Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN TIMBANGAN SENTISIMAL

MATA PELAJARAN : SISTEM PENGUKURAN MASSA (MI-2105)

NAMA LABORATORIUM :
NAMA PEMBIMBING ISI DENGAN
: GAMBAR ALAT / BENDA UJI

TANGGAL :
NAMA ANGGOTA :
1. ………………………………………………..
KELOMPOK : 2. ..………………………………………………
3. ...............................................
4. ...............................................
…………… 5. ...............................................
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL Halaman :
PENGUJIAN TIMBANGAN 2 dari 8
SENTISIMAL AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
Sekretariat: Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata km 3,4 Cihanjuang, Bandung
40559
Tel./Fax.: (022) 6611054 | Homepage: http://akmet.kemendag.go.id

PENDAHULUAN

Timbangan sentisimal termasuk timbangan majemuk kelas menengah yang banyak


digunakan para pedagang. Lantai muatannya luas, sehingga timbangan ini dapat menimbang
muatan yang relatif besar dan tanpa memerlukan anak timbangan yang besar, karena anak
timbangan yang diperlukan hanya 1/100 dari muatan yang ditimbang, sehingga disebut timbangan
sentisimal yang artinya seperseratus.
Timbangan ini cukup tahan dalam pemakaian yang lama, karena bagian lantai tertumpu
diatas empat titik tumpuan dan dilengkapi dengan pagar pengaman.
Apabila dalam pemakaian tertentu, penunjukkan berubah, dengan mudah dapat dijustir yaitu
dengan menyesuaikan perbandingan tuas-tuasnya yang telah dibuat secara khusus dibagian ujung
tuas antara. Ujung tuas ini selalu disegel dengan tanda tera jaminan, supaya tidak bisa dirubah oleh
orang yang tidak berwenang.
Timbangan ini disebut juga timbangan Fairbank yaitu salah satu pabrik yang mempelopori
pembuatannya di masa lalu di Amerika Serikat. Kini setelah Indonesia merdeka, hampir seluruh
timbangan sentisimal yang beredar di Indonesia adalah buatan dalam negeri sendiri.
Dalam penggunaannya setiap timbangan harus memenuhi persyaratan sifat-sifat
metrologisnya, yaitu kebenaran, kepekaan dan ketetapan.
Kebenaran adalah kemampuan untuk mendapatkan penunjukkan yang sama dengan nilai
sesungguhnya dari yang diukur. Yang dimaksud adalah setiap timbangan harus benar menunjukkan
massa dari suatu benda yang ditimbang dengan timbangan itu. Meski demikian dalam metrologi
tetap dikenal konsep bahwa kebenaran boleh menyimpang sebesar harga yang ditentukan (Batas
Kesalahan yang Diijinkan).
Kepekaan adalah sifat yang menunjukkan kemampuan bereaksi dari suatu timbangan
terhadap pengaruh perubahan kecil. Tiap timbangan harus cukup peka sehinggga dapat
menunjukkan selisih berat yang kecil-kecil. Semakin sedikit muatan yang diberikan untuk
memberikan reaksi berarti semakin peka timbangan tersebut.
Ketetapan (Repeatability) adalah sifat yang menyatakan kemampuan timbangan itu
menunjukkan harga yang sama / stabil apabila dimuati berulang-ulang dengan muatan yang sama
atau dalam kondisi yang ditentukan. Dalam dunia matematika sifat ketetapan ini identik dengan
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL Halaman :
PENGUJIAN TIMBANGAN 3 dari 8
SENTISIMAL AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
Sekretariat: Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata km 3,4 Cihanjuang, Bandung
40559
Tel./Fax.: (022) 6611054 | Homepage: http://akmet.kemendag.go.id

standar deviasi. Semakin besar harga standar deviasi berati semakin besar selisih antar harga
penimbangan. Dengan demikian neraca bersifat tidak tetap / stabil. Salah satu penyebabnya ialah
karena antara pisau-pisau dan tumpuan-tumpuan atau antara bagian-bagian yang lain selalu terjadi
gesekan.
Kedudukan timbangan sentisimal dalam keadaan setimbang dapat dilihat bila toloknya saling
berhadapan dengan ujung tuas utama yang dibuat lancip. Persamaan kebenaran timbangan
sentisimal ditentukan pula oleh perbandingan keseluruhan lengan tuas-tuasnya, yaitu perbandingan
antara muatan (L) dan anak timbangan (G) harus berbanding 100:1.

