DASAR TEORI
(sebagai tongkat atau kawat) untuk memancarkan dan menerima gelombang radio.
Antena adalah komponen utama dalam sistem WLAN. Antena bekerja dengan
Tipe antena menurut pancaran radiasinya dibagi menjadi dua tipe yaitu directional
dan omnidirectional/non-directional[2].
Adalah tipe antena yang memancarakan dan menerima sinyal dari satu
atau dua arah saja, keuntungan tipe directional penguatanya lebih besar.
Adalah tipe antena yang memancarkan dan menerima sinyal dari segala
arah[2].
Antena adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah sinyal listrik
Transduser karena dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Antena merupakan salah satu komponen atau elemen terpenting dalam suatu
Radio, Televisi, Radar, Ponsel, Wi-Fi, GPS dan juga Bluetooth. Antena diperlukan
baik bagi perangkat yang menerima sinyal maupun perangkat yang memancarkan
Pada umumnya Antena terdiri dari elemen atau susunan bahan logam yang
mengenai cara kerjanya, kita mengambil sebuah contoh pada sebuah Stasiun
melalui Mikrofon yang dapat mengubah suara menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik
sinyal RF-nya. Dari Rangkaian Pemancar Radio tersebut, sinyal listrik akan
Elektron yang terdapat dalam sinyal listrik tersebut bergerak naik dan turun
gelombang radio[11].
dipancarkan dan melakukan perjalanan secepat kecepatan cahaya. Pada saat ada
akan mengalir melalui Antena dan menyebabkan elektron bergerak naik dan
Berikut ini adalah simbol-simbol Antena yang sering digunakan dalam suatu
Rangkaian Elektronika.
Antena mikrostrip dapat didefenisikan sebagai salah satu jenis antena yang
mempunyai bentuk seperti strip atau potongan yang mempunyai ukuran sangat
Deschamps pada awal tahun 1950 dan baru dibuat pada sekitar tahun 1970 oleh
Munson dan Howell, dan merupakan salah satu antena gelombang mikro yang
digunakan sebagai radiator pada sejumlah sistem telekomunikasi modern saat ini
satu topik yang menarik di dalam berbagai aplikasi gelombang mikro, baik di
bidang akademis, industri, maupun penelitian. Hal ini disebabkan karena antena
Secara garis besar struktur dari antena mikrostrip terdiri dari tiga bagian,
yaitu : elemen peradiasi atau patch antenna (conductor), saluran transmisi dan
bidang pentanahan atau ground plane yang dapat dicetak pada satu atau lebih
ketebalan dari substrat, loss tangent yang merupakan rugi-rugi dielektrik dan Ɛr
tersebut[1].
Kinerja dan daya guna suatu antena dapat dilihat dari nilai parameter-
(gain). Selain itu parameter tersebut dapat diukur dengan menggunakan network
analyser[1].
tegangan minimum dalam pola tegangan berdiri. Fluktuasi level daya yang
nilai VSWR bervariasi antara 1 sampai ~ (tak terhingga). Semakin tinggi VSWR,
ditentukan frekuensi kerja (f) yang digunakan untuk mencari panjang gelombang
diruang bebas (𝜆0) : o (2.1)
l
r
Setelah nilai panjang gelombang di ruang bebas (𝜆0) diperoleh, maka panjang
c (2.2)
o
f
l (2.3)
ZL 60
W
Dimana :
berikut: [5]
𝑉 𝑀𝐴𝑋 1+Ι Γ Ι
VSWR = = (2.4)
𝑉 𝑀𝐼𝑁 1−Ι Γ Ι
Keterangan :
Г = Koefisien refleksi
Keterangan:
merepresentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi. Berikut contoh dari
Return loss adalah hilangnya daya karena karena tidak sepadan-nya beban.
Hilangnya daya dikenal sebagai return loss dan dapat dinyatakan pada rumus
0 dan Return loss = ∞ dB tidak ada daya yang direfleksikan jika Γ = 1 Return
loss-nya 0 dB berarti semua daya dipantulkan Untuk nilai return loss yang
Nilai return loss yang baik adalah dibawah -9,54 dB, sehingga dapat
dengan gelombang yang dikirimkan atau dengan kata lain, saluran transmisi sudah
dalam keadaan matching. Dengan demikian frekuensi kerja dari antena yang baik
adalah ketika return loss nya bernilai lebih kecil atau sama dengan -9,54 dB. Nilai
parameter ini menjadi salah satu acuan untuk melihat apakah antena sudah dapat
bekerja pada frekuensi yang diharapkan atau belum. Namun demikian ada
2.3.3 Bandwidth
data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah jaringan. bandwidth
frekuensi atas dari suatu antena sudah diketahui. Frekuensi bawah adalah nilai
frekuensi awal dari frekuensi kerja antena, sedangkan frekuensi atas merupakan
nilai frekuensi akhir dari frekuensi kerja antena, namun demikian pada saat
perancangan dapat juga disepakati bahwa frekuensi atas atau frekuensi bawah
keterangan:
karena bersifat relatif lebih konstan terhadap frekuensi. Selain itu bandwidth
antena mikrostrip juga dapat dipresentasikan sebagai jangkauan frekuensi antara
kenaikan nilai VSWR (S) dari satu sampai batas nilai yang dapat ditoleransi.
besaran dari faktor kualitas (Q0) dan VSWR (S) yang diinginkan dan dinyatakan
𝑆−1
𝐵𝑊 = (2.8)
𝑄0√𝑆
Pada antena mikrostrip, ada beberapa jenis bandwidth yang biasanya digunakan
dalam keadaan matching dengn saluran pencatu. Hal ini terjadi karena
frekuensi. Nilai matching ini dapat dilihat dari return loss dan VSWR.
dapat dicari.
polarisasi (linier atau melingkar) masih terjadi. Nilai axial rasio untuk
mudah, tapi total radiasi daya pada antena sebenarnya sulit untuk didapatkan.
Gain antena didefinisikan sebagai rasio intensitas radiasi dalam arah tertentu dari
antena dengann total daya input diterima oleh antena dibagi dengan 4π. Jika arah
Keterangan:
Ada 2 jenis parameter gain, yaitu absolute gain dan relative gain. Absolute
pada arah tertentu dengan intensitas radiasi yang diperoleh jika daya yang
berhubungan dengan daya yang diradiasikan secara isotropik sama dengan daya
perolehan daya pada sebuah arah dengan perolehan daya pada antena referensi
pada arah yang direferensikan juga. Daya masukan harus sama diantara kedua
antena itu. Akan tetapi, antena referensi merupakan sumber isotropik yang
4𝜋𝑈(𝜃,∅)
G = 𝑃 𝑖𝑛 (𝑙𝑜𝑠𝑠𝑙𝑒𝑠𝑠) (2.11)
dipole standar) yang sudah diketahui nilai gainnya (Stutzman, 1981: 39).
𝐺 = 𝜂 x Dtotal (2.12)
PU
G 1,64
PR
(2.13)
Dengan
𝜂 = efisiensi antena
intensitas radiasi sebuah antena pada arah tertentu dengan intensitas radiasi rata-
rata pada semua arah. Intensitas radiasi rata-rata sama dengan jumlah daya yang
diradiasikan oleh antena dibagi 4π. Jika arah tidak ditentukan, arah intensitas
radiasi maksimum merupakan arah yang dimaksud. Keterarahan ini dapat dihitung
𝑈 4 𝜋𝑈
D = 𝑈0 = 𝑃 𝑟𝑎𝑑 (2.16)
𝑈 𝑚𝑎𝑥 4 𝜋𝑈 𝑚𝑎𝑥
Dmax = D0 = 𝑈0
= 𝑃 𝑟𝑎𝑑
(2.17)
Dimana :
D = Keterarahan
D0 = Keterarahan Maksimum
U = intensitas radiasi
Apabila arah sudah ditentukan maka dapat digunakan rumus sebagai berikut :
1 2 𝑁−𝑚
D susun = [𝑁 + 𝑁 ∑𝑁=1
𝑀=1 sin 𝑚𝛽𝑑 cos 𝑚𝛼]-1 (2.18)
𝑚𝛽𝑑
Dimana :
N = jumlah elemen
2𝜋√𝜀 𝑒𝑓𝑓
β= (derajat)
𝜆0
intensitas radiasinya pada suatu arah tertentu terhadap intensitas radiasi sumber
isotropis.
120W 2 2
I1 (2.19)
90 0 2
Dari nilai 𝐼1 maka didapat dihitung besarnya nilai directivity single slot dari
antena mikrostrip ini. Adapu besar nilai directivity dapat dihitung dengan
4W 2 2
D
02 I 1 (2.20)
dengan :
D = directivity (dB)
I = intensitas radiasi maksimum (watt)
Nilai keterarahan sebuah antena dapat diketahui dari pola radiasi antena
tersebut, semakin sempit main lobe maka keterarahannya semakin baik dibanding
main lobe yang lebih lebar. Nilai keterarahan jika dilihat dari pola radiasi sebuah
Dsusun 2D (2.21)
Secara garis besar saluran pencatu untuk antena mikrostrip dapat dibagi
tersebut ada beberapa kekurangan yang terdapat pada pencatuan ini, seperti : [1]
a. Sangat sulit jika antena mikrostrip disusun secara array dalam jumlah yang
cukup banyak.
b. Antena mikrostrip mempunyai pita frekuensi atau bandwith yang sempit hanya
sekitar 2%-5%.
