Anda di halaman 1dari 10

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Gelombang ini merambat tanpa membutuhkan medium.


Menurut James Clark Maxwell gelombang ini ditimbulkan oleh muatan yang dipercepat, terdiri
dari Medan Listrik ( E ) dan Medan Magnet ( B ) yang bergetar saling tegak lurus terhadap arah
perambatan gelombang.
E

Gelombang ini memiliki kecepatan rambat tetap c = 3 . 108 m/s.

1
Maxwell menghitung dengan persamaan c =
µ oε o
Dimana µo = Permeabilitas ruang hampa = 4 π 10-7 Wb/Am
єo = Permitivitas ruang hampa = 8,85418 10-12 C/Nm2

Seperti halnya gelombang yang lain, gelombang ini juga bisa mengalami berbagai peristiwa
gelombang, seperti polarisasi, refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), interferensi (perpaduan)
dan difraksi (pembelokan).

Menurut Sir Isaac Newton, Gelombang Elektromagnetik terdiri atas bermacam – macam
gelombang yang dapat dikelompokkan berdasarkan Spektrum ( “hantu”, “ bayangan Hitam “ ;
Yunani ).
Dapat kita urutkan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi terkecil sampai frekuensi
terbesar sbb :

1. Gelombang Catu Daya


Gelombang ini merambat pada rangkain elektronik pada penguat Amplifier ( HiFi)

2. Gelombang Radio dan Televisi


Frekuensi gelombang radio dimulai dari 30 kHz keatas dan dibagi berdasarkan lebar
frekuensinya seperti tabel berikut.

Jenis frekuensi Jenis gelombang Kegunaan


dan lebar frekuensi dan panjang gelombang
Low frekuensi (LF) Long Wave Komunikasi jarak jauh
30 kHz – 300 kHz 1500 m Radio Komersial gel. Panjang
Medium Frekuensi (MF) Medium Wave Komunikasi jarak jauh
300 kHz – 3 MHz 300 m Radio Komersial gel. Medium
High Frekuensi (HF) Short Wave Komunikasi Radio Amatir dan CB
3 MHz – 30 MHz 30 m Radio Komersial gel. Pendek
Very High Frekuensi (VHF) Very Short Wave Radio FM, Radio Mobil Polisi
30 MHz – 300 MHz 3m Komunikasi Pesawat Udara
Ultra High Frekuensi (UHF) Ultra Short Wave Komunikasi Jarak pendek
300 MHz – 3 GHz 30 cm Saluran Televisi

3. Gelombang Mikro ( Radar )

Super High Frekuensi (SHF) Micro Wave Komunikasi dng satelit, radar
3 GHz - Keatas 3 cm Telivisi dan telepon

Gelombang ini dapat menimbulkan efek pemanasan pada benda yang menyerap radiasi
gelombang micro.

Electromagnetic waves 18
Hal ini yang dimanfaatkan dalam oven Micro Wive untuk memasak makanan dengan cepat
dan lebih ekonomis.
Kegunaan lain adalah pada Radar ( Radio Detection and Ranging ) yang bekerja
menggunakan sifat pemantulan gelombang micro.
Antena pada radar bertindak sebagai pemancar sekaligus penerima. Panjang gelombang
yang hanya beberapa cm, gelombang ini dapat dengan mudah dipantulkan oleh pesawat
udara, roket, kapal laut, dasar laut dll yang ukurannya hanya beberapa meter.
Jika selang waktu ( t ) antara pengiriman pulsa gelombang dan penerimaan gelombang
pantul diketahui, maka jarak sasaran ke pusat radar dapat diperkirakan dengan persamaan :
cxt
S= dimana : S = Jarak benda ke radar ( m ),
2
c = cepat rambat gel. E. M ( m/s )

S = Kedalaman Laut

Dasar Laut
4. Sinar Inframerah
Sinar ini memiliki frekuensi 1011 Hz sampai 1014 Hz atau dengan c = λ . f maka λ ( panjang
gelombang ) diperoleh 10-4 cm sampai 10-1 cm.
Sinar inframerah dapat dihasilkan oleh elektron dalam molekul yang dipanaskan yang
jumlahnya tergantung pada suhu dan warna benda. Sehingga prinsip ini dapat digunakan
sebagai penginderaan pada malam hari, foto dari satelit (topografi), sehingga dapat
diramalkan suatu daerah banyak terdapat tumbuhan, hewan, ikan, mineral, polusi, USG
(Ultra Sono Grafi) dll.
Sinar ini juga dapat dipakai untuk menyelidiki penyakit dalam tubuh, mempelajari struktur
molekul dengan mengunakan alat bernama spektroskopi inframerah.

