ABSTRAK
Antena mikrostrip adalah antena yang dibuat menggunakan bahan substrat FR-4 dimana elemen
peradiasi (patch) menempel di atas elemen pentanahan (ground plane) yang diantaranya terdapat
elemen substrat (substrate) berupa bahan dielektrik. Pada penelitian antena mikrostrip dirancang
dalam bentuk susunan 1x2, 1x4, 1x8, 1x16 susun patch persegi pada rentang frekuensi 4 – 5 GHz
untuk mendapatkan beanwidth maksimum 100. Perancangan antena menggunakan bahan material
substrat FR-4 dengan ketebalan material substrat sebesar 1,6 mm. Hasil simulasi pengukuran
antena mikrostrip diperoleh frekuensi tengahnya adalah 4,7108 GHz, dengan rentang frekuensi
4,588 – 4,7833 GHz, bandwidth sebesar 197,8 MHz, return loss sebesar -25,945 dB, nilai VSWR
sebesar 1,105, nilai gain yang didapat sebesar 13,86 dB, dan nilai beamwidth sebesar 4,40.
Gambar 2.3 Struktur Antena Mikrostrip Gambar 2.5 Daerah Radiasi Antena
2.3 Elemen Peradiasi Antena Pada daerah farfield ada beberapa parameter
Peradiasi atau patch radiator merupakan yang menunjukkan kinerja antena seperti
komponen utama dari suatu antena frekuensi kerja, bandwidth, impedansi
mikrostrip, dimana pola propagasi masukan, return loss, pola radiasi,
gelombang elektromagnetik akan beamwidth, gain, dan directivity.
dipancarkan pada ruang bebas atau udara.
Ada beberapa model patch antena yang Karakteristik dari pola radisi ditentukan oleh
dapat digunakan pada ruang bebas. yaitu bentuk permukaan dari antena dan juga oleh
mikrostrip patch antena, mikrostrip dipole, distribusi arus pada permukaan tersebut
printed slot antena, dan mikrostrip traveling- seperti pada gambar 2.6 di bawah ini [16] :
wave antena [6].
Dimana :
G : Gain antena (dB)
A : Area dari permukaan antena (m)
ηeff : Efisiensi radiasi dari antena (rad)
Aeff : Area efektif dari antena (m)
λ : Panjang gelombang (m)
Agar daya yang diradiasikan oleh antena Gambar 2.7 Rentang Frekuensi Bandwidth
dapat optimal, maka impedansi sumber
harus sama dengan impedansi dari antena. Dengan melihat gambar 2.7 bandwidth yang
Jika impedansi dari antena dengan sumber dapat dicari dengan menggunakan
isotropik tidak sesuai maka sebagian dari persamaan (2.5) di bawah ini : [11]
daya yang akan dipantulkan kembali akan
membentuk gelombang berdiri, nilai dari 𝐵𝑊 = 𝑓2 − 𝑓1 ………………………...(2.5)
gelombang berdiri yang terbentuk dapat
dihitung dengan menggunakan koefisien Dimana :
refleksi (Γ) atau Voltage Standing Wave f2 : Frekuensi tertinggi (Hz)
Ratio (VSWR), yang dapat dinyatakan f1 : Frekuensi terendah (Hz)
seperti pada persamaan 2.2 dan 2.3 [17] :
𝑍 −𝑍
2.6 Dimensi Antena
Γ = 𝑍𝐿 +𝑍0 ……………………………..(2.2) Dalam mencari bentuk dimensi antena
𝐿 0
Dimana : terlebih dahulu harus mengetahui parameter
ZL : Impedansi beban (antena) (Ω) bahan yang digunakan seperti tebal substrat
Z0 : Impedansi karakteristik (Ω) (h), konstanta dielektrik (ɛr), tebal
konduktor (t), dan rugi-rugi yang dimiliki
1+|Γ| oleh bahan.
