Anda di halaman 1dari 12

Nama : Dina Asima Hutabarat

Nim : 4203131009

Kelas : PSPK 20D

ALAT-ALAT PRAKTIKUM LABORATORIUM

1. Gelas kimia

Gelas kimia merupakan wadah yang terbuat dari borosilikat, berbentuk silinder dengan alas
datar. Ukuran gelas kimia yaitu 5 ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml, 100 ml, 150 ml, 250 ml, 400 ml,
500 ml, 600 ml, 1000 ml, 2000 ml, 3000 ml, 5000 ml.

Gelas kimia ini digunakan untuk melarutkan suatu padatan, untuk mencampurkan
cairan, untuk memanaskan larutan, dan keperluan lain.

Cara menggunakan gelas kimia dalam pemanasan larutan adalah sebagai berikut

a Gunakan kaki tiga dan kawat kasa sebagai penopang gelas kimia tersebut.
b Batang gelas atau batu didih diletakkan pada gelas kimia untuk menghindari pemanasan
mendadak.
c Jika gelas kimia tersebut berfungsi sebagai penagas air , isikan air seperempatnya saja
supaya tidak terjadi tumpahan.

2. Gelas Ukur
Gelas ukur dapat terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik, berbentuk seperti pipa
yang mempunyai kaki/ dudukan sehingga dapat ditegakkan. Ukuran gelas ukur 5 ml, 10 ml, 25
ml, 50 ml, 100 ml, 200 ml, 250 ml, 500 ml, dan 1000 ml, Fungsinya untuk mengukur suatu
larutan dengan tertentu yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi.

Cara mengukur volume bahan cair menggunakan gelas ukur adalah sebagai berikut:

a Gunakan gelas ukur yang ukurannya sesuai dengan volume bahan yang akan diukur.
b Bacalah skala pada gelas ukur dan tentukan harga setiap skala, misalnya tiap skala 0,1.
c Gelas ukur diisi dengan bahan yang akan diukur volumenya.
d Skalanya dibaca sesuai dengan yang diinginkan. Pembacaan skala harus lurus dengan
mata. Perhatikan permukaan zat cair yang diukur. Bila permukaan cekung dibaca pada
bagian terbawah permukaan dan bila permukaannya cebung bacalah pada permukaan
paling atas.
e Jika volume yang sudah diingkan sudah tepat, tuangkan ke dalam wadah yang lain.

3. Hot Plate

Hot plate adalah alat di laboratorium kimia yang digunakan untuk memanaskan larutan.
Cara menggunakan Hot plate yaitu larutan yang akan dipanaskan dimasukkan ke dalam wadah,
umumnya digunakan erlenmeyer ukuran 250 mL. Kemudian erlenmeyer yang berisi larutan
diletakkan di atas piringan panas. Hot plate dihubungkan dengan sumber arus listrik 220 volt.
Kemudian peralatan dinyalakan, suhu yang dikehendaki dapat diatur dengan menggunakan
tombol yang tertera pada badan peralatan Hot plate.
4. Kaca Arloji

Kaca arloji berbentuk seperti piring kecil dan cekung terbuat dari gelas. Kaca arloji
berfungsi untuk menimbang bahan kimia yang berwujud padat dan kristal.

5. Kaki Tiga

Kaki tiga terbuat dari bahan besi, berbentuk seperti kursi bulat tetapi hanya berkaki tiga.
Kaki tiga digunakan untuk dalam proses pemanasan.

Cara menggunakan kaki tiga dan kasa yaitu dengan meletakkan kawat kasa atau kawat
segitiga diatas kaki tiga. Kemudian di atas kawat kasa diletakkan gelas kimia atau erlenmeyer
berisi larutan yang akan dipanaskan.

6. Kasa

Kasa yaitu kawat yang dilapisi dengan asben, digunakan untuk alas gelas beker atau
erlenmeyer pada saat pemanasan dengan lampu spiritus atau kompor listrik.
7. Labu Erlenmeyer

Erlenmeyer terbuat dari jenis gelas boroksilikat. Erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran
volume dari 25-2000 ml, biasanya digunakan untuk analisis kuantitatif secara volumetri
(titrasi). Cara menggunakan erlenmeyer ketika proses titrasi yaitu erlenmeyer diletakkan
dibawah buret sebagai wadah analit (zat yang ingin diketahui konsentrasinnya).

8. Labu Ukur

Labu ukur terbuat dari gelas dengan badan tabung rata dan leher yang panjang dengan
penutup, dengan mulut sempit. Di bagian leher terdapat tanda batas yang menunjukkan volume
sebagaimana tertera pada badan labu takar. Ukuran labu ukur yaitu 5 ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml,
100 ml, 200 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml. Labu ukur digunakan untuk keperluan
pengenceran larutan sampai dengan volume tertentu sebagaimana tertera dalam badan labu
ukur.