5. Cahaya Tampak ( Sinar Tampak )


Cahaya tampak memiliki spektrum dari frekuensi kecil sampai terbesar dimulai dari cahaya
(monokromatik) warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (me ji ku hi bi ni u)
seperti warna pelangi. Panjang gelombang cahaya tampak memiliki jangkauan sempit dari
10-7 cm sampai 10-6 cm.
Cahaya diperlukan oleh mata agar mata dapat melihat benda – benda disekitar kita.
Cahaya putih ( matahari ) disebut cahaya Polykromatik dapat diuraikan ( dispersi ) menjadi
cahaya monokromatik dengan bantuan benda bening berbentuk Prisma.

6. Sinar Ultra Violet


Memiliki frekuensi dari 1015 Hz sampai 1016 Hz, dihasilkan oleh atom atau molekul dalam
loncatan listrik atau nyala listrik. Sinar ini dapat menghitamkan pelat foto yang berlapis
perak Bromida, memiliki daya pembunuh kuman, terutama kuman penyakit kulit.

7. Sinar X ( Röngent )
Mempunyai frekuensi 1016 Hz sampai 1020 Hz. Dihasilkan oleh tumbukan elektron dengan
logam.
Memiliki daya tembus besar, sehingga dapat dipakai memotret susunan tulang dan gigi.
Diketemukan oleh Wilhelm Conrad Röngent pada tahun 1895, sering disebut dengan sinar
Röngent.

Electromagnetic waves 19
8. Sinar γ ( gamma )
Memiliki daya tembus paling besar, dengan frekuensi 1020 Hz sampai 1025 Hz, sehingga
dapat dipakai memotong pelat besi dengan tebal beberapa mm. Dihasilkan oleh inti atom
yang tidak stabil ( radio aktif ), dapat dipakai membunuh sel kanker, sterilisasi alat – alat
kedokteran, dapat menghitamkan pelat film, tidak dibelokkan oleh medan magnet.
Keberadaan sinar γ ini dapat diketahui dengan alat detector Geiger – Muller.

Problem : gelombang elektromagnetik

1. Diketahui gelombang elektromagnetik sebagai berikut : cahaya merah, cahaya kuning, sinar
gam, sinar ultraviolet, gelombang radar dan sinar X.
Urutan gelombang elektromagnetik diatas yg benar dari frekuensi terkecil ke frekuensi terbesar
adalah .........

2. Urutan spektrum gelombang elektromagnetik yang benar dari frekuensi besar ke kecil adalah ....
A. Cahaya biru, cahaya hijau, inframerah, gelombang radar.
B. Cahaya hijau, cahaya biru, sinar X, sinar gama.
C. Sinar inframerah, ultraviolet, cahaya hijau, cahaya biru.
D. Gelombang radar, cahaya hijau, cahaya biru, gelombang radio.
E. Sinar X, sinar gamma, cahaya biru, cahaya hijau.

3. Sebuah radar memancarkan gelombang elektromagnetik yang mengenai pesawat terbang dan
kembali dalam waktu 4 . 10-6 s. Jika c = 3 . 108 m/s, maka jarak pesawat terbang dari radar
adalah ....
A. 100 m B. 200 m C. 300 m D. 600 m E. 1200 m

4. Alat-alat dibawah ini prinsip kerjanya berkaitan dengan gelombang elektromagnetik, kecuali .....
A. Televisi B. Radio C. Radar D. Tape E. USG

5. Kelompok gelombang radio yang panjang gelombangnya paling panjang adalah ....
A. Long Wave B. Medium Wave C. Short Wave D. UHF E. VHF

6. Sebuah gelombang RRI Serui memancarkan gelombang yang panjang gelombangnya 20 m.


Frekuensi yang dipancarkan stasiun RRI Serui itu adalah ....
A. 10,0 MHz B. 12,5 MHz C. 15,0 MHz D. 93,0 MHz E. 96,5 MHz

7. Urutan gelombang elektromagnetik dari yang panjang gelombang besar ke panjang gelombang
kecil adalah ....
A. Gelombang Radio, Radar, Infra merah, Sinar Gamma
B. Gelombang Radio, Sinar Infra merah, Gelombang TV, Sinar Ultra Violet, Sinar Gamma
C. Radar, cahaya tampak, inframerah, gelombang TV, Sinar Gamma
D. Cahaya Tampak, inframerah, ultra violet, gelombang radio
E. Sinar Gamma, Sinar X, Cahaya Tampak, Infra merah, gelombang radio

