Anda di halaman 1dari 58

INSTRUMENTASI ALAT-ALAT GELAS :)

1. BATANG L ( L ROD )

Batang L ini biasanya disebut dengan dry glassky, dry glassky berfungsi untuk meratakan
suspensi bakteri pada saat dituang ke media . Cara kerja dari alat ini adalah dengan diratakan
pada seluruh permukaan media.
2. ERLENMEYER

Erlenmeyer berfungsi untuk :


a. Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
b. Tempat untuk menghomogenkan suatu zat kimia, biasanya digunakan dalam proses titrasi.
c. Menampung filtrate dari hasil destilasi
Erlenmeyer terbuat dari kaca yang bagian luarnya terdapat skala / volume. Erlenmeyer tidak
hanya memiliki 1 macam volume saja tetapi terdapat bermacam-macam volume yaitu 1000ml,
500ml, 250ml, dan ada pula yang bervolume 50ml dan 25ml.
3. BECKERGLASS

Beckerglass merupakan wadah berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang
dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas.
Beckerglass berfungsi sebagai :
a. Menampung zat kimia
b. Tempat untuk menghomogenkan suatu larutan
c. Sebagai media untuk pemanasan suatu zat
Beckerglass memiliki volume yang bermacam-macam yaitu beckerglass 1liter, 500ml, 250ml,
200ml, 150ml, 100ml, bahkan ada pula yang berukuran 50ml.
4. GELAS UKUR

Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu larutan, bentuk gelas ukur bermacammacam ada yang besar dan ada pula yang kecil. Gelas ukur juga memiliki skala yang bermacammacam, dimulai dari 10ml sampai dengan 2liter. Pembacaan volume larutan.yaitu dibaca
berdasarkan miniskusnya. Apabila yang di ukur volumenyaadalah larutan yang berwarna maka
dibaca miniskus atas, tetapi apabila yang diukur volumenya adalah larutan yang tidak berwarna
maka dibaca miniskus bawahnya.
5. KACA ARLOJI

a.
b.
c.
d.

Kaca arloji merupakan sebuah peralatan dalam laboratorium yang terbuat dari gelas kaca yang
bening berbentuk seperti piring namun mempunyai permukaan yang cekung kedalam dan tembus
pandang.
Fungsi dari kaca arloji yaitu :
Tempat saat menimbang bahan kimia
Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
Untuk menahan sampel kecil untuk pengamatan dibawah mikroskop berdaya rendah
Sebagai penutup untuk labu dan beckerglass saat pemanasan

6. BOTOL TIMBANG

Botol timbang berfungsi untuk menimbang bahan kimia terutama bahan cair dan pasta serta
bahan yang bersifat higroskopis, contohnya: NaOH dan Na2CO3. Biasanya apabila didalam
timbangan tersebut ingin mengurangi jumlahnya atau melebihkan jumlahnya dapat
menggunakan pipet tetes dan botol ini harus selalu dalam keadaan tertutup untuk mengurangi
penguapan pada zat kimia tertentu.
7. CORONG GELAS

Corong gelas biasanya digunakan untuk memindahkan suatu bahan/larutan dari satu tempat ke
tempat yang lain, terutama pada tempat yang bermulut kecil. Corong juga dapat digunakan untuk
tempat kertas saring pada saat kita akan ,menyaring suatu bahan.
8. SPREADER

Kaca tipis seperti objek glass yang digunakan dalam pembuatan preparat apus darah, salah satu
ujung nya tumpul.
9. URINOMETER

Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (BJ) urine secara langsung. Pengukuran BJ
dengan alat ini memerlukan volume urine minimal 40 ml. Bila volume urine kurang, dapat
dilakukan pengenceran.
Hasil pemeriksaan BJ urine (urinometer) dikoreksi terhadap :
a. Suhu
Perbedaan antara suhu kamar dan suhu tera, yaitu:

Setiap kenaikan 3 C suhu kamar terhadap suhu tera, akan meningkatkan


1satuan BJ pada akhir perhitungan.

Setiap penurunan 3 C suhu kamar terhadap suhu tera, akan menurunkan


1satuan BJ pada akhir perhitungan.
b. Protein
Setiap kenaikan 0,4 Gram protein/100 ml urine, akan menurunkan 1satuan BJ
pada akhir perhitungan.
c. Glukosa
Setiap kenaikan 0,3 gram glukosa/100 ml urine akan menurunkan 1satuan BJ
pada akhir perhitungan.

Perhitungan BJ dengan urinometer menggunakan rumus perhitungan. Rumus


perhitungan BJ urine dengan menggunakan urinometer beik pada urine yang
telah diencerkan/ tidak diencerkan, dikoreksi terhadap suhu (temperature),
protein dan glukosa.
9. PIPET VOLUME

Pipet ini berbentuk panjang ramping dengan gondok atau cembungan


dibagian tengahnya. Digunakan untuk mengambil sampel dalam bentuk
larutan dengan volume yang tepat seperti yang tertera di gondok pipet
tersebut.
Cara menggunakan pipet
Hisap larutan dengan bantuan alat karet penghisap (pushball) melebihi batas
skala yang melingkar
Bersihkan permukaan luar ujung pipet dengan tissue kering yang bersih.
Keluarkan larutan perlahanlahan dengan ujung pipet tidak menyentuh larutan sampel awal, tepat
sampai garis melingkar dengan ketentuan miniskus bawah untuk larutan idak berwarna dan
miniskus atas untuk larutan yang berwarna.
Keluarkan sampel larutan tersebut kedalam instrument/wadah baru yang diinginkan (missal:
Erlenmeyer) dengan dialirkan tanpa meniup ujung pipet. Bila masih ada sisa diujungnya, biarkan
saja.
10. PIPET UKUR

Merupakan pipet yang digunakan untuk mengambil sample dalam bentuk


larutan dengan tepat dan teliti. Pipet ini memiliki volume dengan skala pada
bagian batangnya. Pipet ini tersedia dalam berbagai ukuran volume misalnya
0,5 ml, 1 ml, 5 ml, dan 10 ml.
Cara pemakaian pipet:
Hisap larutan dengan pipet tersebut melebihi skala teratas pada pipet.
Bersihkan permukaan ujung pipet dengan menggunakan tissue kering yang bersih.
Tepatkan sampai skala teratas tanpa ujung pipet menyentuh sampel awal dengan miniskus
bawah untuk larutan yang tidak berwarna dan miniskus atas untuk larutan berwarna.
Keluarkan larutan ke tempat yang ditentukan sesuai dengan volume yang diinginkan,
perlahanlahan.
Jika larutan dalam pipet masih tersisa kembalikan ke tempat sampel awal.
11. LABU TAKAR

Merupakan instrument yang digunakan dalam pengenceran sample. Labu


takar memiliki volume tertentu yang tertera pada instrument tersebut
dengan tepat dan teliti. Sample dibaca miniskus bawah untuk larutan tak
berwarna dan miniskus atas untuk larutan berawarna pada garis melingkar
yang terdapat di bagian atas labu takar. Labu takar memiliki bermacam
macam volume misalnya 5 ml, 10 ml, dll ..
Cara menggunakan labu takar:
Timbang bahan yang akan diencerkan, masukkan kedalam labu takar.
Masukkan larutan pengencer sampai sebelum garis melingkar perlahan-lahan dengan corong.
Tepatkan larutan pengencer dengan pipet tetes sampai garis batas tanpa corong, miniskus bawah

untuk larutan tidak berwarna dan miniskus atas untuk larutan yang berwarna.
Tutup dengan penutup labu takar, lalu bolak-balik untuk menghomogenkan.
12. BURET

