Anda di halaman 1dari 20

5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Microphone
(Mikrofon) dan Cara Kerjanya Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Mikrofon adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat
mengubah atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik
(Sinyal Audio). Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi
sebagai komponen atau alat pengubah satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk
energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon
memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma (Diaphragm).

Simbol Mikrofon dalam Rangkaian Elektronika

Cara Kerja
Microphone
(Mikrofon)

Microphone atau Mikrofon merupakan komponen penting dalam perangkat Elektronik


seperti alat bantu pendengaran, perekam suara, penyiaran Radio maupun alat komunikasi
lainnya seperti Handphone, Telepon, Interkom, Walkie Talkie serta Home Entertainment

Politeknik Negeri Padang


6
seperti Karaoke. Pada dasarnya sinyal listrik yang dihasilkan Microphone sangatlah
rendah, oleh karena itu diperlukan penguat sinyal yang biasanya disebut dengan
Amplifier. Untuk mengenal lebih jauh dengan Microphone yang hampir setiap hari kita
gunakan ini. Berikut ini adalah penjelasan cara kerja microphone (mikrofon) secara
singkat :

1 Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke
Microphone.
2 Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma
(diaphragm) yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma akan
bergetar sesuai dengan gelombang suara yang diterimanya.
3 Sebuah Coil atau kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang
diafragma akan ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.
4 Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau
Kumparan tersebut akan menciptakan medan magnet seiring dengan gerakan Coil.
5 Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.
6 Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat)
atau alat perekam suara.

Jenis-jenis Microphone (Mikrofon)

Berdasarkan Teknologi atau Teknik Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi
Energi Listrik, Mikrofon dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai
berikut :

Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip Induksi


Elektromagnetik.
Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan
logam dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang sangat dekat
sehingga keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor. Condenser Microphone
disebut juga Capacitor Microphone.

Politeknik Negeri Padang


7
Electret Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki muatan
listrik sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan sensitif
yang digantungkan pada medan magnet.
Crystal Microphone atau Piezoelektris Microphone, yaitu Microphone yang
terbuat dari Kristal Aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri ketika
menangkap getaran sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
Microphone Tanpa Kabel ( Wireless ) Microphone tanpa kabel atau disebut juga
Wireless adalah suatu rangkain elektronik yang berfungsi mengubah gelombang
suara menjadi gelombang listrik lalu dipancarkan dalam bentuk gelombang
elektromagnet, gelombang ini kemudian ditangkap oleh suatu rangkaian penerima
yang mengubahnya menjadi gelombang suara kembali

Karakteristik Wireless Microphone

Pada dasarnya karakteristik wireless microphone sama dengan karakteristik microphone


pada umumnya, seperti yang telah dijelaskan pada kegiatan belajar 3. Berikut
karakteristik wireless microphone berdasarkan pola penerimaan (Polar Pattern).

Omnidirectional
Microphone omnidirectional dapat menangkap suara dari segala arah. Dalam grafik,
omnidirectional digambarkan dalam bentuk lingkaran mulus yang mengindikasikan
bahwa microphone tersebut sangat sensitif terhadap suara yang datang dari segala arah.
Microphone ini biasa digunakan dengan cara dipegang tangan atau digunakan secara clip-
on, yang sering dipakai pada beberapa jenis wireless microphone untuk pembawa acara

Bidirectional
Microphone bidirectional mencegah suara dari samping tetapi peka pada arah depan dan
belakang. Biasa disebut dengan mikrofon (angka delapan, simbol pola ini),

Unidirectional

Politeknik Negeri Padang


8
Microphone ini paling banyak digunakan dalam rekaman untuk film, video maupun
televisi. Microphone jenis ini memiliki kemampuannya menerima suara hanya dari satu
arah saja, mikrofon unidirectional sanggup memilah-milah suara, mana yang diperlukan
dan mana yang tidak.
Pola ini menyerupai bentuk jantung. Dapat dilihat bahwa semakin ke samping,
sensitivitas mikrofon semakin tidak sensitif. Arah yang memiliki sensitivitas paling buruk
adalah mendekati arah belakang (rear).

Prinsip Kerja Wireless Microphone :

Sebuah sistem wireless microphone umumnya terdiri dari tiga komponen utama yaitu
sumber input, pemancar, dan penerima. Prinsip kerjanya adalah sumber input
menyediakan sinyal audio ke pemancar, lalu pemancar mengubah sinyal audio menjadi
sinyal radio dalam bentuk gelombang FM yang kemudian ditransmisikan oleh antena
pemancar. Selanjutnya gelombang tersebut ditangkap oleh antenna penerima receiver
yang akan mengubahya menjadi sinyal audio kembali. Karena sinyal audio
dikonversikan menjadi Radio Frequency (RF) untuk kemudian dikirim (transmit) ke area
produksi, maka microphone jenis ini sering juga disebut RF microphone. Berikut diagram
blok wireless microphone :

Diagram Blok Wriless Mikrofon

Politeknik Negeri Padang


9

Pada kondisi optimal, wireless mic dapat menjangkau hingga radius 300 meter, tetapi bila
terhalang oleh suatu objek, apalagi objek yang mengandung metal, maka jaraknya dapat
berkurang hingga 75 meter bahkan kurang dari itu.

Transmitter Wireless Microphone :

Secara umum sebuah transmitter/pemancar mempunyai fitur menu kontrol, indikator

power, dan satu antena. Transmitter yang sering digunakan biasanya berbentuk
handheld/bodypack seperti pada gambar 48. Untuk jenis handheld biasanya digunakan
penyanyi, sedangkan yang bodypack biasanya digunakan untuk pembawa berita.

Politeknik Negeri Padang


10
Pada gambar, transmitter berfungsi memancarkan suara melalui gelombang FM. Sinyal
audio yang masuk dari mikrofon diproses kemudian dirubah menjadi sinyal radio oleh
frekuensi modulator. Modulator disini berfungsi melakukan proses modulasi yaitu
menumpangkan data pada frequensi gelombang pembawa ke sinyal informasi/pesan yang
berupa sinyal radio, agar bisa dikirim ke penerima secara efektif melalui media udara.

Receiver wireless microphone


Receiver berfungsi sebagai penerima sinyal radio dari pemancar. Receiver dibedakan
menjadi dua jenis yaitu yang berifat portable dan bersifat tetap. Perbedaanya hanya pada
power supply yang digunakan (baterai vs AC). Prinsip kerja dari rangkaian receiver
berkebalikan dengan rangkaian transmitter pada wireless microphone. Secara umum
prinsip kerja rangkaian receiver adalah menerima sinyal radio dari pemancar secara
efisien dan mengubahnya kembali menjadi output sinyal audio yang sesuai.

Cara Kerja Mic Wireless

Mic atau bisa disebut dengan nama mikrofon ialah salah satu jenis peralatan elektronik
yang memiliki peranan sebagai pengeras suara. Biasanya mic digunakan dalam berbagai
acara dengan melibatkan banyak orang sehingga membutuhkan suatu pengeras suara,
seperti di acara pernikahan, kendurian, tujuh belasan, seminar, perpisahan, rapat, upacara
bendera setiap hari Senin, acara musik, peresmian suatu bangunan, dan masih banyak lagi
acara-acara lain.

Seiring dengan perkembangan zaman, bukan hanya fasion saja yang selalu mengalami
perubahan, mic pun juga berkembang dari. Kalau zaman dahulu menggunakan mic
berkabel namun sekarang ini mic sudah tidak menggunakan kabel atau lebih populer
disebut dengan mic wireless. Tujuan diciptakannya mic wireless ini ialah untuk
memberikan keleluasaan bergerak kepada pemakainya, selain itu memberikan kesan
bersih pula jika berada di atas panggung.

