1. BATANG L ( L ROD )
Batang L ini biasanya disebut dengan dry glassky, dry glassky berfungsi untuk meratakan
suspensi bakteri pada saat dituang ke media . Cara kerja dari alat ini adalah dengan diratakan
pada seluruh permukaan media.
2. ERLENMEYER
Beckerglass merupakan wadah berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang
dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas.
Beckerglass berfungsi sebagai :
a. Menampung zat kimia
b. Tempat untuk menghomogenkan suatu larutan
c. Sebagai media untuk pemanasan suatu zat
Beckerglass memiliki volume yang bermacam-macam yaitu beckerglass 1liter, 500ml, 250ml,
200ml, 150ml, 100ml, bahkan ada pula yang berukuran 50ml.
4. GELAS UKUR
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu larutan, bentuk gelas ukur bermacammacam ada yang besar dan ada pula yang kecil. Gelas ukur juga memiliki skala yang bermacammacam, dimulai dari 10ml sampai dengan 2liter. Pembacaan volume larutan.yaitu dibaca
berdasarkan miniskusnya. Apabila yang di ukur volumenyaadalah larutan yang berwarna maka
dibaca miniskus atas, tetapi apabila yang diukur volumenya adalah larutan yang tidak berwarna
maka dibaca miniskus bawahnya.
5. KACA ARLOJI
a.
b.
c.
d.
Kaca arloji merupakan sebuah peralatan dalam laboratorium yang terbuat dari gelas kaca yang
bening berbentuk seperti piring namun mempunyai permukaan yang cekung kedalam dan tembus
pandang.
Fungsi dari kaca arloji yaitu :
Tempat saat menimbang bahan kimia
Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
Untuk menahan sampel kecil untuk pengamatan dibawah mikroskop berdaya rendah
Sebagai penutup untuk labu dan beckerglass saat pemanasan
6. BOTOL TIMBANG
Botol timbang berfungsi untuk menimbang bahan kimia terutama bahan cair dan pasta serta
bahan yang bersifat higroskopis, contohnya: NaOH dan Na2CO3. Biasanya apabila didalam
timbangan tersebut ingin mengurangi jumlahnya atau melebihkan jumlahnya dapat
menggunakan pipet tetes dan botol ini harus selalu dalam keadaan tertutup untuk mengurangi
penguapan pada zat kimia tertentu.
7. CORONG GELAS
Corong gelas biasanya digunakan untuk memindahkan suatu bahan/larutan dari satu tempat ke
tempat yang lain, terutama pada tempat yang bermulut kecil. Corong juga dapat digunakan untuk
tempat kertas saring pada saat kita akan ,menyaring suatu bahan.
8. SPREADER
Kaca tipis seperti objek glass yang digunakan dalam pembuatan preparat apus darah, salah satu
ujung nya tumpul.
9. URINOMETER
Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (BJ) urine secara langsung. Pengukuran BJ
dengan alat ini memerlukan volume urine minimal 40 ml. Bila volume urine kurang, dapat
dilakukan pengenceran.
Hasil pemeriksaan BJ urine (urinometer) dikoreksi terhadap :
a. Suhu
Perbedaan antara suhu kamar dan suhu tera, yaitu:
untuk larutan tidak berwarna dan miniskus atas untuk larutan yang berwarna.
Tutup dengan penutup labu takar, lalu bolak-balik untuk menghomogenkan.
12. BURET
a. Berdasarkan ukuran:
Buret makro yaitu buret yang memiliki kapasitas 50 ml dan skala terkecilnya dapat dibaca
sampai 0,10 ml.
Buret semimikro mempunyai volume 25 ml dengan skala terkecil dapat dibaca sampai 0,050 ml.
Buret mikro mempunyai volume 10 ml skala terkecilnya 0,020 ml.
b. Berdasarkan peruntukannya
Buret asam (dengan cerat kaca)
Untuk larutan yang bersifat asam seperti HNO3, HCL, dll ..
Buret amberglass yang trbuat dari kaca gelap atau cokelat, untuk larutan yang mudah teroksidasi
oleh cahaya matahari. Cth: Iodium.
Buret universal yaitu buret yang dapat digunakan pda semua larutan, cerat ujungnya terbuat dari
polimer Teflon.
c. Berdasarkan jenis
Buret polos (tidak memiliki alat bantu)
Buret schellbach, yaiu buret yang dinding dalam bagian belakangnya dilengkapi dengan garis
biru memanjang diatas dasar putih.
d. Berdasarkan tingkat ketelitian
Buret klas A memiliki ketelitian tinggi dan biasa digunakan untukpenelitian. Dibuat dari bahan
kaca yang memiliki nilai muai panjang yang sangat kecilsehingga pemuaiannya sangat sedikit
dipengaruhi oleh perbedaan suhu.
Buret klas B memiliki ketelitiandi dibawah kals A dan biasa digunakan dalam kegiatan
pendidikan.
Cara menggunakan buret:
1. Pasang buret pada statif, dengan ujung yang sedikit jauh dengan permukaan meja
2. Isi buret dengan larutan yang diinginkan melebihi volume yang tertera di skala paling atas
3. Buka kran buret, biarkan larutan mengalir hingga tidak ada gelembung udara pada kran.
4. Matikan kran, lalu bersihkan permukaan ujung nuret dengan tissue kering yang bersih.
5. Buka kran sedikit lalu tepatkan dengan volume buret tersebut.
6. Letakkan bejana Erlenmeyer yang berisi larutan yang akan direaksikan dibawah ujung buret.
7. Buka kran buret sedikit untuk meneteskan larutan pereaksi sehingga dapat tejadi reaksi titrasi/
volumetri.
8. Titrasi dihentikan ketika sudah tercapai titik akhir titrasi (TAT).
13. CAWAN PETRI (PETRY DISH)
Merupakan kaca berbentuk cawan, dalam sebuah cawan petri trdiri dari sepasang cawan bawah
yang ukurannya lebih kecil dari cawan penutup. Alat ini digunakan untuk kultur mikroorganisme
dengan media tertentu. Cawan petri mempunyai beberapa macam ukuran/ diameter misalnya 15
atau 9 cm. pada cawan petri dengan diameter 9 cm, cukup untuk media sebanyak 10 ml,
sedangkan pada 15 cm dapat menampung media antara 15-20 ml.
14. CORONG PISAH
Corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam proses ekstraksi untuk
memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut yang berbeda .
Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia mempunyai penyumbat di
atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat
dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon. Ukuran corong pemisah
bervariasi antara 50 mL sampai 3 L.
15. EKSIKATOR
Eksikator adalah sebuah wadah dari kaca tertutup yang didalamnya berisi silica gel.
Fungsi eksikator adalah untuk mendinginkan bahan atau wadah sebelum dilakukan penimbangan
serta untuk menyimpan bahan agar tetap dalam kondisi kering.
16. KONDENSOR
Kondensor adalah alat untuk membuat kondensasi bahan pendingin gas dari kompresor
dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Untuk penempatanya sendiri, kondensor ditempatkan
diluar ruangan yang sedang didinginkan, agar dapat membuang panasnya keluar.
Fungsi kondensor adalah mengkondensasikan uap bekas dari turbin menjadi air
kondensatemelalui pipa-pipa pendingin agar dapat disirkulasikan kembali.
Labu Kjeldahl adalah suatu perangkat laboratorium yang berbentuk seperti labu ukur
namun bagian dasarnya berbentuk bulat sempurna sehingga labu Kjeldahl tidak dapat berdiri
dengan sendirinya. Oleh karena itu, beaker glass sering digunakan sebagai penyanggah labu
Kjeldahl.
Labu Kjeldahl sering digunakan pada proses destruksi protein atau analisa protein dengan
menggunakan metode Kjeldahl. Pada analisa protein ( destruksi ), sampel yang akan diuji
dimasukkan kedalam labu Kjeldahl secukupnya. Kemudian tambahkan dengan pelarut ( pada
umumnya Kalium Sulfat atau Asam Sulfat) lalu dipanaskan hingga mendidih dan berhenti
berasap. Dinginkan, lalu hubungkan dengan alat destilasi.
18. LABU DIDIH
Labu didih adalah alat laboratorium yang terbuat dari gelas (Glass ware) yang berbentuk
seperti labu dengan berbagai jenis leher, yaitu ada yang single neck, double neck, dan triple neck.
Labu didih ada yang bagian dasarnya berbentuk bundar (round bottom) dan ada juga yang rata
(flat bottom). Labu didih biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 C.
Ukurannya beragam, mulai dari 250 mL sampai 2000 mL. Fungsi labu didih (boiling flask)
adalah untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
19. PIPET TETES
Pipet tetes (drop pipette) adalah alat laboratorium yang terbuat dai mika yang diatasnya
terdapat karet penghisap untuk menhisap larutan jika dipencet. Pipet tetes berfungsi untuk
membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang
sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
Tabung reaksi adalah tabung genggam yang digunakan untuk mencampur atau
memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium. Tabung tersebut terbuka dibagian atas dan
dasar tabung yang bulat. tabung Reaksi biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik. Fungsi dari
tabung reaksi adalah untuk menampung bahan-bahan kimia yang berbentuk cair (larutan).
21. HAEMOCYTOMETER
a.
a.
Pipet Throma Leukosit berwarna putih, skala angka 0.5 11. Untuk pengenceran darah pada
hitung jumlah sel leukosit dan eosinofil.
