MAGNETIK SUSEPTIBILITAS
MUHAMMAD RANDUSALEH
F1H114067
TUJUAN
Tujuan dari penelitian metode magnetik suseptibilitas ini yaitu sebagai berikut :
II.1.2 Stratigrafi
Berdasarkan peta geologi Kendari (Simandjuntak, dkk., 1993) dan
formasi batuan penyusun lembar Lasusua-Kendari (Rusmana, dkk., 1993) maka
pada daerah penelitian berada pada forrmasi Alluvium (Qa).
Alluvium (Qa) merupakan Satuan yang tersusun oleh jenis batuan kerikil,
kerakal, pasir, lempung dan lumpur. Satuan ini berasal dari endapan sungai,
rawa dan pantai sebagai endapan permukaan (Gambar 1). Sebarannya terdapat
di daerah dataran sekitar muara sungai besar dan pantai. Umur satuan aluvium
ini diperkirakan Holosen.
Gambar 1. Korelasi Satuan Peta Geologi Regional Lembar Lasusua-Kendari,
Sulawesi.
1. Medan Magnet
Charles Augustin de Coulomb pada tahun 1785 menyatakan bahwa gaya magnet
berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak antara dua muatan magnetik, yang
persamaannya mirip hukum gaya gravitasi Newton. Dengan demikian, apabila dua
buah kutub P1 dan P2 dari monopole magnet yang berlainan terpisah pada jarak r,
maka persamaan gaya magnet dinyatakan sebagai:
1 P1 P2
G m= r (1)
μ r2
dengan Gm adalah gaya magnet monopole pada P1 dan P2, r adalah vektor satuan
berarah dari P1 ke P2, P1 dan P2 adalah muatan kutub 1 dan 2 monopole, µ
adalah permeabilitas medium magnetik (untuk ruang hampa µ = 1)
Gaya magnet Gm per satuan muatan P1 didefinisikan sebagai kuat medan
magnet terukur (H). Dengan demikian dihasilkan kuat medan magnet pada muatan
P1 yang dapat dinyatakan sebagai
F 1 p1
H= = r (2)
P1 μ r 2
dengan H adalah kuat medan magnet terukur. Jika suatu benda terinduksi oleh
medan magnet H, maka besar intensitas magnet yang dialami oleh benda tersebut
adalah (Reynold, 1995),
M=kH (3)
dengan M adalah intensitas magnetisasi dan k adalah suseptibilitas magnetik.
2. Suseptibilitas Magnet
Suseptibilitas magnet adalah kemampuan suatu material termagnetisasi
yang ditentukan oleh nilai suseptibilitas kemagnetan pada Persamaan 3. Faktor
yang mempengaruhi nilai suseptibilitas magnet suatu material adalah litologi
batuan dan kandungan mineral batuan. Tabel 1 menunjukkan nilai suseptibilitas
magnet beragam batuan.
