Anda di halaman 1dari 8

Syntak dasar MATLAB

Simbol Operasi Hitung dan Variabel


Operasi hitung dengan MATLAB sangat mudah dilakukan.
Operasi Simbol
Penjumlahan +
Pengurangan -
Perkalian *
Pembagian / atau \
Pangkat ^
Tabel 1.1 Simbol Operasi Hitung
Operasi hitung juga bisa diwakili menggunakan variabel. Variabel
MATLAB tidak membutuhkan deklarasi ataupun statmen dimensi. Penulisan
variabel dimulai dengan huruf, dapat diikuti dengan huruf atau angka
atau underscore. MATLAB hanya dapat mengenal 31 karakter pertama dari
nama variabel. Contoh : bila pada command window diketik
>>apel_malang1=25

dan setelah menekan enter akan muncul

>>apel_malang1 =
25
Di sini apel_malang1 adalah nama variabel yang disimpan pada workspace
dengan nilai 25. Bila terdapat variabel baru dengan nama sama maka
secara otomatis nilai variabel lama akan terhapus dan berlaku nilai
variabel baru. MATLAB sangat sensitif dalam membaca variabel, ia
membedakan antara hurup besar dan hurup kecil. Contoh : A dan a adalah
dua variabel yang berbeda. Pada satu baris kita dapat mendefinsikan
lebih dari satu variabel dengan cara memberikan tanda koma (,) diantara
dua variabel. Sebagai contoh
>> x=50, X=45
maka akan muncul
x =
50

X =

45
Variabel khusus
ans : default nama variabel untuk hasil
pi : π = 3.14
eps : ∊ = 2.2204e-016
inf : infinity
nan : not-a-number
Dalam memberi nama variabel, MATLAB mempunyai beberapa aturan yaitu :
1) Menggunakan huruf atau angka, tetapi karakter pertama harus berupa
huruf.
2) MATLAB hanya dapat mengenal 63 karakter pertama dari variabel.
3) MATLAB membedakan huruf besar dan huruf kecil
4) Tidak boleh ada spasi.
5) Tidak boleh menggunakan simbol khusus, kecuali garis bawah.
Untuk membersihkan command window gunakan perintah >>clc, sedangkan
untuk menghilang semua variabel yang ada pada command window gunakan
perintah >>clear.
Jadi perintah
>>clear

>>clc
akan membersihkan command window dan menghapus semua variabel yang
telah tersimpan pada workspace. Dalam kasus ini semua variabel tidak
bisa dipanggil lagi, kecuali variabel yang telah disimpan.
Contoh penggunaan fasilitas grafik dari MATLAB dapat dilihat sebagai
berikut :
>>x=[5 10 15 20 25 30];
>>y=cos(x);
>>plot(x,y);
Dari gambar dijelaskan bahwa x diassign ke suatu array [5 10 15 20 25
30], kemudian y=cos(x) akan mengassign y ke array [cos(5) cos(10)
cos(15) cos(20) cos(25) cos(30)].

b. Bilangan
Bilangan pada MATLAB menggunakan notasi desimal biasa, dengan
menggunakan titik desimal, tanda plus atau tanda minus. Notasi saintifik
menggunakan hurup e untuk menyatakan pangkat 10. Bilangan imaginer
dinyatakan dengan huruf i atau j. Beberapa contoh bilangan yang berlaku
pada MATLAB : 3, -99 0.0001 9.6397238, 1.60210e-20, 6.02252e+23, 1i, -
3.14159j, 3e5i.
Semua bilangan tersimpan secara internal dengan menggunakan format long
yang dispesifikasi oleh standar titik mengambang (floating-point) IEEE.
Bilangan titik mengambang mempunyai presisi kira-kira 16 digit desimal
signifikan dan jangkauan antara 10-323 sampai dengan 10308.

c. Array
Variabel-variabel yang telah dipelajari digunakan untuk mewakili satu
nilai (satu data). Dalam hal ini variabel yang hanya mewakili satu
nilai ini dalam MATLAB disebut skalar. Sedangkan variabel yang dapat
mewakili beberapa nilai sekaligus dalam MATLAB disebut array. Array
(larik) dapat juga diartikan sebagai deretan nilai yang mempunyai tipe
data yang sama. Dalam matematika banyak kasus yang memerlukan data
bertipe array. Untuk menyatakan array dalam MATLAB sintaknya adalah :
Nama_array=[nilai1 nilai2 ... nilaiN]