Merupakan glassware laboratorium yang berbentuk seperti pipet panjang


dengan volume tertentu, memiliki skala mulai angka 0 pada bagian atas,
dan terdapat kran pada ujung bawahnya. Alat ini digunakan untuk
meneteskan sejumlah larutan yang sangat teliti, tepat terukur, volume
variable dan biasa digunakan pada metode titrasi atau volumetri.
Kehatihatian pengukuran volume dengan buret sangat penting untuk
menghindari galat sistematik (galat/error: selisih yang ditimbulkan antara
nilai sebenarnya dengan nilai yang dihasilkan dengan metode numeric, dan
mengakibatkan hasil palsu atau tidak sesungguhnya). Ketika menbaca buret,
mata harus tegak lurus dengan permukaann cairan untuk menghindari galat
paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga sangat memengaruhi, bagian
bawah miniskus harus menyentuh bagian atas garis.
Miniskus: melengkungnya suatu permukaan zat cair dalam pipet kapiler.
Miniskus ada 2 yaitu bawah dan atas.
Miniskus bawah/cekung: permukaan zat cair dalam pipet kapiler melengkung
kebawah karena gaya adhesi antara molekul zat cair dan molekul wadah
atau volumenya lebih besar dari gaya kohesi antar molekul zat cair.
Miniskus atas/ cembung:permukaan zat cair dalam pipet kapiler melengkung
keatas yang disebabkan karena gaya kohesi zat cair lebih besar disbanding
gaya adhesi antara zat cair dan wadah.
Buret memiliki nilai minimal pemakaian 20% dan nilai maksimal pemakaian
80% dari total volume buret.
Jenis-jenis buret:

a. Berdasarkan ukuran:
Buret makro yaitu buret yang memiliki kapasitas 50 ml dan skala terkecilnya dapat dibaca
sampai 0,10 ml.
Buret semimikro mempunyai volume 25 ml dengan skala terkecil dapat dibaca sampai 0,050 ml.
Buret mikro mempunyai volume 10 ml skala terkecilnya 0,020 ml.
b. Berdasarkan peruntukannya
Buret asam (dengan cerat kaca)
Untuk larutan yang bersifat asam seperti HNO3, HCL, dll ..
Buret amberglass yang trbuat dari kaca gelap atau cokelat, untuk larutan yang mudah teroksidasi
oleh cahaya matahari. Cth: Iodium.
Buret universal yaitu buret yang dapat digunakan pda semua larutan, cerat ujungnya terbuat dari
polimer Teflon.
c. Berdasarkan jenis
Buret polos (tidak memiliki alat bantu)
Buret schellbach, yaiu buret yang dinding dalam bagian belakangnya dilengkapi dengan garis
biru memanjang diatas dasar putih.
d. Berdasarkan tingkat ketelitian
Buret klas A memiliki ketelitian tinggi dan biasa digunakan untukpenelitian. Dibuat dari bahan
kaca yang memiliki nilai muai panjang yang sangat kecilsehingga pemuaiannya sangat sedikit
dipengaruhi oleh perbedaan suhu.
Buret klas B memiliki ketelitiandi dibawah kals A dan biasa digunakan dalam kegiatan
pendidikan.
Cara menggunakan buret:
1. Pasang buret pada statif, dengan ujung yang sedikit jauh dengan permukaan meja
2. Isi buret dengan larutan yang diinginkan melebihi volume yang tertera di skala paling atas
3. Buka kran buret, biarkan larutan mengalir hingga tidak ada gelembung udara pada kran.
4. Matikan kran, lalu bersihkan permukaan ujung nuret dengan tissue kering yang bersih.
5. Buka kran sedikit lalu tepatkan dengan volume buret tersebut.
6. Letakkan bejana Erlenmeyer yang berisi larutan yang akan direaksikan dibawah ujung buret.
7. Buka kran buret sedikit untuk meneteskan larutan pereaksi sehingga dapat tejadi reaksi titrasi/
volumetri.
8. Titrasi dihentikan ketika sudah tercapai titik akhir titrasi (TAT).
13. CAWAN PETRI (PETRY DISH)

Merupakan kaca berbentuk cawan, dalam sebuah cawan petri trdiri dari sepasang cawan bawah
yang ukurannya lebih kecil dari cawan penutup. Alat ini digunakan untuk kultur mikroorganisme
dengan media tertentu. Cawan petri mempunyai beberapa macam ukuran/ diameter misalnya 15
atau 9 cm. pada cawan petri dengan diameter 9 cm, cukup untuk media sebanyak 10 ml,
sedangkan pada 15 cm dapat menampung media antara 15-20 ml.
14. CORONG PISAH

Corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam proses ekstraksi untuk
memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut yang berbeda .
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di
atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat
dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon. Ukuran corong pemisah
bervariasi antara 50 mL sampai 3 L.

15. EKSIKATOR

Eksikator adalah sebuah wadah dari kaca tertutup yang didalamnya berisi silica gel.
Fungsi eksikator adalah untuk mendinginkan bahan atau wadah sebelum dilakukan penimbangan
serta untuk menyimpan bahan agar tetap dalam kondisi kering.
16. KONDENSOR

Kondensor adalah alat untuk membuat kondensasi bahan pendingin gas dari kompresor
dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Untuk penempatanya sendiri, kondensor ditempatkan
diluar ruangan yang sedang didinginkan, agar dapat membuang panasnya keluar.
Fungsi kondensor adalah mengkondensasikan uap bekas dari turbin menjadi air
kondensatemelalui pipa-pipa pendingin agar dapat disirkulasikan kembali.

17. Labu Kjeldahl

Labu Kjeldahl adalah suatu perangkat laboratorium yang berbentuk seperti labu ukur
namun bagian dasarnya berbentuk bulat sempurna sehingga labu Kjeldahl tidak dapat berdiri
dengan sendirinya. Oleh karena itu, beaker glass sering digunakan sebagai penyanggah labu
Kjeldahl.
Labu Kjeldahl sering digunakan pada proses destruksi protein atau analisa protein dengan
menggunakan metode Kjeldahl. Pada analisa protein ( destruksi ), sampel yang akan diuji
dimasukkan kedalam labu Kjeldahl secukupnya. Kemudian tambahkan dengan pelarut ( pada

umumnya Kalium Sulfat atau Asam Sulfat) lalu dipanaskan hingga mendidih dan berhenti
berasap. Dinginkan, lalu hubungkan dengan alat destilasi.
18. LABU DIDIH

Labu didih adalah alat laboratorium yang terbuat dari gelas (Glass ware) yang berbentuk
seperti labu dengan berbagai jenis leher, yaitu ada yang single neck, double neck, dan triple neck.
Labu didih ada yang bagian dasarnya berbentuk bundar (round bottom) dan ada juga yang rata
(flat bottom). Labu didih biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 C.
Ukurannya beragam, mulai dari 250 mL sampai 2000 mL. Fungsi labu didih (boiling flask)
adalah untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
19. PIPET TETES

Pipet tetes (drop pipette) adalah alat laboratorium yang terbuat dai mika yang diatasnya
terdapat karet penghisap untuk menhisap larutan jika dipencet. Pipet tetes berfungsi untuk
membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang
sangat kecil yaitu setetes demi tetes.

20. TABUNG REAKSI

Tabung reaksi adalah tabung genggam yang digunakan untuk mencampur atau
memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium. Tabung tersebut terbuka dibagian atas dan
dasar tabung yang bulat. tabung Reaksi biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik. Fungsi dari
tabung reaksi adalah untuk menampung bahan-bahan kimia yang berbentuk cair (larutan).
21. HAEMOCYTOMETER

HAEMOCYTOMETER adalah alat untuk menghitung jumlah sel eritosit, leukosit,


thrombosit, eosinofil. Isinya adalah pipet Throma dan bilik hitung.

a.

PIPET THROMA LEUKOSIT DAN THROMA ERITROSIT

a.

Pipet Throma Leukosit berwarna putih, skala angka 0.5 11. Untuk pengenceran darah pada
hitung jumlah sel leukosit dan eosinofil.
Pipet Throma Eritrosit berwarna merah, skala angka 0.5 ; 1 ; 101. Untuk mengencerkan darah
pada hitung jumlah sel eritrosit dan trombosit.