Cara menggunakan labu ukur yaitu dengan mengisi larutan yang akan diencerkan atau
padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah
labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya
dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.
9. Mortal dan Pastle

Mortal dan Pastle terbuat dari porselen digunakan untuk menghaluskan bahan-bahan
organik dan anorganik sebelum dilakukan perlakuan pada percobaan di laboratorium. Cara
menggunakan mortal dan pastle yaitu dengan memasukkan bahan yang akan dihaluskan
kedalam mortal kemudian gerus secara perlahan. Dalam proses penumbukan sebaiknnya
menggunakan kedua tangan karena akan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

10. Neraca Analitis Digital

Neraca analitik merupakan alat yang digunakan untuk menimbang dan mengetahui massa
suatu bahan yang mempunyai ketelitian yang sangat tinggi hingga empat angka dibelakang
koma.

Cara menimbang dengan neraca analitik sebagai berikut

a Neraca analitik diletakkan pada tempat yang datar, misalnya diletakkan diatas meja.
b Botol timbang bersih disiapkan untuk menimbang zat yang higroskopis (penyerap air),
atau gelas arloji/kertas saring untuk zat yang tidak higroskopis
c Piring neraca dari zat-zat kimia yang menempel bekas pemakai sebelumnnya
dibersihkan agar tidak mengganggu penimbangan.
d Menyetimbangkan neraca pada skala nol.
e Botol timbang/kaca arloji kosong/kertas saring ditimbang dengan menempatkannya
pada piring.
f Ubah neraca pada skala nol

11. Penjepit Tabung

Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu keras dengan jepitan pegas baja digunakan untuk
menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan larutan dengan menggunakan tempat tabung
reaksi. Larutan yang akan dipanaskan ditempatkan pada tabung reaksi yang sesuai dengan
ukuran penjepit. Kemudian tabung reaksi dipanaskan dengan api diatas pembakar spritus.

12. pH Meter

Peralatan pH meter adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk mengukur pH suatu
larutan.

Cara menggunakan pHmeter yaitu sebagai berikut, untuk melakukan pengukuran pH dari
satu larutan ke larutan yang lain, maka ujung elektrode harus dicuci terlebih dahulu dengan
menggunkan akuades. Sebelum elektrode dicelupkan kedalam larutan yang akan diukur pH-
nya bersihkan dan keringkan dahulu ujung elektrode menggunakan tisu yang bersih dan kering.
13. Piknometer

Piknometer adalah alat yang terbuat dari kaca, dengan penyumbat ketat dengan pipa kapiler
yang melaluinya sehingga gelumbung udara dapat lolos dari alat tersebut. Piknometer
digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair.

Cara menggunakan piknometer adalah pertama piknometer kosong ditimbang terlebih


dahulu. Massa piknometer kosong dicatat, kemudian piknometer diisi dengan zat cair yang
akan ditentukan massa jenisnya sampai penuh. Setelah itu piknometer ditutup menggunakan
tutupnya. Pastikan bahwa piknometer terisi penuh dengan zat cair, dengan memastikan bahwa
tidak ada gelembung udara di dalamnya. Kemudian piknometer yang telah terisi tersebut
ditimbang dengan neraca. Catat massa piknometer berisi cairan tersebut. Massa jenis cairan
dihitung dengan membagi massa cairan dengan volume piknometer.

14. Pipet Tetes

Pipet tetes mempunyai ujung lancip dan panjang sehingga mudah untuk melakukan
penambahan zat cair setetes demi setetes. Pipet tetes digunakan untuk mengambil larutan atau
cairan dalam jumlah sedikit.

Cara menggunakan pipet tetes yaitu dengan memegang karet penghisap pipet tetes dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Kemudian karet telunjuk hisap ditekan dengan kedua
jari, kemudian dielupkan hujung pipet tetes tercelup kedalam larutan atau cairan, maka tekanan
karet penghisap dikurangi sedikit demi sedikit supaya larutan masuk kedalam pipet tetes.
Setelah larutan masuk kedalam pipet tetes tersebut. Bawalah pipet kearah tempat larutan yang
baru. Untuk mengeluarkan larutan dari dalam pipet, berilah tekanan dengan kedua jari pada
karet pipet sampai larutan yang berada didalam pipet menetes keluar.

