Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN (SUMMARY)

PERATURAN PEMERINTAH NO. 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA


PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
-Bisnis Penyiaran-

Dosen Pembimbing:
Hestiasari Rante, S.T., M.Sc.

Disusun oleh:
Faiz Nursy Aini
(4103191013)

Kelas:
2-D3 Teknologi Multimedia Broadcasting A

TEKNOLOGI MELTIMEDIA BROADCASTING


POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2021
RINGKASAN PERATURAN PEMERINTAH NO 13 TAHUN 2015 TENTANG
LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
Lembaga Penyiaran adalah lembaga penyiaran yang bebebentuk badan hukum yang
didirikan oleh negara, bersifat indenpenden, netral, tidak komersial dan berfungsi
memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
Lembaga penyiaran Publik Televisi Republik Indoneisa adalah lembaga penyiaran public
yang menyelenggarakan kegiatan penyiaran televisi, bersifat indenpenden, netral, tidak
komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
Iuran Penyiaran adalah sejumlah uang yang dibayarkan masyarakat kepada negara sebagai
wujud peran serta masyarakat untuk mendanai penyiaran publik yang akan
dipertanggungjawabkan secara periodik kepada masyarakat.
Berikut beberapa lembaga yang ada pada penyiaran
- Dewan Pengawas adalah organ lembaga penyiaran publik yang berfungsi mewakili
masyarakat, pemerintah, dan unsur lembaga penyiaran publik yang menjalankan tugas
pengawasan untuk mencapai tujuan lembaga penyiaran publik.
- Dewan Direksi adalah unsur pimpinan lembaga penyiaran publik yang berwenang dan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan lembaga penyiaran publik.
- Pengawasan Intern adalah pengawasan administrasi, keuangan, dan operasional di
dalam lembaga penyiaran publik.
- Penyelenggara Siaran adalah stasiun penyiaran yang menyelenggarakan siaran lokal,
regional, nasional, dan internasional.
- Menteri adalah menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang
komunikasi dan informatika.

I. Bentuk, Kedudukan, Tugas serta Fungsi TVRI.


Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
Bentuk Pengalihan bentuk yang sebelumnya PT. TVRI (Persero)
menjadi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia (TVRI) dan merupakan badan hukum yang
didirikan oleh negara
Kedudukan - Sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat
indenpenden, netral dan tidak komersial
- Berada dibawah tanggung jawab presiden
- Berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia
serta stasiun penyiarannya berada di pusat dan daerah
Tugas Bertugas memberikan pelayanan informasi, Pendidikan,
hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta
melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh
lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran
televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Fungsi - Sebagai perumus kebijakan umum dan pengawas di
bidang penyelenggaraan penyiaran televisi public.
- Sebagai pelaksana dan pengendali kegiatan
penyelenggaran penyiaran televisi public.
- Sebagai pembina dan pelaksana administrasi serta
sumber daya TVRI.

II. Organisasi TVRI


Terdapat beberapa organisasi TVRI, antara lain dewan pengawas, dewan direksi, stasiun
penyiaran, satuan pengawasan intern, serta pusat dan perwakilan, yang masing masing
organisasi tersebut memiliki tugas serta kententuan dalam membentuknya.
2.1 Tugas dan Ketentuan Organisasi
Berikut merupakan tugas dan ketentuan dalam membentuk suatu organisasi yang telah
disebutkan.
1. Dewan Pengawas
Kententuan - Anggota berjumlah 5 orang, 1 diantaranya ditetapkan sebagai
ketua berdasarkan hasil rapat anggota dewan pengawas
- Terdiri atas unsur TVRI, masyarakat, dan pemerintah
- Calon anggota diusulkan oleh pemerintah kepada DPR RI
berdasarkan masukan dari pemerintah atau masyarakat
- Tugas dewan pengawas dibantu oleh sekretariat yang secara
administrative berada di bawah dewan direksi
Tugas - Menetapkan kebijakan umum, rencana induk, kebijakan
penyiaran, rencana kerja dan anggaran tahunan, kebijakan
pengembangan kelembagaan dan sumber daya, serta
mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan arah
dan tujuan penyiaran;
- Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran serta
independensi dan netralitas siaran
- Melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka
terhadap calon anggota dewan direksi
- Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi
- Menetapkan salah seorang anggota dewan direksi sebagai
direktur utama
- Menetapkan pembagian tugas setiap direktur
- Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)
2. Dewan Direksi
Kententuan - Anggota berjumlah 6 orang, 1 diantaranya ditetapkan sebagai
direktur utama dan 5 lainnya sebagai direktur, yang masing
masing direktur memimpin Direktorat.
- Anggota berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan bukan Pegawai
Negeri Sipil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Tugas - Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh dewan


