Anda di halaman 1dari 3

BURET

1. a. bahan pembuatan buret : Buret terbuat dari bahan kaca atau plastik sintetik, namun umumnya
dari bahan kaca.
b.fungsi dan kegunaan: peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur
dan sumbat keran pada bagian bawahnya, digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan presisi(ketelitian) pada eksperimen titrasi. Dapat dipakai sebagai alat
ukur volume dan peka pada suhu yang tertera dalam bahan. buret memiliki kran untuk mengatur
keluarnya cairan
3.cara pemakaian atau cara kerja: Sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang
akan digunakan. Cara mengisinya : Kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas
menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari
mata . Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak
terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah
tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran
sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol.
Cara menggunakan buret (dalam titrasi) : Kehati-hatian pengukuran volume dengan buret
sangatlah penting karena posisinya yang tinggi. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan
permukaan cairan. ketebalan garis ukur juga mempengaruhi pembacaan. Bagian
bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. jika bagian bawah meniskus menyentuh
bagian bawah garis ukur, kadangkala digunakan kaidah umum yaitu dengan menambahkan 0,02 mL.
karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer
ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam
larutan dengan pelarut.
B. Untuk mengisi buret, tutup stopcock (keran) di bagian bawah dan menggunakan corong untuk
menghindari terjadinya tumpahan. Dan juga dapat mengisi buret menggunakan pipet transfer sekali
pakai. Pipet ini bekerja lebih baik daripada corong trutama untuk buret berkapasitas kecil (10 burets
ml). Pastikan pipet transfer kering kemudian dibilas dengan titran, sehingga konsentrasi larutan tidak
akan berubah.

Sebelum titrasi, perhatikan kondisi buret dengan larutan titran dan memeriksa bahwa buret mengalir
bebas. bilas buret sehingga semua permukaannya dilapisi dengan larutan. Pembilasan dua atau tiga
kali akan memastikan bahwa konsentrasi titran tidak diubah oleh setetes air yang tertinggal.

E. Periksa ujung buret dari adanya gelembung udara. memukul sisi ujung buret sementara larutan
mengalir dapat menghilangkan gelembung udara. Jika terdapat gelembung udara selama titrasi,
pembacaan volume mungkin dalam kesalahan dan akan mempengarahi keakuratan data yang
diperoleh.

F. Bilas ujung buret dengan air dari (labu semprot) dan mengeringkan hati-hati. Tip(ujung mulut buret)
harus bersih dan kering sebelum Anda membaca volume awal.

G. Ketika buret diisi dengan larutan, tanpa gelembung udara atau kebocoran. Sebelum membaca
volume, dinding bagian dalam buret dalam kondisi kering. dapat menggunakan bantuan kertas saring
untuk mengeringkan bagian dalam buret. Hal ini bertujuan untuk menghindari penambahan volume
larutan setelah diimpitkan.

H. Pembacaan buret kartu dengan persegi panjang hitam akan lebih akurat. Baca bagian bawah dari
meniskus. mata harus pada tingkat meniskus, bukan atas atau di bawah, dan juga embaca dari sudut,
bukan lurus, menghasilkan kesalahan.

I. Memberikan larutan untuk labu titrasi dengan memutar stopcock (kran). Larutan penitar harus
disampaikan dengan cepat sampai beberapa mL dari titik akhir.

J. Titik akhir harus didekati perlahan-lahan, dengan penambahan tetes demi tetes.. Gunakan labu
semprot untuk membilas/mencuci ujung buret dari larutan
4. cara perawatan: Untuk mendapatkan buret yang bersih maka diperlukan perawatan yang teratur
meliputi pengecekan, penyimpanan yang teratur dan benar.

-memperhatikan pencucian dan pengeringan buret : cucilah segera setelah digunakan.


- Jika buret tidak terlalu kotor dapat dibersihkan dengan pencucian biasa dengan menggunakan air
dan sedikit detergen.
- gunakan sarung tangan dan sikat tabung yang lembut dan tidak mengadung bulu-bulu keras saat
pencucian buret
- keringkan dan simpan di rak yang telah disiapkan.
- jika buret terkontaminasi dengan noda-noda tertentu yang sukar dibersihkan dengan air dan detergen
maka memerlukan pencucian dengan larutan pencuci tertentu.
5.cara penyimpanan : Di tempatkan di lemari kaca

GELAS UKUR

1. a. bahan pembuatan : Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai
dari 10 mL sampai 2 L.
b.fungsi dan kegunaan –Untuk mengukur volume cairan yang terdapat di dalamnya, juga terdiri dari
beberapa ukuran/kapasitas.

3.cara pemakaian atau cara kerja:

.Masukkan jumlah zat cair yang akan diukur volumnya, lalu tepatkan skala yang diinginkan dengan
pipet tetes. Cara membaca skala harus dibaca garis singgung skala dengan bagian bawah lengkungan
cairan.

4. cara perawatan :

-Periksa semua alat gelas dari kemungkinan adanya kerusakan seperti kerusakan kecil, lubang atau
tergores.

-Jangan memanaskan gelas yang rusak karena ketahanannya dari pemanasan menjadi berkurang.

-Gunakan kassa sebagai alas saat menggunakan pemanasan langsung.

-Pemanasan dan pendinginan untuk gelas ukur harus dilakukan secara perlahan. Temperatur
maksimum saat penggunaan gelas bororsilikat adalah 5000C tetapi penanganan khusus harus
dilakukan ketika suhu yang dipakai diatas 150oC.

-Jangan tinggalkan pipet atau pengaduk berdiri tegak di dalam gelas ukur

Sebelum digunakan gelas ukur dibilas terlebih dahulu.

Gelas ukur yang telah digunakan harus segera dicuci dan dibersihkan. jika gelas ukur tidak terlalu
kotor dapat dibersihkan dengan pencucian biasa(Gunakan hanya busa yang halus atau kain yang halus
lainnya atau sikat plastik yang lembut dan tidak mengadung bulu-bulu keras) dengan menggunakan
air dan sedikit detergen (sedikit degerjen dimaksutkan untuk menghindari reaksi dari deterjen dalam
jangka waktu panjang dan menghindari pengeringan yang sama pada gelas). jika gelas ukur
terkontaminasi dengan noda-noda tertentu yang sukar dibersihkan dengan air dan detergen maka
memerlukan pencucian dengan larutan pencuci tertentu, seperti Noda Permanganat dengan
penggunaan campuran yang dari 3% Asam Sulfat dan 3% Hidrogen Peroxida, Noda besi dengan
penggunaan larutan HCl 50 % dan, Noda lemak dengan penggunaan larutan asam kromat, adalah
larutan kalium dikromat dalam asam sulfat pekat.
untuk gelas ukur volumetric dan gelas ukur analitikal dikeringkan di dalam oven

Harus dilakukan sanitasi(pembersihan), jika gelas ukur telah terkontaminasi.

pengukuran harus dilakukan pada suhu 20° C untuk presisi dan akurasi yang baik

Perlu adanya inventarisasi dan pembuatan formulir penggunaan gelas ukur, sehingga ada kendali
keluar masuknya gelas ukur

Bahan yang mengandung kontaminasi bakteri dibersikan dengan deterjen. Setelah dibersihkan dengan
deterjen, alat gelas direndam dalam larutan desinfektan atau di steam dalam autoclave (disterilisasi).

5. Lemari rak (shelves)

Anda mungkin juga menyukai