REDAMAN RUANG
-Antena & Propagasi-
Dosen Pembimbing:
Citra Devi Murdaningtyas, S.T., M.T.
Disusun oleh:
Faiz Nursy Aini
(4103191013)
Kelas:
2-D3 Teknologi Multimedia Broadcasting A
Pengertian Antena
Antena adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi gelombang
elektromagnetik kemudian memancarkannya ke ruang bebas atau sebaliknya yaitu menangkap
gelombang elektromagnetik dari ruang bebas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Antena
juga tergolong sebagai Transduser karena dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk
energi lainnya.
Antena merupakan salah satu komponen atau elemen terpenting dalam suatu rangkaian
dan perangkat Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi Radio ataupun gelombang
Elektromagnetik. Perangkat Elektronika tersebut diantaranya adalah Perangkat Komunikasi
yang sifatnya tanpa kabel atau wireless seperti Radio, Televisi, Radar, Ponsel, Wi-Fi, GPS dan
juga Bluetooth. Antena diperlukan baik bagi perangkat yang menerima sinyal maupun
perangkat yang memancarkan sinyal. Dalam bahasa Inggris, Antena disebut juga dengan
Aerial.
Pengertian Propagasi
Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan
pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi
panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam
microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis. Gelombang mikro
juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging). RADAR berarti
mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat
radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat gelombang
elektromagnetik c = 3 x 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran
dengan penerimaan. Penerapan gelombang mikro terdapat pada Resonansi Spin Elektron
(Electron Spin Resonance, ESR) dan Satelit Komunikasi.
Redaman
Redaman propagasi (pathloss) merupakan efek dari turunnya level daya sinyal akibat
menempuh jarak tertentu. Dilansir dari pakarkomunikasi.com, redaman, atenuasi, atau yang
biasa disebut juga dengan roll off adalah peristiwa di mana sinyal mengalami pelemahan
selama melewati kabel atau kawat. Hal ini dikarenakan gelombang sinyal berubah bentuk
selama mengalir melalui kawat. Atenuasi dapat dipengaruhi oleh fungsi dan panjang kabel.
Apabila kabel terlalu jauh, sinyal dapat mengalami penurunan kualitas. Lemahnya
sinyal ketika sampai pada stasiun penerima akan membuat sinyal sulit untuk diintepretasikan
dan dapat mengakibatkan kegagalan komunikasi. Selain diakibatkan oleh jauhnya jarak yang
ditempuh, atenuasi juga dapat disebabkan oleh peningkatan frekuensi sinyal selama melewati
saluran.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa redaman
merupakan salah satu jenis gangguan transmisi pada kanal. Atenuasi atau redaman adalah
proses terjadinya pengurangan daya pada sinyal akibat pengaruh alami, yaitu akibat jarak yang
ditempuh oleh sinyal. Semakin jauh jarak yang ditempuh, akan semakin besar redamannya.
Redaman dapat terjadi tidak hanya pada komunikasi wireless (nirkabel), tetapi juga pada
komunikasi wired (dengan perantara kabel).
– Lingkungan propagasi
Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi gelombang radio. Gelombang radio dapat
diredam, dipantulkan, atau dipengaruhi oleh noise dan interferensi. Tingkat peredaman
tergantung frekuensi, dimana semakin tinggi frekuensi redaman juga semakin besar.
Parameter yang memengaruhi kondisi propagasi yaitu rugi-rugi propagasi, fading, delay
spread, noise, dan interferensi.
– Rugi-rugi Propagasi
Perambatan gelombang radio di ruang bebas dari stasiun pemancar ke stasiun penerima
akan mengalami penyebaran energi di sepanjang lintasannya, yang mengakibatkan
kehilangan energi yang disebut rugi (redaman) propagasi. Rugi propagasi adalah
akumulasi dari redaman saluran transmisi, redaman ruang bebas(free space loss), redaman
oleh gas (atmosfer), dan redaman hujan.
dan kombinasi dari P dan Gt disebut Effective Isotropic Radiated Power (EIRP). Sehingga
redaman ruang bebas dapat dituliskan sebagai:
Sehingga, untuk mengetahui kondisi point to point dengan saluran transmisi, maka
perhitungan redaman ruang bebasnya menjadi sebagai berikut:
dimana:
f = frekuensi kerja (GHz) d =
panjang lintasan propagasi (Km)
Redaman hujan
Tetes-tetes hujan menyebabkan penghamburan dan penyerapan energi gelombang
radio yang akan menghasilkan redaman yang disebut redaman hujan. Besarnya redaman
tergantung pada besarnya curah hujan. Redaman hujan mulai terasa pengaruhnya pada
frekuensi diatas 10 GHz. Redaman hujan tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi ditentukan
secara statistik. Untuk menentukan redaman yang diakibatkan oleh hujan pada suatu site
dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Redaman Spesifik
Redaman spesifik didefinisikan sebagai besarnya redaman oleh hujan per satuan
panjang lintasan efektif (dB/Km), dan dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
γ = redaman hujan spesifik (dB/Km)
R = banyaknya curah hujan untuk daerah tertentu (mm/jam)
Besarnya a dan b merupakan fungsi dari frekuensi, polarisasi dan suhu curah hujan.
- Kecepatan Sinyal
Dari data tabel pengukuran, terlihat bahwa pada jarak 0 – 5 meter kecepatan sinyal yang
diterima oleh receiver atau penerima sinyal stabil. Hal ini berarti kecepatan sinyal dari
access point ke penerima sinyal tidak mengalami perubahan dalam kecepatan sinyalnya
yaitu 72 Mbps. Ini mungkin saja terjadi karena kecepatan sinyal yang diterima memang
masih dalam jangkauan access point sehingga tidak mengalami perubahan kecepatan
sinyal.
- Sinyal BAR
Dari data tabel pengukuran, terlihat bahwa sinyal bar pada jarak 0 – 5 meter tidak
mengalami perubahan. Sinyal bar berkaitan erat dengan kecepatan sinyal. Dikarenakan
tidak adanya perubahan kecepatan sinyal atau kecepatan sinyal selalu stabil, sinyal bar
yang dihasilkan pun juga tetap stabil yaitu 4 BAR sinyal.
- Kekuatan Sinyal
Dari data tabel pengukuran, terlihat bahwa pada jarak 0 – 5 meter kekuatan sinyal selalu
berkurang disetiap perubahan jaraknya. Dari jarak 25 cm pun kekuatan sinyal sudah
terlihat berbeda yaitu -27 dBm. Rata-rata pada setiap perubahan jaraknya mengalami
penurunan kekuatan sinyal antara 1 – 3 dBm. Jadi, semakin jauh jarak antara access point
dengan penerima sinyal, semakin lemah pula kekuatan sinyalnya.
- Redaman Ruang
Hasil nilai redaman ruang didapat dari selisih kuat sinyal. Dari data tabel pengukuran,
terlihat bahwa pada jarak 0 – 5 meter redaman ruang yang terjadi selalu konstan. Pada
setiap perubahan jarak hasil nilai redaman semakin besar. Hal ini terjadi karena tidak ada
penghalang antara access point dengan penerima sinyal disaat melakukan pengukuran.
Selain itu juga, karena kuat sinyal semakin lemah, maka redaman ruang yang terjadi pun
semakin besar pula. Hal ini dikarenakan kuat sinyal berbanding terbalik dengan nilai
redaman ruang. Jadi semakin jauh jarak penerima sinyal dengan access point, maka akan
semakin besar pula redaman ruang yang terjadi.
VII. KESIMPULAN
• Hasil yang didapat dari pengukuran terlihat konstan, redaman yang diperoleh semakin
besar tanpa adanya penurunan. Ini disebabkan karena tidak ada nya penghalang atau
obstacle sehingga redaman yang terjadi pun tetap stabil.
• Redaman ruang berpengaruh terhadap jarak antara penerima sinyal dengan access
point. Semakin jauh jarak penerima sinyal dengan access point, semakin besar pula
redaman ruang yang terjadi.
• Selain itu,lemah kuatnya kuat sinyal juga dipengaruhi oleh jarak antara penerima
sinyal dan access point. Semakin jauh jaraknyanya, semakin lemah pula kuat
sinyalnya.
VIII. REFERENSI
PENGERTIAN ANTENA
PENGERTIAN PROPAGASI
GELOMBANG MICRO
FAKTOR PENYEBAB REDAMAN
KARATERISTIKN REDAMAN
ANALISIS RATA-RATA LINTASAN REDAMAN
IX. LAMPIRAN
(Terlampir)
LAMPIRAN
Lampiran 1. Denah Rumah Berdasarkan Access Point
Lampiran 2. Dokumentasi Kekuatan sinyal dengan Wifi Analyzer
2. 25
3. 50
4. 75
5. 100
6. 125
7. 150
8. 175
9. 200
10. 225
11. 250
12. 275
13. 300
14. 325
15. 350
16. 375
17. 400
18. 425
19. 450
20. 475
21. 500