BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Microphone
(Mikrofon) dan Cara Kerjanya Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Mikrofon adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat
mengubah atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik
(Sinyal Audio). Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi
sebagai komponen atau alat pengubah satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk
energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon
memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma (Diaphragm).
Cara Kerja
Microphone
(Mikrofon)
1 Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke
Microphone.
2 Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma
(diaphragm) yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma akan
bergetar sesuai dengan gelombang suara yang diterimanya.
3 Sebuah Coil atau kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang
diafragma akan ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.
4 Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau
Kumparan tersebut akan menciptakan medan magnet seiring dengan gerakan Coil.
5 Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.
6 Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat)
atau alat perekam suara.
Berdasarkan Teknologi atau Teknik Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi
Energi Listrik, Mikrofon dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai
berikut :
Omnidirectional
Microphone omnidirectional dapat menangkap suara dari segala arah. Dalam grafik,
omnidirectional digambarkan dalam bentuk lingkaran mulus yang mengindikasikan
bahwa microphone tersebut sangat sensitif terhadap suara yang datang dari segala arah.
Microphone ini biasa digunakan dengan cara dipegang tangan atau digunakan secara clip-
on, yang sering dipakai pada beberapa jenis wireless microphone untuk pembawa acara
Bidirectional
Microphone bidirectional mencegah suara dari samping tetapi peka pada arah depan dan
belakang. Biasa disebut dengan mikrofon (angka delapan, simbol pola ini),
Unidirectional
Sebuah sistem wireless microphone umumnya terdiri dari tiga komponen utama yaitu
sumber input, pemancar, dan penerima. Prinsip kerjanya adalah sumber input
menyediakan sinyal audio ke pemancar, lalu pemancar mengubah sinyal audio menjadi
sinyal radio dalam bentuk gelombang FM yang kemudian ditransmisikan oleh antena
pemancar. Selanjutnya gelombang tersebut ditangkap oleh antenna penerima receiver
yang akan mengubahya menjadi sinyal audio kembali. Karena sinyal audio
dikonversikan menjadi Radio Frequency (RF) untuk kemudian dikirim (transmit) ke area
produksi, maka microphone jenis ini sering juga disebut RF microphone. Berikut diagram
blok wireless microphone :
Pada kondisi optimal, wireless mic dapat menjangkau hingga radius 300 meter, tetapi bila
terhalang oleh suatu objek, apalagi objek yang mengandung metal, maka jaraknya dapat
berkurang hingga 75 meter bahkan kurang dari itu.
power, dan satu antena. Transmitter yang sering digunakan biasanya berbentuk
handheld/bodypack seperti pada gambar 48. Untuk jenis handheld biasanya digunakan
penyanyi, sedangkan yang bodypack biasanya digunakan untuk pembawa berita.
Mic atau bisa disebut dengan nama mikrofon ialah salah satu jenis peralatan elektronik
yang memiliki peranan sebagai pengeras suara. Biasanya mic digunakan dalam berbagai
acara dengan melibatkan banyak orang sehingga membutuhkan suatu pengeras suara,
seperti di acara pernikahan, kendurian, tujuh belasan, seminar, perpisahan, rapat, upacara
bendera setiap hari Senin, acara musik, peresmian suatu bangunan, dan masih banyak lagi
acara-acara lain.
Seiring dengan perkembangan zaman, bukan hanya fasion saja yang selalu mengalami
perubahan, mic pun juga berkembang dari. Kalau zaman dahulu menggunakan mic
berkabel namun sekarang ini mic sudah tidak menggunakan kabel atau lebih populer
disebut dengan mic wireless. Tujuan diciptakannya mic wireless ini ialah untuk
memberikan keleluasaan bergerak kepada pemakainya, selain itu memberikan kesan
bersih pula jika berada di atas panggung.
Untuk mendapatkan mic ini cukup mudah, Anda bisa memperolehnya toko alat musik
yang jual mic wireless. Salah satu toko alat musik terlengkap dan jual mic wireless
murah yakni toko kami. Di sini kami jual mic wireless berkualitas dari berbagai
Setelah kita mengetahui dimanakah tempat toko alat musik yang jual mic wireless
murah dan berkualitas, selanjutnya kita akan membahas terkait bagaimanakah cara kerja
dari mic wireless tersebut. Secara umum, cara kerja mic wireless adalah menggunakan
gelombang radio sebagai perantara guna menyampaikan sinyal suara ke amplifer. Pada
dasarnya, mic wireless terdiri dari tiga komponen utama yaitu input, pemancar dan
penerima.
Supaya lebih jelasnya lagi terkait bagaimana cara kerja dari mic wireless, coba perhatikan
pembahasannya di bawah ini:
Input
Pada komponen pertama yakni adanya input, yang memiliki peranan sebagai input
di sini yaknu mic wireless itu sendiri. Inputnya berupa suara dari pengguna mic
wireless tersebut. Dari suara tersebut akan dihasilkan sebuah sinyal audio yang
tersimpan di dalam mic. Pada tahap ini mic wireless bisa dikatakan sebagai
penyedia sinyal audio dan kemudian terhubung dengan pemancar.
Pemancar
Pemancar pada mic wireless biasa disebut transmiter. Dalam transmiter terdiri dari
berbagai rangkaian komponen yang dirancang khusus untuk memancarkan
gelombang suara pada frekuensi tertentu. Frekuensi dari gelombang suara tadi
nantinya akan disalurkan melalui media udara ke penerima. Guna memaksimalkan
kerja pemancar supaya sinyal radio dapat dikirim secara efektif, diperlukan adanya
supply power berupa sebuah baterai 9 volt dan dipasang pada bagian ekor mic
wireless.
Penerima
Penerima atau receiver merupakan sebuah alat bernama amplifer atau mixeryang
dirancang khusus sehingga memiliki fungsi untuk menerima sinyal radio dari
pemancar. Supayaselombang suara tadi dapat dipancarkan dan diterima maka
transmiter serta receiver harus berada pada frekuensi yang sama.
Berdasar pembahasan di atas, kita telah mengetahui bahwasannya cara kerja dari mic
wireless terdiri dari 3 komponen utama yakni input, pemancar, dan penerima. Nah, jika
Anda berniat untuk membeli min tersebut jangn lupa untuk segera lihat di website dan
hubungi kami. Sebab di sini kami jual mic wireless berkualitas dengan harga terjangkau
dan tak kalah saing dengan produk yang di jual di toko-toko lain.
A. Microfon
Dinamis
B.
Microfon Carbon
C. Microfon
Condensor
2.2 Noise
adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis
Efek derau
Derau dapat memberikan efek gangguan pada sistem komunikasi dalam 3 area:
sesuai dengan waktu yang direncanakan, dengan menggunakan cukup bandwidth, power,
dan channel yang tersedia. Jika derau memberi efek gangguan pada sistem, baik karena
perancang dan pengguna sistem harus mengganti sistem tersebut. Untuk mengatasi derau
ini diperlukan filter untuk mengurangi gangguan derau supaya sinyal yang dikirim tidak
tertekan oleh derau. Namun, apapun cara yang digunakan, sistem komunikasi menjadi
tidak efisien karena membuang banyak waktu dan tenaga untuk mengatasi derau.
kepada penerima (receiver) tergantung pada seberapa akurat penerima dapat menerima sinyal yang
ditransmisikan dengan baik dan benar. Pada kenyataannya, acapkali sinyal informasi yang diterima oleh
receiver mengalami kerusakan atau kesalahan. Sebagian besar kesalahan pengiriman informasi dalam
bersifat mengganggu terhadap sinyal asli serta kehadirannya tidak bisa ditentukan (acak). Banyaknya noise
tidak dapat ditentukan secara pasti, hanya dapat dirumuskan probabilitas ataupun kisaran nilai (range) nya
saja.
Gangguan yang diakibatkan oleh noise dapat mengubah sinyal informasi, yang
menyebabkan gelombang sinus mempunyai sinyal derau yang kecil yang bergabung
didalam nya.. Sehingga penerima tidak dapat membedakan sinyal informasi yang
sebenarnya dari derau yang ditambahkan seperti terlihat pada contoh gambar berikut :
(a) Gelombang
Sinus Asli
(b) Gelombang
Sinus karena
Pengaruh Noise
Secara garis
besar ada dua
jenis sumber
noise. Yang
pertama
disebut
external noise
(derau yang berasal dari luar perangkat) dan internal noise (derau yang timbul dari
perangkat itu sendiri).
