KALIBRASI BURET
Kalibrasi buret termasuk kedalam kalibrasi jenis EX artinya mengukur keajegan
angka dari volume yang dikeluarkan. Berikut ini dijelaskan persiapan dan tahapan
dalam melakukan kalibrasi buret.
a. Buret dicuci dahulu dengan air dan sabun hingga tidak ada kotoran yang
menempel serta diperiksa waktu hantarannya. Bila buret kotor sekali
sebaiknya sebelum kalibrasi buret direndam dalam larutan asam bikromat
atau natrium bikromat semalaman, kemudian dicuci hingga bersih.
b. Periksalah apakah terdapat kebocoran dan lakukanlah uji waktu hantaran.
Cara memeriksa kebocoran yaitu bukalah keran dari badannya, lalu bersihkan
dengan air deionisasi, kemudian keringkan bagian bawah/paruh buret dengan
potongan kertas hisap. Pasang lagi buret pada tiang penjepitnya.
c. Isi buret dengan aquades atau air deionisai. Biarkan buret selama 10 menit,
jika miniskus tidak turun lebih dari setengah garis skala terkecil, berarti buret
itu dapat dianggap tidak bocor.
d. Untuk menguji waktu hantaran, keluarkan lagi keran dari badannya cucilah
hingga bersih jika perlu berilah pelumas vaselin
e. Simpanlah buret pada tiangnya, kemudian isilah buret dengan air suling
hingga pada skala nol. Aturlah posisi buret sedemikian rupa hingga ujung
paruhnya berada dalam leher sebuah labu Erlenmeyer tetapi tidak menyentuh
dinding bagian dalam dari labu Erlenmeyer.
f. Bukalah keran lebar-lebar dan catat waktu yang diperlukan tiap tahapan,
misal 5cm3 untuk buret ukuran 50 mL.
g. Cocokanlah waktu tadi dengan waktu batas standar. Jika keduanya sudah
selesai maka baru dilakukan kalibrasi.
a. labu dicuci dan dibilas dengan baik, kemudian diletakan dengan posisi
vertikal dan terbalik sampai kering.
b. Timbanglah tutup labu ukur dan labunya berada pada neraca analitis dan catat
massanya
c. Gunakan corong kecil tambahkan air bertemperatur kamar ke dalam labu
takar sampai hampir penuh (masih dibawah tanda batas). Ambilah corong
dengan hati-hati untuk menghindarkan tetesan air. Jika tempat tetesan
semacam itu singkirkan dengan potong kertas saringan. Dengan sangat
seksama isilah labu takar dengan aquades yang sama dengan sebelumnya,
sampai meniskus berimpit dengan tanda etsa (dengan bantuan pipet).
d. Ulangi penimbangan labu dengan metode subtitusi seperti di atas.
e. Hitunglah bobot air yang terdapat dalam labu takar dengan cara
memperhatikan massa yang ditimbang dan temperatur waktu penimbangan
(lihat konversinya pada Tabel 2.2). 6. Kalibrasi dilakukan dengan mengulangi
prosedur itu. Hasil duplikasi harus tidak berbeda lebih dari 0,1mL untu labu
250 mL dan tidak lebih dari 0,15 mL untuk labu ukur 500 mL
Karena aqua DM (demineralisasi) merupakan air yang bebas ion atau tanpa
mineral, aqua DM diperoleh dari air mineral yang mengandung ion yang
dilewatkan dalam beberapa kolom resin sehingga mineral yang terbawa tertahan
pada kolom resin. (Falah 2009)
Buret adalah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis
ukur dan penutup (sumbat) keran pada bagian bawahnya. Buret digunakan untuk
meneteskan sejumlah cairan kimia dalam eksperimen yang memerlukan tingkat
presisi yang tinggi, seperti pada eksperimen titrasi. (alat labor 2021)
Buret Konvensional
Buret analog bisa dikatakan sebagai buret konvensional, dengan garis ukur dan
keran pada bagian bawah untuk meneteskan larutan kimia dalam kadar tertentu.
(Solusindo 2019)
Buret Digital
Buret jenis ini dilengkapi layar khusus, fungsinya untuk menunjukkan volume
yang sebaiknya Anda gunakan agar bisa mendapatkan hasil akurat pada proses
titrasi. Bagian kepala buret yang bisa diputar 360 derajat sehingga mempermudah
dalam mengoperasikan buret. (Solusindo 2019)
Refrensi
Solusindo, Infiniti Bioanalitika. 2019. “Buret Makro Dan Jenisnya Serta Fungsi
Buret Sebagai Alat Laboratorium.” 2019.