Dalam sintak tersebut Nama_array mempunyai N buah nilai, yaitu nilai1,


nilai2, nilai3, ..., nilaiN. Antar nilai dipisahkan dengan spasi, serta
N buah nilai tersebut diletakkan di dalam kurung siku[ ].
Contoh :
A=[-15 -10 -5 0 1] %array A mempunyai 5 anggota
Bima=[1-2i -4 3+2i] %array Bima mempunyai 3 anggota

d. Pengalamatan Array
Dalam matematika, untuk menyatakan nilai x yang kelima misalnya,
ditulis dengan x5. Sedangkan dalam MATLAB, untuk menunjuk pada nilai
dari anggota array tertentu ditulis dengan sintak :
Nama_array(indeks)
Dalam sintak tersebut, indeks mempunyai tipe integer positip seperti 1,
2, 3, dst. Jadi untuk menunjuk anggota kelima dan array x maka ditulis
dengan x(5), untuk menunjuk anggota ke 10 dari array y ditulis dengan
y(10).
Contoh :
>>x = [-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6]
x =
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
>>x(5) %anggota kelima dari x
ans =
-1
>>y=2*x+3
y =
-7 -5 -3 -1 1 3 5 7 9 11 13 15
>>y(10) %anggota kesepuluh dari y
ans =
11

MATLAB juga memberikan fasilitas untuk menampilkan anggota array dalam


range atau interval tertentu dengan menggunakan tanda titik dua /colon
(:). Untuk menampilkan anggota array dalam range tertentu sintaknya :
Nama_array(indeks_awal : indeks_akhir)
Contoh :
>>x(2:7) %menampilkan anggota ke 2 sampai ke 7 dar x
ans =
-4 -3 -2 -1 0 1
>>y(6:11) %menampilkan anggota ke 6 sampai ke 11 dari y
ans =
3 5 7 9 11 13
MATLAB juga menyediakan fasilitas untuk memanggil anggota array dalam
range tertentu dengan indeks anggota array yang akan ditampilkan tidak
harus urut naik satu persatu. Untuk keperluan sintak yang digunakan :
Nama_array(indeks_awal : hitung : indeks_akhir)

Dalam sintak tersebut, hitung merupakan ‘penghitung’ indeks berikutnya


yang harus dituju dengan jalan menambahkan indeks_sebelum + hitung =
indeks_berikut. Dengan demikian untuk indeks kedua berarti indeks_awal
+ hitung. Dalam hal ini hitung harus berupa bilangan integer positip
atau negatip.
Contoh :
>>x(2:7) %menampilkan anggota ke 2 sampai ke 7 dar x
ans =
-4 -3 -2 -1 0 1

e. Mengkonstruksi Array
Untuk suatu array yang mempunyai nilai-nilai yang membentuk pola yang
teratur, dapat dikonstruksi dengan sintak :
Nama_array=(nilai_awal : hitung : nilai_akhir)

Dalam sintak tersebut nilai_awal menyatakan nilai awal dari array dan
nilai_akhir menyatakan nilai akhir dari array. Sedangkan hitung
menyatakan bilangan (konstanta) yang harus dijumlahkan kepada nilai
array sebelumnya untuk memberikan nilai array berikutnya.

Cara lain untuk mengkonstruksi array menggunakan kata linspace dengan


sintak :
Nama_array=linspace(nilai_awal,nilai_akhir,banyak anggota)

Tabel 1.2 Metode Konstruksi Array


No. Sintak Keterangan
1. X = [x1 x2 x3 Membuat array X yang mempunyai n
. . . x n] anggota dengan nilai arraynya yaitu
x1, x2, x3, . . . ,xn
2. X = (awal : akhir) Membuat array X yang dimulai dari
atau nilai awal, naik satu persatu,
X = awal : akhir sampai (berhenti sebelum) nilai
akhir.
3. X = (awal : hitung Membuat array X yang dimulai dari
: akhir) nilai awal, naik (turun) sesuai
Atau hitung, sampai (berhenti sebelum)
X = awal : hitung : nilai akhir.
akhir
4. X = linspace(awal, Membuat array X dimulai dari nilai
akhir, n) awal sampai nilai akhir, serta
mempunyai n anggota.
5. X = logspace(awal, Membuat array X dimulai dari nilai
akhir, n) 10awal sampai nilai 10akhir serta
mempunyai n anggota
6. X = [array1 . . . Membuat array X yang nilai-nilainya
arrayN] adalah gabungan dari nilai-nilai
array1, array2, . . . , arrayN

f. Operasi Skalar dengan Array


MATLAB menyediakan operasi hitung antara skalar dengan array. Operasi
hitung yang dapat dilakukan antara skalar dengan array adalah
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan.

Tabel 1.3 operasi Skalar dengan Array


Skalar=k, Array a=[a1 a2 a3 ... an]
No Operasi Sim Keterangan
bol
1. Penjumlahan k+a [k+a1 k+a2 k+a3 ...
k+an]
2. Pengurangan k-a [k-a1 k-a2 k-a3 ...
I k-an]
3. Pengurangan a-k [a1-k a2-k a3-k ...
II an-k]
4. Perkalian k*a [k*a1 k*a2 k*a3 ...
k*an]
5. Pembagian I k./ [k/a1 k/a2 k/a3 ...
a k/an]
6. Pembagian II a/k [a1/k a2/k a3/k ...
an/k]
7. Perpangkatan a.^ [a1^k a2^k a3^k ...
I k an^k]
8. Perpangkatan k.^ [k^a1 k^a2 k^a3 ...
II a k^an]

Khusus untuk operasi pembagian I dan operasi perpangkatan dipakai juga


simbol dot (.) sebelum bagi dan pangkat.
Contoh :
>>k=5;
>>a=[-1 2 1 3];
>>k+a
ans =
4 7 6 8
Silahkan dicoba untuk operasi yang lainnya!

g. Operasi Array dengan Array


Operasi antara array juga dapat dilakukan sebagaimana operasi skalar
dengan array. Dalam hal ini operasi antar array meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, dan juga perpangkatan.

Tabel 1.3 Operasi Array dengan Array


Array a = [a1 a2 a3 ... an] , array b = [b1 b2 b3 ... bn]
No Operasi Simbol Keterangan
1. Penjumlahan a+b [a1+ b1 a2+ b2 a3+ b3
... an+ bn]
2. Pengurangan a-b [a1-b1 a2-b2 a3-b3 ...
an-bn]
3. Perkalian a.*b [a1* b1 a2 *b2 a3*b3
... an* bn]
4. Pembagian a./b [a1/b1 a2/ b2 a3/b3 ...
an/bn]
5. Perpangkatan a.^b [a1^b1 a2^b2 a3^b3 ...
an^bn]

Operasi antar array disebut juga operasi anggota dengan anggota array
yang bersesuaian. Hal ini berarti jika dua array yang dioperasikan
banyaknya anggota tidak sama, operasi antar array tidak bisa dilakukan.
Contoh :
>>p = [2 -1 3 1];
>>q = [1 5 0 -2];
>>p+q
ans =
3 4 3 -1
Silahkan dicoba untuk operasi yang lainnya!

h. Orientasi Array
selama ini array selalu ditampilkan secara horizontal. Hal ini dapat
disebut sebagai vektor baris. Dalam keperluan praktis, dapat saja array
ditampilkan secara vertikal, yang dalam hal ini disebut array kolom
atau vektor kolom. Untuk membuat array kolom (vektor kolom) digunakan
tanda titik koma / semi colon (;) di antara nilai-nilai array. Dalam
hal ini sintaknya adalah :
Nama_array = [nilai1;nilai2;nilai3; ... ;nilaiN]
Contoh :
>>x=[-2; 3; 4; 5; 1]
x =
-2
3
4
5
1
Cara lain untuk membuat array kolom dengan jalan mencari tranpose dari
array baris. Dalam hal ini array baris dibuat atau dikonstruksi sesuai
metode untuk mengkonstruksi array baris. Kemudian dengan melakukan
transpose (‘) terhadap array baris akan didapatkan array kolom.
Contoh :
>>a=(-2:3:7) %array baris a

a =
-2 1 4 7
>> b=a’ %array kolom b dari transpose array a
b =
-2
1
4
7
Untuk array yang mempunyai nilai-nilai berupa bilangan kompleks di
samping ada operator tranpose (‘), juga dikenal operator dot-transpose
(.’). Jika array mempunyai nilai-nilai bilangan kompleks , operator
transpose (‘) menghasilkan tranpose dari conjugate, artinya bagian
imaginer berubah tandanya pada hasil tranpose. Tetapi operator dot-
transpose (.’) menghasilkan transpose seperti biasanya.
Dalam matematika, suatu matriks dapat dipandang sebagai susunan dari
satu atau beberapa vektor kolom. Dengan demikian untuk menyatakan
matriks dalam MATLAB dapat dilakukan dengan metode konstruksi array.
Dalam hal ini koma atau spasi digunakan untuk memisahkan anggota-
anggota matriks pada baris yang sama, sedangkan titik koma (semi colon)
digunakan untuk memisahkan baris-baris matriks. Misalnya untuk
menuliskan matriks dalam MATLAB dapat dituliskan sebagaimana contoh di
bawah ini :
>>B = [-1 0 3 5; 2 4 1 -3; 7 9 -8 6]
B =
-1 0 3 5
2 4 1 -3
7 9 -8 6

>>B = [-1,0,3,5 ; 2,4,1,-3; 7,9,-8,6]


B =
-1 0 3 5
2 4 1 -3
7 9 -8 6

Karena matriks juga merupakan susunan dari array-array, maka operasi


antara skalar dengan array (Tabel 1.2) dan juga operasi array dengan
array (Tabel 1.3) juga berlaku(Nurina Hidayah, 2013).

Anda mungkin juga menyukai