Ada dua macam saluran transmisi yang digunakan pada teknik pencatuan
secara tidak langsung, yaitu : saluran mikrostrip dan saluran coplanar waveguide
waveguide mempunyai kelebihan untuk dapat dihubungkan secara seri dan paralel
Pada dasarnya saluran pencatu untuk antena mikrostrip dapat dibagi menjadi
2, yaitu pencatuan secara langsung (direct coupling) dan pencatuan secara tidak
terdapat pada pencatuan ini, seperti sangat sulit apabila antena mikrostrip disusun
secara array dan antena mikrostrip akan menghasilkan pita frekuensi atau
bandwidth yang sempit sekitar 2%-5%. Dengan kekurangan ini maka dalam
penyolderan[1].
2.5.1 Pencatuan secara langsung (direct coupling)
kali digunakan sebagai pencatu untuk antena mikrostrip, adapun keuntungan dari
pencatuan ini adalah sangat sederhana dalam teknik pencatuanya, dimana patch
beberapa kelemahan seperti sangat sulit jika akan dipabrikasi secara array dan
tidak ada kontak langsung antara saluran transmisi dengan elemen peradiasinya.
Ada dua teknik pengkopelan yang biasanya digunakan pada pencatuan ini, yaitu
proximity coupling yang diperkenalkan oleh pozar, Grunoau dan wolf pada tahun
1986[1].
biasanya terdapat pada permukaan yang sama dengan patch dan terhubung secara
langsung dengan patch pada salah satu tepinya. Dengan tetap berada pada
permukaan yang sama dengan patch, saluran dapat diletakkan pada posisi yang
berdekatan dengan patch dengan menyisakan sedikit celah antara ujung saluran
dan antena. Biasanya penggandengan ini bernilai kecil, sehingga pendekatan ini
langsung[1].
Jika saluran diletakan pada posisi yang lebih rendah dari patch, lebih
sangat kuat. Pada pendekatan ini digunakan dua buah substrat, dimana patch
seluruhnya. Saluran mikrostrip dietsa pada substrat bagian bawah dan tetap
lebar patch dan berjarak s dari tepi patch. Mekanisme penggandengan yang
titik pada saluran pencatu tepat pada tepi patch ditunjukan pada gambar.
saluran patch. Besar penggandengan tergantung dari dua faktor, yaitu jarak s dan
lebar patch w. Penggandengan akan meningkat ketika jarak s bertambah dan
Coupled[1]
penggandengan celah (aperture coupled), antara lain adalah bandwidth lebih lebar
dan mempunyai tingkat isolasi antara antena dan saluran transmisi yang lebih
baik. Dengan teknik pencatuan ini, memungkinkan antena mikrostrip dan saluran
transmisi dioptimasi secara terpisah dengan menggunakan bahan substrat yang
berbeda. Konfigurasi dasar dari sebuah antena mikrostrip yang terhubung secara
tergandeng celah (aperture coupled) seperti terlihat pada gambar , susunan antena
terdiri atas dua buah atau lebih substrat dielektrik bagian atas sedangkan saluran
transmisi berada pada permukaan bawah dari substrat dielektrik bagian bawah.
Elemen peradiasi dan saluran transmisi dipidsahkan oleh bidang pentanahan dan
digandeng (coupled) dengan sebuah celah (slot atau aperture) pada bidang
bentuk antena mikrostrip, seperti : bentuk segi empat, lingkaran, cincin, dan
segitiga sama sisi. Bentuk segiempat dan lingkaran merupakan bentuk antena
untuk bentuk cincin diperlukan dua buah antena mikrostrip berbentuk lingkaran
segitiga sama sisi merupakan bentuk antena mikrostrip dengan luas bidang
atau disebut patch circular. Mikrostrip patch circular memiliki performa yang
sama dengan antena mikrostrip patch segi empat. Pada aplikasi tertentu, seperti
Antena mikrostrip kotak adalah antena dengan bentuk patch kotak atau
square. Salah satu jenis patch antena mikrostrip yang paling sering digunakan
dalam perancangan antena mikrostrip adalah bentuk bujur sangkar atau segi empat
panjang. Karena ketebalan substrat jauh lebih tipis daripada panjang gelombang,
maka square patch dianggap sebagai bidang planar dua dimensi untuk lebih
telekomunikasi nirkabel saat ini. Kebutuhan akan antena semakin lama semakin
semakin meningkat. Antena yang dibutuhkan juga semakin lama semakin kompak
dan harus memiliki performa yang tinggi. Antena mikrostrip merupakan salah
satu jenis antena yang memenuhi kebutuhan ini. banyak aplikasi yang
pada komunikasi satelit, Wimax dan radar. Disamping itu, penggunaan antena
mikrostrip tidak hanya terbatas pada penggunaan satu frekuensi saja melainkan
dapat bekerja lebih dari satu frekuensi dan juga dapat di array untuk
parameter yang ada pada antena mikrostrip, berikut contoh aplikasi dari
yang bekerja pada dua frekuensi, perancangan antena mikrostrip array, baik untuk
antena mikrostrip.[1]
ini banyak digunakan para enginer untuk merancang alat dan mensimulasikanya,
merancang sebuah design yang akan kita gunakan. Pada penelitian ini penulis
sirkuit cetak ditemukan oleh seorang ilmuwan Austria yang bernama Paul Eisier
pada tahun 1963. Paul eisier menggunakan PCB pertama kalinya di sebuah
tahun setelah perang dunia kedua yaitu pada tahun 1948, Pcb mulai digunakan
PCB seperti kue lapis yang terdiri dari beberapa lapisandan dilaminasi menjadi
satu kesatuan. Ada yang berlapis satu tembaga (single sided) ada juga yang dua
lapisan (double sided) dan ada juga yang memiliki beberapa lapisan (multilayer
PCB).[12]
substrat yang paling sering digunakan adalah FR2 dan FR4. FR2 atau Flame
Resistant 2 adalah kertas bonding resin sintetis, yaitu bahan komposit yang terbuat
dari kertas yang diresapi dengan resin plastik formaldehidafenol. Sedangkan FR4
adalah anyaman fiberglas yang dilapisi dengan resin epoksi. FR4 memiliki daya
serap air yang rendah, properti isolasi yang bagus serta tahan panas hingga 140
derajat Celsius. Lapisan PCB selanjutnya adalah tembaga tipis yang dilaminasi ke
lapisan substrat dengan suhu tinggi tertentu dan perekat. Kemudian ada lapisan
tembaga dari hubungan kontak yang tidak sengaja.lapisan ini biasanya berwarna
hijau. [12]
2.10 Modem
merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa dan
sinyal informasi dari sinyal pembawa yang diterima sehinga informasi tersebut
dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan keduanya artinya
modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh
dua arah umumnya menggunakan modem seperti VSAT, Microwave Radio, dan
lain sebagainya. Namun istilah modem lebih dikenal sebagai perangkat keras yang
𝑐
W= (2.23)
(𝜀𝑟+1)
2 𝑓𝑟 √
2
Dimana :
W = lebar patch
relatif ditentukan dalam bentuk bilangan kompleks yang terdiri atas dua
𝜀𝑟+1 𝜀𝑟−1 ℎ
𝜀 𝑟𝑒𝑓𝑓 = + (1 + 12 ) -0.5 (2.24)
2 2 𝑤
Dimana :
ℎ = tinggi substrat
𝑤 = lebar patch
𝑐
L eff = (2.25)
2 𝑓𝑟 √𝜀 𝑟𝑒𝑓𝑓
Antena microstrip terdiri dari dua slot , yaitu slot radiasi dan
ground plane. Kedua slot ini dipisahkan oleh transmission line dengan
sebagai akibat adanya sisi yang terbuka. Akibat adanya fringging effect,
pada setiap sisi dengan suatu jarak yang dinyatakan dengan ΔL dapat
Dimana :
ℎ = tinggi substrat
𝑤 = lebar patch
L = L eff - 2 ΔL (2.27)
perancangan ground pada antena mikrostrip yang akan dibuat, untuk menentukan
Dimana :
h = tinggi substrat
L = panjang patch
W = lebar patch
digunakan software Txline 2003. Dengan software ini kita dapat menghitung
saluran pencatu pada antena mikrostrip dengan memasukan nilai parameter dari
antena yang kita buat, seperti frekuensi kerja antena, tebal substrat dan konstanta
Antena yang akan dirancang pada Tugas Akhir ini adalah antena microstrip
dengan frekuensi kerja 1,8 GHz. Untuk perancangan awal dari dimensi antena
8.794 x109
a
r
(2.30)
frx109
Keterangan :
a = panjang jari-jari ( mm )
fr = frekuensi kerja antena ( Hz )
r = Konstanta dielektrik substrat
Untuk mendapatkan antena mikrostrip dengan gain lebih besar maka antena
mikrostrip dirancang secara array. Jarak antar elemen pada antena yang dirancang
pada penelitian ini adalah seperempat panjang gelombang (d = λ/4). Jarak antar
elemen ini dapat diatur untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal yaitu untuk
meningkatkan magnitude hasil simulasi pola radiasi agar lebih besar dari yang
dihasilkan pada rancangan elemen tunggal. Adapun jarak antar elemen didapat
c
d
4f (2.31)
Dimana,:
c = kecepatan cahaya