KAMAR HITUNG / BILIK HITUNG

Alat untuk menghitung jumlah sel-sel darah yang diencerkan


dalam volume tertentu.

22. PIPET LED (Laju Endap Darah)


Ada 2 macam pipet untuk LED :

Wintrobe alat untuk mengukur laju endap darah dengan skala yang sma dengan
westergreen, tetapi wintrobe pembacaannya kurang spesifik.

---

Westergreen alat untuk mengukur laju endap darah dengan skala 0 20 yang
menggunakannya diletakkan tegak lurus pada rak westergreen.

23. HAEMOMETER

1.
2.
3.
4.
5.

Dalam kotak haemometer sahli terdapat:


Tabung HB 02 22% tempat untuk mengencerkan dan membaca kadar HB
Skala pembanding standart warna untuk membandingkan warna yang terjadi pd tabung HB
Batang pengaduk, untuk mengaduk supaya homogen
Botol berisi HCl 0.1N
Pipet Hemoglobin dengan skala 20 mikrometer
24. OBYEK GLASS

Objeck glass adalah suatu alat yang terbuat dari kaca yang
digunakan untuk pembuatan hapusan darah tepi, golongan darah ataupun pemeriksaan
mikroskopis.

25. DECK GLASS / COVER GLASS

Deck glass / cover glass adalah alat ini dibuat khusus untuk menutup kamar hitung saat
perhitungan jumlah sel, atau untuk menutup obyek glass pada pemeriksaan mikroskopis.

Ini adalah kumpulan-kumpulan alat-alat laboratorium yang terbuat dari gelas. Selamat membaca.
Terimakasih.....
polarimeter

Alat Polarimeter

Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik yang
dihasilkanoleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadipolarimeter ini
merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatusenyawa optis
aktif. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dpat memutar bidang polarisasi,sedangkan yang
dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalamsinar atau radiasi
elektromagnetik yang lain. Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya olehsuatu senyawa
optis aktif, maka beesarnya perputaran itu bergantung pada beberapa faktor yakni:struktur
molekul, temperatur, panjang gelombang, banyaknya molekul pada jalan cahaya, jeniszat,
ketebalan, konsentrasi dan juga pelarut. Polarisasi bidang dilakukan dengan melewatkancahaya
biasa menembus sepasang kristal kalsit atau menembus suatu lensa polarisasi. Jikacahaya
terpolarisasi-bidang dilewatkan suatu larutan yang mengandung suatu enantiomer tunggalmaka
bidang polarisasi itu diputar kekanan atau kekiri. Perputaran cahaya terpolarisasi-bidangini
disebut rotasi optis. Suatu senyawa yang memutar bidang polarisasi suatu senyawaterpolarisasibidang dikatakan bersifat aktif optis. Karena inilah maka enantimer-enantiomerkadang-kadang
disebut isomer optis.Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar yang datang dari
sumbercahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi
(polarizer),kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma
terpolarisasi kedua(analizer). Polarizer tidak dapat diputar-putar sedangkan analizer dapat diatur
atau di putar sesuaikeinginan. Bila polarizer dan analizer saling tegak lurus (bidang polarisasinya
juga tega lurus),maka sinar tidak ada yang ditransmisikan melalui medium diantara prisma
polarisasi. Pristiwa inidisebut tidak optis aktif. Jika zat yang bersifat optis aktif ditempatkan pada
sel dan ditempatkandiantara prisma terpolarisasi maka sinar akan ditransmisikan. Putaran optik
adalah sudut yangdilalui analizer ketika diputar dari posisi silang ke posisi baru yang
intensitasnya semakinberkurang hingga nol. Untuk menentukan posisi yang tepat sulit
dilakukan, karena itu digunakanapa yang disebut setengah bayangan (bayangan
redup).
Untuk mancapai kondisi ini, polarizer diatur sedemikian rupa, sehingga setengah
bidangpolarisasi membentuk sudut sekecil mungkin dengan setengah bidang polarisasi
lainnya.Akibatnya memberikan pemadaman pada kedua sisi lain, sedangkan ditengah terang.
Bilaanalyzer diputar terus setengah dari medan menjadi lebih terang dan yang lainnya redup.
Diposkan oleh Nanna Manday di 21.11 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
refraktometer

Pengertian Refraktometer Dan Indeks bias - Refraktometer adalah alat yang


digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula,
garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah
memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe
seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20.
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan
cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian,
suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20 oC dan suhu tersebut harus benar-benar
diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias. Harga indeks
bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D)
cahaya natrium pada panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat
dirancang untuk digunakan dengan cahaya putih. Alat yang digunakan untuk
mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBE. Untuk mencapai kestabilan, alat
harus dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standart.
Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan,
padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dan
persentase padatan 0 sampai 95%, alat untuk menentukan indeks bias minyak,
lemak, gelas optis, larutan gula, dan sebagainnya, indeks bias antara 1,300 dan
1,700 dapat dibaca langsung dengan ketelitian sampai 0,001 dan dapat
diperkirakan sampai 0,0002 dari gelas skala di dalam
Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prismacahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan
suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut
batas antara cairan dan alas.

Adapun prinsip kerja dari refractometer dapat digambarkan sebagai berikut :


1. Dari gambar dibawah ini terdapat 3 bagian yaitu : Sample, Prisma dan Papan
Skala. Refractive index prisma jauh lebih besar dibandingkan dengan sample.
2. Jika sample merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut
refraksi akan lebar dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan sample
besar. Maka pada papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah.
3. Jika sample merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi
akan kecil karena perbedaan refraksi prisma dan sample kecil. Pada gambar
terlihar sinar b jatuh pada skala besar.

Diposkan oleh Nanna Manday di 21.02 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Rabu, 17 Oktober 2012


TURBIDIMETER

Turbidimeter merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur atau menguji


tingkat kekeruhan air. Dimana Turbidimeter mempunyai sifat optik akibat dispersi
sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan
terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi
adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan
Metode pengukuran turbiditas :

1.

Pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap


intensitas cahaya yang datang
2. Pengukuran efek ekstingsi yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di
dalam lapisan medium yang keruh
3. Instrumen pengukur perbandingan Tyndall


1.

Tiga jenis turbidimeter yang umum dipakai :

Bench top dan portable turbidimeter : bench digunakan untuk menganalisa sampel
ambil atas unit bench, biasanya digunakan sebagai laboratorium stasioner
instrument dan tidak dimaksudkan untuk menjadi portable.
2. On line instrument : biasanya dipasang di lapangan dan terus menerus
menganalisa aliran sampel tumpah off dari proses unit sampling.

Prinsip kerja turbidimeter : Sinar yang datang menegenai suatu partikel yang
diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan
sebagai dasar pengukuran.

CENTRIFUGE
CENTRIFUGE
merupakan alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa
partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian
centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah
dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.
CENTRIFUGE FORCE

1. Gaya yang timbul untuk mendorong sesuatu keluar dari pusat rotasi
2. Gerakan putaran menjauhi pusat pemusingan
Suatu alat dengan menggunakan gaya centrifugal berguna untuk :

1. Memisahkan bahan-bahan atau zat kimia pada perbedaan berat jenis atau
2. Memisahkan efek daya tarik bumi
Gaya centrifuge bertambah dengan :

1. .Meningkatnya kecepatan dan


2. .Panjangnya jari-jari centrifuge, (biasanya dengan menambah kecepatan dari pada menambah
radius atau jari-jari centrifuge
Pada umumnya, centrifuge digunakan sebagai :

1. Proses penyaringan
2. Proses pemisahan komponen dengan cairan atau dari cairan
Kemampuan dan ketepatan pemisahan tanpa adanya kerusakan pada komponen
bergantung pada :
1.

Tepatnya kecepatan

2.

Waktu pada gaya centrifuge

jenis-jenis centrifuge

1. Horison head
2. Angle head
3. Ultra centrifuge
4. Tipe khusus seperti :

Centrifuge Hematokrit

Centrifugge microsampel

1. Centrifuge Horisontal Head

Partikel-partikel mengendap rata dan padat sepanjang dasar tabung

Pada saat alat berhenti / dalam posisi shield atau cup vertikal, ketika dioperasikan menjadi horisontal

Kecepatan sampai kira-kira

2.

3000 rp

Centifuge Angle Head

Partikel-partikel mengendap menyebar ke pinggir tabung (akan bermasalah bila


tabung dipindahkan)

Posisi shield atau cup tegak lurus

Kecepatan sampai kira-kira 7000 rpm dan bisa lebih dari 9000 rpm

3. Ultra Centrifuge

Kecepatan sangat tinggi (very high-speed centrifuge)

Khusus untuk memisahkan partikel-partikel yang sangat kecil (ultra small particles)

Jarang digunakan di laboratorium


4. speciality centrifuge

dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik, seperti microhematocrit centrifuges


dan blood bank centrifuges, yang dirancang untuk pemakaian spesifik di
laboratorium klinik.

microhematrocit centrifuges adalah variasi dari microcentrifuge yang dapat


menampung sampel kapiler untuk pengukuran volume hematocrit pack cell,

blood bank centrifuge adalah centrifuges yang dipakai bank darah dan
serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologi dalam tabung.

Jenis lain adalah centrifuge berkecepatan tinggi yaitu ultracentrifuges dan


refrigerated centrifuges. Centrifuges berkecepatan tinggi berputar pada
kecepatan 0-20.000 rpm dan ultracentrifuges berputar pada kecepatan diatas
50.000 rpm. kebanyakan centrifuges ini dilengkapi dengan sistem pendingin
untuk menjaga sampel tetap dingin selama sentrifugasi.

CARA PENGOPERASIAN CENTRIFUGE

1. Letakkan tabung yang berisi cairan yang dengan volume sama antara tabung satu dengan yang lainnya pada
tempat yang berseberangan

2. Tutup penutup centrifuge sampai terkunci


3. Pilih kecepatan yang diinginkan pada tombol kecepatan
4. Pilih waktu pemutaran yang diinginkan pada tombol waktu
5. Tekan star untuk centrifuge yang memiliki tombol star, yang tidak memiliki tombol star begitu tombol
waktu diputar centrifuge langsung berputar

6. Segera setelah berhenti, penutup dibuka langsung atau perlu menekan tombol berhenti
7. Ambil tabung dari centrifuge Segera pisahkan sesuai yang dibutuhkan
PEMELIHARAAN CENTRIFUGE

1. Spillage shield / cup / tabung centrifuge


2. Bersihkan dari pecahan tabung, tumpahan darah, serum dan lakukan desinfeksi
setiap saat

3. Bersihkan bagian luar dan dalam setiap hari,


4. Timer: Lakukanpemantauan timer sesuai penggunaan atau lakukan
pemantauan setiap satu minggu sekali

5. Kalibrasi : Mengukur kecepatan putaran dengan menggunakan tachometer


terkalibrasi dan lakukan 1 bulan sekali

6. Braking system : Selalu mengikuti anjuran pabrik, Pengambilan tabung


centrifuge dilakukan setelah posisi putaran benar-benar berhenti
7. Power suply: Pengecekan kabel, steker dan stop kontak (pengecekan
grounding dan kebocoran arus listrik dari kabel), steker dan stop
kontak
8. Lakukan pengecekan terhadap motor dan minyak bila perlu
9. Terjadinya getaran yang tidak biasa perlu melakukan pengecekan rotor
balance dan mengikuti rekomendasi pabrik
10. Pemeriksaan terhadap komponen lainnya, apabila ditemukan kerusakan atau cacat
produk, maka komponen dapat diganti oleh pabrik (bila alat masih baru)

VISKOMETER

Apa sih yang dimaksud dengan viskometer

Viskometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan,
dimana viskositas sendiri yaitu tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekulmolekul yang satu dengan yang lainnya.

Apa aja macam-macam viskometer

1. Viskometer kapiler / Ostwald


Digunakan untuk menentukan laju aliran kuat kapiler. Pada viskositas Ostwald yang diukur
adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler
dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.

Cara kerja Viskometer Ostwald :


1) Sebelum digunakan , viscometer hendaknya di bersihkan terlebih dahulu
2) Letakkan viscometer pada posisi vertical
3) Pipet cairan yang akan ditentukan kekentalannya dimasukkan kedalam reservoir a sampai
melewati garis reservoirnya (kira-kira setengahnya)
4) Biarkan viscometer beberapa menit dalam thermostat untuk menyeimbangkan atau mencapai
suhu yang di kehendaki
5) Cairan dihisap melalui pipa b sampai melewati garis m.reservoirnya
6) Cairan dibiarkan turun sampai garis n
7) Catat waktu yang dibutuhkan cairan untuk mengalir dari garis m ke n
2. Viskometer Hoppler
Pada viscometer hoppler yang diukur waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola untuk melewati
cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola yang
terbuat dari kaca. Karena gaya gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang berviskositas
dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola
merupakan fungsi dari harga respirok sampel.

3.

Viskometer

Cup

and

Bob

Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam
dari cup dimana bob masuk persis ditengah tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya
aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat
yang ditekan keluar memadat. Hal inidisebut aliran sumbat( Martin, 1993).

4. Viskometer Cone and Plate

Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu instrumen
yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam volume sampel
kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi
lengkap.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:
1. Dipakai pada cone dan plate
2. ukuran sample
3. waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan pada pelat
sebelum terbaca

4. kebersihan kerucut dan plat


5. jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel
6. tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih tinggi
Prosedur Kalibrasi untuk Cone/Plate Viscometer:
1. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual
2. Pilih viscosity standard yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10% hingga
100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan nilai mendekati
100% FSR.
3. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai suhu
setting
4. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik % Torque dan cP. Catatan :
1. Spindle harus berputar minimum 5 putaran sebelum pengukuran diambil.
2. Penggunaan standard pada rentang 5 cP s.d 5.000 cP dianjurkan untuk instrument
cone/plate. Jangan gunakan viscsity standard diatas 5.000 cP.

Gimana cara kalibrasi viskometer

Akurasi dari Viscometer Brookfield diverifikasi dengan menggunakan cairan standard yang
disediakan oleh Brookfield Engineering Labs. Cairan Standard ini merupakan cairan Newtonian
sehingga memiliki nilai viskosiats yang sama dengan pemakaian sembarang spindle, RPM
maupun shear rate. Cairan standard yang tersedia telah dikalibrasi pada suhu 25 oC.
Persyaratan Umum :
Ukuran wadah : Untuk Viscosity Standard < 30.000 cP, gunakanlah Beaker Low Form 600 ml.
Untuk Viscosity Standard > 30.000 cP gunakan wadah cairan sbb. Dalam : 8.25 cm, Tinggi : 12.1
cm. Catatan : Wadah boleh lebih besar tetapi tidak boleh lebih kecil.
Suhu : Seperti tercantum pada label standard 0.1 oC.
Kondisi : Viscometer dengan Model : LV atau RV harus menggunakan Guarg Leg.
Prosedur kalibrasi untuk Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7).
1. Letakkan cairan standard (dalam wadah yang sesuai) ke dalam Water Bath.
2. Atur Viscometer pada posisi pengukuran (gunakan Guard Leg untuk Model LV dan RV).