External Noise
Derau yang disebabkan oleh atmosfir termasuk noise eksternal. Derau ini
bersumber dari gangguan atmosfir di udara (seperti: petir/kilat, radiasi, dan badai), yang
diteruskan melalui lapisan ionosfir ke dalam jaringan gelombang radio. Derau ini
mempengaruhi keadaan propagasi gelombang radio, karena memiliki intensitas yang
berubah ubah terhadap frekuensi, waktu, keadaan bumi, keadaan udara, dan sebagainya.
Noise yang disebabkan oleh gangguan yang berasal dari luar bumi disebut cosmic noise.
Internal Noise
Beberapa jenis internal noise yang terdapat dalam sistem komunikasi digital diantaranya
adalah thermal noise, shot noise, flicker noise, white noise, dan noise kuantisasi.
BAB III
PERANCANGAN
Resistor : R1 (270 ohm), R2 (4,7 Kohm), R3 (10 Kohm), R4 (100 Kohm), R5 (4,7
Kohm dan R6 (4,7 Kohm)
Kapasitor : C1 (0,001 F), C2 (5,6 pF), C3 (10 F), C4 (10 F) dan C5 (3-18 pF)
Transistor : Q1 (2N2222) dan Q2 (2N3904)
Sinyal input+noise
Adapun fungsi dari masing-masing blok diagram simulasi diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. PC atau personal computer
PC atau personal computer merupakan sebuah perangkat yang berfungsi
dalam software multisim ini mendukung sesuai dengan rangkaian yang akan
dibuat.
3. Sinyal Sinus
Sinyal sinus merupakan keluaran yang dihasilkan berupa sinyal atau
Gambar
Skema
Rangkaian
Mic
Wireless
3.4
Langkah Kerja
1. Membuat Rangkaian microphone dengan pemancar dan penerima dan dioutputkan berbentuk gelombang
frekuensi.
3. Mengoreksi ulang pada rangkaian kemudian mengaktifkan rangkaian microphone pada multisim.
5. Ketika rangkaian telah diaktifkan memerhatikan perubahan gelombang frekuensi yang dikirim dan
diterima dengan menggunakan osiloskop pada software tersebut
6. Memerhatikan nilai dari tegangan yang dikirim dan diterima, kemudian melakukan analisa data dan
kesimpulan.
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
3.2 Pembahasan
Rangkaiannya sederhana terdiri hanya dua buah transistor. Transistor pertama
2N2222 sebagai osilator sekaligus juga sebagai penguat mic, transistor kedua 2N3904
sebagai penguat osilator atau buffer, wireless ini cukup diberi catu batere 3,5 volt sampai
63.329
1.913
10
= log10
63.329
1.913
= . 10
= (-33.1) . 10
= -331 dB
Jadi Noise atau Derau (Berisik) yang didapat adalah -331 dB.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan serta implementasi dan pengujian dapat kita
tarik beberapa kesimpulan dari hasil praktikum diantaranya :
1. Derau atau yang biasa disebut noise adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat
akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem
(rangkaian listrik/ elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan
sinyal yang diinginkan.
2. Sumber derau dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:
Sumber derau intrinsic yang muncul dari fluktuasi acak di dalam suatu
sistemfisik seperti thermal dan shot noise.
Sumber derau buatan manusia seperti motor, switch, elektronika digital.
Derau karena gangguan alamiah seperti petir dan bintik matahari.
3. Pada hasil pengujian rangkaian analog microphone wireless terdapat Correlated
noise atau hubungan antara sinyal dan noise. Karena, correlated noise hanya
muncul saat ada sinyal.
4. Pada hasil keluaran gelombang frekuensi microphone wireless mengeluarkan noise
yang sangat besar saat diawal pengaktifan rangkaian kemudian pada saat yang
sama setelah beberapa detik gelombang atau sinyal frekuensi berjalan baik dan
secara normal.
5.2 Saran
a) Sebelum melakukan percobaan diusahakan teliti dahulu dalam merangkai
rangkaian pada multisim.
b) Pada percobaan kali ini belum sepenuhnya sempurna, masih banyak tahapan
yang belum dilengkapi, maka dari itu masih banyak penambahan pada
percobaan ini.
c) Pengujian hanya menggunakan osiloskop, sebaiknya ditambahkan dengan
multimeter untuk keluaran output tegangan dan arus
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ameliaadz.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-matlab.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Derau
3. http://elektronika-dasar.web.id/sinyal-audio-gelombang-suara/