Tabel 1. Nilai Suseptibilitas Batuan (Telford, dkk, 2004)
Jenis Kisaran ( ×10−3 ¿ Rata-Rata ( ×10−3 ¿
Sedimentary
Dolomite 0 – 0,9 0,1
Limestone 0-3 0,3
Sandstone 0-20 0,4
Shale 0,01-15 0,6
Av. 48 sedimentary 0-18 0,9
Metamorphic
Amphibolite 0,7
Schist 0,3-3 1,4
Phyllite 1,5
Gneiss 0,1-25
Quarzite 4
Serpentine 3-17
Slate 0-35 6
Av. 61 metamorphic 0-70 4,2
Igneous
Granite 0-50 2,5
Rhyolite 0,2-35
Dolorite 1-35 17
Augite-syenite 30-40
Olivine-diabase 25
Diabase 1-160 55
porphyry 0,3-200 60
Gabbro 1-90 70
Basalts 0,2-175 70
Diorite 0,6-120 85
Pyroxenite 125
Peridotite 90-200 150
Andesite 160
Av. Acidic igneous 0-80 8
Av. Basic igneous 0,5-97 25
IV.1 HASIL
k (10−5 S 1)
ST.3
NO Jarak (m) Line 1 Line 2
ST.1 ST.2
1 0 42 56 6 7
2 1 14 54 2 9
3 2 12 43 12 6
4 3 26 9 13 6
5 4 16 25 9 5
6 5 41 41 7 5
7 6 28 97 6 6
8 7 17 29 11 4
9 8 13 19 4 4
10 9 57 21 6 2
11 10 18 9 8 7
12 11 15 33 8 7
13 12 23 36 4 7
14 13 19 34 8 8
15 14 56 9 3 8
16 15 184 23 2 5
17 16 142 25 7 15
18 17 37 8 3 6
19 18 13 49 4 11
20 19 25 12 2 5
21 20 28 90 9 9
22 21 23 37 6 16
23 22 14 104 7 8
24 23 20 21 5 7
25 24 29 763 9 8
26 25 22 321 9 8
27 26 33 646 15 9
28 27 29 92 26 14
29 28 32 69 27 20
30 29 17 129 11 5
31 30 29 33 16 4
32 31 6 47 38 4
33 32 18 67 36 5
34 33 13 160 19 8
35 34 11 47 5 37
36 35 28 129 8 69
37 36 4 538 8 24
38 37 21 52 5 67
39 38 27 125 6 18
40 39 12 4 13 10
41 40 11 27 9 10
42 41 88 26 10 24
43 42 15 7 15 18
44 43 18 45 18 36
45 44 16 90 24 39
46 45 93 74 34 36
47 46 66 35 47 15
48 47 73 211 117 30
49 48 286 23 26 25
50 49 120 44 27 22
51 50 685 93 32 24
52 51 875 15
53 52 53 3
54 53 31 31
55 54 137 67
56 55 149 21
57 56 42 48
58 57 32 32
59 58 37 39
60 59 25 12
61 60 38 29
62 61 286 5
63 62 16 62
64 63 17 157
65 64 17 25
66 65 19 84
67 66 81 114
68 67 24 123
69 68 42 40
70 69 25 15
71 70 37 15
72 71 25 29
73 72 21 30
74 73 18 123
75 74 39 114
76 75 25 161
77 76 31 407
78 77 18 151
79 78 35 46
80 79 24 51
81 80 36 34
82 81 31 78
83 82 11 127
84 83 23 11
85 84 228 53
86 85 23 38
87 86 26
88 87 34
89 88 47
90 89 86
91 90 64
92 91 66
93 92 26
94 93 40
95 94 84
96 95 56
97 96 41
Rerata 61.11628 80.83505 14.94118 14.94118
500
400
300
200
100
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Jarak (m)
2.
500
Susebtibiitas
400
300
200
100
0
0 20 40 60 80 100 120
Jarak (m)
120
100
ĸ(10-5SI)
80 Line 3
Line 4
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60
Jarak (m)
20 – 40. dan jarak 40 – 97 meter nilai suseptibilitas kembali rendah. untuk grafik
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Serway, R.A. and Jeweet, J.W. (2004). Physics for Scientists and Engineers Six
Edition. Belmont: Thomson Brooks/Cole.
Siswoyo, dkk. (2010). Interpretasi Anomali Magnetik Pada Penentuan Lokasi
Baru Stasiun Magnet (Stasiun Geofisika Angkasa Jayapura). Laporan
Penelitian. Stasiun BMKG Jayapura
Rusmana, E., Sukido, D., Haryono, Simandjuntak, T. O., 1993, Geologi Lembar
lasusua Kendari, Sulawesi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Bandung.
Telford, W.M., Geldart, L.P., and Sheriff, R.F. (2004). Applied Geophysics Second
Edition. Edinburgh: Cambridge University Press.