3. Pasangkan spindle pada Viscometer. Hindari terjebaknya gelembung udara dibawah


spindle.
4. Cairan standard bersama spindle harus dicelupkan ke dalam water bath selama minium 1
(satu) jam. Cairan diaduk sebelum pengukuran.
5. Setelah 1 jam, periksa suhu cairan standard dengan themometer yang akurat.
6. Jika suhu cairan telah mencapai suhu pengujian ( 0.1 oC) lakukan pengukuan viskositas
dan catat hasil pembacaan viscometer. Catatan : spindle harus berputar sedikitnya 5
(lima) kali putaran sebelum dilakkan pembacaan.
7. Pembacaan nilai viskositas harus sama dengan nilai cP yang tertera pada cairan standard
dengan toleransi kombinasi akurasi Viscometer dan Cairan Standard. (Lihat : Interpretasi
Hasil Test Kalibrasi)
Prosedur Kalibrasi untuk Small Sample Adapter
Jika Small Sample Adapter digunakan, water jacket dihubungkan dengan water bath dan akir
dikonsisikan pada suhu yang sesuai.
1. Letakkan sejumlah sample sesuai petunjuk ke dalam sample chamber. Jumlah sample
berbeda-beda untuk spnle yang berbeda. (Sesuaikan dengan Instruction Manual dari
Small Sample Adapter).
2. Letakkan sample chamber ke dalam water jacket.
3. Pasangkan spindle
4. Biarkan selama 30 menit agar cairan standard mencapai suhu test.
5. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya. Spindle harus berputar minimum 5 kali sebelum
dilakukan pembacaan.
Prosedur Kalibrasi untuk Thermosel System
Ada 2 step yang direkomendasikan untuk mengkalibrasi Thermosel.
A. Kalibrasi Viscometer tersendiri dengan Spindle Standard (Lihat : Prosedur kalibrasi untuk
Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7)).
B. Kalibrasi Viscometer dengan Thermosel sesuai dengan prosedur berikut ini :
a. Letakkan sejumlah cairan HT (High Temperature) viscosity standard ke dalam HT-2 sample
chamber. Jumlah sample berbeda-beda untuk tiap spindle. (Lihat : Instruksi Manual Thermosel ).
b. Letakkan sample chamber ke dalam Thermo Container.
1. Pasangkan spindle
2. Biarkan selama 30 menit agar suhu setting tercapai

3. Lihat dan catat hasil pengukuran. Catatan : Spindle harus berputar setidaknya 5 putaran
sebelum dilakukan pembacaan.
Prosedur Kalibrasi untuk UL atau DIN UL Adapter
1. Letakkan sejumlah cairan viscosity standard ke dalam UL Tube. Lihat : Instruction
Manual UL Adapter.
2. Pasangkan spindle pada viscometer
3. Pasangkan Tube / Wadah Sample
4. Celupkan Tube ke dalam Water Bath. Jika menggunakan ULA-40Y water jacket,
hubungkan saluran inlet / outlet ke external circulating pump.
5. Biarkan selama 30 menit agar tercapai suhu setting
6. Lakukan pengukuran viscosity dan catat hasilnya. Spindle harus berputar minimal 5
puataran sebelum dilakukan pembacaan hasilnya.
Prosedur Kalibrasi untuk Helipath Stand dan Spindle T-Bar
Kalibrasi Helipath Stand dan Spindle T-Bar dapat dilakuan dengan menggunakan Spinlde
standard yang ada (Lihat : Prosedur kalibrasi untuk Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7)).
Spindle T-Bar tidak boleh digunakan untuk verifikasi kalibrasi.
Prosedur Kalibrasi untuk Spiral Adapter
1. Letakkan viscosity standard yang ada di Beaker ke dalam water bath.
2. Pasangkan spindle pada viscometer. Pasangkan chamber (SA-1Y)
3. Atur viscometer pada posisi pengukuran. Operasikan viscometer pada 50 atau 60 RPM
sampai chamber benar-benar meluap.
4. Cairan viscosity standard bersama dengan spindle harus dibenamkan ke dalam water bath
selama minimum 1 jam dan diaduk secara teratur sebelum dilakukan pengukuran.
5. Setelah 1 jam, cek suhu cairan dengan menggunakan thermometer yang akurat
6. Jika cairan sudah mencapai suhu setting 0.1 oC, ukur kekentalan cairan. Catatan :
Spindle harus berputar minimal 5 kali putaran sebelum pengukuran dilakukan.
7. Hasil pengukuran harus sama dengan nilai standard dengan toleransi gabungan akurasi
dari viscometer dan cairan standard. ( Lihat : Interpretasi Hasil Test Kalibrasi).

MIKROSKOP

o ASAL USUL MIKROSKOP


Mikroskop berasal dari bahasa Yunani (Micros= kecil dan scopein= melihat) . Dalam
perkembangannya, mikroskop mampu memperlihatkan organism hidup yang berukuran sangat
kecilyang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Penemu mikroskop adalah Thomas Van
Leeuwenhock pada tahun 1674 . Kemudian pada tahun 1675 Antonie membuat mikroskop
dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa
mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan
bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi
dengan animalcule.

o PENGERTIAN
Mikroskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek yang berukuran kecil
yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

STRUKTUR MIKROSKOP

Terdapat 2 bagian utama penyusun sebuah mikroskop, yaitu :


1. Bagian Optik, terdiri dari

: Kondensor, lensa objektif dan lensa okuler

2. Bagian Non Optic, terdiri dari

: Kaki dan lengan mikroskop, makrometer dan mikrometer

(pemutar kasar dan pemutar halus), diafragma, meja objek, penjepit objek dan sumber cahaya.
o MACAM MACAM MIKROSKOP :

1. Mikroskop cahaya : yaitu mikroskop dengan bantuan cahaya biasa aatau tidak menggunkan tenaga
listrik

2. Mikroskop listrik : mikroskop dengan bantuan cahaya lampu listrik

BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP

Keterangan :
1. Lensa okuler
Yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat, lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan
msys, tegsk, diperbesar dari lensa objektif
2. Tabung Mikroskop (tubus)

Tubus ini berfungsi untuk menghubungkan antara lensa obyektif dengan lensa okuler dan
berfungsi untuk mengatur fokus
3. Sekrup pengarah kasar (makrometer)
Makrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop serta untuk mencari
fokus secara kasar
4. Sekrup pengarah halus (mikrometer)
Mikrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop secara lambat serta
berfungsi untuk mencari fokus secara halus, bentuknya lebih kecil daripada makrometer
5. Pegangan atau lengan mikroskop
Berfungsi untuk pegangan pada saat ingin memindahkan mikroskop dari satu tempat ke tempat
lain
6. Pegangan sediaan atau penjepit objek
Berfungsi untuk menjepit objek yang ingin di amati agar tidak mudah bergeser
7. Kondensor
Berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat di naik turunkan
8. Diafragma
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk, cara kerja nya adalah dengan
membuka dan menutup
9. Sendi Inklinasi
Berfungsi untuk mengatur sudut yang dibentuk mikroskop atau untuk mengatur tegaknya
mikroskop
10. Pengatur kondensor
Fungsi dari alat ini yaitu untuk menaikkan atau menurunkan kondensor dengan cara memutarnya
11. Cermin / reflektor
Disini terdapat dua jenis cermin yaitu cermin cembung dan cermin cekung. Guna reflector adalah
memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek.
Cermin cekung digunakan untuk mengumpulkan cahaya
Cermin datar digunakan apabila cahaya sudah terpenuhi (terang)
12. Kaki Mikroskop
Berfungsi untuk menyangga dan menopang mikroskop

o CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP CAHAYA (MANUAL)


1. Letakkan mikroskop diatas meja dengan cara memegang lengan mikroskopsedemikian rupa
sehingga mikroskop berada persis di hadapan pengguna
2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros
dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
3. Aturlah cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler
tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
4. Beri preparat emersi oil kemudian tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang
preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar makrometer,, sambil
dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah mikrometer.
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif
dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dengan menggunakan kapas yang
dibasahi alcohol mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab.

NERACA
NERACA OHAUS

pengertian

Neraca Ohaus merupakan neraca yang sering digunakan dilaboratorium, dengan tingkat
ketelitiannya 0,01 gram. Anak timbangnya sudah ada pada neraca itu sendiri, cara
menggunakannya dengan menggeser anak timbang sepanjang lengan dan massa bendanya
ditentukan oleh posisi anak timbang sepanjang lengan setelah dinyatakan setimbang.

1.
2.
3.
4.

Bagian bagian neraca ohaus dua lengan

Sekrup pengatur keseimbangan


Lengan beban
Piringan logam gantunganya
Dudukan atau pegangan

Neraca Analitis Dua Lengan


Neraca ini berguna untuk mengukur massa suatu benda, dengan batas ketelitian 0,1 gram. Saat
menggunakan yang perlu diperhatikan adalah letak anak timbang disebelah kiri hadapan
penimbang, letak zat yang ditimbang berada disebelah kanan penimbang, selalu menggunakan
kertas timbang, menimbang harus dalam keadaan tertutup.
Macam macam anak timbang: 500mg, 1gr, 2gr, 5gr, 10gr, 20gr, 50gr, 100gr.

3. Neraca analitis digital


Neraca ini sama seperti neraca yang lain tetapi menggunakan tenaga listrik.
Keistimewaan menggunakan alat ini adalah tingkat ketelitiannya yang tinggi (akurat), presisi,
akuntable (dapat menyimpan hasil dari setiap pengukuran).
Tingkat akurasi alat ini yaitu smapai batas 0,0001 gram.
Alat ini sangat peka, jadi kita harus berhati-hati dalam memakainya.

A. Kalibrasi
o Pengontrolan neraca digital
Neraca di control dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua
anak timbangan eksternal, missal 10 gram dan 100 gram.
o Penanganan neraca
Kedudukan timbangan harus diatur menggunakan sekrup dan harus tepat horisintal dengan
spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak.
o Kebersihan neraca
Kebersihan neraca harus di cek setiap kali selesai digunakan, bagian dari neraca harus
dibersihkan dengan menggunakan sikat halus, kain halus, atau tissue dan timbangan dibersihkan
secara keseluruhan dalam keadaan mati (off). Piringan timbang dapat diangkat lalu ibersihkan
dengan pembersih lunak seperti campuran alcohol/etanol dengan air. Sesudah dibersihkan dan
dipasang, timbangan dinyalakan dan setelah dipanaskan di cek kembali dengan menggunakan
anak timbang.

3. Neraca lengan gantung


Neraca ini terdiri dari sebuah lengan untuk piring timbangan dan lengan yang satunya adalah
betang panjang sebagai tempat menggeser pemberat.
Cara keja alat ini yaitu dengan menyeimbangkan lengan piring timbang dengan batang skala
dengan menggeser beban yang menempel pada batang.
Hasil dibaca dengan membaca skala yang ditempati pemberat tersebut.

Saat ini terdapat neraca gantung yang lebih modern yaitu neraca gantung digital, neraca gantung
dengan skala bulat, dlsb

Cara kerja timbangan gantung ini sangat sederhana, hanya dengan loadcell S dan hook sudah
bisa mengubah data dari analog menjadi data digital yang akan kitabaca di display/indicator
sebagai hasil dari penimbangan yang dilakukan. Timbangan gantung.
spektrofotometer

Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara
relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi
dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar
dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai
spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang
gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan
pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat
pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan
absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding
Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya sinar yang diserap dengan frekuensi (panjang gelombang)
sinar merupakan spektrum absorpsi. Transisi yang dibolehkan untuk suatu molekul dengan struktur kimia yang
berbeda adalah tidak sama sehingga spektra absorpsinya juga berbeda. Dengan demikian, spektra dapat digunakan
sebagai bahan informasi yang bermanfaat untuk analisis kualitatif. Banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang
gelombang tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang menyerap radiasi, sehingga spektra absorpsi juga
dapat digunakan untuk analisis kuantitatif

Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi daerah UV-Vis karena mereka mengandung elektron, baik sekutu
maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi
Hukum Lambert Beer
Hukum Lambert Beer digunakan untuk radiasi monokromatik, dimana absorbansi sebanding dengan tebal medium
(b) dan konsentrasi (c) senyawa yang mengabsorbsi. Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
A = a.b.c ..(2.1)
Dimana a adalah faktor kesebandingan yang disebut absorptivitas. Besarnya dan ukuran dari a tergantung pada
satuan untuk b dan c. Untuk larutan dari senyawa yang mengabsorpsi, b sering diberikan dalam centimeter
dan c dalam gram per Liter. Maka absorptivitas dalam satuan L.g-1.cm-1 (Skoog, DA, 1996).
Ketika persamaan (2.1) dinyatakan dalam mol per liter dan tebal medium dalam centimeter, absorptivitas disebut
molar absorptivitas dan diberi simbol khusus yaitu ?. Jadi, ketika b adalah centimeter dan c dalam mol per Liter maka
persamaannya adalah sebagai berikut :
A = ?.b.c.(2.2)
Dimana ? dalam satuan L.mol-1.cm-1

Keterbatasan Hukum Lambert Beer


Beberapa pengecualian ditemukan untuk menyamaratakan absorbansi sebagai garis lurus. Di sisi lain,
penyimpangan dari perbandingan langsung diantara absorbansi dan konsentrasi ketika b adalah konstan seringkali
ditemukan. Beberapa penyimpangan ini adalah dasar dan menunjukkan keterbatasan yang nyata dari hukum ini

Diposkan oleh Nanna Manday di 17.11 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Rabu, 07 November 2012


ION SELEKTIF ELEKTRODA (ISE)

PENGERTIAN

Elektroda Selektif Ion (ESI) adalah membran elektroda yang merespon selektif ion.
Ini termasuk probe yang mengukur ion tertentu dan gas dalam larutan. ISE yang
paling umum digunakan adalah pemeriksaan pH. Ion ISE1s lain yang dapat diukur
meliputi fluoride, bromida, kadmium, dan gas dalam larutan seperti amonia, karbon
dioksida, dan nitrogen oksida.
Penggunaan Elektroda Selektif Ion dalam analisis lingkungan menawarkan beberapa
keunggulan dibandingkan metode lain dari analisis. Pertama, biaya setup awal
untuk membuat analisis yang relatif rendah. Setup ISE dasar meliputi meter
(mampu membaca milivolt), probe (selektif untuk setiap analit kepentingan), dan
bahan habis pakai yang digunakan untuk berbagai pH atau penyesuaian kekuatan
ion.
Juga melihat ICE terbaru digunakan dengan PDA.

Biaya ini jauh lebih kecil daripada metode lainnya, seperti Spektrofotometri Serapan
Atom atau Kromatografi Ion. Penentuan ISE tidak tunduk pada gangguan seperti
warna dalam sampel. Ada beberapa modifikasi matriks yang diperlukan untuk
melakukan analisis ini. Hal ini membuat mereka ideal untuk penggunaan klinis
(analisis gas darah) di mana mereka yang paling populer, namun, mereka telah
menemukan aplikasi praktis dalam analisis sampel lingkungan, sering di mana insitu penentuan diperlukan dan tidak praktis dengan metode lain. Sejumlah besar
elektroda indikator dengan selektivitas yang baik untuk ion tertentu didasarkan
pada pengukuran potensi yang dihasilkan melintasi membran. Elektroda jenis ini
disebut sebagai ion-selektif elektroda. Membran biasanya menempel pada ujung
tabung yang berisi elektroda referensi internal. Ini elektroda membran dan
elektroda referensi eksternal tersebut kemudian direndam dalam larutan bunga.
Karena potensi dari dua elektroda referensi adalah konstan, setiap perubahan
dalam potensial sel akibat perubahan potensial melintasi membran.
Bahan membran yang berbeda telah terbukti memberikan respon yang optimal
untuk spesies tertentu. Misalnya, membran kaca yang tak tertandingi untuk
mengukur H + aktivitas, pH. ISE ini dapat disebut sebagai kaca atau elektroda pH.
Elektroda membran cair memiliki non-kaca, solid-state kristal atau pelet sebagai
komponen membran elektroda. Pendekatan ini telah terbukti efektif untuk berbagai
kation dan anion. Contoh yang paling berhasil adalah elektroda yang sangat baik
untuk ion fluorida, yang didasarkan pada kristal LaF3 doped dengan Eu (II) untuk
membuat cacat kristal untuk meningkatkan konduktivitas.
Gas-sensing elektroda atau elektroda kombinasi yang merespon konsentrasi gas
terlarut dalam larutan air. Elektroda terdiri dari elektroda ion-selektif, biasanya pH,
kontak dengan lapisan tipis solusi yang diadakan di tempat dengan membran
permeabel untuk gas yang diinginkan seperti NH3 atau CO2. Ketika gas melewati
membran, perubahan pH dalam lapisan tipis solusi dirasakan oleh elektroda
membran kaca pH.
Elektroda kombinasi lainnya terdiri dari enzim amobil pada suatu ISE. ISE ini dipilih
untuk menanggapi suatu produk dari reaksi enzim-substrat dan selektivitas yang

disediakan oleh enzim.

SEJARAH

elektrode kaca penginderaan pH pertama diberikan kepada Cremer, yang pertama


kali menggambarkannya pada tahun 1906 di makalahnya (Meyerhoff dan
Opdeycke).
Pada tahun 1949, George Perley menerbitkan sebuah artikel tentang hubungan
komposisi kaca untuk fungsi pH (Frant). Untuk sementara ada berbagai makalah
berurusan dengan formulasi berbagai dan kontribusi penting yang dibuat
(Covington).
Pembangunan komersial ISE dimulai ketika seorang insinyur bernama John Riseman
pikir dia bisa mengembangkan analisa darah-gas berguna. Dia bekerja sama
dengan Dr James Ross, seorang elektrokimiawan dari MIT. Bersama-sama mereka
membentuk Orion Penelitian (Frant). Pada pertengahan 1960-an, Orion baru
terbentuk Penelitian Inc memproduksi elektroda Kalsium untuk digunakan dalam
analisis gas darah (Frant, 1994). Sejak itu banyak probe telah dikembangkan untuk
analisis sampel yang mengandung ion yang berbeda.

CARA KERJA

Sebuah Elektroda Selektif Ion mengukur potensi ion tertentu dalam larutan.
(Elektroda pH merupakan ISE untuk ion Hidrogen.) Potensi ini diukur terhadap
elektroda referensi yang stabil potensi konstan. Perbedaan potensial antara dua
elektroda akan tergantung pada aktivitas ion tertentu dalam larutan. Kegiatan ini
berkaitan dengan konsentrasi ion yang spesifik, sehingga memungkinkan pengguna
akhir untuk membuat pengukuran analisis bahwa ion tertentu. Ini beberapa ISE
telah dikembangkan untuk berbagai ion yang berbeda.
Bagaimana Membaca mV korespondensi ke Konsentrasi tersebut? Larutan standar
konsentrasi diketahui harus disiapkan secara akurat. Solusi ini kemudian diukur
dengan pH / meter mV. Pembacaan mV dari setiap solusi dicatat dan grafik
konsentrasi vs membaca mV harus diplot. Sekarang solusi yang tidak diketahui
dapat diukur. Nilai mV dari solusi yang tidak diketahui kemudian terletak pada grafik
dan konsentrasi larutan yang sesuai ditentukan.
Ion Selektif Elektroda (termasuk elektroda pH yang paling umum) bekerja pada
prinsip dasar dari sel galvanik (Meyerhoff dan Opdycke). Dengan mengukur potensi
listrik yang dihasilkan melintasi membran dengan "dipilih" ion, dan
membandingkannya dengan elektroda referensi, biaya bersih ditentukan. Kekuatan
biaya ini berbanding lurus dengan konsentrasi ion yang dipilih. Rumus dasar
diberikan untuk sel galvanik:

Ecell = Eise - Eref


potensi sel setara dengan potensi ISE minus potensi elektroda referensi.

KALIBRASI

Kalibrasi dilakukan dengan cara merendam elektroda dalam serangkaian solusi


konsentrasi dikenal dan merencanakan grafik pembacaan mV versus log kegiatan
(atau kegiatan yang sebenarnya pada logaritmik X-axis). Ini harus memberikan garis
lurus selama rentang konsentrasi seluruh linier. Namun, seperti disebutkan di atas,
aktivitas sulit untuk menentukan dalam solusi yang kompleks dan umumnya lebih
berguna untuk unit konsentrasi plot. Dalam hal ini pengaruh koefisien aktivitas
variabel dalam larutan dengan kekuatan ion yang tinggi dapat diminimalkan dengan
menambahkan Buffer Kekuatan Penyesuaian Ionic untuk semua standar dan sampel
- tetapi perhatikan keterbatasan ini rinci dalam bab sebelumnya. Namun demikian,
harus dicatat bahwa jika sampel yang akan diukur cenderung memiliki kekuatan
ionik total kurang dari sekitar 0.01M untuk ion monovalen (0.001M untuk ion
divalen) maka efek aktivitas harus signifikan dan tidak mungkin diperlukan untuk
menambah ISAB. Namun, harus dicatat bahwa ISAB mungkin berguna ketika
menggunakan elektroda sambungan referensi ganda dengan solusi non-equitransferrent mengisi luar, dalam rangka untuk mengkompensasi hanyut dalam
potensi persimpangan cair, dan pada umumnya sebagian besar ISE sistem
memberikan stabil membaca lebih cepat dalam solusi tinggi kekuatan ion.
Kemiringan grafik kalibrasi adalah respon mV per dekade perubahan konsentrasi. Ini
biasanya sekitar 54 mV / dekade untuk ion monovalen dan 27 untuk ion divalen dan

akan memiliki nilai negatif untuk ion negatif - yaitu konsentrasi yang lebih tinggi
berarti lebih banyak ion negatif dalam larutan dan karenanya tegangan yang lebih
rendah.
a) Linear Range.
Rentang linear dari elektroda didefinisikan sebagai bagian dari kurva kalibrasi
melalui mana regresi linier akan menunjukkan bahwa titik data tidak menyimpang
dari linearitas oleh lebih dari 2 mV. Untuk elektroda banyak kisaran ini dapat
memperpanjang dari sekitar 0,1 molar ke 10-6 atau bahkan 10-7 molar.
b) Rentang Jumlah Pengukuran.
Rentang pengukuran keseluruhan termasuk bagian linier dari grafik seperti yang
ditunjukkan di bawah ini bersama-sama dengan porsi yang lebih rendah
melengkung di mana respon terhadap konsentrasi yang bervariasi menjadi semakin
kurang sebagai konsentrasi mengurangi. Sampel dapat diukur dalam kisaran yang
lebih rendah tetapi harus dicatat bahwa poin kalibrasi lebih dekat jarak yang
diperlukan dalam rangka untuk menentukan kurva akurat dan kesalahan persentase
per mV pada konsentrasi dihitung akan semakin tinggi sebagai lereng mengurangi.
c) Batas Deteksi.
Untuk ion monovalen, definisi IUPAC adalah: bahwa konsentrasi di mana potensi
diukur berbeda dari yang diperkirakan oleh regresi linier oleh lebih dari 18 mV.
Batas praktis deteksi dapat dihitung dengan memplot grafik kalibrasi menggunakan
beberapa standar di ujung bawah dari rentang konsentrasi, dan di bawahnya.
Katakanlah 100, 10, 1, 0,1, 0,05, 0,01 ppm - yaitu setidaknya dua untuk
menentukan kemiringan linear dan dua untuk menunjukkan posisi bagian horisontal
di bawah batas deteksi, di mana elektroda tidak responsif terhadap perubahan
konsentrasi. Batas deteksi ini kemudian ditentukan oleh titik persimpangan dua
garis lurus yang ditarik melalui titik-titik.

MEMBRAN

Sifat membran menentukan selektivitas elektroda. Sebuah membran dianggap


materi yang memisahkan dua solusi. Itu adalah di seberang membran ini bahwa
tuduhan tersebut berkembang. The "membran" Istilah ini sering membingungkan
seperti menyiratkan permeabilitas. Meskipun hal ini benar dalam banyak kasus,
istilah disini digunakan menunjukkan materi yang muatan dapat berkembang di
(Covington).
Beberapa jenis elektroda penginderaan tersedia secara komersial. Mereka
diklasifikasikan berdasarkan sifat dari bahan membran yang digunakan untuk
membangun elektroda. Ini adalah perbedaan dalam konstruksi membran yang
membuat elektroda selektif untuk ion tertentu.

1. Elektroda Membran Polimer (Exchanger Ion Organik dan Agen Chelating) - Polimer
elektroda membran terdiri dari berbagai pertukaran ion bahan dimasukkan ke
dalam matriks inert seperti PVC, polietilena atau karet silikon. Setelah membran
terbentuk, itu disegel ke ujung tabung PVC. Potensi yang dikembangkan pada
permukaan membran berhubungan dengan konsentrasi spesies bunga. Elektroda
jenis ini termasuk potasium, kalsium, klorida, fluoroborate, nitrat, perklorat, kalium,
dan kesadahan air.

2. Elektroda Solid State (larut Garam anorganik Konduktif) - elektroda Solid state
memanfaatkan garam anorganik yang relatif tidak larut dalam membran. Elektroda
Solid state ada dalam bentuk homogen atau heterogen. Dalam kedua jenis, potensi
dikembangkan pada permukaan membran akibat proses pertukaran ion. Contohnya
termasuk perak / sulfida, timbal, tembaga (II), sianida, thiocynate, klorida, dan

fluoride.
3. Gas Elektroda Sensing - Gas penginderaan elektroda yang tersedia untuk
pengukuran gas terlarut seperti amonia, karbon dioksida dioksida, oksida nitrogen,
dan belerang. Elektroda ini memiliki membran permeabel gas dan solusi buffer
internal. Molekul gas berdifusi melintasi membran dan bereaksi dengan larutan
buffer, mengubah pH buffer. PH dari perubahan larutan buffer sebagai gas bereaksi
dengan itu. Perubahan terdeteksi oleh sensor pH kombinasi dalam perumahan.
Karena konstruksi mereka, gas penginderaan elektroda tidak memerlukan elektroda
referensi eksternal.
4. Elektroda Membran kaca - elektroda membran kaca yang dibentuk oleh doping
dari matriks silikon dioksida kaca dengan berbagai bahan kimia. Yang paling umum
dari elektroda kaca membran adalah elektroda pH. Kaca elektroda membran juga
tersedia untuk pengukuran ion natrium.

SUMBER KESALAHAN

DIFUSI
Penelitian poin Orion bahwa perbedaan dalam tingkat difusi ion berdasarkan ukuran
dapat menyebabkan beberapa error. Dalam contoh Sodium, berdifusi natrium iodida
di persimpangan pada tingkat tertentu. Iodida bergerak jauh lebih lambat karena
ukurannya lebih besar. Perbedaan ini menciptakan potensi tambahan
mengakibatkan kesalahan. Untuk mengkompensasi hal ini jenis kesalahan adalah
penting bahwa aliran positif mengisi bergerak solusi melalui persimpangan dan
bahwa persimpangan tidak menjadi tersumbat atau mengotori.
CONTOH KEKUATAN IONIK
Covington menunjukkan bahwa kekuatan ionik total sampel mempengaruhi
koefisien aktivitas dan bahwa penting bahwa faktor ini tetap konstan. Dalam rangka
mencapai hal ini, penambahan adjuster kekuatan ion digunakan. Penyesuaian ini
besar, dibandingkan dengan kekuatan ion dari sampel, sehingga variasi antar
sampel menjadi kecil dan potensi kesalahan berkurang.
SUHU
Adalah penting bahwa suhu dikontrol sebagai variasi dalam parameter ini dapat
menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan. Gelar perubahan (C) tunggal
dalam suhu sampel dapat menyebabkan kesalahan pengukuran lebih besar dari 4%.
pH
Beberapa contoh mungkin memerlukan konversi analit untuk satu bentuk dengan
menyesuaikan pH larutan (misalnya amonia). Kegagalan untuk menyesuaikan pH
dalam hal ini dapat menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan.

GANGGUAN LAIN
Matriks latar belakang dapat mempengaruhi keakuratan pengukuran yang dilakukan
dengan menggunakan ISE ini. Covington menunjukkan bahwa beberapa gangguan
dapat dihilangkan dengan mereaksikan ion mencampuri sebelum analisis.

TES ELISA

ELISA diperkenalkan pertama kali pada tahun 1971 oleh Peter Perlmandan
Eva Engvall

ELISA (Enzym Linked Immunoabsorbent Assay) merupakan suatu tes yang


digunakan untuk menganalisis suatu interaksi antara antigen dengan
antibodi didalam suatu sampel, dimana interaksi tersebut menggunakan
suatu enzim yang berfungsi sebagai pelopor/reporter/signal

Jenis-jenis tes ELISA :


1. Indirect ELISA
2. Direct ELISA
3. ELISA Sandwich
4. ELISA Multiplex

5. ELISA Biotin Streptavidin

Fungsi dari test ELISA yaitu bukan hanya untuk mengetahui keberadaan
suatu antigen dengan antibodi tetapi juga untuk mengukur kadar antigen
atau antibodi tersebut dengan menggunakan alat SPEKTROFOTOMETER

Prinsip dasar tes ELISA yaitu berdasarkan interaksi antara antigen dengan
antibodi

Kelebihan dari tes ELISA : hasilnya memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi,
pengerjaan dari tes tersebut sederhana, efisien

Kelemahan : hanya dapat mendeteksi satu jenis antibodi saja yaitu antibodi
monoklonal (antibodi yang hanya mengenali satu antigen), membutuhkan
biaya yang relatif mahal, dapat terjadi kesalahn pengujian akibat kontrol
negatif yang menunjukkan respon positif.

Diposkan oleh Nanna Manday di 14.46 Tidak ada komentar: Link ke posting ini

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke


Pinterest

Rabu, 05 Desember 2012


AUTOANALYZER
Autoanalyzer adalah analisa otomatis menggunakan teknik aliran khusus bernama "analisis
aliran kontinu (CFA)" pertama kali dibuat oleh Corporation Technicon. Instrumen ini diciptakan
tahun 1957 oleh Leonard Skeggs, PhD dan dikomersialisasikan oleh Perusahaan Technicon Jack
Whitehead. Aplikasi pertama adalah untuk analisis klinis, tetapi metode untuk analisis industri
segera diikuti.
The autoanalyzer sangat mengubah karakter laboratorium pengujian kimia dengan
memungkinkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah sampel yang dapat diolah. Desain
baru berdasarkan memisahkan aliran terus mengalir dengan gelembung udara semua tapi
dieliminasi lambat dan metode kesalahan pengguna rawan analisis.
Technicon menjual bisnisnya ke Revlon pada tahun 1980 [1] yang kemudian dijual perusahaan
untukmemisahkan klinis (Bayer) dan (Bran + Luebbe - sekarang SEAL Analytical) industri
pembeli pada tahun 1987. Pada saat itu, aplikasi industri menyumbang sekitar 20% dari CFA
mesin dijual.
Pada tahun 1974 Ruzicka dan Hansen dilakukan di Denmark dan Brasil dalam percobaan awal
pada teknikkompetitif, bahwa mereka disebut Analisis Arus Injeksi (FIA). Sejak saat itu teknik
menemukan penggunaandi seluruh dunia dalam aplikasi penelitian dan rutin, dan selanjutnya
dimodifikasi melalui miniaturisasi danmikro dengan mengganti aliran kontinu dengan aliran
komputer diprogram dikontrol. (Lihat InjectionSequential dan Lab-on-valve teknologi)
Autoanalyzer ada dua yaitu:
- Hematologi analyzer
- Clinical analyzer
Contoh gambar autoanalyzer

Autoanalyzer Kjehdahl

Autoanalyzer Cobas U 41

Anda mungkin juga menyukai