pengawas yang meliputi kebijakan umum, rencana induk,
kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran tahunan, serta
kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya
- Memimpin dan mengelola TVRI sesuai dengan tujuan dan
senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna
- Menetapkan ketentuan teknis pelaksanaan operasional
lembaga dan operasional penyiaran
- Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi
sesuai dengan peraturan yang berlaku
- Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala
- Membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
- Mewakili lembaga di dalam dan di luar pengadilan
- Menjalin kerja sama dengan lembaga lain baik di dalam
maupun di luar negeri.
Penjelasan Mengenai Rencana Induk
▪ Rencana induk (corporate plan) adalah rencana yang menguraikan visi, misi, posisi,
serta target dan rencana kerja TVRI untuk masa kelola 5 (lima) tahun.
▪ Rencana Induk yang terdapat pada tugas dewan direksi berisi evaluasi pelaksanaan
rencana induk sebelumnya, posisi TVRI, asumsi yang dipakai dalam penyusunan
rencana jangka Panjang serta penetapan sasaran, strategi, kebijakan, dan program
kerja rencana jangka Panjang beserta keterkaitan antar unsur tersebut.
▪ Bentuk, isi, dan tata cara penyusunan didasarkan pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
▪ Penyusunan harus diajukan kepada dewan pengawas untuk dibahas dan disetujui.
Setelah disetujui oleh dewan pengawas, kemudian disampaikan kepada Menteri
paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum rencana induk berlaku secara efektif.
3. Stasiun Penyiaran
Kententuan - Penyelenggara kegiatan penyiaran TVRI yang berlokasi di
ibukota negara, provinsi, kabupaten/ kota.
- Menyelenggarakan siaran lokal, regional, nasional, dan
menyelenggarakan siaran internasional atau siaran luar negeri
- Menyelenggarakan siaran dengan sistem stasiun jaringan yang
menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
- Dipimpin oleh seorang kepala yang kedudukannya berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada dewan direksi.
- Stasiun Penyiaran terdiri atas, stasiun tipe A, tipe B dan tipe C
Tugas Melaksanakan penyelenggaraan penyiaran televisi publik sesuai
dengan kebijaksanaan umum ataupun khusus yang ditetapkan oleh
dewan direksi.

4. SatuanPengwasan Intern
Kententuan Dipimpin oleh seorang kepala yang kedudukannya berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada dewan direksi

Tugas Melakukan pengawasan intern keuangan dan operasional lainnya


serta melaporkan temuannya kepada dewan direksi.

5. Pusat dan Perwakilan


Kententuan TVRI dapat membentuk:
- Pusat penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan
- Sejumlah perwakilan TVRI di luar negeri sesuai dengan
kebutuhan.
Tugas - Pusat adalah unsur penunjang kegiatan operasional yang
dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat oleh dan
bertanggung jawab kepada dewan direksi.
- Perwakilan TVRI di luar negeri adalah seorang koresponden.

2.2 Susunan Organisasi


Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 13 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran
Publik Televisi Republik Indonesia, didapat susunan organisasi sebagai berikut
Nama Organisasi Kesetaraan
Dewan Pengawas Non Eselon
Direktur Utama Eselon I B
Direktur Eselon II A
Kepala Stasiun Tipe A, kepala satuan Eselon II B
pengawasan intern, kepala pusat penelitian
dan pengembangan, pendidikan dan
pelatihan
Kepala Stasiun Tipe , kepala bidang, dan Eselon III A
kepala bagian
Kepala Stasiun Tipe C Eselon III B
Kepala seksi dan kepala subbagian Eselon IV A
Kepala subseksi dan kepala urusan Eselon IV B

2.3 Pengangkatan dan Pemberhentian Organisasi


Berikut adalah peran pengangkatan ataupun pemberintian pada organisasi TVRI.
Nama Organisasi Pengangkatan Pemberhentian
Dewan Pengawas Presiden atas usul DPR RI Masa kerja 5 tahun dan
dapat dipilih kembali
hanya 1 kali untuk masa
kerja berukutnya
Dewan Direksi Dewan Pengawas Dewan Pengawas
Kepala stasiun TVRI, Direktur Utama Direktur Utama
Kepala satuan pengawas
intern, Kepala pusat, dan
Pejabat lainnya

2.4 Persyaratan dalam Pengangkatan ataupun Pemberhentian Organisasi

Dalam pengangkatan ataupun pemberhentian suatu organisasi pada TVRI diperlukan


beebrapa persyaratan diantaranya sebagai berikut.

