Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

INSTRUMENTASI GEOFISIKA
APLIKASI OP-AMP PADA SENSOR GEOPHONE

OLEH :
KELOMPOK 1
FATRIA R1A1 15 012
ASNIAR R1A1 15 044
KASMIRA R1A1 15 017
HASNAWATI R1A1 15 014
SRI INDRIATI R1A1 15 069
SHELLA YULFINA F1H1 13 030
ELVIN ARIYANDANI R1A1 15 060
NUR KHAIRATU ILMA R1A1 15 039
WA ODE NURFADILAH R1A1 15 061

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Aplikasi OP-AMP pada Sensor
Geophone. Dalam menyusun makalah ini, banyak kesulitan dan hambatan yang
kami alami. Namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari teman-teman
sekalian, sehingga kami mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada orang yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materi pembahasannya. Kritik dan dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Kendari, 20 April 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

2.1 Pengertian OP-AMP.......................................................................................


2.2 Jenis-Jenis OP-AMP.......................................................................................
2.3 Aplikasi OP-AMP pada Sensor Geophone ..................................................8

BAB III PENUTUP...................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.................................................................................................15
3.2 Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penguat operasional atau op-amp adalah rangkaian elektronik yang dirancang


dan dikemas secara khusus sehingga dengan menambahkan komponen luar sedikit
saja dapat dipakai untuk berbagal keperluan. Hingga kini, op-amp yang dibuat dan
komponen-komponen diskrit dan dikemas dalam rangkaian tersebut masih dirasakan
begitu mahal oleh para insinyur atau teknisi yang pernah menggunakannya. Namun
kini dengan rangkaian terpadu (IC) yang telah ditingkatkan op-amp dalam bentuk
kemasan IC menjadi jauh lebih murah dan amat luas pemakaiannya.

Pada mulanya op-amp digunakan untuk rangkaian perhitungan analog,


rangkaian pengaturan dan instrumentasi. Fungsi utamanya adalah untuk melakukan
operasi linier matematika (tegangan dan arus), integrasi dan penguatan. Aplikasi dari
penngunaan op-amp digunakan diberbagai bidang salah satunya bidang geofisika
yang dimana disetiap alat pada metode geofisika menggunakan op-amp. Biasa
digunakan sebagai penguat sinyal. Salah satu metode geofisika yaitu metode seismik,
dimana metode seismik merupakan salah satu metode yang sangat penting dan
banyak dipakai di dalam teknik geofisika. Metode seismik dikategorikan ke dalam
dua bagian yang besar yaitu seismik bias dangkal (head wave or refrected seismic)
dan seismik refleksi (reflected seismic). Pada metode ini memanfaatkan waktu tiba
gelombang yang merambat dengan adanya susut kritis tertentu yang menyebabkan
gelombnag merambat pada lapisan batuan bawah permukaan Pada bidang batas antar
lapisan, gelombang ini sebagian dipantulkan dan sebagian lain dibiaskan untuk
diteruskan ke permukaan bumi. Dipermukaan bumi gelombang tersebut diterima oleh
serangkaian detektor (geophone) yang umumnya disusun membentuk garis lurus
dengan sumber ledakan (profil line), kemudian dicatat/direkam oleh suatu alat
seismogram. Dengan mengetahui waktu tempuh gelombang dan jarak antar geophone
dan sumber ledakan, struktur lapisan geologi di bawah permukaan bumi dapat
diperkirakan berdasarkan besar kecepatannya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
1.Apa itu Oprasional Amplifier ?
2.Bagaimana Aplikasi OP-AMP?
3. Apa itu metode Seismik ?
4. Bagaimana OP-AMP pada Sensor Geophone ?

1.3 Tujuan

Tujuan disusunya makalah ini sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui definisi Oprasional Amplifier


2. Dapat mengetahui Aplikasi OP-AMP
3. Dapat mengetahui definisi metode seismic
4. Dapat mengetahui peran OP AMP pada sensor Geophone

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Operasional Amplifier


Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi
yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-
inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat
ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada
operasional amplifier (Op-Amp). Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara
lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada
dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang
memiliki 2 input dan 1 output.

Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback


negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang
peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi
sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.

Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-


mcam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali
disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar.

Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah


membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input non-inverting), apabila
kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat
perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp akan memberikan tegangan
output. Operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2
input. Sebagai penguat operasional ideal , operasional amplifier (Op-
Amp) memiliki karakteristik sebagai berikut :
Impedansi Input (Zi) besar =
Impedansi Output (Z0) kecil= 0
Penguatan Tegangan (Av) tinggi =
Band Width respon frekuensi lebar =
V0 = 0 apabila V1 = V2 dan tidak tergantung pada besarnya V1.
Karakteristik operasional amplifier (Op-Amp) tidak tergantung temperatur /
suhu.

2.2 Aplikasi Operasional Amplifier


Macam-Macam Aplikasi dari Op-AMP

Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional dalam berbagai jenis
sirkuit listrik. Di bawah ini ada beberapa penggunaan umum dari penguat operasional
dalam contoh sirkuit :

1. Penguat Pembalik ( Inverting amplifier )


Inverting amplifier ini, input dengan outputnya berlawanan polaritas. Jadi ada
tanda minus pada rumus penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah bisa
lebih kecil nilai besaran dari 1, misalnya -0.2 , -0.5 , -0.7 , dst dan selalu negatif.
Rumus nya :

Rangkaian dari Inverting adalah seperti gambar berikut :

2. Penguat Tak pembalik (Non Inverting Amplifier )


Penguat Non Inverting amplifier merupakan kebalikan dari penguat
inverting,dimana Input dimasukkan pada input non inverting sehingga polaritas
output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung
dari besarnya Rfeedback dan Rinput.

sehingga persamaan menjadi :


Hasil tegangan output noninverting ini akan lebih dari satu dan selalu positif.
Rangkaian nya adalah seperti pada gambar berikut ini :

3. Komparator (rangkaian pembanding )


Merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkanpenguatan terbuka (open-
loop gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat operasional
khusus yang memang difungsikan semata-mata untuk penggunaan ini dan agak
berbeda dari penguat operasional lainnya dan umum disebut juga dengan komparator
Komparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarannya
untuk menunjukkan tegangan mana yang lebih tinggi. di mana Vs adalah tegangan
catu daya dan penguat operasional beroperasi di antara + Vs dan Vs.)

Berikut gambar rangkaian dari Komparator :


4.Buffer
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil
outputnya.Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan = 1.
Rangkaiannya seperti pada gambar berikut ini.

Nilai R yang terpasang gunanya untuk membatasi arus yang di keluarkan. Besar
nilainya tergantung dari indikasi dari komponennya, biasanya tidak dipasang alias
arus dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan op-ampnya.

5. Adder / Penjumlah
Rangkaian penjumlah atau rangkaian adder adalah rangkaian penjumlah yang
dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya adalah
dikalikan dengan penguatan seperti pada rangkaian inverting.Rangkaian penjumlah
dengan menggunakan non inverting sangat suah dilakukan karena tegangan yang
diparalel akan menjadi tegangan terkecil yang ada, sehingga susah terjadi proses
penjumlahan.
6. Subtractor / Pengurang
Rangkaian pengurang ini berasal dari rangkaian inverting dengan
memanfaatkan masukan non-inverting, sehingga persamaannya menjadi sedikit ada
perubahan. Rangkaian ini bisa terdiri 3 macam yaitu :

a. Rangkaian dengan 1 op-amp


Rangkaian pengurang dengan 1 op-amp ini memanfaatkan kaki inverting dan
kaki noninverting.

b. Rangkaian dengan 2 op-amp


Rangkaian pengurang dengan 2 op-amp tidak jauh berbeda dengan satu
opamp, yaitu salah satu
input dikuatkan dulu kemudian dimasukkan ke rangkaian pengurang

c. Rangkaian dengan 3 op-amp

7. Differensiator
Mendiferensiasikan sinyal hasil pembalikan terhadap waktu dengan
persamaan :

di mana dan adalah fungsi dari waktu.

Pada dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan cara
mengganti kapasitor dengan induktor, namun tidak dilakukan karena harga induktor
yang mahal dan bentuknya yang besar. Diferensiator dapat juga dilihat sebagai tapis
pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai tapis aktif.
8. Penguat Integrator (Integrator Amplifier)
Penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu, dengan
persamaan :

di mana adalah waktu dan adalah tegangan keluaran pada .

Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat
digunakan untuk rangkaian tapis aktif.

2.3 Metode Seismik

Metode seismik merupakan salah satu metode yang sangat penting dan
banyak dipakai di dalam teknik geofisika. Hal ini disebabkan metode seismik
mempunyai ketepatan serta resolusi yang tinggi di dalam memodelkan struktur
geologi di bawah permukaan bumi. Dalam menentukan struktur geologi, metode
seismik dikategorikan ke dalam dua bagian yang besar yaitu seismik bias dangkal
(head wave or refrected seismic) dan seismik refleksi (reflected seismic). Seismik
refraksi efektif digunakan untuk penentuan struktur geologi yang dangkal sedangkan
seismik refleksi untuk struktur geologi yang dalam.

Dasar teknik seismik dapat digambarkan sebagai berikut, Suatu sumber


gelombang dibangkitkan di permukaan bumi. Karena material bumi bersifat elastik
maka gelombang seismik yang terjadi akan dijalarkan ke dalam bumi dalam berbagai
arah. Pada bidang batas antar lapisan, gelombang ini sebagian dipantulkan dan
sebagian lain dibiaskan untuk diteruskan ke permukaan bumi. Dipermukaan bumi
gelombang tersebut diterima oleh serangkaian detektor (geophone) yang umumnya
disusun membentuk garis lurus dengan sumber ledakan (profil line), kemudian
dicatat/direkam oleh suatu alat seismogram. Dengan mengetahui waktu tempuh
gelombang dan jarak antar geophone dan sumber ledakan, struktur lapisan geologi di
bawah permukaan bumi dapat diperkirakan berdasarkan besar kecepatannya.

2.4 OP-AMP pada Sensor Geophone

Geofisika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang
bumi. Antara lain terkait lapisan bumi, bentuk bumi, juga fenomena-fenomena yang
ada di bumi. Alat yang mampu mendeteksi fenomena getaran yang ada di dalam bumi
(seismik) adalah geophone.
Geophone merupakan alat yang sangat penting dalam eksplorasi seismic. Alat
ini berfungsi untuk mendeteksi dan merekam gelombang seismik yang ada
permukaan tanah. Layaknya sebuah sensor yang merubah besaran fisika menjadi
besaran fisika lainnya
Geophone adalah sebuah transducer pergerakan tanah yang sangat sensitif.
Sebuah geophone mengubah energi seismik, atau vibrasi, menjadi tegangan listrik
yang dapat diukur secara akurat. Ketika terjadi vibrasi yang menyebabkan geophone
atau magnet yang berada di dalam geophone bergerak, lilitan akan tetap diam karena
kelembamannya. Pergerakan magnet relatif terhadap lilitan ini menimbulkan
tegangan listrik yang proporsional terhadap kecepatan relatif lilitan terhadap magnet.

Sensor Geophone

Geophone berasal dari bahasa yunani yaitu "geo" yang berarti "bumi" dan
Phone" yang berarti "suara.
Jadi, GEOPHONE adalah sensor yang berfungsi mengubah gerakan atau
getaran bumi (getaran seismik) menjadi sinyal listrik yang dapat direkam di
sebuah stasiun rekaman.
Sensor Geofone biasa digunakan dalam industri Pertambangan Minyak dan
Gas. Sensor digunakan untuk mengetahui bagaimana struktur tanah dan
batuan yang ada di bawah permukaan bumi sebelum dilakukan pengeboran.

Penggunaan Sensor Geophone


1. Pendekatan gempa bumi.
2. Pendeteksi tanah longsor.
3. Eksplorasi minyak dan gas bumi.
4. Analisa kekuatan jalan.
5. Analisa kekuatan getaran jembatan.
6. Analisa kekuatan struktur bangunan gedung bertingkat

Skema Penampang Sensor Geophone

Komponen Utama Sensor Geophone


1. Magnet permanen
Magnet permanen diletakkan menyatu dengan permukaan bumi, sehingga
akan mengikuti getaran vertikal bumi bila ada gelombang seismik yang
menjalar di permukaan bumi.
2. Lilitan Kawat
Lilitan kawat tergantung pada pegas, dan akan bergerak ketika ada gelombang
seismik yang datang.

Cara Kerja Sensor Geophone


Prinsip kerja Geophone adalah saat terdapat getaran sensor geophone akan
mulai bekerja. Getaran seismik dari vertikal bumi yang mengenai geophone
menyebabkan pegas yang ada di dalamnya berosilasi. Gerak osilasi pegas tersebut
menyebabkan terjadinya fluks karena lilitan yang berubah posisi terhadap magnet
ataupun sebaliknya. Karena adanya fluks muncul GGL induksi. Tegangan induksi
yang terdeteksi pada lilitan kawat sebanding dengan besarnya getaran yang ditangkap
oleh sensor. Output berupa tegangan ini yang bisa divisualisasikan dalam bentuk
sinyal sinusoidal. Gambarnya nanti akan jadi seperti ini hasilnya:

Geophone bekerja berdasarkan hukum Faraday, di mana pada sebuah


kumparan akan terjadi arus listrik apabila pada kumparan tersebut terjadi perubahan
fluk magnet terhadap waktu. Besarnya tegangan yang terjadi berbanding lurus dengan
besarnya perubahan fluk terhadap waktu tersebut. Yang dinyatakan dalam
persamaan :

Dimana:
V = tegangan output
= perubahan fluks magnet
t = perubahan waktu
G = konstanta transducer
= pergerakan relatif
Diagram perubahan getaran menjadi sinyal listrik pada geophone
Cara Kerja & Analisa Rangkaian

Gambar Rangkaian Elektronik

Sinyal yang dihasilkan oleh sensor geophone umumnya adalah dalam kisaran
beberapa milivolt, dengan tingkat noise yang cukup tinggi. Oleh karena itu, agar
dapat diproses dengan baik, sinyal tersebut harus disaring dan diperkuat terlebih
dahulu. Yaitu dengan menggunakan signal conditioning.
Sinyal dari geophone diteruskan ke LM6462 yang berfungsi sebagai Op-Amp
setelah sebelumnya disaring dengan rangkaian filter untuk meminimalisir noise.
Kemudian sinyal output dari Op-Amp disearahkan oleh dioda sebelum akhirnya
diteruskan ke Pemroses Data.
Simulasi (contoh penerapan di lapangan)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat simpukan bahwa :

1. Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi


yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan
non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik
dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan
pada operasional amplifier (Op-Amp).
2.
3. Metode seismic adalah metode yang memanfaatkan getaran yang sumbernya
sengaja dibuat ataupun getaran alami dari dalam bumi akibat tenaga endogen.
4. OP-AMP pada metode seismik salah satunya terdapat pada Sensor Geophone.
Sinyal dari geophone diteruskan ke LM6462 yang berfungsi sebagai Op-Amp
setelah sebelumnya disaring dengan rangkaian filter untuk meminimalisir
noise. Kemudian sinyal output dari Op-Amp disearahkan oleh dioda sebelum
akhirnya diteruskan ke Pemroses Data.

DAFTAR PUSTAKA

Christian Loing,dkk. 2014. Seismic refraksi dalam eksplorasi minyak


bumi.Universitas Negri Menado.Menado.

Anda mungkin juga menyukai