Untuk mendapatkan mic ini cukup mudah, Anda bisa memperolehnya toko alat musik
yang jual mic wireless. Salah satu toko alat musik terlengkap dan jual mic wireless
murah yakni toko kami. Di sini kami jual mic wireless berkualitas dari berbagai

Politeknik Negeri Padang


11
macam merek dan disesuaikan tipenya. Selain itu harga jual mic wireles di toko kami
lebih miring dibandingkandengan toko-toko alat musik lainnya.

Setelah kita mengetahui dimanakah tempat toko alat musik yang jual mic wireless
murah dan berkualitas, selanjutnya kita akan membahas terkait bagaimanakah cara kerja
dari mic wireless tersebut. Secara umum, cara kerja mic wireless adalah menggunakan
gelombang radio sebagai perantara guna menyampaikan sinyal suara ke amplifer. Pada
dasarnya, mic wireless terdiri dari tiga komponen utama yaitu input, pemancar dan
penerima.

Supaya lebih jelasnya lagi terkait bagaimana cara kerja dari mic wireless, coba perhatikan
pembahasannya di bawah ini:

Input

Pada komponen pertama yakni adanya input, yang memiliki peranan sebagai input
di sini yaknu mic wireless itu sendiri. Inputnya berupa suara dari pengguna mic
wireless tersebut. Dari suara tersebut akan dihasilkan sebuah sinyal audio yang
tersimpan di dalam mic. Pada tahap ini mic wireless bisa dikatakan sebagai
penyedia sinyal audio dan kemudian terhubung dengan pemancar.

Pemancar

Pemancar pada mic wireless biasa disebut transmiter. Dalam transmiter terdiri dari
berbagai rangkaian komponen yang dirancang khusus untuk memancarkan
gelombang suara pada frekuensi tertentu. Frekuensi dari gelombang suara tadi
nantinya akan disalurkan melalui media udara ke penerima. Guna memaksimalkan
kerja pemancar supaya sinyal radio dapat dikirim secara efektif, diperlukan adanya
supply power berupa sebuah baterai 9 volt dan dipasang pada bagian ekor mic
wireless.

Politeknik Negeri Padang


12

Penerima

Penerima atau receiver merupakan sebuah alat bernama amplifer atau mixeryang
dirancang khusus sehingga memiliki fungsi untuk menerima sinyal radio dari
pemancar. Supayaselombang suara tadi dapat dipancarkan dan diterima maka
transmiter serta receiver harus berada pada frekuensi yang sama.

Berdasar pembahasan di atas, kita telah mengetahui bahwasannya cara kerja dari mic
wireless terdiri dari 3 komponen utama yakni input, pemancar, dan penerima. Nah, jika
Anda berniat untuk membeli min tersebut jangn lupa untuk segera lihat di website dan
hubungi kami. Sebab di sini kami jual mic wireless berkualitas dengan harga terjangkau
dan tak kalah saing dengan produk yang di jual di toko-toko lain.

A. Microfon
Dinamis
B.
Microfon Carbon

C. Microfon
Condensor

2.2 Noise

Derau atau yang

biasa disebut noise

adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis

Politeknik Negeri Padang


13
yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik / elektronika) dalam bentuk gangguan

yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan.

Efek derau

Derau dapat memberikan efek gangguan pada sistem komunikasi dalam 3 area:

1. Derau menyebabkan pendengar tidak mengerti dengan sinyal asli yang

disampaikan atau bahkan tidak mengerti dengan seluruh sinyal

2. Derau dapat menyebabkan kegagalan dalam sistem penerimaan sinyal.

3. Derau juga mengakibatkan sistem yang tidak efisien

Tujuan sistem komunikasi adalah untuk mengirimkan data sebanyak mungkin

sesuai dengan waktu yang direncanakan, dengan menggunakan cukup bandwidth, power,

dan channel yang tersedia. Jika derau memberi efek gangguan pada sistem, baik karena

kesalahan pada sistem penerimaan sinyal maupun kegagalan sistem (malafungsi),

perancang dan pengguna sistem harus mengganti sistem tersebut. Untuk mengatasi derau

ini diperlukan filter untuk mengurangi gangguan derau supaya sinyal yang dikirim tidak

tertekan oleh derau. Namun, apapun cara yang digunakan, sistem komunikasi menjadi

tidak efisien karena membuang banyak waktu dan tenaga untuk mengatasi derau.

Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim (transmitter)

kepada penerima (receiver) tergantung pada seberapa akurat penerima dapat menerima sinyal yang

ditransmisikan dengan baik dan benar. Pada kenyataannya, acapkali sinyal informasi yang diterima oleh

receiver mengalami kerusakan atau kesalahan. Sebagian besar kesalahan pengiriman informasi dalam

sistem komunikasi disebabkan oleh noise.

Politeknik Negeri Padang


14
Noise (derau) merupakan sinyal lain yang tidak diharapkan dalam sistem telekomunikasi karena

bersifat mengganggu terhadap sinyal asli serta kehadirannya tidak bisa ditentukan (acak). Banyaknya noise

tidak dapat ditentukan secara pasti, hanya dapat dirumuskan probabilitas ataupun kisaran nilai (range) nya

saja.

Gangguan yang diakibatkan oleh noise dapat mengubah sinyal informasi, yang

menyebabkan gelombang sinus mempunyai sinyal derau yang kecil yang bergabung

didalam nya.. Sehingga penerima tidak dapat membedakan sinyal informasi yang

sebenarnya dari derau yang ditambahkan seperti terlihat pada contoh gambar berikut :

(a) Gelombang
Sinus Asli
(b) Gelombang
Sinus karena
Pengaruh Noise

Secara garis
besar ada dua
jenis sumber
noise. Yang
pertama
disebut
external noise
(derau yang berasal dari luar perangkat) dan internal noise (derau yang timbul dari
perangkat itu sendiri).
External Noise
Derau yang disebabkan oleh atmosfir termasuk noise eksternal. Derau ini
bersumber dari gangguan atmosfir di udara (seperti: petir/kilat, radiasi, dan badai), yang
diteruskan melalui lapisan ionosfir ke dalam jaringan gelombang radio. Derau ini
mempengaruhi keadaan propagasi gelombang radio, karena memiliki intensitas yang
berubah ubah terhadap frekuensi, waktu, keadaan bumi, keadaan udara, dan sebagainya.
Noise yang disebabkan oleh gangguan yang berasal dari luar bumi disebut cosmic noise.

Politeknik Negeri Padang


15
Gangguan ini sangat terasa pada saat receiver bekerja pada frekuensi diatas 20 MHz.
Intensitas derau ini berubah ubah dari waktu ke waktu dan sumber nya tidak merata di
angkasa, tetapi terpusat di beberapa tempat tertentu. Disamping itu, ada juga noise yang
disebabkan oleh perbuatan manusia (man mad noise). Seperti adanya pembakaran, sistem
saklar, dan relay. Sumber derau lain disebut black body radiation (radiasi dari benda
benda berwarna hitam) yang banyak terjadi pada transmisi radio. Hampir semua benda
berwarna hitam memancarkan energi melalui suatu spektrum yang luas. Demikian pula
bendabenda yang lebih panas, lebih besar pula energi yang dipancarkannya. Biasanya
energi ini lebih banyak dihamburkan bila panjang gelombang getarannya lebih pendek.
Misalnya bendabenda pada suhu biasa akan memancarkan energi pada frekuensi 10
GHz, namun kebanyakan radiasi bendabenda demikian terdapat pada sinar inframerah
yang panjang gelombangnya sangat panjang.

Internal Noise
Beberapa jenis internal noise yang terdapat dalam sistem komunikasi digital diantaranya
adalah thermal noise, shot noise, flicker noise, white noise, dan noise kuantisasi.

BAB III
PERANCANGAN

3.1 Alat dan Bahan

Resistor : R1 (270 ohm), R2 (4,7 Kohm), R3 (10 Kohm), R4 (100 Kohm), R5 (4,7
Kohm dan R6 (4,7 Kohm)
Kapasitor : C1 (0,001 F), C2 (5,6 pF), C3 (10 F), C4 (10 F) dan C5 (3-18 pF)
Transistor : Q1 (2N2222) dan Q2 (2N3904)

Politeknik Negeri Padang


16
Induktor : L1 (2 lilitan kawat email 1 mm inti udara diameter 10 mm) dan L2 (5
lilitan kawat email 1 mm inti udara diameter 10 mm)
Mikrofon
Antena

3.2 Block Diagram Sistem

Software Sinyal Sinyal Noise


Multisim
Sinus
PC

Sinyal input+noise

Gambar 3.1 Blok Diagram Simulasi

3.2.1 Fungsi dari Blok Diagram Simulasi

Adapun fungsi dari masing-masing blok diagram simulasi diatas dapat dijelaskan

sebagai berikut :
1. PC atau personal computer
PC atau personal computer merupakan sebuah perangkat yang berfungsi

sebagai masukan untuk simulasi dari pengaruh noise terhadap kamera.


2. Aplikasi Program
Soft yang digunakan dalam pembuatan project ini adalah multisim, karena

dalam software multisim ini mendukung sesuai dengan rangkaian yang akan

dibuat.
3. Sinyal Sinus
Sinyal sinus merupakan keluaran yang dihasilkan berupa sinyal atau

gelombang sinus, sehingga akan terlihat bentuk noise yang dihasilkan.

Sehingga dapat membandingkan antara sinyal inputan pada kamera dengan

setelah adanya noise.

Politeknik Negeri Padang


17

3.3 Gambar Rangkaian Mic Wireless

Gambar
Skema
Rangkaian
Mic
Wireless

3.4
Langkah Kerja

1. Membuat Rangkaian microphone dengan pemancar dan penerima dan dioutputkan berbentuk gelombang
frekuensi.

2. Membuat rangkaian tersebut di software multisim.

3. Mengoreksi ulang pada rangkaian kemudian mengaktifkan rangkaian microphone pada multisim.

4. Menampilkan gambar gelombang tersebut dengan osiloskop

5. Ketika rangkaian telah diaktifkan memerhatikan perubahan gelombang frekuensi yang dikirim dan
diterima dengan menggunakan osiloskop pada software tersebut

6. Memerhatikan nilai dari tegangan yang dikirim dan diterima, kemudian melakukan analisa data dan
kesimpulan.

Politeknik Negeri Padang


18

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

3.1 Hasil Data Pengujian


I. Tampilan awal saat rangkaian diaktifkan

Politeknik Negeri Padang


19

II. Tampilan setelah beberapa saat rangkaian diaktifkan

3.2 Pembahasan
Rangkaiannya sederhana terdiri hanya dua buah transistor. Transistor pertama
2N2222 sebagai osilator sekaligus juga sebagai penguat mic, transistor kedua 2N3904
sebagai penguat osilator atau buffer, wireless ini cukup diberi catu batere 3,5 volt sampai

Politeknik Negeri Padang


20
5 volt.
Pada dasarnya prinsip kerja dari rangkaian peralatan wireless adalah sama khususnya
peralatan wireless yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik atau gelombang radio
sebagai media penghubung. Untuk rangkaian pemancar radio sederhana bisa kita
kelompokkan menjadi beberapa bagian. Yang pertama adalah sinyal input atau sinyal
informasi yang akan dikirim biasanya mempunyai range frekuensi yang rendah.
Kemudian bagian pembangkit gelombang frekuensi tinggi atau osilator yang akan
dijadikan sebagai sinyal carrier atau pembawa. Seterusnya bagian pencampur atau mixer
yang berfungsi untuk menggabungkan antara sinyal informasi dengan sinyal pembawa
yang hasilnya sinyal teyal rsebut menjadi sinyal yang sudah dimodulasi. Metode
modulasi ada dua yaitu AM (Amplitudo Modulasi) dan FM (Frekuensi Modulasi). Pada
AM sinyal yang dihasilkan adalah sinyal dengan frekuensi seperti sinyal pembawa tetapi
amplitudonya mengikuti sininformasi. Sedangkan pada FM, frekuensi dari sinyal
mengikuti frekuensi sinyal pembawa yang berubah-ubah sesuai dengan amplitudo sinyal
informasi. Yang terakhir adalah bagian penala.
Mari kita perhatikan gambar di atas, suara yang diterima oleh microfon akan diubah
oleh mikrofon menjadi sinyal informasi yang berbentuk sinusoidal. Sinyal ac ini
kemudian diloloskan oleh C4 menuju basis Q2 untuk diperkuat. Nilai penguatan
bergantung pada nilai R4 dan R5. Sinyal yang sudah diperkuat tersebut kemudian
diloloskan menuju Q1 untuk kemudian dicampur dengan sinyal frekuensi tinggi.
Transistor Q1 berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi sekaligus pencampur
antara sinyal dari Q2 dengan sinyal frekuensi tinggi yang dihasilkannya sesuai dengan
nilai dari C2, C5 dan L2. Kemudian sinyal yang sudah dimodulasi tersebut kemudian
dipancarkan oleh antenna.

3.3 Pencarian Hitungan Noise Pada Rangkaian Microphone Wireless

a) Keadaan yang tidak diinginkan atau yang terdapat noise

Politeknik Negeri Padang


21

b) Keadaan yang diinginkan atau tidak terdapat noise

Perhitungan Mencari Noise

Politeknik Negeri Padang


22

Perbandingan daya sinyal terhadap daya gangguan :


Daya Sinyal yang dikehendaki Berisik = 10 log10 ( )
Daya gangguan berisik Satuan : dB

Diketahui : DSK = -63.329


DGB = 1.913
Jawab : Noise = 10
log10 = 10
63
DSK.329
log10 1DGB
.913

63.329
1.913
10
= log10
63.329
1.913
= . 10
= (-33.1) . 10
= -331 dB

Jadi Noise atau Derau (Berisik) yang didapat adalah -331 dB.

BAB V
PENUTUP

Politeknik Negeri Padang


23

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan serta implementasi dan pengujian dapat kita
tarik beberapa kesimpulan dari hasil praktikum diantaranya :
1. Derau atau yang biasa disebut noise adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat
akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem
(rangkaian listrik/ elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan
sinyal yang diinginkan.
2. Sumber derau dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:
Sumber derau intrinsic yang muncul dari fluktuasi acak di dalam suatu
sistemfisik seperti thermal dan shot noise.
Sumber derau buatan manusia seperti motor, switch, elektronika digital.
Derau karena gangguan alamiah seperti petir dan bintik matahari.
3. Pada hasil pengujian rangkaian analog microphone wireless terdapat Correlated
noise atau hubungan antara sinyal dan noise. Karena, correlated noise hanya
muncul saat ada sinyal.
4. Pada hasil keluaran gelombang frekuensi microphone wireless mengeluarkan noise
yang sangat besar saat diawal pengaktifan rangkaian kemudian pada saat yang
sama setelah beberapa detik gelombang atau sinyal frekuensi berjalan baik dan
secara normal.

5.2 Saran
a) Sebelum melakukan percobaan diusahakan teliti dahulu dalam merangkai
rangkaian pada multisim.
b) Pada percobaan kali ini belum sepenuhnya sempurna, masih banyak tahapan
yang belum dilengkapi, maka dari itu masih banyak penambahan pada
percobaan ini.
c) Pengujian hanya menggunakan osiloskop, sebaiknya ditambahkan dengan
multimeter untuk keluaran output tegangan dan arus

DAFTAR PUSTAKA

Politeknik Negeri Padang


24

1. http://ameliaadz.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-matlab.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Derau
3. http://elektronika-dasar.web.id/sinyal-audio-gelombang-suara/

Politeknik Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai