PEMBAHASAN
1. Sistem Isometrik
Sistem Isometrik adalah sistem kristal yang paling simetri dalam ruang
tiga dimensi. Sistem ini tersusun atas tiga garis kristal berpotongan yang sama
panjang dan sama sudut potong satu sama lain, sistem ini berbeda dengan sistem
lain dari berbagai sudut pandang. Sistem ini tidak berpolar seperti yang lain, yang
membuatnya lebih mudah dikenal. Kata isometrik berarti berukuran sama, terlihat
pada struktur tiga dimensinya yang sama simetri, atau dikenal pula dengan sistem
kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada tiga dan saling tegak lurus
satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan panjang yang sama untuk
masing-masing sumbunya.
a. Kelas Tetratoidal
Kelas : Ke-28, Simetri : 2 3
Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu
putar dua.
Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1,
a2, dan a3
Sudut : Ketiga-tiganya 90o
Bentuk Umum : Tetartoidal yang unik, serta pyritohedron, kubik,
deltoidal dodecahedron, pentagonal dodecahedron, rhombik
dodecahedron, dan tetrahedron.
Mineral yang Umum : Changcengit, Korderoit, Gersdorffit,
Langbeinit, Maghemit, Micherenit, Pharmacosiderit, Ullmanit, dan
lain-lain.
b. Kelas Hexoctahedral
Kelas : Ke-32, Simetri : 4/m 3bar 2/m
Elemen Simetri : Merupakan kelas yang paling simetri untuk bidang
tiga dimensi dengan empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar
dua, dan sumbu putar dua, dengan sembilan bidang utama dan satu
pusat.
· Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
· Bentuk Umum : Kubik, bidang delapan, bidang duabelas, dan trapezium. Dan
kadang-kadang trisoktahedron, tetraheksahedron, dan heksotahedron.
· Mineral yang Umum : Flurit, Galena, Intan, Tembaga, Besi, Timah, Platina,
Perak, Emas, Halit, Bromargyrit, Kllorargirit, Murdosit,
Piroklor, kelompok Garnet, sebagian besar kelompok Spinel, Uraninit dan lain-lain.
3. Kelas Hextetrahedral
· Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar empat,
dan enam bidang kaca.
· Sumbu Kristal : Tiga sumbu sama panjang yang disebut a1, a2, dan a3.
· Sudut : Ketiga-tiganya 90o
· Mineral yang Umum : Sodalit, Sphalerit, Domeykit, Hauyne, Lazurit, Rhodizit, dan
lain-lain.
4. Kelas Diploidal
· Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar dua, dan
tiga bidang kaca dan satu pusat.
· Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
· Bentuk Umum : Diploid dan pyritohedron dan juga kubik, octahedron, rhombik
dodecahedron, trapezohedron dan yang jarang trisoctahedron.
5. Kelas Giroid
· Elemen Simetri : Terdapat tiga sumbu putar empat, dan empat sumbu putar tiga,
dan enam sumbu putar dua
· Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
Sistem Trigonal
Jika kita membaca beberapa referensi luar, sistem ini mempunyai nama lain yaitu
Rhombohedral, selain itu beberapa ahli memasukkan sistem ini kedalam sistem
kristal Hexagonal. Demikian pula cara penggambarannya juga sama. Perbedaannya,
bila pada sistem Trigonal setelah terbentuk bidang dasar, yang terbentuk segienam,
kemudian dibentuk segitiga dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati
satu titik sudutnya.
Pada kondisi sebenarnya, Trigonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b =
d ≠ c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu
d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = 90˚
; γ = 120˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut α dan β saling tegak lurus dan
membentuk sudut 120˚ terhadap sumbu γ.
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal
Trigonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a
ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c
ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut
antar sumbunya a+^bˉ = 20˚ ; dˉ^b+= 40˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu
a+ memiliki nilai 20˚ terhadap sumbu bˉ dan sumbu dˉ membentuk sudut 40˚
terhadap sumbu b+.
Sistem ini dibagi menjadi 5 kelas:
1. Hexagonal Scalenohedral
· Kelas : ke-13, Simetri : 3bar 2/m
· Elemen Simetri : ada 1 bidang putar tiga, 3 bidang putar dua, 3 bidang simetri
· Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama
satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari
sumbu c.
· Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu
c = 90o.
· Bentuk umum : scalenohedron, rhombohedron, diheksagonal prism, hexagonal
prism, hexagonal dipiramid, dan basal pinakoid.
· Mineral yang Umum : anggota kelompok kalsit, termasuk korondum, hematit,
bismuth, antimon, sturmanit, brusit, arsenic, soda niter, chabazit, dan millerit.
2. Trigonal Trapezohedral
· Kelas : ke-12, Simetri : 3 2
· Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua.
· Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama
satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari
sumbu c.
· Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu
c = 90o.
· Bentuk umum : trigonal trapezohedron, rhombohedron, trigonal prism, ditrigonal
prism, trigonal dipiramid, dan basal pinakoid.
· Mineral yang Umum : kuarsa, tellurium berlinit, dan cinnabar.