8. Gelombang elektomagnetik dibawah ini yang bermanfaat dalam bidang kedokteran, kecuali ....
A. USG B. Sinar Gamma C. Sinar X D. UHF E. Sinar Ultraviolet

Electromagnetic waves 20
9. Yang bukan kegunaan sinar infra merah adalah ....
A. Menghitung luas hutan dengan bantuan fotografis
B. Menentukan letak daerah yang mengalami polusi
C. Pemancar Radio FM
D. Foto satelit
E. Memasak makanan

10. Sebuah kapal mengukur kedalam laut. Bila gelombang yang dipancarkan radar diterima kembali
setelah 1 sekon, kedalaman laut adalah ....
A. 3,0 x107 m B. 5,0 x 107 m C. 1,0 x 108 m D. 1,5 x 108 m E. 3,0 x 108 m

A. Interferensi Gelombang Cahaya Koheren (Interference of Coherent Light Waves)

1. Interferensi oleh satu celah sempit (Interference by One Tight Aperture)


Jika seberkas cahaya dilewatkan secara sejajar melalui sebuah celah sempit, maka pada layar
dibelakang celah sempit tersebut akan terbentuk pola selang-seling terang gelap.
The phenomenom occurs because the light passed through the tight aperture undergoes
diffraction and spreads behind the aperture. Sebaran cahaya difraksi ini dapat menimbulkan
peristiwa interferensi.
Pola terang terbentuk karena interferensi konstruktif, sedangkan pola gelap karena
interferensi destruktif.
Pola ini di tunjukkan pada gambar dibawah ini. .... dst

Terang Pusat / Terang 2


Utama
d Sin θ
Gelap 2
Terang Gelap

Terang 1

Gelap 1
d
Terang Utama /
pusat
θ
Gelap 1

Terang 1

Gelap 2

Terang 2

.... dst

Daerah gelap terjadi apabila selisih jarak antara dua sinar cahaya difraksi dari ujung – ujung
pinggir celah adalah sebagai berikut :

𝑑𝑑 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝜃𝜃 = 𝑘𝑘 𝜆𝜆 dengan k = 1, 2, 3, ........

Sedangkan daerah terang setelah terang pusat, terjadi jika selisih jarak antara dua sinar
difraksi sbb :
1
𝑑𝑑 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝜃𝜃 = {𝑘𝑘 + } 𝜆𝜆
2

Electromagnetic waves 21
Soal
1. Seberkas cahaya monokromatik mengalami difraksi dan daerah gelap ketiga terjadi
ketika sudut difraksinya 30o. Jika panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah
6,5 x 10-8m, hitunglah lebar celah difraksinya. (answer : d = 3,9 10-7 m)

2. Hitunglah berapa sudut difraksinya keadaan diatas untuk terang ke 1.

2. Interferensi oleh dua celah sempit (Interference by Two Tight Aperature)


Thomas Young pada tahun 1800 membuat experiment peristiwa interferensi dengan
menggunakan dua celah sempit. Hal ini dilakukan agar cahaya yang berinterferensi adalah
cahaya yang berasal dari satu sumber, sehingga bila diletakkan dua celah sempit didepan
sumber cahaya maka cahaya yang lewat celah tersebut adalah cahaya koheren.
Hal ini sesuai dengan teory gelombang menurut prinsip Huygens, setiap titik di depan
gelombang primer bertindak sebagai sumber gelombang baru (anak gelombang = wavelets)
yang berkembang dengan laju dan frekuensi yang sama dengan gelombang primernya.

Pola interferensi dua celah sempit seperti di tunjukkan pada gambar dibawah ini.

Terang
Gelap
Terang ..... dst
Gelap
d sin θ Terang Terang 2
Gelap
Terang Gelap 2
Gelap
S1
Terang Terang 1
So Gelap 1
d θ Po
Terang Pusat
O θ
y Gelap 1

S2 Terang 1
P
Gelap 2
Terang 2

..... dst
L = jarak celah ke layar (m)

Berdasarkan gambar diatas, sinar cahaya difraksi dari S1 berinterferensi dengan sinar cahaya
dari S2 pada titik P.
Karena garis OP membentuk sudut θ dengan garis OPo dan selisih jarak gelombang cahaya
dari S1 dan dari S2 adalah d sin θ, maka hasil interferensi sinar – sinar cahaya difraksi akan
membentuk pita terang ketika memenuhi persamaan :

𝑑𝑑 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝜃𝜃 = 𝑘𝑘 𝜆𝜆

dengan k = 0, 1, 2, 3, ........

ketika k = 0, maka selisih jarak (d sin θ) sama dengan nol. Pada keadaan ini di peroleh terang
pusat di titik ( Po ).
Untuk k = 1, diperoleh pita terang di titik P yang berjarak “ y” dari titip Po dan seterusnya.