Persyaratan Organisasi
Pengangkatan Pemberhentian
- Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha - Meninggal dunia
Esa - Mengundurkan diri
- Setia kepada Pancasila dan Undang- - Tidak melaksanakan tugasnya dengan
Undang Dasar Negara Republik baik (Dewan Pengawas)
Indonesia Tahun 1945 - Berhalangan tetap (Dewan Direksi)
- sehat jasmani dan rohani - Tidak melaksanakan ketentuan
- Berwibawa, jujur, adil, dan peraturan perundang-undangan yang
berkelakuan tidak tercela berlaku
- Berpendidikan sarjana atau memiliki - Terlibat dalam tindakan yang
kompetensi intelektual yang setara merugikan lembaga
- Mempunyai integritas dan dedikasi - Dipidana karena melakukan tindak
yang tinggi untuk mempertahankan pidana berdasarkan putusan pengadilan
persatuan dan kesatuan bangsa dan yang telah memperoleh kekuatan
negara hukum tetap
- Memiliki kepedulian, wawasan, Tidak lagi memenuhi persyaratan
pengetahuan dan/atau keahlian, serta pengangkatan.
pengalaman di bidang penyiaran
public
- Tidak terkait langsung maupun tidak
langsung dengan kepemilikan dan
kepengurusan media massa lainnya
- Tidak memiliki jabatan rangkap
Nonpartisan.

III. Tata Kerja TVRI


Berikut merupakan tatanan kerja pada TVRI.
a. Keputusan dewan pengawas ditetapkan secara kolegial melalui sidang dewan pengawas
b. Keputusan dewan pengawas secara formal ditetapkan oleh ketua dewan pengawas.
c. Pengelolaan TVRI dilakukan oleh dewan direksi secara kolegial.
d. Pengambilan keputusan dilakukan melalui rapat dewan direksi dan ditetapkan oleh
direktur utama.
e. Selain dewan pengawas dan dewan direksi, pihak lain manapun dilarang turut campur
dalam kebijakan operasional siaran TVRI.
f. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pemimpin wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antarsatuan
organisasi TVRI serta dengan instansi atau pihak di luar TVRI sesuai dengan tugas
masing-masing.
g. Setiap pemimpin bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya
masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya.
h. Setiap pemimpin wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab
kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan secara berkala atau
sewaktu-waktu.
i. Setiap laporan yang diterima pemimpin satuan organisasi wajib diolah untuk digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut, baik untuk keperluan penyempurnaan
kebijakan maupun untuk memberikan petunjuk lebih lanjut kepada bawahan.
j. Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya dan, apabila terjadi
penyimpangan, agar diambil langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

IV. Kekayaan dan Pendanaan


Kekayaan TVRI merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan, yang dikelola sendiri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dimanfaatkan
untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Besarnya kekayaan TVRI berdasarkan atas:
- Seluruh kekayaan negara yang berasal dari PT TVRI (Persero).
- Ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Pendanaan TVRI bersumber dari iuran penyiaran, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), sumbangan masyarakat, siaran iklan maupun usaha lain yang sah yang terkait
dengan penyelenggaraan penyiaran.
Perolehan dari pendanaan tersebut, secara langsung digunakan untuk menunjang operasional
siaran, meningkatkan mutu siaran, meningkatkan layanan kepada masyarakat, dan untuk
kesejahteraan karyawan.

V. Rencana Kerja dan Anggaran


Berikut merupakan bebrapa kewajiban yang harus dilakukan TVRI mengenai rencana kerja
dan anggaran.
- Menyusunan dan Menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Jangka Menengah yang
disampaikan kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada Menteri.
- Menyusun dan menyampaikan rencana strategi yang disampaikan kepada Menteri
Keuangan dengan tembusan kepada Menteri.
- Menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan kepada Menteri
Keuangan dengan tembusan kepada Menteri berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran
Jangka Menengah
- Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran, wajib
memberikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan diumumkan melalui media massa.

VI. Pertanggungjawaban dan Kepegawaian


Dewan Direksi bertanggung jawab atas keseluruhan penyelenggaraan penyiaran, baik ke
dalam maupun ke luar lembaga. Laporan tahunan TVRI sebagai laporan pertanggungjawaban
berisi tentang:
- Laporan mengenai pelaksanaan rencana kerja serta hasil-hasil yang telah dicapai
- Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana kerja;
- Perhitungan tahunan yang terdiri atas neraca, perhitungan penerimaan dan biaya, laporan
arus kas, dan laporan perubahan kekayaan.
Laporan tahunan TVRI ditandatangani oleh dewan direksi dan dewan pengawas untuk
disampaikan kepada Presiden dan tembusannya disampaikan kepada DPR RI.
Pegawai TVRI adalah Pegawai Negeri Sipil pusat yang diangkat berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan bukan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
oleh dewan direksi berdasarkan perjanjian kerja.
Persyaratan, kedudukan, hak dan kewajiban nya diatur berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan keputusan dewan direksi dan perjanjian kerja.
Pegawai TVRI baik Pegawai Negeri Sipil maupun bukan Pegawai Negeri Sipil dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Pembinaan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan TVRI dilakukan oleh direktur yang
bertanggung jawab di bidang kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai