : Lucent mengembangkan sebuah IC
(Integrated Circuit) yang dapat diguna-kan pada
banyak produk untuk memper-kuat sinyal
suara.
2. Desain Moduler :
Desain dimana bagian atau komponen dari
suatu produk dibagi-bagi menjadi modul-
modul yang dapat dipertukarkan dan diganti
dengan mudah.
Contoh : Semua stereo yang mempunyai high
fidelity diproduksi dan dijual dengan cara
desian moduler. Harley Davidson yg
menggunakan mesin, gardan, tangki bensin,
dan suspensi yg perbedaannya relatif sedikit
untuk memproduksi beragam variasi motor.
3. Computer-Aided Design (CAD) :
Penggunaan komputer secara interatif untuk
mengembangkan dan mendoku-mentasikan
produk.
Perluasan dari CAD :
a. Design for manufacture and asembly (DFMA)
b. Pemodelan objek tiga dimensi.
c. Standard for exchange of product data (STEP).
4. Computer Aided Manufacturing (CAM) :
Penggunaan komputer khusus untuk me-mandu
dan mengendalikan peralatan produksi.
5. Teknologi Virtual Reality :
Bentuk komunikasi visual dimana berba-gai citra
digunakan sebagai pengganti dari benda aslinya,
tetapi masih me-mengkinkan pengguna untuk
merespon-nya secara interaktif.
6. Analisis nilai :
Suatu tinjauan atas produk yang berhasil yang
dilakukan selama produksi.
7. Etika dan desain yang ramah lingkungan
Suatu aktivitas manajer operasi yang paling etis
dan peka terhadap lingkungan adalah
meningkatkan produktivitas ketika
mengirimkan barang dan jasa yg diingin-kan.
PERSAINGAN BERDASARKAN
WAKTU
 Membeli teknologi dengan cara mengambil
alih sebuah perusahaan
 Joint ventures
 Aliansi
 Kontinum Pengembangan Produk :

Strategi Pengembangan Eksternal :


Aliansi
Usaha Patungan
Membeli teknologi atau keahlian dengan
mengakuisisi pihak pengembang

Strategi Pengemabangan Internal


Migrasi produk yang ada
Perbaikan terhadap produk yang ada
Pengembangan produk baru secara internal
MENETAPKAN PRODUK
 Keputusan membuat atau membeli
 Teknologi kelompok
DOKUMEN UNTUK PRODUKSI
 Sebuah produk dipilih dan dirancang pro-ses
produksinya dibantu oleh dokumen yang
bermacam-macam, antara lain :
1. Gambar perakitan (assambly drawing)
2. Diagram perakitan (assambly chart)
3. Lembar rute (rute sheet)
4. Perintah kerja (work order)
5. Engeneering change notices (ECN)
6. Manajemen konfigurasi (configuration management).
Siklus Hidup Produk
Menghasilkan produk baru
 Brainstorming adalah sebuah teknik tim untuk
membangkitkan ide kreatif pada satu subyek khusus.
Ide tidak dikaji ulang hingga waktu selesai.
 Manfaat Brainstorming
1. Memahami pelanggan
2. Perubahan ekonomi
3. Perubahan sosiologi dan demografis
4. Perubahan teknologi
5. Perubahan politik/peraturan
6. Perubahan, lain melalui kebiasaan pasar, standar
profesional, pemasok dan distributor
PENERAPAN POHON KEPUTUSAN PADA
DESAIN PRODUK
 Digunakan untuk membuat keputusan produk
baru dan untuk beragam permasalahan
manajemen lainnya.
 Bermanfaat ketika terdapat serentetan
keputusan dan beragam hasil yang
mengakibatkan keputusan selanjutnya yang
diikuti hasil yang lain.
PENERAPAN POHON KEPUTUSAN PADA
DESAIN PRODUK

 Untuk membentuk sebuah pohon keputusan ,


digunakan prosedur berikut :
1. Pastikan semua alternatif yg mungkin dan keadaan
sudah dimasukkan ke pohon, termasuk alternatif
untuk “tidak melakukan apa-apa”
2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukkan pada akhir
setiap cabang yg bersesuaian.
3. Menghitung payoff untuk menetapkan nilai
ekspektasi dari setiap tindakan yang ada.
ANALISA
BREAK EVEN POINT
( BEP )

Untuk menetapkan kebijakan


pada bisnis yang profitable
dibutuhkan analisa untuk melihat “
apakah margin kontribusi sudah
dapat menutup fixed cost ? “
Definisi BEP
• Break Even Point = BEP = Titik Pulang
Pokok adalah keadaan suatu usaha ketika
TIDAK MEMPEROLEH LABA dan TIDAK
RUGI
• Untuk keperluan analisa tersebut perlu
mempelajari kaitan antara REVENUE, COST,
NETT PROFIT
• Dengan BEP maka pebisnis dapat
mengambil keputusan yang berkaitan
dengan pengurangan atau penambahan
harga jual, biaya dan laba
Analisa BEP digunakan untuk :
• Mengetahui jumlah penjualan minimal yang
harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian
• Mengetahui jumlah penjualan yang harus
dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan
tertentu
• Mengetahui seberapa jauh berkurangnya
penjualan agar perusahaan tidak menderita
kerugian
• Mengetahui bagaimana efek perubahan harga
jual, biaya dan volume penjualan terhadap
keuntungan
Analisa BEP memberikan hasil
yang baik jika ASUMSI berikut
terpenuhi :
• Perilaku penerimaan dan pengeluaran dilukiskan
dengan akurat dan bersifat linier sepanjang
jangkauan bisnis yang relevan
• Biaya dapat dipisahkan antara biaya tetap dan biaya
variable
• Efisiensi dan produktivitas tidak berubah
• Harga jual tidak mengalami perubahan
• Biaya biaya tidak berubah
• Bauran penjualan akan konstan
• Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
persediaan awal dan persediaan akhir
PENDEKATAN MENGHITUNG BEP

• PENDEKATAN PERSAMAAN

• PENDEKATAN MARGIN
KONTRIBUSI

• PENDEKATAN GRAFIK
PENDEKATAN PERSAMAAN
• RUMUS : Y = cx - bx - a
• Y = laba
• c = harga jual per unit
• x = jumlah produk yang dijual
• b = biaya variabel per satuan
• a = biaya tetap total
• cx = hasil penjualan
• bx = biaya variabel total

• Maka BEP dalam UNIT =
• a / (c-b)

• dan BEP dalam RUPIAH =


• a / 1 – (bx/cx)

Income Statement
Penjualan 8000 unit @ Rp 5000 Rp 40.000.000

• HARGA POKOK PENJUALAN :


• Biaya Tetap Biaya Variabel
• Bahan Langsung - Rp 7.200.000
• Tenaga Langsung - Rp 6.800.000
• BOP Rp 2.500.000 Rp 4.000.000
• Jumlah Rp 2.500.000 Rp 18.000.000 Rp 20.500.000

• Biaya Usaha :
• Biaya Penjualan Rp 2.400.000 Rp 3.600.000
• Biaya Adm Rp 2.600.000 Rp 2.400.000
• Jumlah Rp 5.000.000 Rp 6.000.000 Rp 11.000.000
• Total Biaya Rp 7.500.000 Rp 24.000.000 Rp 31.500.000

• LABA USAHA ………………………………………. Rp 8.500.000


Maka BEP dihitung sbb :
• BEP dalam unit :
• 7.500.000 / (5000 – 3000) = 3.750 unit

• BEP dalam rupiah penjualan :


• 7.500.000 / 1- (24.000.000/40.000.000)
• = Rp 18.750.000
PENDEKATAN MARGIN KONTRIBUSI

• MARGIN KONTRIBUSI ( MK ) dapat


dihitung dengan 2 cara :
– Total Revenue dikurang Total Variable Cost
– Mengurangkan Harga Jual per unit dengan Biaya
Variabel per unit