Pipet Throma Eritrosit berwarna merah, skala angka 0.5 ; 1 ; 101. Untuk mengencerkan darah
pada hitung jumlah sel eritrosit dan trombosit.
Wintrobe alat untuk mengukur laju endap darah dengan skala yang sma dengan
westergreen, tetapi wintrobe pembacaannya kurang spesifik.
---
Westergreen alat untuk mengukur laju endap darah dengan skala 0 20 yang
menggunakannya diletakkan tegak lurus pada rak westergreen.
23. HAEMOMETER
1.
2.
3.
4.
5.
Objeck glass adalah suatu alat yang terbuat dari kaca yang
digunakan untuk pembuatan hapusan darah tepi, golongan darah ataupun pemeriksaan
mikroskopis.
Deck glass / cover glass adalah alat ini dibuat khusus untuk menutup kamar hitung saat
perhitungan jumlah sel, atau untuk menutup obyek glass pada pemeriksaan mikroskopis.
Ini adalah kumpulan-kumpulan alat-alat laboratorium yang terbuat dari gelas. Selamat membaca.
Terimakasih.....
polarimeter
Alat Polarimeter
Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik yang
dihasilkanoleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadipolarimeter ini
merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatusenyawa optis
aktif. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dpat memutar bidang polarisasi,sedangkan yang
dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalamsinar atau radiasi
elektromagnetik yang lain. Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya olehsuatu senyawa
optis aktif, maka beesarnya perputaran itu bergantung pada beberapa faktor yakni:struktur
molekul, temperatur, panjang gelombang, banyaknya molekul pada jalan cahaya, jeniszat,
ketebalan, konsentrasi dan juga pelarut. Polarisasi bidang dilakukan dengan melewatkancahaya
biasa menembus sepasang kristal kalsit atau menembus suatu lensa polarisasi. Jikacahaya
terpolarisasi-bidang dilewatkan suatu larutan yang mengandung suatu enantiomer tunggalmaka
bidang polarisasi itu diputar kekanan atau kekiri. Perputaran cahaya terpolarisasi-bidangini
disebut rotasi optis. Suatu senyawa yang memutar bidang polarisasi suatu senyawaterpolarisasibidang dikatakan bersifat aktif optis. Karena inilah maka enantimer-enantiomerkadang-kadang
disebut isomer optis.Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai berikut, sinar yang datang dari
sumbercahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi
(polarizer),kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma
terpolarisasi kedua(analizer). Polarizer tidak dapat diputar-putar sedangkan analizer dapat diatur
atau di putar sesuaikeinginan. Bila polarizer dan analizer saling tegak lurus (bidang polarisasinya
juga tega lurus),maka sinar tidak ada yang ditransmisikan melalui medium diantara prisma
polarisasi. Pristiwa inidisebut tidak optis aktif. Jika zat yang bersifat optis aktif ditempatkan pada
sel dan ditempatkandiantara prisma terpolarisasi maka sinar akan ditransmisikan. Putaran optik
adalah sudut yangdilalui analizer ketika diputar dari posisi silang ke posisi baru yang
intensitasnya semakinberkurang hingga nol. Untuk menentukan posisi yang tepat sulit
dilakukan, karena itu digunakanapa yang disebut setengah bayangan (bayangan
redup).
Untuk mancapai kondisi ini, polarizer diatur sedemikian rupa, sehingga setengah
bidangpolarisasi membentuk sudut sekecil mungkin dengan setengah bidang polarisasi
lainnya.Akibatnya memberikan pemadaman pada kedua sisi lain, sedangkan ditengah terang.
Bilaanalyzer diputar terus setengah dari medan menjadi lebih terang dan yang lainnya redup.
Diposkan oleh Nanna Manday di 21.11 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
refraktometer
Diposkan oleh Nanna Manday di 21.02 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
1.
1.
Bench top dan portable turbidimeter : bench digunakan untuk menganalisa sampel
ambil atas unit bench, biasanya digunakan sebagai laboratorium stasioner
instrument dan tidak dimaksudkan untuk menjadi portable.
2. On line instrument : biasanya dipasang di lapangan dan terus menerus
menganalisa aliran sampel tumpah off dari proses unit sampling.
Prinsip kerja turbidimeter : Sinar yang datang menegenai suatu partikel yang
diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan
sebagai dasar pengukuran.
CENTRIFUGE
CENTRIFUGE
merupakan alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa
partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian
centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah
dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.
CENTRIFUGE FORCE
1. Gaya yang timbul untuk mendorong sesuatu keluar dari pusat rotasi
2. Gerakan putaran menjauhi pusat pemusingan
Suatu alat dengan menggunakan gaya centrifugal berguna untuk :
1. Memisahkan bahan-bahan atau zat kimia pada perbedaan berat jenis atau
2. Memisahkan efek daya tarik bumi
Gaya centrifuge bertambah dengan :
1. Proses penyaringan
2. Proses pemisahan komponen dengan cairan atau dari cairan
Kemampuan dan ketepatan pemisahan tanpa adanya kerusakan pada komponen
bergantung pada :
1.
Tepatnya kecepatan
2.
jenis-jenis centrifuge
1. Horison head
2. Angle head
3. Ultra centrifuge
4. Tipe khusus seperti :
Centrifuge Hematokrit
Centrifugge microsampel
Pada saat alat berhenti / dalam posisi shield atau cup vertikal, ketika dioperasikan menjadi horisontal
2.
3000 rp
Kecepatan sampai kira-kira 7000 rpm dan bisa lebih dari 9000 rpm
3. Ultra Centrifuge
Khusus untuk memisahkan partikel-partikel yang sangat kecil (ultra small particles)
blood bank centrifuge adalah centrifuges yang dipakai bank darah dan
serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologi dalam tabung.
1. Letakkan tabung yang berisi cairan yang dengan volume sama antara tabung satu dengan yang lainnya pada
tempat yang berseberangan
6. Segera setelah berhenti, penutup dibuka langsung atau perlu menekan tombol berhenti
7. Ambil tabung dari centrifuge Segera pisahkan sesuai yang dibutuhkan
PEMELIHARAAN CENTRIFUGE
VISKOMETER
Viskometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan,
dimana viskositas sendiri yaitu tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekulmolekul yang satu dengan yang lainnya.
3.
Viskometer
Cup
and
Bob
Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam
dari cup dimana bob masuk persis ditengah tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya
aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat
yang ditekan keluar memadat. Hal inidisebut aliran sumbat( Martin, 1993).
Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu instrumen
yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam volume sampel
kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi
lengkap.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:
1. Dipakai pada cone dan plate
2. ukuran sample
3. waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan pada pelat
sebelum terbaca
Akurasi dari Viscometer Brookfield diverifikasi dengan menggunakan cairan standard yang
disediakan oleh Brookfield Engineering Labs. Cairan Standard ini merupakan cairan Newtonian
sehingga memiliki nilai viskosiats yang sama dengan pemakaian sembarang spindle, RPM
maupun shear rate. Cairan standard yang tersedia telah dikalibrasi pada suhu 25 oC.
Persyaratan Umum :
Ukuran wadah : Untuk Viscosity Standard < 30.000 cP, gunakanlah Beaker Low Form 600 ml.
Untuk Viscosity Standard > 30.000 cP gunakan wadah cairan sbb. Dalam : 8.25 cm, Tinggi : 12.1
cm. Catatan : Wadah boleh lebih besar tetapi tidak boleh lebih kecil.
Suhu : Seperti tercantum pada label standard 0.1 oC.
Kondisi : Viscometer dengan Model : LV atau RV harus menggunakan Guarg Leg.
Prosedur kalibrasi untuk Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7).
1. Letakkan cairan standard (dalam wadah yang sesuai) ke dalam Water Bath.
2. Atur Viscometer pada posisi pengukuran (gunakan Guard Leg untuk Model LV dan RV).
3. Lihat dan catat hasil pengukuran. Catatan : Spindle harus berputar setidaknya 5 putaran
sebelum dilakukan pembacaan.
Prosedur Kalibrasi untuk UL atau DIN UL Adapter
1. Letakkan sejumlah cairan viscosity standard ke dalam UL Tube. Lihat : Instruction
Manual UL Adapter.
2. Pasangkan spindle pada viscometer
3. Pasangkan Tube / Wadah Sample
4. Celupkan Tube ke dalam Water Bath. Jika menggunakan ULA-40Y water jacket,
hubungkan saluran inlet / outlet ke external circulating pump.
5. Biarkan selama 30 menit agar tercapai suhu setting
6. Lakukan pengukuran viscosity dan catat hasilnya. Spindle harus berputar minimal 5
puataran sebelum dilakukan pembacaan hasilnya.
Prosedur Kalibrasi untuk Helipath Stand dan Spindle T-Bar
Kalibrasi Helipath Stand dan Spindle T-Bar dapat dilakuan dengan menggunakan Spinlde
standard yang ada (Lihat : Prosedur kalibrasi untuk Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7)).
Spindle T-Bar tidak boleh digunakan untuk verifikasi kalibrasi.
Prosedur Kalibrasi untuk Spiral Adapter
1. Letakkan viscosity standard yang ada di Beaker ke dalam water bath.
2. Pasangkan spindle pada viscometer. Pasangkan chamber (SA-1Y)
3. Atur viscometer pada posisi pengukuran. Operasikan viscometer pada 50 atau 60 RPM
sampai chamber benar-benar meluap.