I. Maksud dan Tujuan


a. Maksud : memberikan tuntunan dan pedoman yang baku dalam melaksanakan pengujian
dari timbangan sentisimal yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Tujuan :
1) Agar mahasiswa dapat menjelaskan tentang cara kerja, cara pemeliharaan dan prosedur
pengujian timbangan sentisimal.
2) Agar mahasiswa dapat melaksanakan dengan baik dan benar pelaksanaan pengujian
timbangan sentisimal.

II. Ruang Lingkup


1) Pedoman praktek ini menguraikan tentang pengujian tera / tera ulang timbangan sentisimal
2) Anak timbangan dan timbangan sentisimal yang disesuaikan dengan kemampuan dan
kondisi dalam laboratorium.

III. Peralatan Yang Digunakan


1. Timbangan sentisimal
2. Anak timbangan standar
3. Satu set anak timbangan sebagai imbuh
4. Mistar ukur
5. Cerapan pengujian
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL Halaman :
PENGUJIAN TIMBANGAN 4 dari 8
SENTISIMAL AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
Sekretariat: Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata km 3,4 Cihanjuang, Bandung
40559
Tel./Fax.: (022) 6611054 | Homepage: http://akmet.kemendag.go.id

IV. Persiapan Praktikum


a. Mempersiapkan anak timbangan standar sebagai standar acuan
b. Mempersiapkan cerapan pengujian

V. Pelaksanaan Praktikum
PROSEDUR PENGUJIAN
Acuan: SK DJPSPK Nomor 131/SPK/KEP/10/2015, tentang Syarat Teknis Bukan Otomatis

No. Prosedur Pengamatan


1. Persiapan Pengujian
1. Pastikan bahwa timbangan dalam keadaan bersih,
kering dan tidak berkarat.
2. Periksa bahan dan konstruksi timbangan (hanya
untuk kegiatan tera).
3. Posisikan timbangan dalam keadaan datar.

2. Pengujian Kebenaran
1. Setel nol timbangan.
2. Muati dengan anak timbangan standar pada
muatan Max.
3. Amati penunjukan indeks atau tolok.
4. Jika penunjukan indeks atau tolok menjungkit ke
atas, maka beri imbuh ke piring gantung anak
timbangan sebesar BKD.
5. Jika penunjukan indeks atau tolok menjungkit ke
bawah, maka beri imbuh ke lantai penerima
muatan sebesar BKD.
6. BKD pada piring gantung 1:100 dengan BKD pada
lantai penerima muatan
7. Apabila penunjukan indeks atau tolok bergerak
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL Halaman :
PENGUJIAN TIMBANGAN 5 dari 8
SENTISIMAL AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
Sekretariat: Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata km 3,4 Cihanjuang, Bandung
40559
Tel./Fax.: (022) 6611054 | Homepage: http://akmet.kemendag.go.id

minimal ke posisi setimbang, maka timbangan


dinyatakan “SAH”. Jika tidak bergerakmaka
timbangan dinyatakan ”BATAL”.
3. Pengujian Kepekaan
1. Pengujian ini dapat menjadi satu kesatuan dengan
pengujian kebenaran dengan nilai muatan yang
sama (muatan Max).
2. Tambahkan imbuh sebesar BKD.
3. Jika penunjukan indeks atau tolok bergerak
minimal 2 mm, maka timbangan dinyatakan “SAH”.
Jika tidak bergerak atau bergerak kurang dari 2
mm, maka timbangan dinyatakan ”BATAL”.
4. Pengujian Kemampuan Ulang (Repeatability)
1. Setel nol timbangan.
2. Muati dengan anak timbangan standar pada
muatan Max.
3. Kemudian tarik lantai muatan dan lepaskan.
4. Amati penunjukan indeks atau tolok.
5. Jika penunjukan indeks atau tolok menjungkit ke
atas, maka beri imbuh ke piring gantung anak
timbangan sebesar BKD.
6. Jika penunjukan indeks atau tolok menjungkit ke
bawah, maka beri imbuh ke lantai penerima
muatan sebesar BKD.
7. BKD pada piring gantung 1:100 dengan BKD pada
lantai penerima muatan.
8. Untuk mengetahui kesalahannya lakukan minimum
3 (tiga) kali.
9. Selisih penunjukan yang terbesar tidak boleh
melebihi BKD untuk muatan uji.
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL Halaman :
PENGUJIAN TIMBANGAN 6 dari 8
SENTISIMAL AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
Sekretariat: Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata km 3,4 Cihanjuang, Bandung
40559
Tel./Fax.: (022) 6611054 | Homepage: http://akmet.kemendag.go.id

5. Pengujian Eksentrisitas
1. Pengujian eksentrisitas dilakukan pada muatan
sesuai dengan skala maksimum gandar utama.
2. Setel nol timbangan.
3. Muati dengan anak timbangan standar pada posisi
yang diuji.
4. Amati penunjukan indeks atau tolok.
5. Jika penunjukan indeks atau tolok menjungkit ke
atas, maka beri imbuh ke piring gantung anak
timbangan sebesar BKD.
6. Jika penunjukan indeks atau tolok menjungkit ke
bawah, maka beri imbuh ke lantai penerima
muatansebesar BKD.
7. BKD pada piring gantung 1:100 dengan BKD pada
lantai penerima muatan
8. Apabila penunjukan indeks atau tolok bergerak
minimal ke posisi setimbang, maka timbangan
dinyatakan “SAH”. Jika tidak bergerak maka
timbangan dinyatakan ”BATAL”.
6. Pengujian Kemiringan (untuk Tera)
1. Posisikan timbangan dalam keadaan datar dengan
memperhatikan penyipat datar.
2. Muati dengan anak timbangan standar minimal
50% Max.
3. Posisikan timbangan dalam keadaan miring
sebesar 50 / 1000 atau sesuai nilai batas
kemiringan yang ditunjukkan oleh penyipat datar
dengan cara memberikan ganjal dalam arah
panjang atau melintang.
4. Amati posisi kesetimbangannya.
5. Tambahkan imbuh sebesar BKD.
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL Halaman :
PENGUJIAN TIMBANGAN 7 dari 8
SENTISIMAL AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
Sekretariat: Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata km 3,4 Cihanjuang, Bandung
40559
Tel./Fax.: (022) 6611054 | Homepage: http://akmet.kemendag.go.id

6. Amati penunjukan kesetimbangannya.


7. Jika penunjukan indeks atau tolok bergerak
minimal ke posisi setimbang, maka timbangan
dinyatakan “SAH”. Jika tidak bergerak maka
timbangan dinyatakan ”BATAL”.
8. Turunkan Anak timbangan standar dan ambil
ganjalnya sehingga timbangan dalam posisi datar.
7. Pengujian Kebenaran Gandar Utama
1. Setel nol timbangan.
2. Muati dengan anak timbangan standar pada lantai
muatan sebesar skala maksimum pada gandar
utama.
3. Amati titik kesetimbangannya dan kesalahan
penunjukannya tidak boleh melebihi BKD.
4. Turunkan anak timbangan standar
5. Setel nol timbangan.
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL Halaman :
PENGUJIAN TIMBANGAN 8 dari 8
SENTISIMAL AKADEMI METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
Sekretariat: Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata km 3,4 Cihanjuang, Bandung
40559
Tel./Fax.: (022) 6611054 | Homepage: http://akmet.kemendag.go.id

KESIMPULAN HASIL PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai