Anda di halaman 1dari 7

Nama : Daniel Martua Sitorus

NIM : 4203131055

Kelas : PSPK 20D

Mata Kuliah : Kimia Non Logam

Pengenalan alat-alat Laboratorium

1. Gelas Ukur

Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya,


terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi
untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu. Cara
menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur.
Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan
volumedengan melihat meniscus ke bawah. Salah satu cara
memelihara gelas ukur ialah dengan tidak mengeringkan gelas
dengan tisu atau dengan tekanan udara (seperti dengan hairdryer) karena hal ini dapat
menimbulkan kotoran yang dapat mencemari larutan. Biarkan gelas ukur mongering dengan
sendirinya. Gelas ukur biasanya sering digunakan disetiap praktikum yang menggunakan larutan.

2. Lumpang dan Alu

Lumpang dan alu adalah alat laboratorium yang terbuat dari


porselen dan digunakan untuk menghancurkan suatu bahan atau
sample seperti daun, akar, seedling, biji, dan lain-lain, untuk
tujuan isolasi DNA, RNA, atau protein. Mortar adalah bagian
wadahnya, sedangkan pestle adalah bagian batang yang
dipegang. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia
berupa padatan kedalam lumpang (mortar ) dan gerus hingga
halus menggunakan alu( pastle). Cara memliharanya ialah dengan Membilas lumpang dan alu
dengan air hangat, lalu mengeringkannya sampai benar-benar kering seharusnya sudah cukup
untuk membersihkan lumpang dan alu. Cobalah menggunakan beras kering untuk
menghilangkan bau-bau dan noda-noda membandel. Terkadang sulit untuk membersihkan bau
dan noda dari bumbu-bumbu yang kuat.

3. Spatula

Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat


dari stainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil
bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk
mengaduk larutan. Cara menggunakan spatula ialah ambil
bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian
letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.

4. Batang pengaduk

Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi untuk mengaduk cairan


kimia dalam gelas kimia. Cara menggunakannya ialah dengan
mengaduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang
pengaduk,lalu amati.

5. Kaki tiga

Kaki tiga didefinisikan sebagai suatu alat yang memiliki fungsi untuk
menyangga pembakar spiritus. Alat ini biasa digunakan pada saat pemanasan
sebagai alternatif apabila tidak ada hotplate di laboratorium. Besi penyangga
ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan. Cara
menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
6. Timbangan Analitik

Timbangan Analitik adalah sebuah instrument laboratorium yang


digunakan untuk mengukur massa suatu zat. Timbangan analitik
memiliki beberapa nama lain seperti analytical balance, neraca
analitik, timbangan gram halus atau timbangan laboratorium.

Secara umum, bersadarkan cara penggunaannya timbangan analitik


dibagi menjadi 2 jenis, yakni : Analog dan Digital. Timbangan analitik analog merupakan
timbangan analitik yang proses pengoperasiannya masih manual, yakni dengan menggeser-
geser slider(disebut juga anting). Berbeda dengan timbangan analitik analog, timbangan
analitik digital menawarkan kemudahan dalam pengoperasian. Kita tinggal menempatkan zat
yang akan diukur massanya pada wadah yang telah disediakan atau dikenal dengan istilah
balance pan. Penggunaan timbangan analitik digital yang mudah menjadi pilihan bagi para
laboran dan peneliti untuk bekerja dengan cepat dan praktis.

7. Hot Plate

Hot plate adalah kompor tanam meja portabel kecil yang


dilengkapi satu atau lebih elemen pemanas dan digunakan
di laboratorium untuk melakukan reaksi kimia,
memanaskan sampel, dan untuk berbagai aktivitas
lainnya. Prinsip kerja hot plate didasarkan pada proses
perubahan energi listrik menjadi energi panas yang terjadi
pada alas hot plate yang merupakan sebuah konduktor.
Jadi, energi listrik yang berasal dari listrik yang mengalir
ke hot plate akan diubah menjadi energi panas pada alas/lempeng hot plate. Hal ini yang
menyebabkan hot plate menjadi panas. Kemudian sebagian besar hot plate dilengkapi
dengan magnetic stirrer.
8. Filler
Filler merupakan alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten
bahan kimia. Filler mempunya 3 bagian yang masing masing mempunyai
katup.
Bagian-bagian Rubber bulp:
 Katup Aspirate ( A) Katup ini berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada
didalam filler.
 Katup Suction (S) Katup ini berfungsi untuk menyedot larutan .
 Katup Exhaust (E)

 Fungsi Filler adalah sebagai alat penyedot untuk larutan yang berbahaya
 Cara menggunakan Filler adalah dengan menekan filler sampai kempis,kemudian
meletakkan pipet kedalam larutan,lepaskan filler dari isi pipet sampai melebihi batas
,kemudian pindahkan larutan pada wadah yang lain dengan cara menekan filler
 Cara memelihara filler adalah setelah pemakaian,cuci sampai bersih kemudian simpan di
tempat yang aman
9. Culture Test Tube
Culture test tubeadalah sebuah alat yang terbuat dari bahan
gelas ( glassware) ataupun berbahan plastik bening (
polystyrene atau polypropylene) dan bersifat sekali
pakai.Culture test tube berbentukseperti tabung reaksi yang
berfungsi mereaksikan suatu materi yang berukuran kecil atau organismehidup, seperti virus
maupun bakteri. Berbeda dengan tabung reaksi pada umumnya yang digunakan dalam
laboratorium kimia, tabung reaksi ini sering digunakan pada kegiatan eksperimen di
laboratorium biologi. Di dalam ilmukedokteran dan forensik pun tabung reaksi ini digunakan
untuk menempatkan sampel darah yang akan diteliti.

10. Pipa U

Pipa U adalah salah satu bejana berhubungan yang paling sederhana


berbentuk huruf U Pipa U berfungsi sebagai alat untuk menganalisis
apakah suatu larutan terdapat gelembung-gelembung gas atau tidak.
Cara menggunakannya yaitu tabung yang berisi larutan yang akan
dianalisis adanya gas dihubungkan melalui mulut tabungnya memakai
pipa U. Setelah digunakan pipa U tentunya harus dibersihkan. Pipa U
ini dibersihkan menggunakan larutan asam. Pipa U ini dapat digunakan
untuk praktikum Fisika seperti Menentukan Percepatan Gravitasi
Dengan Menggunakan Osilasi Cairan Yang Berada Pada Pipa U

11. Pipa Kapiler

Pipa kapiler merupakan sebuah tabung dengan ujung


runcing yang berukuran sangat kecil dan tipis yang terbuat
dari material kaca ataupun plastic. Pipa kapiler umunya
digunakan untuk mengambi sampel cair dalam jumlah yang
kecil. Adapun untuk cara mempergunakan pipa kapiler
dalam alat laboratorium khususnya pada kromatografi,
antara lain sebagai berikut;

a. Siapkan eluen

Pertama kita harus mengetahui eluen atau fasa gerak yang akan digunakan dalam kromatografi.
Umumnya jenis eluen ini akan disesuaikan dengan kepolaran dari larutan apakah kita
menginginkan eluen yang bersifat relatif polar atau non polar.
b. Siapkan sampel
Pastikan kita telah menyiapkan sampel dalam bentuk larutan ataupun ekstrak.
Encerkan sampel dengan pelarutnya hingga kadarnya sangat rendah. Hal ini untuk
mencegah terlalu banyaknya senyawa dalam satu titik kromatografi.
c. Pengambilan sampel
Untuk mengambil sampel dalam bentuk larutan atau ekstrak yang telah diencerkan,
kita hanya perlu menempelkan ujung runcing dari pipa kapiler ke larutan tersebut.
Secara otomatis maka larutan akan masuk ke dalam pipa kapiler. Angkat pipa
kapiler ketika jumlah sampel yang dibutuhkan dirasa cukup.
d. Penotolan sampel
Selanjutnya sampel yang telah diambil pada pipa kapiler kemudian ditotolkan pada
plat kromatografi. Tempelkan ujung runcing pipa kapiler pada batas bawah plat
kromatografi lapis tipis. Maka larutan akan otomatis turun karena plat kromatografi
memiliki daya adsorpsi yang tinggi. Pastikan kita hanya menotolkan sejumlah kecil
larutan sampel dalam plat kromatografi.
e. Lakukan proses elusi
Selanjutnya sebagai langkah terkhir masukkan dalam tabung kromatografi dan
lakukan elusi dengan fasa gerak yang telah disiapkan.

Setelah digunakan pipa kapiler tentunya harus dibersihkan. Pipa U ini dibersihkan menggunakan
larutan asam. Pipa Kapiler ini digunakan pada praktikum kimia fisika.

12. Plat Tetes

Plat tetes adalah peralatan laboratorium yang berbahan


keramik ataupun porselen. Bentuknya menyerupai
lempengan atau cekungan seperti mangkok, namun dengan
ukuran yang kecil ini, plat tetes memiliki fungai sebagai
tempat untuk meneteskan cairan kimia, Sebagai wadah
untuk menguji pH larutan asam maupun basa, Observasi
perilaku zat pada keadaan tertentu, analisis kualitatif untuk
menentukan faktor terhadap suatu sampel apakah terlarut atau hancur. Cara menggunakan plat
tetes sangatlah mudah. Caranya yaitu letakan kertas lakmus berwarna yang telah dipotong
menjadi bagian yang kecil. Kemudian, teteskan larutan yang ingin diperiksa sifat asam-basanya.

13. Tabung Sentrifuse

Tabung sentrifuse adalah Tabung yang digunakan pada mesin


sentrifugal untuk mempercepat endapan, tabung ini berbahan
polipropilen dengan bentuk khas alasa yang agak mengkrucut
umumnya berkapasitas 50 ml dan tahan bocor Tabung ini memiliki
fungsi utama untuk menampung bahan yang akan diendapkan dalam
mesin sentrifuge dimana tabung ini akan diputar dengan kecepatan
tertentu untuk mendapatkan proses sedimentasi pada suatu zat cair,
jadi tabung ini adalah bagian utama penempatan cairan yang akan di
olah

1. Cara penggunaan

Tabung ini dimasukkan kedalam alat yang bernama centrifuse yang berfungsi untuk
memisahkan cairan dan padatan. Caranya adalah dengan memasukkan cairan yang ke dalam
tabung sentrifugasi untuk kemudian dimasukkan ke dalam alat sentrifugasi.

2. Cara memelihara

Bersihkan tabung menggunakan air dan dilap dengan lap bersih.

3. Digunakan pada praktium

Tabung cemtrifuge ini digunakan dalam praktikum yang menggunakan alat bernama centrifuse.

Anda mungkin juga menyukai