TUGAS
MATA KULIAH GEOLOGI INDONESIA
CEKUNGAN IDONESIA TIMUR DAN INDONESIA BARAT
Disusun Oleh :
Lia Nazmi Aida
Nurarifah Amalian Sari
Dosen Pengampu :
Salahuddin Husein, S.T., M.Sc., PhD.
YOGYAKARTA
FEBRUARI
2019
1. CEKUNGAN INDONESIA TIMUR
Salawati Basin
Cekungan Salawati merupakan salah satu cekungan yang terdapat di wilayah timur Indonesia.
Cekungan ini terletak di bagian paling barat dari Kepala Burung, Papua, yaitu di tepi barat fragmen
Benua New Guinea (gambar 1). Cekungan ini dibatasi oleh Zona Sesar Sorong di bagian utara,
yang memisahkan Lempeng Australia di bagian selatan dengan Lempeng Pasific di bagian
utaranya. Di sebelah timur, Tinggian Ayamaru memisahkan Cekungan Salawati dengan Cekungan
Bintuni. Di bagian selatan, cekungan Salawati di batasi oleh Geantiklin Misool-Onin. Zona Sesar
Sorong yang menerus merupakan batas cekungan ini di bagian barat.
Kolom kesebangingan Cekungan Sumatera Utara dan Cekungan Salawati dengan modifikasi.
1. Tektonik Cekungan
Evolusi tektonik tersier Pulau Sumatera berbeda dengan pulau lain di Indonesia bagian timur.
Pulau Sumatera terbentuk sebagai akibat dari subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Kraton
Sunda secara oblik sepanjang baratdaya Pulau Sumatera. Gerakan lempeng Indo-Australia ke
bawah lempeng continental Eurasia ini berlangsung sejak Oligosen Akhir (Dally dkk, 1987, 1991,
Pulunggono dan Cameron, 1984). Kecuraman lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah
pulau Sumatra diperkirakan lebih landai sehingga zona gesekan lebih luas. Akibat landainya zona
subduksi ini, di Sumatra zona kuncian lempengnya lebih luas sehingga menyebabkan deformasi
berupa naiknya bagian Bancuh dan membentuk deretan kepulauan.
Sedangkan evolusi tektonik Pulau Irian Jaya merupakan ekspresi permukaan hasil dari
interaksi antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Pasifik yang menghasilkan kondisi
geologi yang sangat kompleks pada bagian Indonesia Timur. Beberapa peneliti terdahulu yang
telah melakukan studi terhadap geologi Papua berpendapat bahwa orogenesis pengangkatan pada
Kala Oligosen merupakan awal mulainya proses tektonik Papua.
2. Stratigrafi
Penyusun litologi dari cekungan Sumatera Utara berupa batuan sedimen karbonat seperti
batupasir, batugamping, batulempung terbentuk mulai pada umur Eosen, sedangkan pada cekungan
Salawati, batuan sedimen karbonat terbentuk mulai pada umur Pra-Tersier – Paleosen. Basement
cekungan Sumatera Utara muncul pada umur Paleosen ketika subduksi intensif terjadi antara
lempeng Indo-Australia dengan lempeng continental Eurasia, sedangkan pada cekungan Salawati,
basemen telah muncul pada umur Pra Tersier.
Lingkungan pengendapan tempat terakumulasinya sedimen di cekungan Sumatera Utara
berbeda dengan cekungan Salawati. Sedimen di cekungan Sumatera Utara berada pada lingkungan
laut dangkal, yaitu pada Formasi Tampur terendapkan di lingkungan sub litoral, Formasi Parapat
di lingkungan fluvio litoral, Formasi Bampo terendapkan di lingkungan lakustrin, Formasi
Belumai, Baong, Keutapang, Seureula, dan Julu Rayeu terendapkan di laut dangkal.
Pada cekungan Salawati, sedimen mulai terendapkan di lingkungan dangkal, yang kemudian
berubah menjadi dalam, dan kembali mendangkal dengan input sedimen yang kaya akan karbonat
dan menghasilkan litologi batugamping yang tebal.
DAFTAR PUSTAKA
Barber, A. J., Crow, M. J., Milsom, J. S. 2005. Sumatra : Geology, Resources and Tectonic
Evolution. Geological Society, London, Memoirs, 31.
Hall, R., 1998. The plate tectonics of Cenozoic SE Asia and the distribution of land and sea, In: R.
Hall and J.D. Holloway (eds.), Biogeography and geological evolution of SE Asia,
Backhuys Publishers, Leiden, 99-131.
Hamilton, W., 1979. Tectonics of the Indonesian region, US Geol.Surv. Prof. Pap. 1078, 345 pp.
Kamili, Z.A., Wahab, A., Kingston, J., Achmad, Z., Sosromiharjo, S., Crausaz, C.U., 1976,
Contribution to The Pre-Baong Stratigraphy of North Sumatra, Indonesian Petrolim
Asscociation, Preceedings 5th annual convention,
Liu, C.S., Curray, J.R., McDonald, J.M., 1983. New constraints on the tectonic evolution of the
eastern Indian Ocean. Earth Planetary Sci. Letters, 65, 331-342.
Matson, R., Moore, G.F., (1992). Structural controls on forearc basin subsidence in the central
Sumatera forearc basin. In: Geology and Geophysics of Continental Margins, Am. Assoc.
Petrol. Geol. Memoir, 53, 157-181.
McArthur, A.C. and Helm, R.B. 1983. Miocene carbonate buildups, offshore north Sumatra.
Indonesian Petroleum Association, Proceedings of the 11th Annual Convention, Jakarta.
Mulhadiono and Marinoadi. 1977. Notes on hydrocarbon trapping mechanisms in the Aru
area, North Sumatra. Indonesian Petroleum Association, Proceedings of the 6th Annual
Convention, Jakarta