Dalam hal ini L >> d, sehingga sudut θ kecil, pada keadaan ini berlaku sin θ = tg θ, sehingga
jarak “ y “ dapat di tentukan mengingat :
𝑦𝑦 .............. (1) dan 𝑑𝑑 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝜃𝜃 = 𝑘𝑘 𝜆𝜆 ............... (2)
𝑡𝑡𝑡𝑡 𝜃𝜃 =
𝐿𝐿

dari kedua persamaan diatas, subtitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) diperoleh :

Electromagnetic waves 22
𝑦𝑦 𝑘𝑘 𝜆𝜆 𝐿𝐿
𝑑𝑑 𝑡𝑡𝑡𝑡 𝜃𝜃 = 𝑘𝑘 𝜆𝜆 atau 𝑑𝑑 = 𝑘𝑘 𝜆𝜆 Sehingga 𝑦𝑦 =
𝐿𝐿 𝑑𝑑
dengan :
d = jarak antara dua celah sempit (m)
y = Jarak terang pusat ke terang k (m)
L = Jarak celah ke layar (m)
λ = Panjang gelombang cahaya yg digunakan (m)

Sedangkan untuk pita – pita gelap terjadi ketika selisih jaraknya adalah :

1 𝑦𝑦 1
𝑑𝑑 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝜃𝜃 = {𝑘𝑘 + } 𝜆𝜆 atau 𝑑𝑑 = {𝑘𝑘 + } 𝜆𝜆 Dengan k = 1, 2, 3, .......
2 𝐿𝐿 2

Soal

1. If in Young’s experiment the distance of screen is 1,5 meters and distance between two tight
apertures 1 mm, then determine the wavelength of light used if the distance of the first
bright band to the center bright is 8 mm (answer : λ = 5,33 10-6 m)

2. Dua celah sempit terpisah sejauh 0,2 mm. Seberkas cahaya jatuh pada celah tersebut and
forms diffraction patterns. If the third bright line lies 7,5 mm from the center bright line on
the screen whitch is 1 m from the apertures, then the wavelength of the light is ......
A. 5,0 x 10-3 mm B. 1,5 x 10-3 mm C. 2,5 x 10-3 mm
-4 -4
D. 2,5 x 10 mm E. 5,0 x 10 mm

3. Untuk menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik digunakan percobaan Young


yang data – datanya sebagai berikut (catatan 1 nm = 10-9 m) :
Jarak antara celah 0,3 mm, jarak celah ke layar 50 cm dan jarak antara garis gelap ke dua
dan ketiga adalah 1 mm. Maka panjang gelombang cahaya tersebut adalah ....
A. 400 nm B. 480 nm C. 500 nm D. 580 nm E. 600 nm

B. Difraksi Cahaya oleh Kisi (Light Diffaction by a Grid)

Kisi adalah celah - celah sempit yang sejajar yg mempunyai lebar sama dan jarak antar celah
tersebut teratur.
Percobaan difraksi cahaya oleh kisi di lakukan oleh Joseph Fraunhofer (1787 – 1826).
Ketika seberkas cahaya dilewatkan melalui kisi, maka seriap celah kisi menjadi sumber
gelombang cahaya baru dan cahaya – cahaya tersebut mengalami difraksi yg kemudian
berinterferensi pada jarak tertentu dari kisi.
...... dst
Terang 2
Gelap 2
Terang 1
d Gelap 1
θ
Terang Pusat
θ
Gelap 1
Terang 1
Gelap 1
Terang 2
Gelap 2
Pita terang terjadi ketika memenuhi persamaan : ...... dst

𝑑𝑑 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝜃𝜃 = 𝑘𝑘 𝜆𝜆 dengan k = 0, 1, 2, 3, ........

dengan : d = lebar kisi (m)

Electromagnetic waves 23
Terang pusat perjadi ketika k = 0 dan terang ke satu terjadi ketika k = 1 dan selanjutnya.

Sedangkan daerah gelap, terjadi jika selisih jarak antara dua sinar difraksi sbb :
1
𝑑𝑑 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝜃𝜃 = {𝑘𝑘 + } 𝜆𝜆
2

Difraksi cahaya dapat menimbulkan pengaruh pada bayangan yang terbentuk oleh sebuah celah
sempit (kisi) atau oleh sebuah lensa, dan pengaruh yang ditimbulkannya adalah terhadap
ketajaman dan pembesaran bayangan.

Gambar (a) sebelah kiri merupakan bayangan sebuah titik


sumber cahaya ketika sumber cahaya tersebut di tempatkan di
depan sebuah celah lebih sempit.
Gambar (a) sebelah kanan merupakan bayangan sebuah titik
sumber cahaya jika ditempatkan di depan sebuah celah lebih
lebar.

Gambar (b) dan (c) sebelah kiri merupakan bayangan dua buah titik sumber cahaya ketika
sumber cahaya tersebut di tempatkan di depan sebuah celah lebih sempit.
Gambar (a) sebelah kanan merupakan bayangan dua buah titik sumber cahaya jika ditempatkan
di depan sebuah celah lebih lebar.

Dalam hal ini kemampuan sebuah lensa atau sistem optik dalam memisahkan bayangan dua
titik sumber cahaya yang terpisah pada jarak minimum di sebut daya urai optik.

Pada jarak minimum, bayangan dua buah titik sumber cahaya masih dapat ditampilkan sebagai
dua buah titik terpisah.
S2 ′

S1

d′
D d θm

S2 l S1 ′
L

Berdasarkan kriteria Rayleigh, hubungan daya urai ( D ) dengan sudut resolusi (θm) dapat
dinyatakan dengan persamaan :
𝜆𝜆
sin 𝜃𝜃𝑚𝑚 = 1,22
𝐷𝐷
𝐷𝐷
Karena θm sangat kecil, maka sin θm ≈ tg θm = sehingga :
𝑙𝑙

𝐷𝐷 1,22 𝜆𝜆 atau 1,22 𝜆𝜆 𝑙𝑙


= 𝐷𝐷 =
𝑙𝑙 𝑑𝑑 𝑑𝑑

dengan D = Daya urai optik (resolusion power optic) (m)


l = Jarak benda (sumber cahaya) dari lensa (m)
λ = Light wavelength (m)
d = Diameter celah (m)

Electromagnetic waves 24
soal

1. A grid has 6000 scatches in every 1 cm. The diffraction angle when the center bright band
accuring is 37o. What is the wavelength of this light ? (note : d = 1cm/6000)

2. Seberkas cahaya monokromatik yang mempunyai panjang gelombang 5 x 10-7 m datang


tegak lurus pada sebuah kisi. Jika spektrum orde kedua membentuk sudut 30o terhadap garis
normal pada kisi, maka lebar celah kisi tersebut adalah ....
A. 2 x 10-3 m B. 4 x 10-3 m C. 5 x 10-3 m D. 2 x 10-4 m E. 5 x 10-4 m

3. Pada sebuah celah lingkaran berdiameter 0,2 mm dilewatkan seberkas cahaya monokromatik
dengan panjang gelombang 6400 *A. Bila jarak celah ke layar adalah 0,5 m, maka daya urai
optik dari celah tersebut adalah ...... (1 *A = 10-10m)
A. 1,95 µm B. 1,95 mm C. 1,95 cm D. 1,95 dm E. 1,95 m

4. Jika pupil mata membuka samapai 5 mm, berapa jarak minimum antara dua sumber titik
yang masih dapat dibedakan oleh mata pada jarak 40 cm ? Jika panjang gelombang cahaya
di udara 600 nm dan index bias lensa mata 1,2 dan index bias udara 1.
(catatan : nm λm = nudara λudara)

C. Polarisasi Cahaya (Polarization of Light)

Telah disebutkan pada pembahasan terdahulu, bahwa gelombang elektromagnetik merupakan


gelombang transversal yang terdiri dari medan listrik (E) dan medan magnet (B) yang saling
tegak lurus.
Untuk membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang transversal,
digunakan lensa Polarizer yaitu lensa yang mempunyai karakteristik meneruskan cahaya yang
sejajar dengan garis pada polarizer dan menghambat cahaya yang tidak sejajar.

Cahaya
Cahaya belum
Polarisator terpolarisasi
terpolarisasi

Jika cahaya terpolarisasi tersebut di lewatkan melalui pemolarisasi kedua yang disebut dengan
analisator, maka cahaya yang keluar dari analisator (P2) mengalami perubahan intensitas
cahaya dan ini tergantung sudut putar (θ) antara pemolarisasi pertama (P1) dengan pemolarisasi
kedua (P2).

P2
Cahaya belum
terpolarisasi P1 Cahaya
terpolarisasi

Electromagnetic waves 25
Intensitas cahaya akan berkurang, berubah terhadap sudut putar θ menurut persamaan :

𝐼𝐼 = 𝐼𝐼𝑜𝑜 𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 2 𝜃𝜃 Io = Intensitas cahaya sebelum melewati analisator


I = Intensitas cahaya sesudah melewati analisator
θ = Sudut putar analisator

Polarisasi cahaya juga dapat dialami karena adanya peristiwa pemantulan dan pembiasan.
Menurut Brewster (1781 – 1868) polarisasi cahaya dari udara (n1) ke air (n2) di rumuskan :

𝑛𝑛2
𝑡𝑡𝑡𝑡 𝜃𝜃𝑝𝑝 = Dimana : θP = Sudut sinar datang sehingga terjadi Polarisasi
𝑛𝑛1

N
Cahaya tak
terpolarisasi

Cahaya
θP terpolarisasi
n1
n2
Cahaya tak θr 𝜃𝜃𝑝𝑝 + 𝜃𝜃𝑟𝑟 = 90𝑜𝑜
terpolarisasi

Cahaya tak
terpolarisasi

Soal

1. Hitung sudut pemolarisasi sebuah keping gelas (n = 1,5) yang akan digunakan sebagai
pemolarisasi cahaya di udara. (answer : θP = 56,3o)

2. Seberkas sinar cahaya yang terpolarisasi menumbuk dua lembar polaroid. Arah polaroid
pertama adalah pada sudut θ terhadap sinar datang dan arah polaroid kedua adalah 90o
terhadap arah sinar datang. Hitung sudut θ jikan intensitas cahaya yang diteruskan 1/10 dari
intensitas cahaya yang datang. (answer : 20o atau 70o)

Peristiwa polarisasi bermanfaat untuk mengukur kadar gula suatu larutan.

Terang
Larutan gula
Redup
θ Terang

Cahaya belum P1 P2
terpolarisasi Cahaya
terpolarisasi

Sudut putar analisator (θ) semakin besar, maka kadar gula larutan juga semakin besar.

Electromagnetic waves 26
D. Energi Gelombang Elektromagnetik (Electromagnetic Waves Energy)
Energi Gelombang Elektromagnetik dinyatakan dengan Vektor Pointing (S) yaitu laju energi
tiap satuan luas yang tegak lurus dengan arah rambatan gelombang elektromagnetik.
1
𝑆𝑆̅ = 𝐸𝐸 . 𝐵𝐵
𝜇𝜇𝑜𝑜

Jika dinyatakan dalam besaran Intensitas gelombang elektromagnetik (I)

𝐸𝐸𝑚𝑚2 𝑐𝑐 𝐸𝐸𝑚𝑚 𝐵𝐵𝑚𝑚


𝐼𝐼 = 𝑆𝑆̅ = = 𝐵𝐵𝑚𝑚2 =
2𝜇𝜇𝑜𝑜 𝑐𝑐 2𝜇𝜇𝑜𝑜 2 𝜇𝜇𝑜𝑜

Dimana :
𝑆𝑆̅ = Ventor Pointing (J m2 /s )
E = Vektor Medan Listrik (N/C)
B = Vektor Medan Magnet (Wb/m2)
I = Intensitas gelombang elektromagnetik (J m2 /s atau W/m2)
Em = Medan Listrik Maksimum
Bm = Medan Magnet Maksimum
C = Kecepatan gelombang elektromagnetik
µo = Permeabilitas ruang hampa = 4 π 10-7 Wb/Am

Soal

1. Sebuah stasion pemancar radio memancarkan energi 2000 watt tiap satuan waktu.
Hitung kuat medan magnet maksimum pada jarak 10 Km dari sumber tersebut.
(answer : 1 x 10-10 T).

2. Daya rata – rata radiasi gelombang elektromagnetik pada suatu titik berjarak 0,5 m adalah
400 watt, maka kuat medan listrik maksimumnya adalah ...
A. 210 v/m B. 310 v/m C. 410 v/m D. 510 v/m E. 610 v/m

Electromagnetic waves 27

Anda mungkin juga menyukai