4. Cairan viscosity standard bersama dengan spindle harus dibenamkan ke dalam water bath
selama minimum 1 jam dan diaduk secara teratur sebelum dilakukan pengukuran.
5. Setelah 1 jam, cek suhu cairan dengan menggunakan thermometer yang akurat
6. Jika cairan sudah mencapai suhu setting 0.1 oC, ukur kekentalan cairan. Catatan :
Spindle harus berputar minimal 5 kali putaran sebelum pengukuran dilakukan.
7. Hasil pengukuran harus sama dengan nilai standard dengan toleransi gabungan akurasi
dari viscometer dan cairan standard. ( Lihat : Interpretasi Hasil Test Kalibrasi).
MIKROSKOP
o PENGERTIAN
Mikroskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek yang berukuran kecil
yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
STRUKTUR MIKROSKOP
(pemutar kasar dan pemutar halus), diafragma, meja objek, penjepit objek dan sumber cahaya.
o MACAM MACAM MIKROSKOP :
1. Mikroskop cahaya : yaitu mikroskop dengan bantuan cahaya biasa aatau tidak menggunkan tenaga
listrik
Keterangan :
1. Lensa okuler
Yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat, lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan
msys, tegsk, diperbesar dari lensa objektif
2. Tabung Mikroskop (tubus)
Tubus ini berfungsi untuk menghubungkan antara lensa obyektif dengan lensa okuler dan
berfungsi untuk mengatur fokus
3. Sekrup pengarah kasar (makrometer)
Makrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop serta untuk mencari
fokus secara kasar
4. Sekrup pengarah halus (mikrometer)
Mikrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop secara lambat serta
berfungsi untuk mencari fokus secara halus, bentuknya lebih kecil daripada makrometer
5. Pegangan atau lengan mikroskop
Berfungsi untuk pegangan pada saat ingin memindahkan mikroskop dari satu tempat ke tempat
lain
6. Pegangan sediaan atau penjepit objek
Berfungsi untuk menjepit objek yang ingin di amati agar tidak mudah bergeser
7. Kondensor
Berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat di naik turunkan
8. Diafragma
Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk, cara kerja nya adalah dengan
membuka dan menutup
9. Sendi Inklinasi
Berfungsi untuk mengatur sudut yang dibentuk mikroskop atau untuk mengatur tegaknya
mikroskop
10. Pengatur kondensor
Fungsi dari alat ini yaitu untuk menaikkan atau menurunkan kondensor dengan cara memutarnya
11. Cermin / reflektor
Disini terdapat dua jenis cermin yaitu cermin cembung dan cermin cekung. Guna reflector adalah
memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek.
Cermin cekung digunakan untuk mengumpulkan cahaya
Cermin datar digunakan apabila cahaya sudah terpenuhi (terang)
12. Kaki Mikroskop
Berfungsi untuk menyangga dan menopang mikroskop
NERACA
NERACA OHAUS
pengertian
Neraca Ohaus merupakan neraca yang sering digunakan dilaboratorium, dengan tingkat
ketelitiannya 0,01 gram. Anak timbangnya sudah ada pada neraca itu sendiri, cara
menggunakannya dengan menggeser anak timbang sepanjang lengan dan massa bendanya
ditentukan oleh posisi anak timbang sepanjang lengan setelah dinyatakan setimbang.
1.
2.
3.
4.
A. Kalibrasi
o Pengontrolan neraca digital
Neraca di control dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua
anak timbangan eksternal, missal 10 gram dan 100 gram.
o Penanganan neraca
Kedudukan timbangan harus diatur menggunakan sekrup dan harus tepat horisintal dengan
spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak.
o Kebersihan neraca
Kebersihan neraca harus di cek setiap kali selesai digunakan, bagian dari neraca harus
dibersihkan dengan menggunakan sikat halus, kain halus, atau tissue dan timbangan dibersihkan
secara keseluruhan dalam keadaan mati (off). Piringan timbang dapat diangkat lalu ibersihkan
dengan pembersih lunak seperti campuran alcohol/etanol dengan air. Sesudah dibersihkan dan
dipasang, timbangan dinyalakan dan setelah dipanaskan di cek kembali dengan menggunakan
anak timbang.
Saat ini terdapat neraca gantung yang lebih modern yaitu neraca gantung digital, neraca gantung
dengan skala bulat, dlsb
Cara kerja timbangan gantung ini sangat sederhana, hanya dengan loadcell S dan hook sudah
bisa mengubah data dari analog menjadi data digital yang akan kitabaca di display/indicator
sebagai hasil dari penimbangan yang dilakukan. Timbangan gantung.
spektrofotometer
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara
relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi
dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar
dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai
spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang
gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan
pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat
pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan
absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding
Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya sinar yang diserap dengan frekuensi (panjang gelombang)
sinar merupakan spektrum absorpsi. Transisi yang dibolehkan untuk suatu molekul dengan struktur kimia yang
berbeda adalah tidak sama sehingga spektra absorpsinya juga berbeda. Dengan demikian, spektra dapat digunakan
sebagai bahan informasi yang bermanfaat untuk analisis kualitatif. Banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang
gelombang tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang menyerap radiasi, sehingga spektra absorpsi juga
dapat digunakan untuk analisis kuantitatif
Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi daerah UV-Vis karena mereka mengandung elektron, baik sekutu
maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi
Hukum Lambert Beer
Hukum Lambert Beer digunakan untuk radiasi monokromatik, dimana absorbansi sebanding dengan tebal medium
(b) dan konsentrasi (c) senyawa yang mengabsorbsi. Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
A = a.b.c ..(2.1)
Dimana a adalah faktor kesebandingan yang disebut absorptivitas. Besarnya dan ukuran dari a tergantung pada
satuan untuk b dan c. Untuk larutan dari senyawa yang mengabsorpsi, b sering diberikan dalam centimeter
dan c dalam gram per Liter. Maka absorptivitas dalam satuan L.g-1.cm-1 (Skoog, DA, 1996).
Ketika persamaan (2.1) dinyatakan dalam mol per liter dan tebal medium dalam centimeter, absorptivitas disebut
molar absorptivitas dan diberi simbol khusus yaitu ?. Jadi, ketika b adalah centimeter dan c dalam mol per Liter maka
persamaannya adalah sebagai berikut :
A = ?.b.c.(2.2)
Dimana ? dalam satuan L.mol-1.cm-1
Diposkan oleh Nanna Manday di 17.11 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
PENGERTIAN
Elektroda Selektif Ion (ESI) adalah membran elektroda yang merespon selektif ion.
Ini termasuk probe yang mengukur ion tertentu dan gas dalam larutan. ISE yang
paling umum digunakan adalah pemeriksaan pH. Ion ISE1s lain yang dapat diukur
meliputi fluoride, bromida, kadmium, dan gas dalam larutan seperti amonia, karbon
dioksida, dan nitrogen oksida.
Penggunaan Elektroda Selektif Ion dalam analisis lingkungan menawarkan beberapa
keunggulan dibandingkan metode lain dari analisis. Pertama, biaya setup awal
untuk membuat analisis yang relatif rendah. Setup ISE dasar meliputi meter
(mampu membaca milivolt), probe (selektif untuk setiap analit kepentingan), dan
bahan habis pakai yang digunakan untuk berbagai pH atau penyesuaian kekuatan
ion.
Juga melihat ICE terbaru digunakan dengan PDA.
Biaya ini jauh lebih kecil daripada metode lainnya, seperti Spektrofotometri Serapan
Atom atau Kromatografi Ion. Penentuan ISE tidak tunduk pada gangguan seperti
warna dalam sampel. Ada beberapa modifikasi matriks yang diperlukan untuk
melakukan analisis ini. Hal ini membuat mereka ideal untuk penggunaan klinis
(analisis gas darah) di mana mereka yang paling populer, namun, mereka telah
menemukan aplikasi praktis dalam analisis sampel lingkungan, sering di mana insitu penentuan diperlukan dan tidak praktis dengan metode lain. Sejumlah besar
elektroda indikator dengan selektivitas yang baik untuk ion tertentu didasarkan
pada pengukuran potensi yang dihasilkan melintasi membran. Elektroda jenis ini
disebut sebagai ion-selektif elektroda. Membran biasanya menempel pada ujung
tabung yang berisi elektroda referensi internal. Ini elektroda membran dan
elektroda referensi eksternal tersebut kemudian direndam dalam larutan bunga.
Karena potensi dari dua elektroda referensi adalah konstan, setiap perubahan
dalam potensial sel akibat perubahan potensial melintasi membran.
Bahan membran yang berbeda telah terbukti memberikan respon yang optimal
untuk spesies tertentu. Misalnya, membran kaca yang tak tertandingi untuk
mengukur H + aktivitas, pH. ISE ini dapat disebut sebagai kaca atau elektroda pH.
Elektroda membran cair memiliki non-kaca, solid-state kristal atau pelet sebagai
komponen membran elektroda. Pendekatan ini telah terbukti efektif untuk berbagai
kation dan anion. Contoh yang paling berhasil adalah elektroda yang sangat baik
untuk ion fluorida, yang didasarkan pada kristal LaF3 doped dengan Eu (II) untuk
membuat cacat kristal untuk meningkatkan konduktivitas.
