Anda di halaman 1dari 10

Propagasi Gelombang Radio

Posted on 07/03/2013 by MG
Propagasi Gelombang Radio
Propagasi
Propagasi adalah rambatan gelombang microwave melalui udara dari antena pemancar
ke antena penerima yang jaraknya bisa mencapai ribuan kilometer.
Transmisi gelombang radio dalam perambatannya mengalami redaman yang
mengakibatkan penurunan level daya di penerima. Path loss adalah fenomena yang
menurunkan level daya terima dengan jarak
karena refleksi, difraksi dan refraksi.Shadowing terjadi karena sinyal yang diterima
user merupakan gabungan dari lintasan langsung dan tidak langsung. Ketika user
bergerak dan akibat adanya obstacle yang menghalangi sebagian sinyal (seperti gedung,
pohon, bukit, dedaunan) menyebabkan penurunan daya terima user.
Sumber:
ANALISIS INTERSYSTEM HANDOVER PADA JARINGAN HSDPA DENGAN GPRS
Eka Dermalasari (111098017)
Library IT TELKOM Bandung
Sinyal elektromagnetik adalah suatu fungsi tehadap waktu, tetapi dapat juga dinyatakan
sebagai fungsi terhadap frekuensi; yaitu, sinyal terdiri dari komponen-komponen
dengan frekuensi beram.(Stallings, 2007).

Propagasi terdiri dari 3 metode yaitu:
- Propagasi Gelombang Ground (Ground Wave Propagation)
Karakteristiknya:
- Frekuensinya dibawah 2MHz
- Muka gelombang yang melambat dikarenakan arus EM
- Di induksikan ke bumi (miring ke bawah)
- Mengalami difraksi dan penyebaran dari atmosfir
- Propagasi Gelombang Udara (Sky Wave Propagation)
Aplikasi ini biasanya digunakan untuk aplikasi radio amatir.
Karakteristiknya:
- Frekuensinya 2 30 MHz
- Transmisi sinyal dibiaskan oleh ionosfir dipantulkan ke bumi
- Pantulan mengakibatkab sinyal diambil ribuan kilometer dari transmisi
Line Of Sight
Line of sight adalah jalur transmisi antara transmiter dan receiver tanpa halangan.
Konsep line of sight sangat kompleks jika diterapkan pada gelombang microwave,
sebagian besar karakteristik perambatan atau propagasi gelombang elektromagnetik
tergantung pada panjang gelombangnya.
- Line of Sight
Karakteristiknya:
- Frekuensi di bawah 30 MHz, dimana gelombang ground dan udara tidak beroperasi
- Tidak ada pembiasan dari ionosfir
Pengertian Polarisasi
Polarisasi adalah arah dari vektor medan listrik. Mengenali polarisasi antena amat
berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum
pada transmisi sinyal yang dikeluarkan oleh antena.
Spektrum Elektromagnetik
Spektrum Elektromagnetik adalah wilayah frekuensi dan panjang gelombang.
Gelombang elektromagnetik meliputi frekuensi maupun panjang gelombang yang
sangat lebar. Bagian spektrum elektromagnetik banyak dikenali oleh manusia adalah
cahaya, yang merupakan bagian spektrum elektromagnetik yang terlihat oleh mata.
Cahaya berada pada kira-kira frekuensi 7.5*1014 Hz dan 3.8*1014 Hz. (Stallings, 2007).
Radio menggunakan bagian dari spektrum elektromagnetik dimana gelombangnya
dapat dibangkitkan dengan memasukkan arus bolak balik ke antena. Hal ini hanya
benar pada wilayah 3 Hz sampai 300 GHz. Punggunaan paling populer dari gelombang
micro adalah di oven microwave, yang kebetulan menggunakan frekuensi yang sama
dengan frekuensi standard wireless. Spektrum frekuensi ini berada dalam band yang
dibuat terbuka untuk penggunaan umum tanpa perlu lisensi. Di Indonesia berdasarkan
KEPMEN Nomor 2/2005, penggunaan frekuensi 2.4 GHz dapat dilakukan tanpa perlu
lisensi dari pemerintah.
Bandwith
Bandwith adalah ukuran dari sebuah wilayah / lebar / daerah frkuensi. Jika lebar
frekuensi yang digunakan oleh sebuah alat adalah 2.40 GHz sampai 2.48 GHz maka
bandwith yang digunkan adalah 0.08 GHz. Semakin besar bandwith yang digunakan
akan berdampak pada semakin cepat atau besar jumlah data yang dapat dikirimkan
didalamnya, dengan ilustrasi semakin lebar tempat yang tersedia di ruang frekuensi,
semakin banyak data dapt kita masukkan pada sebuah waktu.
Frekuensi dan Kanal
Pembagian spectrum menjadi potongan-potongan kecil yang terdistribusi pada band
sebagai satuan kanal

Gambar: Kanal dan Frekuensi Tengah untuk 802.11b
Perilaku Gelombang Radio
Ada beberapa aturan yang dapat digunakan dalam merencanakan instalasi jaringan
nirkabel, yaitu :
Semakin panjang gelombang, semakin jauh gelombang radio merambat. Untuk daya
pancar yang sama, gelombang dengan panjang gelombang yang lebih panjang
cendrung untuk dapat menjalar lebih jauh daripada gelombang dengan panjang
gelombang pendek. Efek ini kadang kala terlhat di radio FM, jika di bandingkan
jarak pancar pemancar FM diwilayah 88 MHz dengan wilayah 108 MHz.
Semakin panjang gelombang, semakin mudah gelombang melalui atau mengitari
penghalang. Sebagai contoh, radio FM (88-108 MHz) dapat menembus bangunan
atau berbagai halangan dengan lebih mudah. Sementara yang gelombangnya lebih
pendek, seperti handphone GSM yang bekerja pada 900 MHz atau 1800 MHz akan
lebih sukar untuk menembus bangunan. Memang efek ini sebagian karena
perbedaan daya pancar yang digunakan di radio FM dengan GSM, tapi juga sebagian
karena pendeknya panjang gelombang di sinyal GSM.
Semakin pendek panjang gelombang, semakin banyak data yang dapat dikirim.
Semakin cepat gelombang berayun atau bergetar, semakin banyak informasi yang
dapat dibawa setiap getaran atau ayunan digunakan untuk mengirimkan bit digital
0 atau 1, ya atau tidak. Ada sebuah prinsip yang dapat dilihat di semua jenis
gelombang dan amat sangat berguna untuk mengerti proses perambatan gelombang
radio. Prinsip tersebut dikenal sebagai Prinsip Huygens, yang diambil dari nama
Christiaan Huygens, seorang matematikawan, fisikawan dan astronomer Belanda
1629-1695.
Prinsip Huygens adalah metoda analisis yang digunakan untuk masalah
perambatan atau propagasi gelombang dibatasan medan jauh (far field). Prinsip
Huygens memahami bahwa setiap titik dalam gelombang berjalan adalah pusat dari
perubahan yang baru dan sumber dari gelombang yang lain, dan gelombang berjalan
secara umum dapat dilihat sebagai penjumlahan dari gelombang yang muncul pada
media yang bergerak. Cara pandang perambatan atau propagasi gelombang yang
demikian sangat membantu dalam memahami berbagai fenomena gelombang
lainnya, seperti difraksi.
Prinsip ini membantu untuk mengerti difraksi maupun zone Fresnel yang dibutuhkan
untuk line of sight (LOS) maupun kenyataan bahwa kadang-kadang kita dapat
mengatasi wilayah tidak line of sight.
Absorsi / Penyerapan
Pada saat gelombang elektromagnetik menabrak sesuatu material, biasanya gelombang
akan menjadi lemah atau teredam. Banyak daya yang hilang akan sangat tergantung
pada frekuensi yang digunakan dan tentunya material yang ditabrak. Untuk
gelombangmicrowave, ada dua material utama yang menjadi penyerap, yaitu :
Metal
Elektron bergerak bebas di metal dan siap untuk berayun oleh karenanya akan
menyerap energy dari gelombang yang lewat.
Air
Gelombang microwave akan menyebabkan molekul air bergetar, yang pada
prosesnya akan mengambil sebagian energi gelombang.
Untuk kepentingan pembuatan jaringan nirkabel secara praktis, kita akan melihat metal
dan air sebagai penyerap gelombang yang baik. Lapisan air merupakan penghalang
gelombang microwave, kira-kira sama dengan tembok pada cahaya. Air mempunyai
banyak dampak yang besar dan dalam banyak kesempatan perubahan cuaca sangat
mungkin untuk membuat sambungan jaringan nirkabel menjadi putus.
Ada material lain yang mempunyai efek yang lebih kompleks terhadap penyerapan
gelombang radio, yaitu pohon dan kayu. Banyaknya penyerapan sangat tergantung pada
jumlah air yang ada pada material yamg terkena gelombang microwave.
Refleksi / Pantulan
Gelombang radio juga akan terpantul jika gelombang tersebut bersentuhan dengan
material yang cocok untuk itu. Untuk gelombang radio, sumber utama dari pantulan
adalah metal dan permukaan air. Aturan terjadinya pantulan cukup sederhana, sudut
masuknya gelombang ke permukaan akan sama dengan sudut sinyal di pantulkan.
Dalam pandangan gelombang radio sebuah terali besi atau sekumpulan tiang besi yang
rapat sama dengan sebuah permukaan yang padat, selama jarak antar tiang lebih kecil
dari panjang gelombang radio-nya.

Gambar: Pantulan dari gelombang radio.
Sudut masuk gelombang akan sama dengan sudut dari pantulan. Sebuah bentuk
parabolik akan menggunakan efek ini untuk mengkonsentrasikan gelombang radio yang
tersebar dipermukaannya menuju satu tujuan.
Difraksi
Difraksi adalah lenturan yaitu peristiwa pematahan gelombang oleh celah sempit
sebagai penghalang. Difraksi dapat membuat sinyal radio mampu merambat melalui
kelengkungan bumi, melewati horizon dan merambat dibelakang halangan. Difraksi
akan tampak seperti pembelokan dari gelombang pada saat menabrak sebuah objek, hal
ini merupakan efek dari sifat gelombang. Jika kita melihat barisan gelombang yang
mungkin saja berupa gelombang elektromagnetik seperti sinar yang lurus, akan susah
untuk menerangkan bagaimana caranya mencapai titik-titik yang tersembunyi dibalik
penghalang. Dengan model barisan gelombang maka fenomena ini menjadi masuk akal.

Gambar: Difraksi melalui celah sempit
Prinsip Huygens memberikan sebuah model untuk mengerti prilaku ini. Pada
gelombangmicrowave, dimana panjang gelombangnya beberapa centimeter, akan
menampakan efek difraksi saat gelombang menabrak tembok, puncak gunung, dan
berbagai halangan lainnya. Efek ini akan tampak seperti penghalang akan menyebabkan
gelombang mengubah arahnya dan mengitari sisi atau pojokan penghalang.

Gambar: Difraksi Melalui Puncak Gunung
Pada dasarnya efek difraksi akan membebani daya, energy dari gelombang yang
terdifraksi akan sangat jauh lebih kecil dari barisan gelombangnya.
Interferensi
Untuk memahami sebuah gelombang, satu tambah satu belum tentu sama dengan dua.
Hasilnya kadang-kadang bisa saja menjadi nol.

Gambar: Interferensi Konstruktif dan Destruktif
Untuk pemahaman dari gambar diatas, bayangkan jika kita menggambar dua (2)
gelombang sinus dan menjumlahkan amplitudanya. Pada saat puncak bertemu dengan
puncak, maka kita akan memperoleh hasil yang maksimum (1+1=2). Hal ini disebut
interferensi konstruktif. Akan tetapi jika puncak bertemu dengan lembah, maka hasil
yang diperoleh adalah penghilangan dari sinyal ((1+(-)1=0). Hal ini disebut interferensi
destruktif.
Dalam teknologi jaringan nirkabel, istilah interferensi biasanya digunakan untuk hal
yang lebih luas, untuk gangguan dari sumber radio frekuensi seprti dari kanal tetangga.
Jadi interferensi dalam jaringan nirkabel adalah sebuah gangguan yang dapat
menggangu kualitas sinyal.
Daya
Gelombang elektromagnetik akan membawa energy pada saat tekena panas matahari.
Jumlah energy yang di terima pada satu waktu tertentu di sebut daya.


____________________________________________________________________________________

Propagasi Gelombang Radio. Merupakan proses perambatan gelombang radio mulai saat dipancarkan
dari pemancar radio hingga sampai pada penerima. Gelombang radio yang terpancar dari pemancar
sampai dapat diterima pada stasiun penerima dapat melalui beberapa metoda atau cara.


Metoda atau cara tersebut adalah :

Terpantul balik oleh bumi (Ground Waves)
Terpantul balik oleh lapisan ion atau ionosfir (Sky Waves)
Secara Langsung (Line of Sight / Surface Wave)
1. Gelombang Bumi (Ground Wave) :

Gelombang bumi merupakan gelombag radio yang perambatannya merupakan hasil pantulan oleh
permukaan bumi. Gelombag ini beroperasi pada frekuensi sangat rendah atau VLF (Very Low Frequency)
yaitu sekitar 100 KHz sampai dengan 300 kHz dengan jarak jangkauan hingga 1000 Km. Propagasi
gelombang radio ini biasa digunakan untuk komunikasi pantai. Pemanfaatan gelombang bumi dalam
teknik komunikasi, kuat medan di stasiun penerima akan ditentukan oleh :

Daya pancar dari pemancar
Karakteristik antena pancar
Frekuensi operasinya
Pemantulan yang terjadi pada permukaan bumi
Kondisi meteorologi (suhu, humiditas, cuaca, dll)
Karakteristik dari medan penghantar
2. Gelombang Langit (Sky Waves) :

Propagasi gelombang radio pada gelombang langit sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir di atas
permukaan bumi. Atmosfir di atas bumi terbagi dalam beberapa lapisan, yaitu ;

Troposfir : adalah bagian atmosfir bumi yang membentang dari permukaan bumi hingga ketinggian
sekitar 11 Km.
Stratosfir : adalah atmosfir bumi yang berada di ketinggian sekitar 11 Km s/d 50 Km.
Ionosfir : adalah lapisan atmosfir yang berada pada ketinggian di atas 50 Km dari permukaan bumi. Pada
lapisan ionosfir inilah terdapat gas-gas yang secara terus-menerus terkena sinar matahari dan
membentuk lapisan ion yang dapat memantulkan gelombang radio.


Keterangan ;

Lapisan D : Berada pada ketinggian 50 100 Km. Kadar ionisasi pada lapisan ini tidak begitu padat
dibandingkan lapisan yang lebih atas (Lapisan E, F1 dan F2). Lapisan D hanya ada pada siang hari dan
intensitasnya tergantung oleh kedudukan matahari. Jika malam hari lapisan ion menjadi netral kembali
(Hilang). Lapisan D dapat memantulkan gelombang dengan frekuensi sekitar 500 KHz. Propagasi
gelombang radio pada frekuensi tinggi (HF) tidak dipantulkan oleh lapisan D tetapi justru kuat medan HF
terganggu atau diperlemah oleh lapisan ini. Sehingga frekuensi tinggi (HF) lebih kuat diterima pada
malam hari. Misal : Radio BBC (Inggris), ABC (Australia), VOA (Amerika Serikat), dll lebih kuat dan jelas
diterima di malam hari.
Lapisan E : Kadar ionisasi pada lapisan ini lebih padat dari lapisan D dan dapat memantulkan gelombang
radio dengan frekuensi sekitar 20 MHz. Berada pada ketinggian antara 100 145 Km. Pada lapisan E,
suatu sinyal dapat dibiaskan ataupun dapat diteruskan ke lapisan F (tergantung dari kekuatan frekuensi
dan ketebalan lapisan E). Lapisan ini menebal pada siang hari dan akan menyusut (menipis) bahkan
hilang pada malam hari. Sehingga pada malam hari sinyal gelombang radio frekuensi HF dengan
kekuatan tertentu dapat melewati lapisan ini dan menuju lapisan di atasnya (lapisan F).
Lapisan F : Pada siang hari lapisan F terbagi dalam 2 lapisan, yaitu Lapisan F1 dan F2. Lapisan F1 berada
pada ketinggian sekitar 200 Km dan F2 pada ketinggian sekitar 300 Km. Pada malam hari kedua lapisan
ini melebur menjadi satu dengan ketinggian sekitar 275 Km. Pada lapisan ini ionisasi sangat padat dan
tebal dan sangat potensial untuk memantulkan gelombang radio frekuensi tinggi (HF) mulai 3 MHz 30
MHz. Biasanya dimanfaatkan untuk komunikasi gelombang radio AM. Pemanfaatan lapisan F sebagai
pemantul gelombang sangat tergantung oleh lapisan D. Karena lapisan D ada pada siang hari dan hilang
pada malam hari, maka propagasi gelombang radio pada Lapisan F akan membuka pada malam hari
saja, biasanya dimulai menjelang malam sampai mulai fajar keesokan harinya.
3. Gelombang Ruang (Space Wave) :

Gelombang ruang adalah gelombang yang tidak dipantulkan oleh lapisan ion atau ionosfir, melainkan
dapat menembus dan tidak terpengaruh oleh adanya lapisan ionosfir. Gelombang ini termasuk VHF,
UHF, dst, yaitu gelombang dengan frekuensi mulai 30 MHz ke atas. Kegunaan dari propagasi gelombang
radio ini diantaranya adalah untuk jalur frekuensi komunikasi Satelit dan Televisi. Karena tidak dapat
terpantul oleh lapisan ion, maka gelombang pada televisi tidak dapat menjangkau jarak yang jauh
sehingga membutuhkan stasiun-relay atau repeater. Penerimaan dapat diperoleh dengan baik jika
berada pada garis pandang antara antena pancar dan penerima atau lebih umum dengan istilah LOS =
Line Of Sight.

Anda mungkin juga menyukai