Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS SERTIFIKAT KALIBRASI

DAN PENGECEKAN ANTARA


PERALATAN

Oleh: Yusuf Umardani S.T., M.Eng.


E-mail: yusuf_ud@ugm.ac.id
Bagian 1
REVIEW MEMAHAMI KALIBRASI DAN
KETERTELUSURAN METROLOGIS
GARIS BESAR

PENGUKURAN

KALIBRASI

KETERTELUSURAN METROLOGIS

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
…. berawal dari pengukuran ….

If you can measure what you are speaking about and


express it in numbers you know something about it, but
when you cannot express it in numbers your knowledge is a
meager and unsatisfactory kind. Lord Kelvin (1824-1907)

“What can not be measured


can not be manufactured”
PENGUKURAN
Penting dalam (hampir) tiap sektor kehidupan, a.l. :

 Industri dan perdagangan

 Pertanian

 Komunikasi, transportasi, dan navigasi

 Pertahanan dan keamanan

 Kesehatan dan lingkungan hidup

 Iptek dan pendidikan

 Kalibrasi dan peneraan

 Pengujian dan inspeksi teknis

 Pribadi keseharian : set jam tangan, isi BBM, bikin kue, dll.
PENGUKURAN DAN KALIBRASI

Keberhasilan pengukuran bergantung pada KALIBRASI


alat ukur yang digunakan dan KETERTELUSURANnya.
Pemahaman ‘populer’ tentang kalibrasi:
Kalibrasi adalah perbandingan antara penunjukan suatu alat ukur
dengan nilai suatu standar yang diketahui.

Hasil kalibrasi : Koreksi alat ukur (KA)dan ketidakpastiannya (UA)


KA = PS - PA  UA

PS : penunjukan standar
PA : penunjukan alat ukur

Secara formal kalibrasi didefinisikan dalam International vocabulary of


metrology — Basic and general concepts and associated terms (VIM),
JCGM 200:2008
Tiga esensi yang saling berkaitan:
ketertelusuran metrologis - kalibrasi - ketidakpastian pengukuran

 Ketertelusuran metrologis adalah sifat hasil pengukuran yang


menghubungkannya ke suatu acuan melalui suatu rantai kalibrasi tak
terputus yang didokumentasikan yang tiap mata rantainya
berkontribusi pada ketidakpastian hasil pengukuran dimaksud. [JCGM
200:2008 VIM (2.41)]
 Kalibrasi adalah kegiatan yang, dalam kondisi tertentu, pada tahap
pertama, membentuk hubungan antara nilai-nilai besaran dengan
ketidakpastian pengukurannya yang diberikan oleh standar-standar
pengukuran dan penunjukan yang bersangkutan dengan
ketidakpastian pengukurannya dan, pada tahap kedua, menggunakan
informasi ini untuk membentuk hubungan dalam rangka memperoleh
suatu hasil pengukuran dari suatu penunjukan. [JCGM 200:2008 VIM
(2.39)]
Kalibrasi : mekanisme formal penjaminan ketertelusuran
 Ketidakpastian pengukuran adalah parameter non-negatif yang
mengkarakterisasi dispersi nilai-nilai besaran yang menjadi sifat suatu
besaran ukur, berdasarkan informasi yang digunakan. [JCGM 200:2008
VIM (2.26)]
Mengapa kalibrasi ?
Bertambahnya umur komponen dan berubahnya
alat karena suhu atau mengalami tekanan mekanis
terus-menerus mengakibatkan degradasi kinerja
alat (DRIFT).

Drift tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dideteksi dan


‘dicakup’ melalui proses kalibrasi.

9
Contoh hasil kalibrasi dari waktu ke waktu

Nilai hasil kalibrasi

2000 2001 2002 2003

10
KALIBRASI

 meningkatkan mutu produk


 mengoptimalkan sumberdaya
 menjamin konsistensi
 memastikan pengukuran (dan pada akhirnya produk)
compatible dengan yang dilakukan (dibuat) di mana pun.

11
Ketertelusuran Metrologis

KATA-KATA KUNCI:

Acuan

Rantai kalibrasi tak terputus

Ketidakpastian yang dinyatakan

Dijabarkan lebih lanjut menjadi elemen-elemen ketertelusuran pengukuran dalam


ILAC G2 1994 (diadopsi a.l. dalam EAL G12 1995 dan APLAC TC 001 2001)
Ketertelusuran Metrologis

Elemen-elemen ketertelusuran metrologis:

 Rantai perbandingan tak terputus

 ketidakpastian pengukuran pada tiap mata rantai

 dokumentasi prosedur & hasil pada tiap mata rantai

 kompetensi lab. atau organisasi pada tiap mata rantai

 acuan SI

 kalibrasi & kalibrasi ulang dengan interval yang tepat

[ILAC G2 1994]

[DPLP 12 Rev. 0 Kebijakan Kan Mengenai Ketertelusuran 16 Desember 2005]


Konvensi internasional (CGPM):
Definisi satuan ukuran

Lembaga Metrologi Nasional (NMI):


Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU)

NMI atau laboratorium kalibrasi:


Standar kedua

Laboratorium kalibrasi:
Standar acuan

Laboratorium kalibrasi:
Standar kerja

Pelaku pengukuran:
Alat ukur

Diagram ketertelusuran metrologis secara umum


International
Convention Realization of meter

NPL, UK NMIA, Australia KRISS, Korea

National Gauge Block Laser Interferometer


Standards Up to 100 mm U= Q [17.3,0.256 L] nm, L in mm

125-1000 mm U= Q [49,94 L] nm, L in m Dynamic Laser Interferometer

- U = Q[0.02, 0.42 L] µm, L in m

Gauge Block Grade K Linear Transducer Line Scale Standard Magnification Hemisphere
Standard Standard
0-100mm U = Q[0.078,0.001 4L]nm, L in mm
0-100 mm U = 0.1 µm 0 - 400 mm U = Q[1.2,1.4L]µm,
400-600 mm L in m U = 5 nm
Reference U = Q[0.34,0.001 9L]nm, L in mm
100-1000mm
Standards

Step Gauge
Mechanical ULM Roundness
Comparator 0-400 mm, U = Q[1.2, 0.000 81L] µm, Measuring Machine
400-600 mm L in m 100 mm U = 0.16 µm
355 mm U = 0.025 µm

Working Gauge Block Grade 0/1


Standards
Dial Gauge
Calibrator
0-100 mm, 100-1000mm

Measuring Measuring Projector/


Micrometer, Vernier Caliper Plug/Ring Roundness
Instruments Dial Gauge Microscope specimen
Gauge

Traceability chart for length measurement through KIM LIPI


Gauge Block
Primary Laser Source
Interferometer

Standards in KIM-LIPI

Gauge Block Grade K

Gauge Block Grade 0/1

Ref. standards in calibration labs.

Micrometer
Working standards in industry

Mechanical measuring
instruments in industry

Traceability Chart of Length Measurement in Indonesia


ISO/IEC 17025:2017 tentang kalibrasi peralatan

6.4. Peralatan (dulu 5.5)

 6.4.4. Lab harus memverifikasi peralatan yang sesuai dengan


persyaratan yang ditentukan sebelum ditempatkan ke dalam layanan
atau kembali masuk dalam pelayanan

 6.4.5. Peralatan yang digunakan harus mampu menghasilkan akurasi


atau ketidakpastian yang diperlukan untuk mendapatkan hasil uji yang
valid

 6.4.6. Peralatan pengukuran harus dikalibrasi bila:


a. Akurasi pengukuran dan ketidakpasian pengukuran mempengaruhi hasil.

b. Kalibrasi peralatan dipersyaratkan untuk ketertelusuran metrology hasil yang dilaporkan

c. Peralatan digunakan untuk pengukuran langsung

d. … digunakan untuk menetapkan factor koreksi..

e. … digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang dihitung dari multiple kuantitas.
6.4.7. Lab harus menetapkan program kalibrasi yang
hasilnya dikajiulang dan disesuaikan sebagaimana
keharusannya untuk menjaga kepercayaan pada
status kalibrasinya
6.4.8. Semua peralatan yang memerlukan kalibrasi
atau padanya dikenakan periode validitasnya harus
dilabel, diberi kode, atau diidentifikasi lain untuk
diikuti oleh pengguna peralatan yang menunjukkan
keterbacaan identitas status kalibrasinya atau
periode validitasnya.

18
ISO/IEC 17025:2017 tentang kalibrasi dan ketertelusuran
pengukuran
6.5. Ketertelusuran (dulu 5.6)
 6.5.1. Lab harus menetapkan dan memelihara ketertelusuran metrology
dari hasil pengukurannya dengan cara rantai kalibrasi tak terputus, masing
masing kontribusi pada ketidakpastian pengukuran, menghubungkan
mereka dengan referensi yang sesuai. ( lihat: JCGM 200:2012)
 6.5.2. Laboratorium harus menjamin bahwa hasil pengukuran tertelusur
ke satuan Internasional ….
 6.5.3. Bila ketertelusuran metrology ke SI secara teknis tidak mungkin, lab
harus menunjukkan ketertelusuran metrology ke referensi yg tepat
seperti:
a. Bahan referensi bersertifikat yang disediakan oleh produsen yang kompeten, atau
b. Hasil dari prosedur pengukuran acuan, metode spesifik atau standard consensus yang
menjelaskan secara jelas dan diterima oleh badan yang diberi otoritas yg menyediakan hasil
pengukuran yg sesuai utk penggunaan yg dimaksud dan dijamin dg perbandingan yg sesuai.

Anda mungkin juga menyukai