Anda di halaman 1dari 5

Praktikum HF dan Antena

Pengenalan Antena
Tanggal : 26 September 2011

Disusun Oleh Danuar Trianur Rohman 091331039 3B-1

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2011

PENGENALAN ANTENA

A. Pendahuluan
Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel. Karena merupakan perangkat perantara antara media kabel dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan media kabel pencatunya. Dalam perancangan suatu antena, baberapa hal yang harus diperhatikan adalah : - bentuk dan arah radiasi yang diinginkan - polarisasi yang dimiliki - frekuensi kerja, - lebar band (bandwidth), dan - impedansi input yang dimiliki.

B. Fungsi Utama Antena


1. Matching Device Sebagai perantara kabel ke udara bebas, biasanya untuk mengetahui karakteristik sinyal. Hal yang perlu diperhatikan: a. VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) Merupakan perbandingan gelombang datang dan pantul Rumus : VSWR = VMax/VMin b. Return Loss Merupakan redaman pada sinyal pantul Rumus : RL = -20 log || = Vrefl/Vinc , merupakan koefisien pantul Nilai dan RL pada saat rangkaian : Open (Sinyal yang masuk akan dipantulkan seluruhnya) = 1, RL = 0 dB Short (sama halnya ketika open circuit) = -1, RL = 0 dB

Match (Tidak ada sinyal yang dipantulkan) = 0, RL = dB

2. Directional Device Untuk mengarahkan gelombang energy magnetic, sehingga kita bisa mengetahui pola radian antenna. Pola radiasi, pola yang menggambarkan kekuatan radiasi antena pada arah horizontal dan/atau vertical. Bisa juga diartikan sebagai bentuk sebaran energy gelombang elektromagnetik yang dibangkitkan oleh antenna sebagai fungsi koordinat ruang. Macam macam koordinat ruang: a. Koordinat Kartesian = titik dinyatakan oleh (x, y, z), digunakan untuk pemetaan b. Koordinat Bola = titik dinyatakan oleh (r, , ), digunakan untuk koordinasi radiasi c. Koordinat Tabung = digunakan untuk saluran

C. Antena dipole /2
Antena dipole /2 terdiri dari suatu kawat tipis yang pusatnya merupakan terminal, tempat titik catu saluran transmisi ke generator. Arus yang mengalir melewati kawat dipole tersebut, mempunyai distribusi yang simetris terhadap tengah dipole, yaitu maksimum pada bagian tengahnya dan pada kedua ujung akhirnya arus akan menjadi nol. Contoh visualisasi Antena dipole /2

Pola Radiasi Dipole


Pola radiasi dari dipole setengah panjang gelombang menyerupai bentuk kue donat

Dilihat dari samping

Dilihat dari samping

Dilihat dari atas

F (, ) =

0 0 2

D. Permasalahan pada Antena


Biasanya sering kali antena yang telah kita ukur kepresisiannya masih terdapat kesalahan, berikut ini akan dijelaskan mengenai permasalahan umum pada ukuran panjang antena. Contoh : kita ingin membuat antena /2 dengan f = 150 MHz

Z/2 Gambar

=1m disamping merupakan

daerah kerja dari antena dipole /2 yang mempunyai frek. 150 MHz, dan akan maksimum (optimal) pada -20dB

Jadi kita memerlukan panjang antena 1 m. akan tetapi, dengan panjang 1 m masih memiliki masalah salah satunya adalah impedansi saluran dari /2 Impedansi salurannya yaitu : Z/2 = (73 + j42,5) Pada nilai impedansi tersebut terdapat nilai imajiner (berupa reaktansi). Nilai imajiner ini sebenarnya akan mengganggu sinyal yang masuk dan respon frekuensinya akan buruk. Oleh sebab itu perlu dihilangkan. Kita rubah menjadi: Z0,47 = 68 Nilai tersebut masih dianggap sama karena radiasinya hanya berubah sedikit. Efeknya titik maksimumnya akan berada di -16 dB.

E. Kesimpulan Sebelum kita membuat antena, terlebih dahulu kita harus mempertimbangkan pengaruh luar dari antena itu sendiri. Hal ini disebabkan pengukuran yang kita lakukan kemungkinan masih memiliki kesalahan yang disebabkan oleh factor factor tertentu, diantaranya adalah impedansi dari antena.

Anda mungkin juga menyukai