15. Pipet Ukur

Pipet ukur yaitu alat gelas menyerupai pipa dengan salah satu ujungnya menyempit.
Terdapat skala pada batangnya dan mulut yang lain lebar. Ukuran pipet ukur yaitu 15 ml, 10
ml, dan 25 ml. Pipet ukur digunakan untuk menambahkan zat cair dengan volume tertentu yang
dapat dilihat dari skala pada saat penambahan cairan tersebut. Cara menggunakan pipet ukur
yaitu dihubungkan dengan pipet filler kemudian bahan kimia diambil sesuai menincus dan
skala yang tertera.

16. Rak Tabung

Rak tabung reaksi terbuat dari kayu atau aluminium memiliki 12 lubang untuk
penyimpanan tabung reaksi. Rak tabung digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi
pada saat praktikum mereaksikan bahan kimia. Cara menggunakannya dengan meletakkan
tabung reaksi di lubang yang ada di rak tabung.
17. Sentrifuge

Sentrifuge digunakan untuk memisahkan suatu endapan dengan cara cepat. Cara
menggunakan sentrifuge yaitu dengan membuka penutup sentrifuse terlebih dahulu. Endapan
yang akan dipisahkan dari larutan dimasukkan ke dalam sentrifuse. Kemudian dimasukkan
kedalam rumah tabung. Pastikan bahwa seluruh rumah terisi oleh tabung dan tiap tabung
mempunyai voleme yang sama. Kondisi ini perlu untuk menjaga kestabilan putaran sentrifuge.
Setelah selesai tutuplah kembali dengan penutup yang tersedia . Putarlah tombol pengarut
putaran sentrifuge, dimulai dari putaran rendah terlebih dahulu. Secara perlahan-lahan naikkan
kecepatan putaran sentrifuge sampai dengan putaran tinggi.

18. Spatula

Spatula terbuat dari bahan logam, dan digunakan untuk alat bantu mengambil bahan padat
atau kristal. Cara menggunakan spatula yaitu bersihkan terlebih dahulu, kemudian ambil bahan
yang diperlukan.

19. Tabung Reaksi


Tabung reaksi terbuat dari sejenis kaca digunakan untuk mereaksikan larutan atau cairan.
Cara memanaskan larutan dalam tabung reaksi adalah sebagai berikut

a Tabung reaksi diisi sebagian saja, sekitar sepertiganya.


b Tabung reaksi dijepit pada bagian dekat dengan mulut tabung
c Api pemanas diletakkan pada bagian bawah larutan. Posisi tabung ketika memanaskan
cairan agak miring,
d Tabung reaksi digoyang agar pemanasan merata.
e Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak mengenai
orang lain

20. Corong Kaca

Corong kaca terbuat dari kaca digunakan untuk memasukan bahan kimia ke dalam alat
yang memiliki lubang kecil yang mana sulit untuk memasukkan bahan kimia tersebut secara
langsung dari gelas beaker atau alat lainnya, corong kaca juga digunakan untuk menyaring
endapan yang terdapat dalam larutan. Ukuran corong kaca yaitu 25 mm, 50 mm, 75 mm, 100
mm, dan 150 mm.

21. Cawan Petri


Cawan petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca
yang digunakan untuk membiakan sel. Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan
bahan kimia, mikrobiologi. Cara menggunakan cawan petri, terlebih dahulu bibir cawan
dipanaskan diatas bunsen, agar mikrobia yang tidak diinginkan mati.

22. Buret

Buret berbentuk silindris memanjang dengan skala pada sisi luarnya dan terdapat kran pada
sisi bawah. Buret digunakan untuk menambahkan larutan pereaksi dimana volume
penambahan harus diketahui atau dicatat.

Cara menggunakan buret adalah sebagai berikut

a Kran dipastikan dalam keadaan tertutup, yaitu posisi kran katup horizontal.
b Buret ditempatkan pada statis secara vertikal.
c Larutan standar dimasukkan ke dalam buret sampai batas maksimal volume buret.
d Larutan sampel disiapkan dan ditempatkan dalam labu Erlenmeyer.
e Tambahkan indikator satu atau dua tetes.
f Larutan standar diteteskan pada larutan sampel yang terdapat dalam labu Erlenmeyer
dengan mengatur kecepatan tetes menggunakan kran katup sambil dilakukan
penggojogan.
g Titrasi dihentikan bila larutan sampel telah sampai pada titik ekivalen.
h Volume larutan standar yang terpakai kemudian catat volume dengan melihat skala
buret dengan memperhatikan meniskus.
23. Batang Pengaduk

Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk melakukan pengadukan
pada larutan yang biasanya terdapat pada gelas kimia. Cara menggunakan batang pengaduk
adalah dengan memegang bagian ujung batang pengaduk, dan langsung mengadukkan ke
bahan kimia. Ketika mengaduk tidak diperbolehkan secara kuat agar tidak terpercik dan wadah
tidak pecah.

Anda mungkin juga menyukai