3. Ditrigonal Pyramidal
· Kelas : ke-11, Simetri : 3m
· Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar tiga dan 3 bidang simetri
· Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama
satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari
sumbu c.
· Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu
c = 90o.
· Bentuk umum : ditrigonal pyramid, heksagonal prism, heksagonal pyramid, trigonal
prism, ditrigonal prism, dan pedion.
· Mineral yang Umum : anggota kelompok tourmalin, termasuk didalamnya
pyrargyrit, jarosit, natrojarosit, alunit, dan proustit.
4. Kelas Rhombohedral
· Kelas : ke-10, Simetri : 3bar
· Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar tiga dan sebuah pusat
· Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama
satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari
sumbu c.
· Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu
c = 90o.
· Bentuk umum : rhombohedron, heksagonal prism, dan basal pinakoid.
· Mineral yang Umum : anggota kelompok dolomit, termasuk ankerit, ilmenit,
dioptase, willemit, dan phenakit.
5. Kelas Trigonal Pyramidal
· Kelas : ke-9, Simetri : 3
· Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar tiga
· Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2, dan a3 sama
satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih pendek ata lebih panjang dari
sumbu c.
· Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara sumbu a dan sumbu
c = 90o.
· Bentuk umum : trigonal pyramid, trigonal prism, dan pedion.
· Mineral yang Umum : gratonit hanya satu-satunya yang dikenal dalam kelas ini.
Sistem Tetragonal
Sistem Tetragonal sama dengan sistem Isometrik, karena sistem kristal ini
mempunyai tiga sumbu kristal yang masing-masing saling tegak lurus. Sumbu a1 dan
a2 mempunyai satuan panjang sama, sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih
panjang atau lebih pendek. Tapi pada umumnya lebih panjang.
1. Ditetragonal Dipyramidal
· Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat, sumbu putar dua, lima sumbu
simetri.
· Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan –a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
· Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua,
semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain.
· Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan –a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
· Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat dan empat bidang simetri.
· Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan -a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
· Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat, dan dua sumbu putar dua, dan
dua bidang simetri.
· Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan -a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
· Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat dan satu bidang simetri.
· Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan –a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
· Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan -a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
· Mineral yang Umum : Cahnit, Minium, Nagyagit, Tugtupit, dan beberapa yang
jarang seperti Krookesit, Meliphanit, Schreibersit, dan Vincentit.
· Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan -a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
Sistem Hexagonal
Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus terhadap
ketiga sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-masing membentuk sudut 120˚
terhadap satu sama lain. Sambu a, b, dan d memiliki panjang sama. Sedangkan
panjang c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang).
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Hexagonal memiliki axial ratio (perbandingan
sumbu) a = b = d ≠ c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama
dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut
kristalografi α = β = 90˚ ; γ = 120˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, sudut α dan β
saling tegak lurus dan membentuk sudut 120˚ terhadap sumbu γ.
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem Hexagonal
memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a ditarik garis
dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis
dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya
a+^bˉ = 20˚ ; dˉ^b+= 40˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai
20˚ terhadap sumbu bˉ dan sumbu dˉ membentuk sudut 40˚ terhadap sumbu b+.
Sistem ini dibagi menjadi 7:
1. Dihexagonal Dipyramidal
· Kelas : ke-20, Simetri : 6/m 2/m 2/m
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua, 7 bidang simetri
masing-masing berpotongan tegak lurus terhadap salah satu sumbu rotasi dan satu
pusat.
· Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3
sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari
sumbu c.
· Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu
a dan sumbu c sebesar 90o.
· Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal dipiramid, diheksagonal
prisma, heksagonal prisma dan dasar pinakoid.
· Mineral yang Umum : beryl, molibdenit, pyrhotit, nikelin, grafit kakohenit, seng,
fluoserit dan lain-lain.
2. Hexagonal Trapezohedral
· Kelas : ke-19, Simetri : 6 2 2
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua
· Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
· Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu
a dan sumbu c sebesar 90o.
· Bentuk Umum : heksagonal trapesohedron, heksagonal dipiramid, diheksagonal
prism, heksagonal prism, dan pinakoid.
· Mineral yang Umum :rhapdopane, quetzalcoatlit, quintinit-2H, dan beta-kuarsa.
3. Dihexagonal Pyramidal
· Kelas : ke-18, Simetri : 6 m m
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 bidang simetri.
· Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
· Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu
a dan sumbu c sebesar 90o.
· Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal pyramid, diheksagonal prism,
heksagonal prism dan pedion.
· Mineral yang Umum : zincit, moissanit, taafeit, greenockit, dan wurtzit.
4. Ditrigonal Dipyramidal
· Kelas : ke-17, Simetri : 6bar m 2
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 3 sumbu putar dua, dan 4 bidang
simetri.
· Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
· Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu
a dan sumbu c sebesar 90o.
· Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal pyramid, diheksagonal prism,
heksagonal prism dan pedion.
· Mineral yang Umum : benitoit, belkovit, konnelit, baringerit, basnasit, hidroksil
basnasit, ofretit dan lain-lain.