• BEP (unit) = Biaya Tetap / Margin Kontribusi

• BEP (rupiah) = Biaya Tetap / Ratio MK



• Margin Kontribusi per unit =
• Rp 5000 – Rp 3000 = Rp 2000
• BEP (unit) = 7.500.000 / 2000
• = 3.750 unit
• Ratio MK = Rp 2000 / Rp 5000 = 0,40
• BEP (rupiah) = 7.500.000 / 0,40
• = Rp 18.750.000
Y Rupiah SALES

40.000.000 TC

BEP
18.750.000

7.500.000 FC

3.750 8.000 X UNIT


Flowchart (Diagram Alur)

46
Flowchart
• Bagan-bagan yang mempunyai arus
• Menggambarkan langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah
• Merupakan salah satu cara penyajian
algoritma

47
Tujuan
• Menggambarkan suatu tahapan
penyelesaian masalah
• Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas
• Menggunakan simbol-simbol standar

48
Model / Jenis Flowchart
• System Flowchart
• Program Flowchart

49
System Flowchart
• Menggambarkan suatu sistem peralatan
komputer yang digunakan dalam proses
pengolahan data serta hubungan antar
peralatan tersebut
• Tidak digunakan untuk menggambarkan
urutan langkah untuk memecahkan masalah
• Hanya untuk menggambarkan prosedur
dalam sistem yang dibentuk

50
Keyboard

CPU Disket

VDU

Contoh penggunaan system flowchart

51
Program Flowchart
• Menggambarkan urutan logika dari suatu
prosedur pemecahan masalah
• Dua jenis metode penggambaran program
flowchart :
– Conceptual flowchart, menggambarkan alur
pemecahan masalah secara global
– Detail flowchart, menggambarkan alur
pemecahan masalah secara rinci

52
Start

Start
Input “Berapa data” ; N

Jml = 0
Input

For K = 1 to N

Proses Input Bil

Jml = Jml + Bil


Output
Next K

Print “Jumlah = “; Jml


End
End 53
Simbol-simbol Flowchart
• Flow direction symbols
– Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan
yang lain
– Disebut juga connecting line
• Processing symbols
– Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu
proses / prosedur
• Input / Output symbols
– Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai
media input atau output

54
Flow Direction Symbols

• Simbol arus / flow


– Menyatakan jalannya arus suatu proses

• Simbol communication link


– Menyatakan transmisi data dari satu lokasi ke lokasi lain

• Simbol connector
– Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya
dalam halaman yang sama

• Simbol offline connector


– Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya
dalam halaman yang berbeda
55
Processing Symbols
• Simbol process
– Menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan
oleh komputer
• Simbol manual
– Menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak
dilakukan oleh komputer
• Simbol decision
– Menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan
menghasilkan dua kemungkinan jawaban : ya / tidak
• Simbol predefined process
– Menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu
pengolahan untuk memberi harga awal
• Simbol terminal
– Menyatakan permulaan atau akhir suatu program

56
Processing Symbols
• Simbol keying operation
– Menyatakan segal jenis operasi yang
diproses dengan menggunakan suatu
mesin yang mempunyai keyboard
• Simbol offline-storage
– Menunjukkan bahwa data dalam simbol
ini akan disimpan ke suatu media tertentu
• Simbol manual input
– Memasukkan data secara manual dengan
menggunakan online keyboard
57
Input / Output Symbols
• Simbol input/output
– Menyatakan proses input atau output tanpa
tergantung jenis peralatannya
• Simbol punched card
– Menyatakan input berasal dari kartu atau output
ditulis ke kartu
• Simbol magnetic tape
– Menyatakan input berasal dari pita magnetis
atau output disimpan ke pita magnetis
• Simbol disk storage
– Menyatakan input berasal dari dari disk atau
output disimpan ke disk

58
Input / Output Symbols
• Simbol document
– Mencetak keluaran dalam bentuk
dokumen (melalui printer)
• Simbol display
– Mencetak keluaran dalam layar
monitor

59
Contoh System Flowchart
Data jawaban
ujian

Koreksi

Daftar Koreksi
Data File Tabel
utama Siswa
ujian

Periksa Ujian

Laporan Hasil
File Ujian
siswa
lulus
60
Kaidah Pembuatan Flowchart

Start

Input

Proses

Output

End
61
Pengolahan data
START

READ

Ya
HABIS ?

Tidak
PROCESS

WRITE

END
62
Menghitung luas persegi panjang
Start

Input panjang

Input lebar

Luas  panjang * lebar

Print Luas

End
63
FLOWCHART PENJUALAN TUNAI

Mulai 1 Menyetorka
n uang
keBank

BAGIAN KASA
Tiap hari

BAGIAN ORDER PENJUALAN


Meneri FPT
ma order
dari Bukti Setor
pembeli

Mengi Menerima uang


dan
si FPT
mengoperasika
n register kas 6

Membubuhkan
cap lunas pada
FPT FPT

6
Pita register kas

Bersamaan dengan FPT


penyerahan barang ke
bagian 1
pembungkusan

1 2

Diserahkan kpd Diserahkan kepada


pembeli untuk pembeli untuk
pembayaran dibagian pengambilan barang
kasa 2
64
Supply Chain Management (SCM)
• James A. dan Mona J. Fitzsimmons, SCM adalah sistem
pendekatan lokal untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir
dengan menggunakan teknologi informasi dalam
mengkoordinasikan semua elemen supply chain mulai dari
pemasok hingga ke retailer.
• Stevenson, SCM adalah suatu koordinasi strategis dari rantai
pasokan dengan tujuan untuk mengintegrasikan manajemen
penawaran dan permintaan.
• Robert J. Vokurka, Gail M. Zank, Carl M. Lund III, SCM adalah
kegiatan mengantarkan produk dari bahan baku melalui pelanggan
termasuk sumber bahan baku dan suku cadang, manufaktur dan
perakitan, pergudangan dan pelacakan inventaris, pesanan yang
masuk dan manajemen pemesanan, distribusi produk ke semua
penyalur, pengiriman ke pelanggan, dan sistem informasi yang
diperlukan untuk memantau seluruh kegiatan.
SCM
• Supply Chain Management adalah Manajemen Rantai Pasokan.
Sebagaimana disebutkan oleh para ahli tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa definisi SCM merupakan sistem pengelolaan dan pengawasan rantai
siklus, mulai dari aliran produk mentah, pembayaran, informasi dari
pemasok ke produsen, ke pedagang grosir, pengecer, sampai berakhir di
tangan konsumen.
Komponen dalam Manajemen Rantai Pasokan

• Upstream Supply Chain


• Manajemen yang mengurus hubungan antara perusahaan
industri dengan vendor penyedia bahan baku dan suku cadang
suatu produk perusahaan. Dalam manajemen ini, sebuah
produk tidak langsung jatuh ke tangan konsumen melainkan
melewati jalur pengolah terlebih dahulu.

• Contoh dalam manajemen ini adalah perusahan smartphone


dengan basis OS android. Produk OS tersebut tidak akan tiba-
tiba sampai pada konsumen, tetapi terlebih dahulu melalui
perusahaan industri smartphone yang kemudian akan
mengirimkannya ke supplier.
• Downstream Supply Chain
• Manajemen yang mengurus pendistribusian produk atau barang
langsung ke konsumen tanpa melewati vendor-vendor penyetok
barang. Misalnya seperti perusahaan mebel dan tailor, yang
mana industri tersebut membuat produk langsung berdasarkan
keinginan konsumen.

• Internal Supply Chain


• Beda dengan Upstream Supply Chain dan Downstream Supply
Chain yang terfokus pada manajemen pendistribusian hasil
akhir produk, Internal Supply Chain merupakan sistem
manajemen yang mengurus aktivitas pemasukan dan
ketersediaan bahan baku dan pabrikasi yang tercakup dalam
sebuah manajemen produksi internal sebuah perusahaan
industri.
Proses Supply Chain Management (SCM)

Dalam prosesnya, konsep SCM melibatkan banyak pihak terkait dan saling
menguntungkan, di antaranya;
1.Arus Material
• Pergerakan arus material ini melibatkan produk mentah dari supplier ke konsumen dan
bisa jadi dari konsumen yang dikembalikan seperti retur produk, daur ulang, dan lainnya.

2.Arus Informasi
• Proses arus informasi ini berisi tentang prediksi permintaan pasar, informasi
pentransferan produk, dan peng-update-an produk apakah sudah diterima atau belum.
Semakin akurat suatu informasi yang tentu saja dibarengi dengan perpindahan barang
secara efektif dan efisien merupakan tolok ukur penting keberhasilan dalam suatu sistem
Supply Chain Management.

3.Arus Finansial
• Arus finansial terdiri dari proses pembayaran baik kredit atau cash dan jadwal
pembayaran hingga persetujuan kepemilikan.
Seberapa penting fungsi konsep Supply Chain Management bagi
proses bisnis?
• Menilik pengertian Supply Chain Management yang merupakan wadah besar bagi sistem jaringan sebuah
perusahaan industri atau organisasi yang saling bekerjasama dalam membuat serta menyalurkan produk
maupun jasa kepada konsumen akhir, maka beberapa fungsi dari konsep Supply Chain Management
tersebut;
1. Planning (Perencanaan)
• Merupakan perencanaan terhadap apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan
industri itu sendiri.

2. Organize (Pengaturan)
• Untuk mencapai sebuah rencana, maka perusahaan perlu mengorganisasi baik secara teknis maupun non-
teknis.

3. Staff (Sumber Daya Manusia)


• Karena digerakkan oleh rencana, maka perusahaan juga perlu menyusun staf atau Sumber Daya Manusia
sesuai kebutuhan.

4. Directing (Instruksi)
• Dengan adanya staf atau sumber daya manusia ini, perusahaan kemudian memunculkan instruksi-instruksi
yang harus dipatuhi oleh staf yang pada akhirnya menjadi pewujud rencana suatu perusahaan tersebut.

5. Controlling (Pengendalian)
• Dari instruksi tersebut, maka manajemen suatu perusahaan akan mengontrol dan memastikan bahwa
standar operasional dan instruksi yang diarahkan sesuai dengan rencana dan tujuan, sehingga proses
produksi berjalan secara optimal.
• Berdasarkan fungsi di atas, maka arti pentingnya konsep Supply Chain
Management (SCM) bagi proses bisnis adalah secara fisik, mengawal
proses bahan baku dan komponen agar menjadi produk dan mengirimnya
hingga ke konsumen akhir dan meyakinkan bahwa pengiriman produk atau
jasa memuaskan aspirasi konsumen, tanpa meributkan ketersediaan stok.
• Kerumitan Permasalahan dari Supply Chain Management (SCM)
• Sebagaimana sistem yang tertata rapi, pasti memiliki celah lemah. Tujuan
menerapkan SCM untuk keberlangsungan bisnis suatu perusahaan merupakan salah
satu fungsinya dan yang terpenting adalah untuk memenangkan persaingan pasar,
sehingga informasi yang cepat dan akurat mengenai wilayah jaringan distribusi dan
strategi distribusi sangat diperlukan.
• Tak hanya informasi, memastikan produk hingga ke tangan konsumen terkadang
terbilang sulit apalagi ditambah dengan sistem pembayaran yang rumit. Di tahap
ini, lagi-lagi informasi memainkan peranan. Sebab penyalur produk seperti
distributor dan retailer merupakan rantai penting penyambung produsen dan
konsumen. Dan tentunya, relasi dan komunikasi antara berbagai pihak harus
berjalan dengan lancar.
STRUKTUR SISTEM PENGUKURAN KINERJA

