LOGO DINAS
INSTRUKSI KERJA
VERIFIKASI BEJANA UKUR METODE VOLUMETRIK
STATUS DOKUMEN
1. Tujuan
2. Lingkup
2.1. Instruksi kerja ini khusus untuk verifikasi bejana ukur metode
volumetrik atau penakaran menggunakan bejana ukur referensi dan
terbuat dari bahan yang telah diketahui koefisien muai ruangnya.
2.2. Instruksi kerja ini berlaku untuk bejana ukur tipe penggunaan basah
dan tipe penggunaan kering.
3. Referensi
5. Notasi
: Volume nominal Bejana Ukur yang diuji (L)
VN
: Volume Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar pada temperatur dasar
V RR 28oC
: Pembacaan kelebihan/ kekurangan dari skala nol volume Labu
Va
Ukur Standar/Bejana Ukur Standar (L)
: Penunjukan volume Bejana Ukur yang diuji (L)
VP
: Densitas air dalam Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar
RC
pada temperatur saat pengujian (g/mL)
: Densitas air dalam Bejana Ukur yang diuji pada temperatur saat
WC
pengujian (g/mL)
: Koefisien muai kubik bahan Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar
R (/OC)
: Koefisien muai kubik bahan Bejana Ukur yang diuji (/ OC)
W
: Temperatur air dalam Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar
t RC
pada saat pengujian (OC)
: Temperatur air dalam Bejana Ukur yang diuji pada saat pengujian (OC
tWC
6. Dokumen
7. Persiapan Verifikasi
7.1 Periksa kondisi peralatan standar dan perlatan bantu, pastikan berfungsi
dengan baik.
7.2 Pastikan bahwa ruang pengujian dalam keadaan berfungsi dengan baik
untuk melaksanakan pengujian Bejana Ukur, yaitu:
1) Kondisi ruang pengujian cukup stabil terhadap faktor lingkungan;
dan
2) Penataan peralatan/perlengkapan pengujian yang teratur sehingga
tidak akan mengganggu jalannya pelaksanaan pengujian.
7.3 Siapkan cairan uji. Pastikan jumlah volumenya cukup untuk
melaksanakan pengujian Bejana Ukur yang dimaksud.
7.4 Aturlah sedemikian rupa, sehingga posisi Labu Ukur Standar/ Bejana
Ukur Standar dan Bejana Ukur yang akan diuji dalam keadaan datar.
7.5 Isilah Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar dan Bejana Ukur yang
akan diuji dengan cairan uji sampai batas skala volume nominalnya.
7.6 Letakkan semua peralatan standar dan perlengkapan pengujian, serta
biarkan untuk jangka waktu tertentu (minimum ± 30 menit) sampai
keseimbangan temperatur tercapai.
7.7 Catat/rekam data teknis Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar dan
Bejana Ukur yang akan diuji ke dalam cerapan pengujian.
7.8 Perhatikan tipe penggunaan Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar.
Pastikan bahwa dalam sertifikatnya tercantum nilai volume untuk tipe
penggunaan “EX”.
7.9 Tentukan apakah Bejana Ukur yang akan diuji kering atau basah.
Catatan :
Bejana Ukur dengan pengujian basah, saat pengosongannya harus
memperhatikan waktu tetes.
Tabel Waktu tetes per Volume Nominal
Volume Nominal (VN) Waktu tetes
VN ≤ 20 liter 10 sekon
Catatan:
Bila dikehendaki air dalam bejana dapat ditambah atau dikurangi
dengan menggunakan pipet hingga diperoleh nilai volume yang
diinginkan.
6) Tuangkan air yang ada di dalam Labu Ukur Standar/Bejana Ukur
Standar ke dalam Bejana Ukur yang diuji dengan memperhatikan
waktu tetesnya.
7) Bila volume nominal Bejana Ukur yang diuji lebih besar dari Labu
Ukur Standar/Bejana Ukur Standar, ulangilah langkah huruf 3)
sampai dengan angka 6) sehingga volume air dalam Bejana Ukur yang
diuji mencapai batas volume nominalnya.