5. Hexagonal Dipyramidal
· Kelas : ke-16, Simetri : 6/m
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri.
· Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
· Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu
a dan sumbu c sebesar 90o.
· Bentuk Umum : heksagonal dipyramid, heksagonal prism, dan basal pinakoid.
· Mineral yang Umum : agardit, hangsit, hedyphane, mixit thaumasit, dan kelompok
apatit (apatit, mimetit, vanadinit, dan pyromorpit).
6. Trigonal Dipyramidal
· Kelas : ke-15, Simetri : 6bar (ekuivalen dengan 6/m)
· Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri.
· Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
· Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu
a dan sumbu c sebesar 90o.
· Bentuk Umum : trigonal dipiramid, trigonal prism, dan basal pinakoid.
· Mineral yang Umum : hanya mineral-mineral jarang laurelit, liotit, dan reederit-(Y).
7. Hexagonal Pyramidal
· Kelas : ke-14, Simetri : 6
· Elemen Simetri : hanya terdapat 1 sumbu putar enam.
· Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan a3 sama
panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek dari sumbu c.
· Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara semua sumbu
a dan sumbu c sebesar 90o.
· Bentuk Umum : hexagonal pyramid, heksagonal prism, dan pedion.
· Mineral yang Umum : nephelin, kankrinit, erionit, berthierit, dan gyrolit.
SISTEM KRISTAL MONOKLIN
Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu
yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus terhadap
sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. ketiga sumbu tersebut
mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling panjang dan
sumbu b paling pendek. Sistem monoklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu)
a ≠ b ≠ c dan memiliki sudut kristalografi α = β = 90º ≠ y. Hal ini berarti, pada ancer
ini sudut α dan β saling tegak lurus (90º) sedangkan y tidak tegak lurus (miring).
a≠b≠c
a : b : c = sembarang
sudut antara b dan c = 90º
sudut antara a dan b = 90º
sudut antara a dan c ≠ 90º
sudut antara a dan –b = 45
1. Sfenoid
Axial
Paper Model
Configuration
Kelas : ke-4
Simetri :2
Elemen simetri : 1 sumbu putar
Sumbu : tidak ada yang sama panjang
Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c tidak saling tegak lurus.
Bentuk Umum : sphenoid, pedion, dan pinakoid.
Mineral yang Umum : boltwoodit, halotrichit, franklinfurnaceit, goosekrecit,
mesolit, rinkit, wollastonit-2M dan lain-lain.
Contoh mineral:
Mesolite Ravatite
2. Domatic
Contoh mineral:
Antigorite
Bismutoferrite
3. Prismatic
Kelas : ke-5
Simetri : 2/m
Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang
berpotongan tegak lurus
Sumbu : tidak ada yang sama panjang,
Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c tidak saling tegak
lurus.
Bentuk Umum : monoklin prisma dan pinakoid.
Mineral yang Umum : akanthit, aktinolit, aegirin, azurite, allamit, annabergit,
arsenopyrit, biotit, dan lain-lain.
Sistem Triklin
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling
tegak lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak sama.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan
sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama
panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β ≠ γ
≠ 90˚. Hal ini berarti, pada system ini, sudut α, β dan γ tidak saling tegak lurus satu
dengan yang lainnya.
1. Kelas Pinakoid
2. Kelas Pedial
· Mineral yang Umum : axinit, amesit, tundrit, kaolinit, epistolit, dan lain-lain.
Sistem Orthorhombik
Sistem ini disebut juga sistem Rhombis dan mempunyai 3 sumbu simetri kristal
yang saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut mempunyai
panjang yang berbeda.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Orthorhombik memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada
yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi
α = β = γ = 90˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, ketiga sudutnya saling tegak lurus
(90˚).
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem
Orthorhombik memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada
patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini.
Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ = 30˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+
memiliki nilai 30˚ terhadap sumbu bˉ.
Sistem ini dibagi menjadi 3 kelas:
1. Orthorombik Dipiramidal
· Kelas : ke-8, Simetri : 2/m 2/m 2/m
· Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri yang
berpotongan tegak lurus dengan ketiga sumbu dan sebuah pusat.
· Sumbu : semuanya tidak sama panjang.
· Sudut : sudut antara ketiganya = 90o.
· Bentuk Umum : orthorombik dipiramid, prisma, dan pinakoid silang.
· Mineral yang Umum : kelompok barit, termasuk belerang, olivine, staurolit,
andalusit, kelompaok aragonite, marcasit, topas, brookit, enstatit, anthrophilit,
sillimanit, zoisit, adamit, danburit, kordierit, wavilit, dan lain-lain.
2. Kelas Orthorombik Disphenoidal
· Kelas : ke-7, Simetri : 2 2 2
· Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar.
· Sumbu : semuanya tidak sama panjang.
· Sudut : sudut antara ketiganya = 90o.
· Bentuk Umum : orthorombik disphenoid, orthorombik prisma, dan pinakoid silang.
· Mineral yang Umum : epsomit