• INDIVIDUAL METRICS
• METRIC SETS
• OVERALL PERFORMANCE MEASUREMENT
SYSTEM
Individual Metrics
• Cakupan sempit
• Dapat diwujudkan secara kuantitatif ataupun
kualitatif dan didefinisikan dengan jelas dengan
suatu acuan
– Masuk akal dan dimengerti
– Value based
– Numerik maupun nominal dan dibandingkan dengan
suatu acuan
– Tidak menciptakan konflik antar fungsi dalam suatu
organisasi
Beberapa Hal Penting Terkait Metric

• Jumlah metric dalam suatu sistem pengukuran


kinerja bisa banyak
• Tiap metrik harus didefinisikan dengan jelas
Metric Definition Template
Metric attribute Explanation
Name Use exact name to avoid ambiguity
Objective The relation of metric with the organization objective must be
clear
Scope State the area of business or parts of the organization that are
included
Target Benchmarks must be determine in order to monitor progress
Equation The exact calculation of the metric mus be known
Units of measure What is/are the unit used
Frequency The frequency of recording and reporting the metric
Data Source The exact data source involveed in calculating a metric value
Owner The responsible person for collecting data and reporting the metric
Drivers Factor that influence the performance i.e. organization units,
events, etc.
Comments Outstanding issues regarding the metric
Fokus Metrik
• Fokus pada Kinerja Finansial
• Fokus pada kinerja operasional
– Mengukur kinerja dalam satuan waktu, output, dsb.
• Banyak proses diukur dalam satuan non-finansial
– Lead time dan waktu setup diukur dalam satuan waktu
– Tingkat persediaan diukur dalam unit
– Kualitas sebuah proses diukur dalam persentase output
yang diluar batas spesifikasi
– Dari segi waktu metrik digunakan untuk mengukur masa
lalu atau memprediksi kinerja masa datang
• Kebanyakan metric finansial mengukur kinerja
masa lalu (ROI, net profit per employee)
• Predictive metric biasanya digunakan untuk
keperluan prevent dan perbaikan
TIPOLOGI METRIC

OUTCOME PREDICTIVE
ROA (Return on Assets) Biaya lembur per Jam orang
(untuk memprediksi FINANSIAL
kekurangan anggaran)

METRIC
FOCUS Lead Time Jumlah sub-proses dan set-
up (untuk memprediksi lead NON
time)
FINANSIAL
Metric Sets
• Kumpulan beberapa metrics membentuk metric set
• Kumpulan ini penting untuk memberikan info kinerja suatu
subsistem
– Contoh: kinerja persediaan tidak cukup dijelaskan oleh satu metrik
• Ongkos simpan, turnover, akurasi pencatatan persediaan
• Tujuan yang ditetapkan di level organisasi yang lebih tinggi harus
terwujud dan didukung oleh metrik yang ada di masing-masing
proses supply chain
• Sistem pengukuran kinerja juga harus menjadi jembatan
koordinasi antar metrik
• Dengan koordinasi yang baik maka konflik antar proses maupun
bagian dapat dihindarkan
Pendekatan Proses
• Dalam supply chain manajemen menghendaki
adanya integrasi antar fungsi
• Sehingga pengukuran kinerja semestinya
dilakukan dengan pendekatan proses
• Proses: adalah kumpulan aktivitas yang melintasi
waktu dan tempat, memiliki awal dan akhir, serta
input dan output secara jelas
• Suatu proses atau aktivitas membutuhkan sumber
daya sebagai input, melakukan penambahan nilai
Metrik Kinerja Supply Chain
1. Ongkos
2. Waktu
3. Kapasitas
4. Kapabilitas
5. Produktivitas
6. Utilisasi
7. Outcome

Anda mungkin juga menyukai