𝑉𝑆𝑊𝑅 = 1−|Γ| …..……………………(2.3)
Setelah parameter bahan ditentukan
Return loss adalah perbandingan antara selanjutnya menghitung panjang antena
amplitudo gelombang yang dipantulkan mikrostrip untuk mengetahui nilai
terhadap amplitudo gelombang yang bandwidth agar sesuai. Jika panjang antena
dikirimkan. Nilai return loss dapat terjadi terlalu pendek maka berpengaruh terhadap
karena adnya ketidaksesuaian saluran nilai bandwidth yang sempit. Jika terlalu
transmisi dengan beban. Untuk menghitung panjang maka bandwidth semakin lebar,
nilai return loss menggunakan persamaan namun berakibat terhadap efisiensi radiasi
(2.4) : [17] menjadi lebih kecil. Untuk mengetahui
panjang dan lebar antena mikrostrip dapat
RL = -20 Log |Γ| ………..…… (2.4) menggunakan persamaan (2.6) berikut : [3]
𝑐
Bandwidth pada suatu antena didefinisikan 𝑤= ………………………….(2.6)
𝜀 +1
sebagai rentang frekuensi dimana 2𝑓0 √ 𝑟
2
berhubungan erat satu sama lain dengan Dimana :
beberapa karakteristik tertentu. Untuk w : Lebar konduktor (mm)
menentukan frekuensi kerja yaitu dengan ɛr : Konstanta dielektrik relatife (V/m)
impedance bandwidth dimana frekuensi c : Kecepatan cahaya di ruang bebas
kerja berdasarkan karakteristik impedansi (3 x 108 m/s)
atau return loss sehingga rentang frekuensi f0 : Frekuensi kerja antena (Hz)
antena mikrostrip susun patch persegi 1x4 Gambar 3.6 Antena Mikrostrip Susun Patch
masih belum menunjukkan beamwidth < Persegi 1x16
100. Sehingga selanjutnya akan dibuat
antena mikrostrip susun patch persegi 1x8 Berdasarkan hasil simulasi gain dan
agar diperoleh parameter antena sesuai yang beamwidth untuk susun patch persegi 1x16
diharapkan. yang diperoleh parameter gain sebesar 13,86
dB dan beamwidth 4,40 yang menjadi acuan
3.8 Perancangan Antena Mikrostrip pada penelitian ini.
Susun Patch Persegi 1x8
Perlakuan untuk antena susun patch persegi 3.10 Rekap Hasil Simulasi
1x8 sama seperti pada antena susun patch Berdasarkan pada tabel 3.1 yang diperoleh
persegi 1x4. Komponen pencatu disesuaikan dari hasil simulasi antena mikrostrip susun
dengan susun patch persegi 1x8. dengan patch persegi parameter - parameter yang
begitu diharapkan dapat memperbaiki menunjukkan kelayakan untuk diaplikasikan
parameter beamwidth. perubahan bentuk pada radar altimeter adalah hasil simulasi
array 1x8 antena mikrostrip dijelaskan pada rancangan antena 1x16 elemen parameter
gambar 3.5 berikut ini : yang diperoleh sudah sesuai dengan acuan
penelitian ini dengan frekuensi yang didapat
pada frekuensi tengahnya adalah 4,7108
GHz, dengan range frekuensi 4,5855 -
4,7833 GHz, impedance bandwidth sebesar
197,8 MHz, return loss sebesar -25,945 dB,
nilai VSWR sebesar 1,105, nilai gain yang
didapat sebesar 13,86 dB, dan nilai
Gambar 3.5 Antena Mikrostrip Susun Patch beamwidth sebesar 4,40.
Persegi 1x8
Dari data-data yang telah dipaparkan di atas,
Pada hasil simulasi beamwidth yang diketahui bahwa pada rancangan antena
dihasilkan masih kurang dari <100. Sehingga mikrostrip susun patch persegi 1x16 elemen
dilakukan kembali perbaikan terhadap sudah mampu untuk diaplikasikan pada
parameter beamwidth dengan merancang radar altimeter dengan beamwidth yang
antena mikrostrip susun patch persegi 1x16. dihasilkan dibawah 100. Karena parameter
terpenting pada radar altimeter adalah
3.9 Perancangan Antena Mikrostrip parameter beamwidth, semakin kecil
Susun Patch Persegi 1x16 beamwidth yang dihasilkan maka semakin
Berdasarkan simulasi array 1x2, 1x4, 1x8, baik arah radiasi yang dipancarkan. Pada
semakin banyak jumlah elemen maka nilai tabel 3.1 di bawah ini adalah rekap hasil
beamwidth semakin menyempit. Sehingga simulasi antena mikrostrip susun patch
pada simulasi antena mikrostrip susun patch persegi.
persegi 1x16 diharapkan menghasilkan nilai
beamwidth <100.
-10
Perbandingan hasil simulasi dan pengukuran
-15
ditunjukan pada gambar 4.5 berupa grafik
-20 seperti di bawah ini :
-25
-30
0
-35
Frekuensi (GHz) -5
-25
Dapat dilihat dari gambar 4.3 dimana pada
-30
return loss < -10 dB (VSWR ≤ 2) bandwidth Pengukuran
antena pada rentang frekuensi 4,566 – 4,796 -35
GHz dengan nilai return loss yang diperoleh Frekuensi (GHz)
pada frekuensi tengah 4,745 GHz sebesar -
31,67 dB dan bandwidth 230 MHz. Gambar 4.5 Perbandingan Nilai Return
menggunakan persamaan 2.13 yaitu : Loss Hasil Simulasi dengan Pengukuran