Anda di halaman 1dari 19

Mekanisme Propagasi

ANTENA & PROPAGASI

Akhmad Rizam
4103181004
Sistem Propagasi

1. Propagasi gelombang radio bisa dipengaruhi 2. Mengalami beberapa Proses diantaranya :


oleh :
• Pantulan (refleksi)
• keadaan tanah dan bentuk bumi yang bulat
• Pembiasan (refraksi)
• lapisan troposfir yang tidak homogen
• Pembelokan (difraksi)
• lapisan ionosfer yang memiliki banyak ion
• Pengutuban (polarisasi)
dan electron
Hubungan antara Besar Frekuensi dan Jenis Gelombang
Propagasinya
Mekanisme propagasi
Mekanisme propagasi di bedakan menjadi 4
jenis yaitu :

• Gelombang Tanah

• Gelombang Ionosfer

• Gelombang Troposfer

• Gelombang Langsung
Propagasi Gelombang Tanah (SurfaceWave)

gelombang radio yang berpropagasi disepanjang permukaan bumi/tanah.


Gelombang ini sering disebut dengan gelombang permukaan (surface wave).
Untuk berkomunikasi dengan menggunakan media gelombang tanah, maka
gelombang harus terpolarisasi secara vertikal.
Propagasi Gelombang Tanah (SurfaceWave)

1. PROPAGASI TANAH MENGGUNAKAN 3. FREKUENSI


POLARISASI VERTIKAL Sebagai contoh, apabila band yang digunakan 100
Karena apabila menggunakan polarisasi Hz maka redaman yang dihasilkan 0.3 dB/m,
horizontal, permukaan bumi akan menekan sedangkan pada band 1 GHz, redaman yang
medan listriknya. dihasilkan 1.000 dB/m.

2. KONDUKTIVITAS
Propagasi Gelombang Tanah (SurfaceWave)

gelombang ini merambat melalui pada


permukaan tanah dan air laut dengan
band frekuensi Very Low Frequency (VLF).
Contoh penerapan :
1. Komunikasi militer
2. Komunikasi kapal selam
Gelombang Ionosfer

Lapisan ionosfer merupakan daerah terpenting bagi proses perambatan gelombang radio dan
komunikasi radio. Sifat-sifatnya dapat mengatur cara komunikasi radio, khususnya pada pita
frekuensi radio HF berlangsung, Rentang frekuensi pada propagasi gelombang ionosfer yaitu 3-
30 MHz
• Terdapat proses skipping, yaitu proses pemantulan pada lapisan ionosfer dan permukaan
bumi. Skipping bertujuan agar dapat gelombang dapat merambat dengan jarak yang jauh,
hingga mencapai pulau atau benua.
• Lapisan Ionosfer : Merupakan lapisan yang tersusun dari partikel-partikel yang terionisasi.
Lintasan bervariasi dan tidak terkontrol terhadap waktu, musim, dan aktivitas matahari.
Terdiri dari beberapa lapisan yang terionisasi pada ketinggian 40-400 km di atas permukaan
bumi.
Gelombang Ionosfer

Lapisan D
◦ Merupakan lapisan paling bawah dari ionosfer Terletak sekitar 40-90 km di atas permukaan bumi
◦ Menyerap gelombang dg frekuensi rendah ; melewatkan gelombang frekuensi tinggi
◦ Ionisasi maks pada siang dan menghilang pada malam hari

Lapisan E
◦ Terletak sekitar 90-150 km di atas permukaan bumi
◦ Memantulkan gelombang dengan frekuensi sekitar 20MHz
◦ Tergantung pada frekuensi dan kekuatan lapisan E, suatu sinyal dapat dibiaskan ataupun dapat diteruskan ke lapisan F

Lapisan F
◦ Terletak sekitar 150-200 km di atas permukaan bumi
◦ Dibagi menjadi 2 bagian F1 dan F2 (pada siang hari) dan Pada malam hari kedua lapisan akan menjadi satu
◦ Memantulkan gelombang dengan fekuensi tinggi (HF)
◦ Gelombang dengan frekuensi lebih tinggi (VHF,UHF..) akan dilewatkan.
◦ Biasanya dimanfaatkan untuk pemancaran gelombang AM jarak jauh.
Gelombang Ionosfer
Gelombang Ionosfer
frekuensi kritis

Frekuensi kritis artinya frekuensi tertinggi dimana gelombang


masih bisa dipantulkan ke bumi bila ditransmisikan secara
vertikal pada kondisi atmosfir yang ada

Sudut kritis

Sudut kritis artinya sudut terbesar dimana suatu gelombang


dengan frekuensi yang masih bisa dipantulkan ke bumi

Dibentuk oleh lintasan gelombang yang menuju dan masuk


ionosfer dengan garis yang ditarik dari garis vertical titik
pemancar di bumi ke pusat bumi
Gelombang Ionosfer

Maximum Usable Frequency

MUF artinya frekuensi tertinggi, dimana gelombang


masih bisa dikembalikan ke bumi dengan jarak
tertentu

Terdapat pula frekuensi kerja optimal yaitu frekuensi


yang memberikan kualitas komunikasi paling
konsisten dan oleh karenanya paling baik digunakan
Gangguan

Fading yaitu fluktuasi dari Distorsi yaitu perubahan yang tidak


pelemahan sinyal yang diinginkan yang disebabkan ionosfer
mempengaruhi kekuatan sinyal saat
diterima pada penerima
Jenis fading: Kedua gangguan tersebut Dapat diselesaikan
1. Fast fading dengan diversitas, diantaranya diversitas
2. Slow fading ruang, diversitas frekuensi, dan diversitas
3. Flat fading sudut
4. Selective fading
Gelombang Troposfer

 Merambatkan gelombang dengan memanfaatkan pantulan hamburan (scatter)


melalui gumpalan partiket-partikel yang terdapat pada lapisan troposfer.
 Ketinggian lapisan troposfer sekitar 15 km dari permukaan bumi
 Popogasi dengan gelombang troposfer dapat dilakukan untuk alokasi frekuensi
VHF (30-300MHz)
Gelombang Troposfer

• Ada proses penghamburan. Dilakukan dua antena yang diarahkan sehingga tembakan keduanya
bertemu di troposfer. Sebagian besar energinya merambat lurus ke ruang angkasa, sehingga ada
penghamburan yang tidak dikehendaki. Energi yang berhasil ditangkap oleh antena penerima disebut
volume scattering

• Bekerja pada band High, Very High, dan Ultra High Frequency. Rentang frekuensi pada propagasi
gelombang ionosfer yaitu 35 MHz-10 GHz dengan jarak jangkauan 400 km.

Mekanisme penguatan daya, Frekuensi yang terbaik dan umum digunakan adalah sekitar 0.9 GHz, 2
GHz, dan 5 GHz. Besarnya gelombang yang diterima hanyalah 1/1.000 hingga 1/1.000.000 dari daya
yang dipancarkan, sehingga Diperlukan daya pemancar yang sangat besar serta penerima yang
sangat peka
Gelombang Langsung (line of Sight)

Gelombang yang terpancar dari antena pemancar langsung berpropagasi


menuju antena penerima dan tidak merambat di atas permukaan tanah.
 Keterbatasan jarak pandang. Ketinggian antena dan kelengkungan
permukaan bumi merupakan faktor pembatas yang utama dari propagasi ini.
Jarak jangkauannya sangat terbatas, kira-kira 30 – 50 mil per link, tergantung
topologi daripada permukaan buminya
 Bekerja pada band Very, Ultra, Super, dan Extra High Frequency. Rentang
frekuensi pada propagasi gelombang ionosfer yaitu 30 MHz-300 GHz
 Dapat menyediakan kanal informasi yang lebih besar, Tidak dipengaruhi oleh
fenomena perubahan alam, seperti gelombang tanah dan angkasa
Gelombang Langsung (line of Sight)

Parameter Faktor K artinya parameter yang menyatakan perbandingan antara


radius bumi ekuivalen dengan bumi sesungguhnya. Ditujukan agar lintasan
propagasi gelombang radio dapat digambarkan secara lurus

Daerah Fresnel Pertama Daerah ini sebisa mungkin harus bebas dari halangan
pandangan (free of sight obstruction), karena bila tidak, akan menambah
redaman lintasan
Gelombang Langsung (line of Sight)
Proses penyampaian gelombang dengan bergerak di jalur langsung dari sumber
(Tx) ke penerima (Rx)

Polarisasi Vertikal Polarisasi Horizontal

Tinggi antena pemancar harus lebih Tinggi antena pemancar harus lebih
besar dari 2 (h > 2) besar dari 0.1 (h > 0.1)
Daftar Pustaka

• Murdyaningtyas, Citra Devi. 2020. Propagasi Gelombang Radio. Surabaya: Politeknik


Elektronika Negeri Surabaya.
• Efrilia, M Khusna. Propagasi Gelombang Radio. Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya. https://www.academia.edu/10826729/Antena_Dan_Propagasi diakses tanggal 22-
4-2020
• Suryana, Taryana. 2017. Antena Propagasi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
• Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. 2015. Kegiatan Belajar 2:
Frekuensi Gelombang Radio pada Aplikasi Sistem Telekomunikasi. Jakarta: SPADA-
Indonesia PPG dalam Jabatan Kemenristekdikti.
• Wikipedia. 2019. Radio Propagation. https://en.wikipedia.org/wiki/Radio_propagation.
Diakses pada tanggal 20 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai