TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan memahami cara kerja, komponen pembangun, dan aplikasi sistem Telemetri.
2. Praktikan memahami pengolahan data Telemetri.
ALAT PRAKTIKUM
DASAR TEORI
Telemetri berasal dari kata Tele yang berarti jauh dan Metri yang berarti
pengukuran, dengan demikian telemetri adalah suatu sistem komunikasi untuk transfer data
pengukuran jarak jauh yang menggunakan medium transmisi tertentu sebagai Carrier
data tersebut. Medium yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelombang radio.
Pada awal perkembangannya, sistem telemetri hanya terdiri dari sebuah sensor,
sebuah stasiun ukur, dan sebuah stasiun kontrol yang digunakan untuk pengukuran dan
pemantauan berbagai besaran fisis pada tempat-tempat berbahaya dan sulit dijangkau
secara terus menerus, seperti: mengukur aktivitas gunung berapi, pengukuran di dasar laut
dalam, dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem telemetri telah
banyak dibutuhkan dalam berbagai bidang, mulai dari pendeteksian banjir dengan
melibatkan banyak sensor dan beberapa stasiun ukur, pemantauan kadar berbagai gas
berbahaya pada beberapa tempat sekaligus, pemantauan spesies satwa tertentu, pemantauan
berbagai parameter fisis keadaan beberapa areal pertanian, smart building, dan sebagainya.
Sistem telemetri pada praktikum ini terbagi dalam tiga blok besar pembangun
sistem, antara lain blok sumber data, blok saluran transmisi, dan blok penerima/pengolah
data. Dalam blok sumber data terdapat sistem akuisisi dan sistem kontrol sekunder. Sistem
akuisisi terdiri dari Alat Ukur dan Analog to Digital Converter. Sistem kontrol sekunder
adalah sistem kontrol yang hanya melakukan aksi/proses kontrol tertentu bergantung pada
perintah dari kontrol primer, yang ada pada sisi subyek ukur. Sistem kontrol sekunder ini
dipakai untuk mengontrol proses akuisisi data dan antarmuka dengan blok saluran
transmisi. Komponen yang dipakai untuk kontrol sekunder adalah mikrokontroller.
Saluran transmisi adalah perangkat alat (device) yang dipakai untuk
menyalurkan/menghubungkan antara sumber data dan penerima data. Pada blok ini,
komponen berhubungan langsung dengan media transmisinya, dan disebut Data Circuit-
terminating Equipment (DCE). Komponen yang dipakai adalah modem (modulator-
demodulator) dan radio pemancar-penerima (radio tranceiver), dengan media transmisi
gelombang radio.
Pada blok penerima/pengolah data terdapat modem dan mikrokontroler/komputer.
Karena blok ini dan blok sumber data merupakan terminal data, kedua perangkat ini
dikenal dengan nama Data Terminal Equipment (DTE).
Apabila sistem telemetri ini dibagi berdasarkan fungsinya, maka terdapat dua
bagian, yaitu: stasiun ukur dan stasiun pengolah data (stasiun kontrol). Stasion ukur terdiri
dari Alat Ukur, Analog to Digital Converter, Mikrokontroler, Modulator-Demodulator,
dan Transceiver. Stasiun pengolah data terdiri dari Mikrokontroler/Komputer, Modulator-
Demodulator, dan Transceiver.
2. SISTEM TELEMETRI
Berikut diagram blok stasiun ukur yang digunakan pada praktikum ini:
Stasiun ukur terdiri atas: sebuah multiplekser, Analog to Digital Converter (ADC),
mikrokontroler, modem, dan pemancar-penerima (transceiver). Mikrokontroler berfungsi
untuk mengatur multiplekser dalam memilih sensor masukan. Masukan dari sensor yang
berupa sinyal analog, masuk ke multiplekser untuk dipilih keluaran dari sensor mana yang
akan dikirim melalui telemetri. Selanjutnya sinyal analog ini di konversi menjadi data
digital oleh ADC dan dikirimkan ke mikrokontroler. Oleh mikrokontroler data pengukuran
ini diolah lalu dikirimkan secara serial melalui modem dan dikirimkan ke stasiun kontrol
oleh pemancar.
Tidak seperti stasiun ukur, stasiun kontrol hanya terdiri atas pemancar-penerima
(transceiver), modem dan mikrokontroler/komputer. Stasiun kontrol ini berfungsi sebagai
ALAT UKUR
Alat ukur yang dipakai biasanya menggunakan sensor yang berfungsi untuk
mengubah besaran-besaran fisis menjadi besaran listrik (analog) yang sebanding.
MIKROKONTROLLER
Mikrokontroller digunakan untuk membantu komputer mengkontrol transfer data
dari stasiun ukur ke stasiun pengolah data. Pengontrolan itu dimaksudkan untuk mencegah
terjadi kesalahan akibat ketidaksiapan alat dalam pengukuran sinyal yang terus-menerus
(continue). Pada praktikum ini digunakan mikrokontroller C8051F006 dari Silabs. Dalam
mikrokontroller ini, selain core mikrokontroller MCS-51, juga sudah terdapat ADC 12 bit,
DAC 12 bit, Multiplekser, dan PGA ( Power Gain Amplifier). Dengan IC ini, blok
multiplekser, ADC dan mikrokontroller sudah terdapat dalam satu chip.
RADIO PENERIMA FM
Radio penerima yang dipakai adalah radio penerima superheterodyne, dengan
diagram blok ditunjukkan pada gambar berikut.
TUGAS PENDAHULUAN
PERCOBAAN PRAKTIKUM
1. Pelajari terlebih dahulu user manual alat! Perhatikan petunjuk dari asisten! Tanyakan
hal teknis yang belum dimengerti!
2. Sambungkan I/O board dengan RTU, kemudian hubungkan RTU dengan catu daya.
PENGOLAHAN DATA
1. Data Digital
a. Buat tabel perbandingan data di CTU dan RTU.
b. Tentukan banyaknya kesalahan dalam pengiriman data dengan persamaan
berikut
% =
2. Data Analog
a. buka Microsoft Excel
b. Buat grafik hubungan antara input tegangan DC yang dikirimakn terhadap data
yang terbaca di stasiun pengolah data dan tentukan gradiennya (a).
c. Ubah besaran data di CTU dari HEX menjadi DEC dengan perintah excel
berikut:
= 2( )
d. Cari besaran tegangan referensi dengan persamaan berikut:
= (2 1)
Dengan: a = gradien regresi linear
n = bit ADC (12)
d. Ubah besaran CTU dari DEC menjadi Volt dengan persamaan berikut:
()
() =
2 1
e. Cari selisih nilai tegangan terukur di CTU dan RTU kemudian plot ()
sebagai sumbu X dan () sebagai sumbu Y.
f. Cari kesalahan pengukuran dalam LSB () dengan persamaan:
(2 1)
=
Dengan: = kesalahan pengukuran (LSB)
= kesalahan pengukuran tegangan (Volt)
3. Data Temperatur
a. Buka microsoft Excel
b. Gunakan perintah 2( ) untuk merubah data tegangan CTU dari HEX
menjadi DEC.
c. Ubah nilai suhu CTU dari DEC menjadi derajat celsius dengan persamaan
berikut:
()
() =
(2 1)10
Sistem Telemetri Radio 2017
d. Cari selisih suhu antara RTU dan CTU
e. Buat Grafik dengan () sebagai sumbu X dan sebagai sumbu Y.
4. Data Frekuensi
a. Buka Microsoft Excel
b. Hitung frekeunsi sampling ADC dengan persamaan berikut:
=
12.106 ()
Dengan: = frekuensi sampling ADC
X = frekuensi kristal yang digunakkan (11.0592MHz)
N = jumlah data tiap pengukuran (128 buah)
= Sampling time
c. Buat kolom berisi nomor dari 0-127 dan masukan data pengukuran di sebelahnya
d. Aktikan fitur Data Analysis. Option>Add-in>toolpack>OK>FourierAnalysis>O,
masukan data frekuensi input range dan pilih kolom kosong sebelahnya sebagai
output range.
e. Hitung nilai hasil Fourier Analysis dengan perintah excel:
= ( )
f. Cari nilai frekuensi tiap data dengan persamaan berikut:
.
=
g. Buat grafik dengan sebagai sumbu X dan IMABS sebagai sumbu Y.
TUGAS LAPORAN
REFERENSI
1. Roddy, Dennis dan John Coolen, Komunikasi Elektronika, Penerbit Erlangga. Jakarta
: 1993.
2. Sutrisno. Elektronika 1 dan 2, Teori dan Penerapannya. Penerbit ITB. Bandung :
1986.
3. Mac Kenzie, I. Scott. The 8051 Microcontroller 2nd Edition. Prentice-Hall, Inc.
Englewood Cliffs, New Jersey : 1992.
4. M. Miftahul. Munir. Perancangan dan Implementasi Telemetri Multi Stasiun Multi
Sensor Menggunakan Dua Frekuensi Pembawa, Proyek Tugas Akhir, Departemen
Fisika, Institut Teknologi Bandung, 2003.
5. N. Pancayogo. Perancangan dan Implementasi Telemetri untuk Sistem Sensor
Multi Stasiun, Proyek Tugas Akhir, Departemene Fisika, Institut Teknologi Bandung,
2001.