1
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta, Indonesia
Riyan.ranggas@gmail.com
2
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta, Indonesia
3
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta, Indonesia
SARI
Daerah penelitian ini terletak di Sungai Nglangu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada koordinat
koordinat X: 459873 ; Y: 9201512, dimana teletak pada Zona Kendeng serta bagian dari Formasi Kerek
yang memiliki umur Miosen tengah- akhir yang memiliki penyebaran luas dari pegunungan Kendeng
Barat dan Tengah. Formasi Kerek merupakan endapan turbidit distal yang diendapkan pada suatu lereng
dari zona bathyal atas. Formasi Kerek terletak dibawah formasi Kalibeng secara selaras menurut
Pringgroprawiro (1983). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan urutan pengendapan,
fasies serta lingkungan pengendapannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
lapangan yang digunakan untuk mengumpulkan catatan endapan stratigrafi. Bagian stratigrafi terukur
digunakan untuk menentukan pola, fasies, dan proses pengendapan. Hasil penelitian yang dilakukan
pada daerah Sungai Nglangu, Kabupaten Semarang menunjukkan keterdapatan litologi yang terdiri dari
perselingan Batupasir karbonatan, serpih, laminasi lanau, batupasir kerikilan, dan terdapatnya fragmen
batubara. Struktur sedimen yang terdapat pada daerah penelitian antara lain ripple, hummocky, planar
lamination, dan cross stratification. Adanya fragmen batubara pada lapisan batupasir mengindikasikan
adanya hyperpycnal flow yang membawa sedimen fluvial ke extrabasinal. Berdasarkan analisa
fasiesnya, endapan pada daereh penelitian diendapkan pada lingkungan submarine fan (channel-lobe).
Pada beberapa lapisan batupasir ditemukan urat kalsit yang menandakan adanya aktivitas hidrotermal
yang membawa fluida karbonat yang kemudian terendapkan pada rekahan yang terbentuk pada lapisan
batupasir setelah mengalami deformasi.
Kata Kunci: Formasi Kerek, Zona Kendeng, Fasies turbidit, Submarine fan
ABSTRACT
The area of this research is located in Nglangu River, Semarang Regency, Central Java at coordinates
X: 459873; Y: 9201512, where it is located in the Kendeng Zone and part of the middle-end Miocene
Kerek Formation which has a wide distribution of the West and Central Kendeng fusion. The Kerek
Formation is a distal turbidite deposit deposited on a slope from the upper bathyal zone. The Kerek
Formation is based on the Kalibeng formation in harmony according to Pringgroprawiro (1983). This
research is to study changes in depositional sequence, more easily and the depositional environment.
The method used in this study is field observations used to collect stratigraphic deposition records.
Measured stratigraphic sections are used to determine patterns, facies, and deposition processes. The
results of research conducted in the Nglangu River, Semarang Regency showed lithological capacity
consisting of carbonate flakes, shales, silt lamination, gravel sandstones, and containing coal
fragments. Sedimentary structures contained in the study included ripples, hummocky, planar
lamination, and cross stratification. The presence of coal fragments in the sandstones indicate
hypercalic flow carrying fluvial sediment to the extrabasinal. Based on the facies analysis, the sediment
in the study was deposited on the fan submarine (channel-lobe). In some layers of sandstone calcite
veins are found which indicate hydrothermal activity that carries carbonate fluid which is then
deposited on the fracture that forms on the sandstone layer after deformation is used.
1V. HASIL
Dari penelitian dengan menggunakan
metode observasi dan stratigrafi terukur yang
dibagi menjadi 3 segmen lintasan berarah relatif
Utara - Selatan, dengan total panjang lintasan
109,5meter didapatkan hasil sebagai berikut:
D
E
F G
Gambar 4.1.1 Beberapa struktur sedimen yang ditemukan pada daerah telitian, dengan (A) Flute Cast, (B) Cross
Stratification, (C) Convolute, (D) Wavy Lamination, (E) Hummocky, (F) Massif dan (G) Perlapisa
Selain itu, pada beberapa lapisan batupasir karbonatan dijumpai adanya fragmen batubara dan
juga urat urat kalsit.
A B
Gambar 4.1.2. Kenampakan urat kalsit (A) dan juga utama, yaitu batupasir karbonatan dan juga
fragmen batubara (B) yang ditemukan pada daerah telitian
batuserpih berukuran lanau hingga lempung,
dengan struktur yang bervariasi. Untuk lebih
Batupasir yang terlihat pada daerah telitian,
jelasnya dapat dilihat pada penampang
cenderung memiliki warna abu-abu kecoklatan,
stratigrafi di halaman lampiran.
dengan ukuran pasir kasar hingga sangat halus (
1-0,06 mm, Wentworth 1922) dengan komposisi
Fragmen berupa mineral kuarsa, Matriks berupa V. PEMBAHASAN
material berukuran lanau hingga lempung dan
semen karbonat, yang memiliki struktur Berdasarkan pada hasil yang diperoleh pada
bermacam macam seperti yang telah dijelaskan daerah telitian yang berada di sungai Nglangu,
sebelumnya (Pada gambar 2.1.1). Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, maka dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Berikutnya terdapat juga batuserpih yang
5.1 Fasies
berwarna hitam sampai abu-abu dengan ukuran
lanau – lempung (0,06-0,004 mm. Wentworth, Didasarkan atas litologi yang ditemukan
1922). Berikut merupakan kenampakan pada daerah telitian berupa batupasir
batuserpih pada daerah telitian. karbonatan yang berselang seling dengan
batuserpih berukuran lanau-lempung, maka
daerah tersebut masuk kedalam fasies CT
(Walker, 1984), dimana semakin ke arah atas,
lapisan relatif semakin menebal (Thickening
Upward).
Gambar 5.1.1. Struktur sedimen yang terdapat pada daerah telitian yang dihubungkan dengan model Fasies dan
lingkungan pengendapan menurut Walker, 1984.
Gambar 5.1.2. Beberapa Struktur sedimen yang menjadi penciri pada sikuen Bouma, 1962