Anda di halaman 1dari 9

MICROWAVE DEVICES

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika dan Teknologi
Semikonduktor

Nama : Farida Usriyah


NIM : 4211412047

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unniversitas Negeri Semarang
2015

1. PENDAHULUAN
Gelombang

mikro merupakan

radiasi elektromagnetik. Radiasi

salah

satu

yang

termasuk

elektromagnetik berbentuk gelombang

dalam

elektromagnetik,

yaitu gelombang yang dalam perambatannya tidak membutuhkan medium. Radiasi


elektromagnetik ini meliputi gelombang radio, gelombang mikro (microwaves), radiasi infrared, gelombang UV, sinar X, dan sinar Y, yang mana semua radiasi tersebut memiliki
persamaan, yakni sama-sama membentuk spektrum elektromagnetik yang bergerak dengan
kecepatan cahaya. Perbedaannya adalah pada panjang gelombangnya. Panjang gelombang
ialah jarak yang ditempuh sebuah gelombang untuk membentuk satu siklus yang sempurna.
Panjang gelombang terkait dengan jumlah energi yang dibawa oleh gelombang. Gelombang
mikro merupakan sistem pelaksanaan hubungan komunikasi dengan pemancar radio dengan
menggunakan gelombang-gelombang yang pendek (mikro). Gelombang mikro ini bergerak
dalam satu arah garis lurus (one point line-of-sight) dan mempunyai panjang gelombang
yang lebih pendek dibandingkan dengan sistem radio komunikasi biasa.
Cara kerja gelombang mikro
Stasiun gelombang mikro bekerja dengan bantuan dari antenna, perangkat penerima, dan
peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk transmisi data komunikasi dengan gelombang
mikro. Sinyal gelombang mikro dapat melakukan transmisi data dengan kecepatan mencapai
45 Mbps, namun karena sinyal gelombang mikro ini bergerak dalam satu arah garis lurus,
maka baik pemancarnya (transmitter) maupun penerimanya (receiver) harus berada dalam
satu garis pandang (one point line of sight). Sehingga pemasangan pusat dari gelombang
mikro ini harus diperhatikan sekali letak dan posisinya untuk menghindari kemungkinan
gangguan. Maka dari itu stasiun gelombang mikro seringkali ditempatkan di puncak-puncak
gedung, menara, ataupun gunung.
Kegunaan Microwave
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik sangat luas dalam kehidupan sehari hari.
gelombang

mikro

dimanfaatkan

pada RADAR (Radio

Detection

and

Ranging). RADAR digunakan untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan
gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz.

pemanasan
Kita tentu tidak asing dengan nama microwave oven yang sehari-hari kita pakai untuk
memanaskan makanan. Microwave oven menggunakan gelombang mikro dalam band
frekuensi ISM sekitar 2.45 GHz. Food processing hanyalah salah satu contoh saja yang
sederhana.

Telekomunikasi
Bagi yang senang memanfaatkan fasilitas hotspot tentunya tidak asing dengan WiFi yang
menggunakan band frekuensi ISM. Begitu juga yang gemar menggunakan bluetooth untuk
transfer file antara handphone atau handphone dnegan komputer. Operator telekomunikasi
juga memanfaatkan gelombang mikro untuk komunikasi antara BTS ataupun antara BTS
dengan pelanggannya. di Eropa khususnya di Jerman sudah jarang terlihat penggunaan
gelombang mikro untuk komunikasi dengan metode WDM antara BTS dengan BSC.
Jaringan backbone komunikasi sudah memakai jarinagn fiber optis. Untuk komunikasi ke
end user pada sistem selular tetap menggunakan gelombang mikro. Untuk di indonesia pada
tower2 operator telekomunikasi sangat sering kita jumpai antena directional untuk
komunikasi antara BTS . Untuk komunikasi ke end user operator GSM di indonesia memakai
frekuensi di sekitar 800 MHz, 900MHz dan 1800MHz.