8) Baca dan catatlah penunjukan volume air dalam Bejana Ukur yang
diuji (VP).
9) Ukur dan catatlah temperatur air dalam Bejana Ukur yang diuji (tWC).
Catatan:
Pengukuran temperatur air dilakukan di 3 (tiga) tempat yang berbeda,
yaitu di bagian dasar, tengah dan atas.
10) Kosongkan/keluarkan air dari Bejana Ukur yang diuji.
11) Lakukan kembali huruf 1) sampai dengan angka 10), sehingga
diperoleh hasil pengujian sebanyak 3 (tiga) seri.
9. Perhitungan Verifikasi
9.1 Volume sebenarnya Bejana Ukur pada temperatur referensi 28 0C:
1+
V28 = VN + VRR +Va RC W (28−tWC )+ R (tRC −28) − VP
WC
dimana :
: Volume nominal Bejana Ukur yang diuji (L)
VN
: Volume Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar pada
V RR
temperatur dasar 28oC
: Pembacaan kelebihan/ kekurangan dari skala nol
Va
volume Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar (L)
: Penunjukan volume Bejana Ukur yang diuji (L)
VP
: Densitas air dalam Labu Ukur Standar/Bejana Ukur
RC
Standar pada temperatur saat pengujian (g/mL)
: Densitas air dalam Bejana Ukur yang diuji pada
WC
temperatur saat pengujian (g/mL)
: Koefisien muai kubik bahan Labu Ukur
R
Standar/Bejana Ukur Standar (/ C)
O
: Koefisien muai kubik bahan Bejana Ukur yang diuji
W
(/OC)
: Temperatur air dalam Labu Ukur Standar/Bejana Ukur
t RC
Standar pada saat pengujian (OC)
: Temperatur air dalam Bejana Ukur yang diuji pada saat
tWC
pengujian (OC)
dimana:
ρair = massa jenis air (kg/m3)
T = temperatur air (°C)
atau nilai densitas air dapat ditentukan dengan menggunakan tabel
berikut:
Densitas air menggunakan persamaan Wagenbreth
2) Nilai skala ns
𝛥𝑉
𝑛𝑠 = 𝑚𝐿/𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎
𝑠
ΔV : Volume air dari gelas takar yang ditambahkan ke
dalam Bejana Ukur (mL)
3) Kepekaan leher
𝛥𝑉
𝐾𝑒𝑝𝑒𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑙𝑒ℎ𝑒𝑟 = 𝑥3
𝛥ℎ
Δh : Perubahan ketinggian skala Bejana Ukur antara
sebelum dan setelah penambahan air (mm)
( )
u V28 =
( ) ( )
max V28 − min V28
mL
2 3
dimana:
1) Derajat Kebebasan
Diasumsikan memberikan tingkat kepercayaan (confidence
level) sebesar 95%, sehingga berdasarkan tabel t-student maka
derajat kebebasannya :
𝜐(𝛿𝜐28 ) = 200
2) Koefisien Sensitivitas
V28
( )
c V28 = =1
V28
9.2Pembacaan Meniskus
𝑈𝑚𝑒𝑛𝑖𝑠𝑘𝑢𝑠= 𝑑𝐵𝑈𝑈
√3
νm= 200
2) Koefisien sensitivitas
V28
c(V P )m en = = −1
(V P m en
)
Cm = 1
9.3 Volume Labu Ukur Standar/Bejana Ukur Standar pada
Temperatur Referensi (u3)
𝑈𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝑈3 = 𝑘
1) Derajat Kebebasan
Diasumsikan memberikan tingkat kepercayaan (confidence
level) sebesar 95%, sehingga berdasarkan tabel t-student maka
derajat kebebasannya :
(
V V28 = 200)
2) Koefisien Sensitivitas:
V28 RC
c(VRR ) =
(VRR )
=
1 + W (28 − tWC ) + R (t RC − 28)
WC
9.4 Ketidakpastian Gabungan
𝑈 = 𝑘 ∙ 𝑈𝐶 U 95 = k u c