Gas-sensing elektroda atau elektroda kombinasi yang merespon konsentrasi gas
terlarut dalam larutan air. Elektroda terdiri dari elektroda ion-selektif, biasanya pH,
kontak dengan lapisan tipis solusi yang diadakan di tempat dengan membran
permeabel untuk gas yang diinginkan seperti NH3 atau CO2. Ketika gas melewati
membran, perubahan pH dalam lapisan tipis solusi dirasakan oleh elektroda
membran kaca pH.
Elektroda kombinasi lainnya terdiri dari enzim amobil pada suatu ISE. ISE ini dipilih
untuk menanggapi suatu produk dari reaksi enzim-substrat dan selektivitas yang
SEJARAH
CARA KERJA
Sebuah Elektroda Selektif Ion mengukur potensi ion tertentu dalam larutan.
(Elektroda pH merupakan ISE untuk ion Hidrogen.) Potensi ini diukur terhadap
elektroda referensi yang stabil potensi konstan. Perbedaan potensial antara dua
elektroda akan tergantung pada aktivitas ion tertentu dalam larutan. Kegiatan ini
berkaitan dengan konsentrasi ion yang spesifik, sehingga memungkinkan pengguna
akhir untuk membuat pengukuran analisis bahwa ion tertentu. Ini beberapa ISE
telah dikembangkan untuk berbagai ion yang berbeda.
Bagaimana Membaca mV korespondensi ke Konsentrasi tersebut? Larutan standar
konsentrasi diketahui harus disiapkan secara akurat. Solusi ini kemudian diukur
dengan pH / meter mV. Pembacaan mV dari setiap solusi dicatat dan grafik
konsentrasi vs membaca mV harus diplot. Sekarang solusi yang tidak diketahui
dapat diukur. Nilai mV dari solusi yang tidak diketahui kemudian terletak pada grafik
dan konsentrasi larutan yang sesuai ditentukan.
Ion Selektif Elektroda (termasuk elektroda pH yang paling umum) bekerja pada
prinsip dasar dari sel galvanik (Meyerhoff dan Opdycke). Dengan mengukur potensi
listrik yang dihasilkan melintasi membran dengan "dipilih" ion, dan
membandingkannya dengan elektroda referensi, biaya bersih ditentukan. Kekuatan
biaya ini berbanding lurus dengan konsentrasi ion yang dipilih. Rumus dasar
diberikan untuk sel galvanik:
KALIBRASI
akan memiliki nilai negatif untuk ion negatif - yaitu konsentrasi yang lebih tinggi
berarti lebih banyak ion negatif dalam larutan dan karenanya tegangan yang lebih
rendah.
a) Linear Range.
Rentang linear dari elektroda didefinisikan sebagai bagian dari kurva kalibrasi
melalui mana regresi linier akan menunjukkan bahwa titik data tidak menyimpang
dari linearitas oleh lebih dari 2 mV. Untuk elektroda banyak kisaran ini dapat
memperpanjang dari sekitar 0,1 molar ke 10-6 atau bahkan 10-7 molar.
b) Rentang Jumlah Pengukuran.
Rentang pengukuran keseluruhan termasuk bagian linier dari grafik seperti yang
ditunjukkan di bawah ini bersama-sama dengan porsi yang lebih rendah
melengkung di mana respon terhadap konsentrasi yang bervariasi menjadi semakin
kurang sebagai konsentrasi mengurangi. Sampel dapat diukur dalam kisaran yang
lebih rendah tetapi harus dicatat bahwa poin kalibrasi lebih dekat jarak yang
diperlukan dalam rangka untuk menentukan kurva akurat dan kesalahan persentase
per mV pada konsentrasi dihitung akan semakin tinggi sebagai lereng mengurangi.
c) Batas Deteksi.
Untuk ion monovalen, definisi IUPAC adalah: bahwa konsentrasi di mana potensi
diukur berbeda dari yang diperkirakan oleh regresi linier oleh lebih dari 18 mV.
Batas praktis deteksi dapat dihitung dengan memplot grafik kalibrasi menggunakan
beberapa standar di ujung bawah dari rentang konsentrasi, dan di bawahnya.
Katakanlah 100, 10, 1, 0,1, 0,05, 0,01 ppm - yaitu setidaknya dua untuk
menentukan kemiringan linear dan dua untuk menunjukkan posisi bagian horisontal
di bawah batas deteksi, di mana elektroda tidak responsif terhadap perubahan
konsentrasi. Batas deteksi ini kemudian ditentukan oleh titik persimpangan dua
garis lurus yang ditarik melalui titik-titik.
MEMBRAN
1. Elektroda Membran Polimer (Exchanger Ion Organik dan Agen Chelating) - Polimer
elektroda membran terdiri dari berbagai pertukaran ion bahan dimasukkan ke
dalam matriks inert seperti PVC, polietilena atau karet silikon. Setelah membran
terbentuk, itu disegel ke ujung tabung PVC. Potensi yang dikembangkan pada
permukaan membran berhubungan dengan konsentrasi spesies bunga. Elektroda
jenis ini termasuk potasium, kalsium, klorida, fluoroborate, nitrat, perklorat, kalium,
dan kesadahan air.
2. Elektroda Solid State (larut Garam anorganik Konduktif) - elektroda Solid state
memanfaatkan garam anorganik yang relatif tidak larut dalam membran. Elektroda
Solid state ada dalam bentuk homogen atau heterogen. Dalam kedua jenis, potensi
dikembangkan pada permukaan membran akibat proses pertukaran ion. Contohnya
termasuk perak / sulfida, timbal, tembaga (II), sianida, thiocynate, klorida, dan
fluoride.
3. Gas Elektroda Sensing - Gas penginderaan elektroda yang tersedia untuk
pengukuran gas terlarut seperti amonia, karbon dioksida dioksida, oksida nitrogen,
dan belerang. Elektroda ini memiliki membran permeabel gas dan solusi buffer
internal. Molekul gas berdifusi melintasi membran dan bereaksi dengan larutan
buffer, mengubah pH buffer. PH dari perubahan larutan buffer sebagai gas bereaksi
dengan itu. Perubahan terdeteksi oleh sensor pH kombinasi dalam perumahan.
Karena konstruksi mereka, gas penginderaan elektroda tidak memerlukan elektroda
referensi eksternal.
4. Elektroda Membran kaca - elektroda membran kaca yang dibentuk oleh doping
dari matriks silikon dioksida kaca dengan berbagai bahan kimia. Yang paling umum
dari elektroda kaca membran adalah elektroda pH. Kaca elektroda membran juga
tersedia untuk pengukuran ion natrium.
SUMBER KESALAHAN
DIFUSI
Penelitian poin Orion bahwa perbedaan dalam tingkat difusi ion berdasarkan ukuran
dapat menyebabkan beberapa error. Dalam contoh Sodium, berdifusi natrium iodida
di persimpangan pada tingkat tertentu. Iodida bergerak jauh lebih lambat karena
ukurannya lebih besar. Perbedaan ini menciptakan potensi tambahan
mengakibatkan kesalahan. Untuk mengkompensasi hal ini jenis kesalahan adalah
penting bahwa aliran positif mengisi bergerak solusi melalui persimpangan dan
bahwa persimpangan tidak menjadi tersumbat atau mengotori.
CONTOH KEKUATAN IONIK
Covington menunjukkan bahwa kekuatan ionik total sampel mempengaruhi
koefisien aktivitas dan bahwa penting bahwa faktor ini tetap konstan. Dalam rangka
mencapai hal ini, penambahan adjuster kekuatan ion digunakan. Penyesuaian ini
besar, dibandingkan dengan kekuatan ion dari sampel, sehingga variasi antar
sampel menjadi kecil dan potensi kesalahan berkurang.
SUHU
Adalah penting bahwa suhu dikontrol sebagai variasi dalam parameter ini dapat
menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan. Gelar perubahan (C) tunggal
dalam suhu sampel dapat menyebabkan kesalahan pengukuran lebih besar dari 4%.
pH
Beberapa contoh mungkin memerlukan konversi analit untuk satu bentuk dengan
menyesuaikan pH larutan (misalnya amonia). Kegagalan untuk menyesuaikan pH
dalam hal ini dapat menyebabkan kesalahan pengukuran yang signifikan.
GANGGUAN LAIN
Matriks latar belakang dapat mempengaruhi keakuratan pengukuran yang dilakukan
dengan menggunakan ISE ini. Covington menunjukkan bahwa beberapa gangguan
dapat dihilangkan dengan mereaksikan ion mencampuri sebelum analisis.
TES ELISA
ELISA diperkenalkan pertama kali pada tahun 1971 oleh Peter Perlmandan
Eva Engvall
Fungsi dari test ELISA yaitu bukan hanya untuk mengetahui keberadaan
suatu antigen dengan antibodi tetapi juga untuk mengukur kadar antigen
atau antibodi tersebut dengan menggunakan alat SPEKTROFOTOMETER
Prinsip dasar tes ELISA yaitu berdasarkan interaksi antara antigen dengan
antibodi
Kelebihan dari tes ELISA : hasilnya memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi,
pengerjaan dari tes tersebut sederhana, efisien
Kelemahan : hanya dapat mendeteksi satu jenis antibodi saja yaitu antibodi
monoklonal (antibodi yang hanya mengenali satu antigen), membutuhkan
biaya yang relatif mahal, dapat terjadi kesalahn pengujian akibat kontrol
negatif yang menunjukkan respon positif.
Diposkan oleh Nanna Manday di 14.46 Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Autoanalyzer Kjehdahl
Autoanalyzer Cobas U 41