Radar dan navigasi


Radar juga memakai gelombang mikro untuk mendeteksi suatu object. Sesuai dengan

namanya radio detection and ranging, radar memanfaatkan pantulan gelombang dari object
tersebut untuk pendeteksian. meskipun sinyal sangat lemah tetapi dapat dikuatkan kembali
sehingga object bisa terdeteksi. Radar biasa dipergunakan untuk mendeteksi benda bergerak.
Pantulan tersebut berasal dari polarisasi horizontal, vertical maupun circular. Waktu antar
transmit dan receive itu yang dipergunakan untuk mengitung jarak objek tersebut. pada
sistem radar, pengolahan sinyal memainkan peranan yang penting untuk mengurangi
interferens. Radar memancarkan dan menerima sinyal pantulan secara bergantian dengan
sistem switch.Begitu juga dengan sistem GPS. GPS mempunyai prinsip yang mirip dengan
radar. setiap satelit secara periodis mengirimkan pesan yang isinya adalah waktu pengiriman
pesan dan informasi orbit satelit. receiver GPS akan menghitung jarak receiver dengan

setiap satelit yang mengirimkan pesan2 tersebut. Dengan membandingkan jarak antara
beberapa satelit ini dapat ditentukan letak gps receiver tersebut.
Pita Frekuensi Gelombang Mikro
Frequency gelombang micro yaitu di atas 3 GHz (3x10^9 Hz) Gelombang ini tidak dapat
dilihat mata kita karena panjang gelombangnya (walaupun sangat kecil dibanding
gelombang radio) jauh lebih besar dari panjang gelombang cahaya (diluar spektrum sinar
tampak). Keduanya sama-sama terdapat dalam spektrum gelombang elektromagnetik.
Panjang gelombang cahaya berkisar antara 400-700 nm (1 nm = 10-9 m); sedangkan kisaran
panjang gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 cm = 10-2m).
Dalam perangkat telekumunikasi seperti pada radio terdapat band frekuensi. Band adalah
bagian kecil dari spectrum dari radio komunikasi frekuensi, dimana saluran biasanya
digunakan atau disisihkan untuk tujuan yang sama.
Di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer bumi begitu besar
bahwa atmosfer secara efektif buram, sampai menjadi transparan lagi dalam dekat
inframerah rentang jendela dan optic frekuensi.
Untuk mencegah interferensi dan memungkinkan untuk efisiensi penggunaan spectrum
radio, layanan serupa yang dialokasikan dalam band. Sebagai contoh penyiaran, mobile
radio, atau perangkat navigasi, akan dialokasikan dalam tidak tumpang tindih rentang
frekuensi.
Masing-masing band memiliki dasar bandplan yang menentukan bagaimana akan
digunakandan dibagi, untuk menghindari gangguan dan untuk mengatur protocol untuk
kompatilitas dari pemancar dan penerima.
Sebagai masalah konvensi, band dibagi pada panjang gelombang 10 meter atau frekuensi
dari 3 x 10 hertz. Sebagai contoh, 30 MHz atau 10 m membagi gelombang pendek (lebih
rendah dan lebih lama) dari VHF ( lebih pendek dan lebih tinggi). Ini adalah bagian dari
spectrum radio, dan yang tidak alokasi frekuensi.

DIODA TUNNEL
Dioda p-n junction yang telah dibahas sebelumnya memiliki konsentrasi ketidakmurnian 1
banding 108. Dengan doping sebanyak ini, depletion layer yang menimbulkan potential
barrier pada junction, memiliki lebar dalam ukuran mikron. Potential barrier menahan aliran
arus carrier antar kedua sisi junction. Jika konsentrasi ketidakmurnian bahan dioda sangat
tinggi, misalnya 1 banding 103 (sebanding dengan kerapatan 1019 cm-3), karakteristik dioda
akan berubah total. Dioda semacam ini pertama kali diperkenalkan tahun 1958 oleh Esaki,
yang memberikan penjelasan teoritik yang benar mengenai karakteristik volt-amper-nya.
Fenomena Tunneling

Lebar junction barrier berbanding terbalik terhadap akar konsentrasi ketidakmurnian,


sehingga lebar junction barrier pada tunnel diode akan tereduksi hingga nilainya kurang dari
100 (10-6 cm). Ketebalan ini hanya sekitar seperlimapuluh panjang gelombang cahanya
tampak.Telah diketahui bahwa satu partikel harus paling tidak harus memiliki energi sebesar
potential-energy barrier untuk berpindah dari satu sisi dioda ke sisi lainnya. Namun, jika
barrier-nya

demikian

tipis

(seperti

pada

dioda

Esaki),

persamaan

Schrodinger

mengindikasikan adanya peluang besar bagi elektron untuk menembus barrier. Perilaku
mekanika-kuantum ini dinamakan tunneling (terobosan / terowongan), sehingga dioda yang
dibuat dengan ketidakmurnian-tinggi dinamakan dioda tunnel. Karakteristik volt-amper
dioda tunnel dapat dilihat pada gambar berikut.

Karakteristik dioda tunnel


Dari gambar di atas terlihat bahwa dioda-tunnel adalah konduktor yang sempurna jika diberi
bias mundur. Demikian juga untuk bias maju dengan nilai tegangan yang kecil (hingga 50
mV untuk Ge), resistansinya relatif kecil (sekitar 5 ohm). Pada arus puncak Ip yang

berhubungan dengan tegangan Vp, gradien bernilai nol. Jika V sedikit lebih besar dari Vp,
arus mengecil, konduktansi dinamik g = dI/dV bernilai negatif. Dioda-tunnel
memperlihatkan karakteristik resistansi negatif antara arus puncak Ip dan nilai minimum IV,
yang dinamakan arus lembah (valley current). Pada tegangan lembah VV dimana I = IV,
konduktansi kembali bernilai 0, dan di atas titik ini, resistansi kembali dan tetap bernilai
positif. Pada titik yang dinamakan peak forward voltage, VF, arus kembali mencapai nilai IP.
Jika tegangan diperbesar, arus akan melewati nilai IP.
Untuk arus dengan nilai antara IV dan IP, kurva memiliki tiga nilai tegangan, karena satu
nilai arus dalam area ini dapat dihasilkan oleh tiga macam tegangan. Karakteristik seperti ini
membuat dioda-tunnel menjadi sangat berguna pada rangkaian digital.
Gambar berikut menunjukkan simbol rangkaian standar untuk dioda-tunnel

Model arus-lemah (small-signal model) dioda-tunnel yang beroperasi pada area resistansinegatif ditunjukkan pada gambar 3.19b di atas. Resistansi negatif Rn memiliki nilai
minimum pada titik perubahan arus antara IP dan IV. Induktansi serial Ls tergantung pada
panjang kawat penghantar dan bentuk geometri paket dipol. Kapasitansi junction, C,
tergantung pada bvias dan biasanya diukur pada titik lembah. Nilai umum untuk parameterparameter dioda-tunnel ini pada arus puncak IP = 10 mA adalah Rn = -30 , Rs = 1 , Ls
= 5 nH, dan C = 20 pF.
Satu aplikasi yang menarik dari dioda tunnel adalah sebagai saklar kecepatan sangat tinggi.
Karena proses terobosan (tunneling) terjadi dengan kecepatan cahaya, respon transien hanya

dibatasi oleh kapasitansi shunt (kapasitansi junction dan perkabelan) dan arus pengendali
puncak. Waktu switching dalam order nanodetik hingga 50 ps dapat diperoleh melalui dioda
ini. Aplikasi ke dua dari dioda tunnel adalah sebagai osilator frekuensi tinggi (microwave).
Dioda tunnel komersial biasanya terbuat dari germanium atau galium arsenide. Sulit untuk
membuat dioda-tunnel silikon dengan rasio Ip/ IV yang tinggi. Tabel 3.1 diatas
menununjukkan beberapa karakteristik penting dari dioda jenis ini. Perhatikan bahwa galium
arseni de memiliki rasio Ip/ IV tertinggi dan selisih VF VP tertinggi (sekitar 1 V),
dibandingkan dengan germanium (sekitar 0,45 V). Arus puncak IP ditentukan oleh
konsentrasi ketidakmurnian (resistivitas) dan area junction . Untukaplikasi komputer,
sering digunakan dioda dengan IP antara 1 hingga 100 mA. Titik puncak ( V P, IP ), yang
berada dalam area tunneling , tidak terlalu sensitif terhadap temperatur. Namun, titik lembah
(VV, IV) yang dipengaruhi oleh arus injeksi, cukup sensitif terhadap temperatur.

Kelebihan yang dimiliki oleh dioda tunnel adalah murah, noise rendah, sederhana,
berkecepatan tinggi, imun terhadap lingkungan, dan berdaya rendah.
Kelemahan dioda- tunnel adalah selisih tegangan-keluaran rendah dan hanya merupakan
komponen-dua-terminal. Yang terakhir ini menye babkan tidak ada isolasi input-output,
sehingga menimbulkan kesulitan dalam disain rangkaian.

DAFTAR PUSTAKA
S. M. Sze, Ed., Modern Semiconductor Device Physics, Wiley, New York, 1998.
Arifin, Irwan. Elektronika 1.Jakarta. 2004
Tresna, Wildan. Perancangan Laser Osilator sebagai Sumber Gelombang Mikro yang
Tunable dan Stabil. LIPI. Serpong. 2011
Santoso, Budi. Gelombang dan Radio Frekuensi. Universitas Gunadarma. 2013

Anda mungkin juga menyukai